Gambar Malaikat pada Kelahiran Venus

Gambar Malaikat pada Kelahiran Venus

Banyak pelukis besar nan mendapatkan inspirasi dari cerita-cerita di Kitab dan kemudian diilustrasikan dalam karya besar mereka. Banyak pelukis ternama nan menjadikan malaikat sebagai obyek lukisan mereka.

Beberapa karya besar nan memuat gambar malaikat di dalamnya, antara lain Song of the Angels karya Bouguereau (1825–1905), Three angels hosted by Abraham karya Ludovico Carracci (1555–1619), Michael karya Guido Reni (abad 17), An angel comforting Jesus karya Carl Heinrich Bloch (1865-1879), dan The Angel Prevents the Sacrifice of Isaac karya Rembrandt van Rijn (c. 1635).

Berikut ini mari kita coba telusuri makna dari beberapa lukisan nan fenomenal tersebut.



Gambar Malaikat pada Lukisan Karya Rembrandt

The Angel Prevents the Sacrifice of Isaac karya Rembrandt jelas terinspirasi dari cerita di Kitab. Jika umat Islam mengenal hari raya kurban sebagai peringatan pengorbanan Nabi Ibrahim nan hampir menyembelih Ismail berdasarkan wahyu nan diperolehnya. Namun, pada versi Al Kitab anak nabi Ibrahim nan nyaris menjadi korban ialah Ishak.

Pada lukisan karya Rembrandt tampak gambar malaikat nan memegangi tangan Nabi Ibrahim demi mencegah persembahan Ishak menjadi korban. Gambar malaikat nan mencegah pengorbanan Ishak ini dilukis sekitar tahun 1635.

Layaknya gaya Rembrandt pada karya-karyanya nan lain, dia menentukan momen dramatis dari suatu cerita dan mengilustrasikannya pada kuasnya. Lukisan karya Rembrandt ini lebih istimewa daripada lukisan Jan Lievens nan juga mengambil tema sama, yaitu titah Tuhan pada Ibrahim buat membunuh Ishak.

Detail dari lukisan Rembrandts justru tampak pada cahaya surgawi nan memancar dari dada Ishak, bukan Ibrahim. Dada Ishak digambarkan begitu putih. Ishak nan nyaris telanjang digambarkan sedang dianiaya oleh ayahnya. Tangan Nabi Ibrahim menutupi paras dan mulut Ishak sehingga Ishak tak bisa menangis atau pun bernapas. Pada bagian tangan Ishak diikat di belakang punggungnya, tetapi tubuh dan kakinya memutar dan menggeliat seperti ketakutan.

Hal menarik lainnya dalam lukisan Rembrandt ini ialah gambar malaikat. Tampak kedatangan malaikat nan tepat pada waktunya. Aktualisasi diri paras pada gambar malaikat tersebut menunjukkan ketidaksetujuannya pada seluruh peristiwa tersebut. Bahkan, gambar malaikat tersebut bagaikan bertanya, “Apakah kamu gila?”

Gambar malaikat tersebut memiliki tangan nan feminin dan mungil bagaikan tangan surga. Tangan tersebut menggenggam pergelangan tangan Ibrahim nan digambarkan begitu kuat, dengan rona hitam di antara jari jemari, sangat paradoksal dengan tangan malaikat. Pisau nan semula digenggam oleh Ibrahim pun terjatuh dampak genggaman tangan malaikat pada pergelangan tangan Ibrahim.

Lukisan ini mungkin bisa menimbulkan keingintahuan, apa nan terjadi setelah malaikat tersebut kembali melayang ke langit. Ishak sudah terikat dan tergeletak di tumpukan kayu nan akan menjadi loka pemakamannya.

Domba jantan nan akan dibunuh menggantikan Ishak tak tampak dalam bagian tersebut sehingga timbul pertanyaan, bagaimana seseorang bisa berpindah dari momen penuh drama dan mania agama bisa kembali ke kondisi normal.



Gambar Malaikat dan Yesus

Beberapa lukisan menyertakan gambar malaikat pada momen-momen nan berkaitan dengan kehidupan Yesus atau kepercayaan terhadap Yesus. Pada lukisan “Song of Angels” karya Bouguereau tampak tiga gambar malaikat nan memainkan alat musik di saat kelahiran bayi Yesus.

Adolphe William Bouguereau ialah seorang pelukis foto terkenal kelahiran La Rochelle, Prancis pada 30 November 1825. Beliau mengikuti gaya klasik pelukis abad ke-16 dan telah melukis sejumlah Gereja Katolik hingga akhir tahun 1800an. Bouguereau mati pada tahun 1905.

Gambar malaikat juga tampak pada lukisan “An Angel Comforting Jesus Before his Arrest in the Garden of Gethsemane” karya Carl Heinrich Bloch pada tahun 1870-an. Pada lukisan tersebut tampak gambar malaikat nan sedang membantu menenangkan Yesus sebelum peristiwa penyaliban. Malam sebelum penyalibannya, Yesus Kristus pergi ke taman Getsemani buat berdoa. Taman Getsemani ini terletak di Bukit Zaitun di luar Yerusalem.

Saat itu, Yesus baru selesai melakukan perjamuan terakhir dengan murid-Nya dan mengetahui bahwa salah satu dari mereka (Yudas Iskariot) akan mengkhianati. Kemudian, pemerintah Romawi akan menangkap Yesus dan menghukum wafat dengan cara disalib. Di Taman Getsemani tersebut Yesus mengalami pertarungan spiritual nan dahsyat. Berjuang menghadapi godaan buat menyelamatkan diri sendiri ketimbang mengikuti planning Tuhan untuknya.

Kitab mengatakan bahwa Yesus datang ke bumi buat menyelamatkan manusia dari dosa dan kejatuhan dunia. Pelayanan Yesus ialah pengorbanan dirinya di kayu salib buat memungkinkan orang-orang berdosa berhubungan dengan Tuhan melalui dirinya. Dia begitu menderita ketika waktu semakin dekat buat mati dalam kematian nan menyiksa maka Tuhan mengutus malaikat dari surga ke taman Getsemani tersebut demi menguatkan Yesus.

Malaikat nan dimaksud mungkin ialah Jibril nan bertugas menguatkan Yesus baik secara fisik maupun emosional dan mempersiapkan dia pada tuntutan intens nan menunggunya di penyaliban. Yesus menyiratkan penderitaan fisik dan emosional ketika berkata pada murid-muridnya sebelum berdoa di taman: “Jiwaku dilanda kesedihan menuju titik kematian” (Mark 14:34).

Gambar malaikat juga tampak pada lukisan kebangkitan Yesus atau “Resurrection of Christ” karya Noel Coypel tahun 1700. Pada lukisan tersebut tampak malaikat duduk sambil menunjuk Kristus nan bangkit dari kematiannya.

Sebelum wafat, Yesus menjelaskan akan kedatangan global baru pada murid-muridnya, seperti dikutip dari John 14: 15-17: “Jika kamu mencintaiku, kamu akan mematuhi perintahKu dan saya akan meminta pada Bapa, dan dia akan memberimu Penasihat lain buat bersamamu selamanya, yaitu Roh Kebenaran.

Namun, global tak bisa menerimanya sebab tak bisa melihat atau mengetahuinya. Namun kamu mengetahuinya, dia tinggal denganmu dan akan berada dalam dirimu.

Pada lukisan “Three angels hosted by Abraham” karya Ludovivo Carracci, tampak tiga malaikat nan sedang dijamu oleh nabi Ibrahim. Tiga gambar malaikat tersebut menggambarkan tiga sosok Tuhan. Trinitas mengacu pada ajaran bahwa Tuhan terdiri dari tiga wujud nan berbeda, yaitu Bapa, Anak (inkarnasi dari Yesus Kristus) dan Roh Kudus).



Gambar Malaikat pada Kelahiran Venus

Selain “Song of Angels”, Adolphe William Bouguereau pun memasukkan gambar malaikat dalam “The Birth of Venus” nan dilukisnya pada tahun 1879. Pada pusat lukisan Venus berdiri telanjang pada cangkang kerang (suatu metafor visual dari bagian luar kemaluan perempuan) nan ditarik oleh lumba-lumba, salah satu simbol dia.

Lima belas makhluk mungil bersayap termasuk Cupid dan Psyche, serta beberapa nimfa dan centaur berkumpul buat menyaksikan kedatangan Venus. Dua centaur meniup kulit kerang menandakan kedatangannya. Air tampak agak dangkal, seluruh tokoh dalam lukisan tersebut berada di belakang atau di bawah Venus.

Kepala venus miring ke satu sisi dan aktualisasi diri wajahnya tenang, tetapi menggoda, tak malu dengan ketelanjangannya. Dia tampak menikmati dipandang telanjang. Dia menaikkan tangannya, mengatur rambut cokatnya dan memamerkan dadanya.

Secara menggoda mengatur tubuhnya membentuk kurva feminin dari tubuhnya nan telanjang sehingga menarik perhatian ke vulvanya nan ditempatkan secara erotis pada pusat komposisi. Walaupun terang-terangan memamerkan keseksualannya, dia merapatkan pahanya dalam pose “virginal refusal” atau penolakan perawan.

Lukisan dengan judul dan tema nan sama telah dilukis ratusan tahun sebelumnya oleh Sandro Botticelli, tepatnya pada tahun 1486. Pada lukisan tersebut tampak Dewi Venus muncul dari bahari sebagai wanita dewasa nan tiba di pantai. Lukisan ini kini disimpan dalam Galeri Uffici di Florence.



Gambar Malaikat Michael

Michael ialah malaikat nan berperan sebagai pelindung Israel dan juga gereja Kristen. Gambar malaikat Michael menginjak-injak setan karya Guido Reni terpajang pada gereja Santa Maria della Concezione di Roma pada tahun 1636. Suatu mosaik dari lukisan nan sama juga menghiasi altar St. Michael di gereja St. Peter’s Basilica.