Keutamaan Sabar: Sikap Sabar Dan Syukur
Keutamaan sabar bagi manusia sangatlah banyak. Sabar harus dimiliki dalam berbagai keadaan, baik bahagia ataupun tidak. Manusia sebagai makhluk kreasi Allah Swt dengan kelemahan dan keterbatasannya seharusnya menempatkan sabar pada posisi nan tepat. Biasanya sabar diiringi dengan tawakal. Kedua sikap tersebut tak terpisahkan dan juga tak melupakan rasa syukur. Ketika manusia mengalami berbagai macam keadaan, maka ia harus sabar dan tawakal menghadapinya. Selain itu, manusia juga harus mensyukuri akan segala nikmat dari Allah Swt sebagai sikap penguat selain sabar dan tawakal.
Dalam menjalani kehidupan, keutamaan sabar menempati posisi paling primer seiring ketakwaannya. Manusia tak akan luput dari ujian. Biasanya ujian sering dikenal juga sebagai qadha Allah Swt. Sayangnya Allah Swt kepada manusia nan menunjukkan taraf keimanan dan ketakwaan manusia biasanya tampak dari adanya ujian dalam hayati ini. Selain itu, kita juga akan memahami bahwa Allah Swt telah memberikan nikmat nan sangat banyak disamping ujian tersebut.
Allah Swt memberikan dua balasan kepada manusia ketika menerima segala qadha dari Nya. Balasan berupa pahala biasanya diberikan pada manusia sebab mampu menerima segala qadha Allah Swt dengan sabar. Selain sabar, ia berupaya buat memperbaiki dirinya seiring peningkatan keimanan dan ketakwaannya. Balasan kedua yaitu dosa.
Biasanya manusia menerima balasan ini sebab penempatan sabar maupun keimanan dan ketakwaan belum dijalankan sinkron keinginan Allah Swt atau sering dikatakan manusia berpaling dati Tuhannya. Sikap tersebut akan menghantarkan pada sikap melanggar anggaran Allah Swt dan menjadikan diri seorang hamba lalai akan nikmat dalam kehidupannya.
Allah Swt. telah menjanjikan pahala bagi setiap mukmin nan mampu menghadapi ujian dengan kesabarannya. Sabar lebih primer dilakukan setiap mukmin dalam menjalani segala ketentuan-Nya. Dengan begitu ia akan melangkah pada kehidupan selanjutnya nan lebih tinggi lagi derajatnya. Maka, dengan sabar menerima segala ujian dari-Nya ia akan ditempatkan pada loka nan mulia di sisi Tuhannya. Hal itu termasuk dalam keutamaan sabar nan hendaknya menjadi tujuan primer manusia ketika menerima qadla dari Allah Swt.
Dalil Tentang Keutamaan Sabar
Manusia harus memiliki sikap sabar sebab sikap tersebut termasuk perintah dari Allah Swt. Sikap sabar dalam menerima qadha Allah Swt bukan hanya sikap nan biasa tanpa dalil nan mendukungnya. Keimanan kepada qadha Allah Swt termasuk bagian dari keimanan manusia nan harus dijaga dan ditingkatkan kualitasnya. Manusia melakukan hal tersebut bukan didorong oleh rasa arogan atau ingin dipuji oleh orang lain. Namun tujuannya hanya buat Allah Swt. Adapun keutamaan sikap sabar nan harus dimiliki manusia tak terbatas pada ujian mampu dihadapi saja, tapi pada semua keadaan.
Dalil tentang nash-nash sikap sabar berfungsi buat menguatkan diri kita. Ayat dalam al-quran maupun hadits shahih merupakan bagian dari nash Allah Swt. Allah Swt memerintahkan manusia buat sabar, syukur serta tawakal sebab pencapaian keimanan dan ketakwaan nan semakin tinggi. Berikut ini terdapat nash-nash nan dijadikan dalil tentang keutamaan sabar, diantaranya:
Dalam Al-quran surat Az Zumar ayat 10, Allah Swt. Berfirman nan artinya, " Katakanlah: "Hai hamba-hamba-Ku nan beriman. bertakwalah kepada Tuhanmu". Orang-orang nan berbuat baik di global ini memperoleh kebaikan. Dan bumi Allah itu ialah luas. Sesungguhnya hanya orang-orang nan bersabarlah nan dicukupkan pahala mereka tanpa batas." (TQS. Az Zumar:10)
Dalam Al-quran surat Al Baqarah ayat 153 nan artinya "Hai orang-orang nan beriman, Jadikanlah sabar dan shalat sebagai penolongmu, Sesungguhnya Allah beserta orang-orang nan sabar." (TQS. Al Baqarah:153)
Dalam sebuah hadits nan diriwayatkan oleh Ahmad, Rasulullah saw bersabda, "Sungguh mengagumkan urusan orang beriman, sebab seluruh urusannya merupakan kebaikan baginya. Jika mendapatkan kesenangan ia bersyukur, maka syukur ialah kebaikan baginya. Jika ditimpa kesulitan ia bersabar, maka sabar itu merupakan kebaikan baginya. Hal seperti ini tak akan didapati pada seseorang kecuali orang nan beriman. " (HR. Ahmad)
Itulah di antara nash-nash nan menjadi dalil tentang keutamaan sikap sabar bagi setiap mukmin utamanya ketika mendapat ujian atau qadha dari Allah Swt. Sabar merupakan suatu bentuk keteguhan seorang hamba dalam menerima ketentuan dari Allah Swt sebagai wujud ketakwaan kepada Rabbnya. Sikap sabar merupakan wujud dari ketundukan dan kepasrahan sebagai hamba-Nya nan lemah. Sabar menghadapi ujian memiliki kesamaan buat kebaikan dan keburukan.
Keutamaan Sabar: Menerima Qadha Allah Swt.
Selain keutamaan sabar, nash nan dijadikan dalil mengenai keridhaan manusia menerima qadla juga disampaikan dalam hadits. Adapun nash tentang kewajiban ridha menerima qadha ialah apa nan diriwayatkan oleh Ibnu Abi Ashim dan al Bukhari dalam al Adab al Mufrad, dan al Hakim, ia menshahihkan hadits ini. Adz Dzahabi juga menyetujuinya, dengan lafadz hadits, " Dan saya meminta kepada-Mu, ya Allah, dapat ridha setelah menerima qadha."
Qadha dari Allah Swt merupakan salah satu wujud sayangnya pencipta alam semesta ini kepada makhluknya. Adanya qadha ini akan menjadi penebus atas dosa-dosa seorang hamba jika ia mau bersabar. Dengan ujian, Allah akan melihat apakah hamba-Nya itu tetap berpegang teguh kepada Allah, ataukah berpaling dari-Nya. Ketika keimanan dan ketakwaan seorang hamba berada pada kondisi kuat , maka ia tak mudah berpaling dari-Nya.
Keimanan dan ketakwaan seorang hamba menjadi faktor penentu bagi hamba-Nya dalam menghadapi qadla dan hal lain dari Allah Swt. Ketika seorang hamba memiliki keimanan dan ketakwaan nan sebenarnya, maka Allah Swt juga akan melimpahkan rahmat dan berkahnya dengan sbenarnya juga. Jadi, makin dekat seorang hamba kepada penciptanya maka makin kuat pula keimanan dan ketakwaannya.
Dari 'Aisyah ra. sesungguhnya Rasulullah saw bersabda, " Seorang Muslim nan tertusuk duri atau nan lebih dari itu, maka niscaya Allah dengan musibah itu akan mengangkat satu derajat untuknya dan menggugurkan satu kesalahan darinya."
Yang dimaksud dengan pahala di sini ialah pahala atas keridhaannya terhadap qadha dari Allah dan kesabarannya. Juga bersyukur dan tak mengadukan musibahnya, kecuali kepada Allah Swt. saja. Orang beriman nan ditimpa ujian akan berdiri teguh menerima segala ketetapan-Nya. Hal tersebut merupakan bagian dari sikap tawakal nan senantiasa mengiringi sikap sabar. Keduanya memeang tak terpisahkan apalagi dijalankan dengan keimanan dan ketakwaan nan kuat dari masing-masing diri hamba-Nya.
Dengan begitu, kedudukan hamba-Nya di sisi Allah Swt akan naik sebagai wujud dari pengabdiannya sebagai seorang hamba nan berserah diri. Ia ridha dengan segala keputusan dari Allah Swt. Ia mengoptimalkan segala potensi dirinya dan bertawakal pada-Nya sebab segala upaya telah dilakukannya.Dalam hal ini, sikap nan primer nan harus diambil ialah sikap sabar diiringi sikap tawakal. Karena, sikap ini akan mengantarkan seorang mukmin pada kemuliaan. Kemuliaan nan diharapkan manusia pada hari akhir kelak yaitu berada pada kemuliaan di sisi Allah Swt.
Keutamaan Sabar: Sikap Sabar Dan Syukur
Sikap sabar juga harus disertai dengan sikap syukur. Hal ini menunjukkan bahwa setiap ujian nan dihadapi orang beriman merupakan rasa afeksi Allah Swt kepada hamba-Nya. Dengan begitu, setiap mukmin akan senantiasa berserah diri atas segala ketetapan Allah Swt. dan tak berkeluh kesah, serta berputus harapan menghadapi ujian dalam setiap episode kehidupannya. Sikap syukur dibarengi tawakal akan memperkuat diri manusia ketika diuji dengan berbagai ujian hayati homogen dengan sebelumnya ataupun ujian lainnya.
Kadang seorang hamba melupakan sikap syukur atas segala nikmat dari Allah Swt. Padahal nikmat nan diberikan pencipta alam semesta ini sangat banyak. Kita bisa merasakannya mulai dari pemberian alat indera kita, banyaknya tumbuhan nan bisa dimanfaatkan manusia dalam hidupnya, banyaknya ikan di bahari ataupun di sungai nan juga bisa dimanfaatkan manusia buat kebutuhannya, dan sebagainya. Semoga kita termasuk hamba-Nya nan pandai bersyukur kaarena manusia tak akan bisa menghitung berapa banyak nikmat tersebut.
Demikianlah, ulasan mengenai keutamaan sabar menerima ujian atau qadha dari Allah Swt. Kesimpulannya bahwa sikap primer nan harus dipilih oleh setiap mukmin sedang diuji, yaitu dengan bersabar dan bersyukur. Sikap sabar nan diiringi dengan tawakal dan rasa syukur segala keputusan Allah Swt. Semoga memberikan kegunaan dan mendorong kita buat meraih keutamaan sabar dalam setiap kegiatan hidup.