Klasifikasi jambu Biji dan Jenis-jenisnya

Klasifikasi jambu Biji dan Jenis-jenisnya

Siapa nan tak kenal dengan tanaman jambu biji? Bisa dipastikan, sebagian besar masyarakat Indonesia niscaya sudah mengenal jenis tanaman ini, bahkan sudah merasakan sendiri rasanya nan sangat manis. Namun, apakah di antara pembaca nan sudah menganal tanaman jambu biji ini mengetahui secara niscaya klasifikasi dari tanaman ini? Penulis rasa tidak. Oleh karena itu, pembahasan klasifikasi dan jenis-jenis jambu biji dalam artikel berikut akan sangat menarik buat diketahui.

Sebelum membahas lebih jauh tentang klasifikasi jambu biji dan jenis-jenisnya, ada baiknya kita ketahui terlebih dahulu daerah asal dan persebaran jambu biji. Di antara pembaca sekalin tentu banyak nan belum tahu bahwa jambu biji bukanlah tanaman orisinil Indonesia, meskipun tanaman ini tumbuh fertile di Indonesia. Untuk itu, mari kita cari tahu lebih banyak tentang tanaman jambu biji melalui gambaran berikut.



Daerah Asal dan Penyebaran Jambu Biji

Tanaman jambu biji merupakan salah satu tanaman pendatang di Indonesia. Tanaman ini sebenarnya berasal dari Benua Amerika , yaitu dari Negara Brazil. Beberapa sumber lain menyebutkan bahwa jambu biji merupakan tanaman nan berasal dari Meksiko, ada pula nan menyebutkan tanaman ini berasal dari Bolivia, Peru, dan Amerika Serikat. Lantas, mengapa jambu biji dapat tumbuh fertile di Indonesia?

Jambu biji merupakan tanaman nan dapat tumbuh dengan fertile di daerah nan memiliki iklim tropis, seperti Indonesia. Daerah dataran tinggi nan basah sangat disukai oleh tanaman jambu biji, misalnya di Daerah Brastagi, Karo, dan Sebagainya. Daerah dataran tinggi nan cenderung basah juga sangat cocok buat tanaman jambu, seperti di Bandung. Selain kedua daerah tersebut, tanaman jambu biji juga bisa tumbuh fertile di dataran rendah nan kering seperti Semarang .



Klasifikasi jambu Biji dan Jenis-jenisnya

Setelah mengetahui daerah asal dan penyebarannya, sekarang tiba saatnya buat mengetahui klasifikasi jambu biji dan jenis-jenisnya. Sebelum masuk kepada pembahasan tersbut, penulis akan memberikan informasi mengenai ciri-ciri atau ciri tanaman jambu biji terlebih dahulu. Adapaun tanaman jambu biji memiliki ciri-ciri sebagai berikut.

  1. Tanaman jambu biji memiliki kemampuan berbunga sepanjang tahun.
  2. Tanaman jambu biji berbunga paripurna nan keluar di ketiak daun.
  3. Daun tanaman jambu biji berbentuk oval dan letak daunnyaberhadapan.
  4. Jambu biji termasuk tanaman nan tumbuh tunggal.
  5. Buah jambu biji berbentuk bulat atau bulat lonjong dengan rona kulit hijau ketika masih muda dan kuning ketika matang.

Sebagai tanaman perdu, tanaman jambu biji bisa tumbuh hingga mencapai ketinggian 5-10 meter. Tanaman ini bisa dikurangi ketinggiannya dengan cara pemangkasan batang-batang atau ranting nan menjulang. Tujuan dari pemangkasan ini ialah buat mempermudah dalam memanen buah dan agar tampak latif dilihat.

Secara ilmiah, tanaman jambu biji bisa diklasifikasikan sebagai berikut.

Kingdom: Plantae
Divisi: Spermatophyta
Subdivisi: Angiospermae
Kelas: Dicotyledonae
Ordo: Myrtales
Famili: Myrtaceae
Genus: Psidium
Spesies: Psidium guajava L.

Berdasarkan jenisnya, jambu biji dikelompokan menjadi:

  1. Jambu sari,
  2. Jambu biasa,
  3. Jambu Bangkok,
  4. Jambu sukun,
  5. Jambu apel, dan
  6. Jambu merah getas.

Berikut ini ialah klarifikasi mengenai masing-masing jenis jambu biji tersebut.



1. Jambu Sari

Jambu sari berasal dari Bangkok. Jambu ini merupakan hasil silang antara jambu tempat dengan jambu Bangkok. Jambu sari memiliki karakteristik berupa rasa nan manis, lebih lembut, tak kasar, tak berserat, kulit mengkilat cemerlang, dagin tebal, dan bijinya jarang. Satu pohon jambu sari mampu menghasilkan sekitar 100 kg buah. Hasil ini bisa dicapai ketika usia tanaman jambu sari sudah mencapai 1 tahun.



2. Jambu Biasa atau Jambu Pasarminggu

Jambu biji biasa memiliki karakteristik berupa rasa nan manis, biji banyak, dan dagingnya tebal. Beberapa jenis jambu nan termasuk ke dalam jambu biasa, antara lain jambu susu putih dan jambu susu merah atau jambu pasarminggu. Umumnya, jambu biasa atau jambu pasar minggu nan berdaging putih lebih disukai sebab rasanya lebih manis, daging buah lebih tebal, dan teksturnya lebih lembut.

Jambu pasar minggu memiliki bentuk buah nan lonjong dengan bagian ujung membulat dan pada bagian pangkalnya meruncing. Jambu pasar minggu merupakan salah satu jenis jambu biji lokal nan bisa diunggulkan.



3. Jambu Bangkok

Jambu Bangkok merupakan varietas jambu biji hasil introduksi dari Thailand , kemudian dikembangkan di Indonesia sejak 1979. Jambu Bangkok memiliki ciri-ciri, seperti biji menggumpal, berbuah sepanjang tahun, dan mampu memproduksi buah hingga 120 kg per pohon per sekali masa ppanen. Jambu Bangkok merupakan jenis jambu biji nan berukuran besar dan berbentuk bulat paripurna dengan diameter sekitar 10 cm. Bahkan, ketika jambu Bangkok masih mentah, ukurannya dapat lebih besar.



4. Jambu Sukun

Jambu sukun memiliki ciri-ciri berupa buah nan tak berbiji dan bisa dimakan pada waktu masih muda. Dengan kelebihan seperti itu, jambu sukun sangat cocok dikembangkan dan bisa diunggulkan sebagai tanaman budidaya. Jambu sukun ini mempunyai bentuk nan khas, yaitu seperti apel dengan ukuran panjang 4-5 cm. Tanaman jambu sukun mampu berproduksi sepanjang tahun dan tahan terhadap agresi hama dan penyakit.



5. Jambu Apel

Jambu apel merupakan jambu nan masih berada dalam satu rumpun dengan jambu sukun. Jambu sukun ini biasa juga disebut dengan jambu sukun Bangkok sebab berasal dari Bangkok. Demikian halnya dengan jambu apel nan berasal dari Bangkok. Bentuk jambu apel mirip dengan apel, tak berbiji, rasa lebih manis, aromanya wangi, dan lebih kesat. Jambu apel termasuk varietas nan unggul buat dibudidayakan, namun bibitnya termasuk langka.



6. Jambu Merah Getas

Jambu merah getas merupakan hasil persilangan jambu Bangkok dengan jambu biji lokal. Jambu lokal nan disilangkan yaitu jambu pasarminggu nan akan menghasilkan buah dalam ukuran besar. Selain ukurannya nan besar, hasil persilangan nan kemudian disebut jambu merah getas ini pun memiliki daging buah nan lunak, berbiji sedikit, aroma harum, dan mempunyai rasa nan sangat manis. Tanaman jambu merah getas menghasilkan buah sinkron dengan produktivitas tanaman jambu Bangkok sehingga jambu biji jenis ini bisa diunggulkan.

Seperti tanaman lainnya, jambu biji juga memiliki varietas unggul dan sangat dianjurkan buat dibudidayakan dalam skala pertanian. Selain jenis-jenis jambu biji diatas, terdapat pula beberapa varietas nan disarankan buat dibudidayakan, seperti jambu biji tanjung barat dan jambu khemer.
Tanaman jambu biji sejak dahulu dikenal sebagai salah satu jenis tanaman buah nan mampu berbuah sepanjang tahun atau tak mengenal musim.

Namun, puncak dari produktivitas jambu biji biasanya akan terjadi sekitar bulan Februari sampai dengan bulan Maret. Pada bulan-bulan ini, jambu biji nan mengalami panen akan mendatangkan hasil nan sangat maksimal.
Nah, itulah pembahasan singkat mengenai klasifikasi jambu biji berserta jenis-jenisnya. Tanaman jambu biji memiliki nilai hemat nan cukup tinggi dan permintaan konsumennya sangat tinggi.

Oleh sebab itu, tidaklah rugi jika kemudian Anda tertarik buat membudidayakan tanaman jambu biji ini. Untuk mendapatkan surat keterangan mengenai cara budidaya tanaman jambu biji, Anda dapat membaca banyak surat keterangan nan sudah banyak bertebaran di berbagai media, seperti buku dan kumpulan artikel budidaya di internet. Jadi, tunggu apalagi?