Ragam Jenis Produk Sosro

Ragam Jenis Produk Sosro

Siapa bilang jika perusahaan pribumi, Sosro misalnya, akan selalu kalah bersaing merebut pasar dalam negeri. Memang, perluasan global usaha nan dilakukan berbagai corporate kelas dunia, khususnya nan bergerak di usaha minuman seperti Coca Cola dan Pepsi, membuat pamor produk minuman dalam negeri jauh tertinggal. Tapi, Sosro ialah kenyataan nan membalikkan semua asumsi pesimis itu.

Siapa juga nan tidak kenal dengan jargon iklan ‘Apa pun makannya, minumnya Teh Botol Sosro’. Daya pikat jargon ini sungguh luar biasa. Tidak hanya menjadi bahasa percakapan sehari-hari masyarakat Indonesia, tapi juga melambungkan nama teh orisinil protesis dalam negeri tersebut. Mengalahkan semua kompetitor minuman, dalam maupun luar negeri.



Sejarah Sosro - Produk Teh Dalam Negeri

Sosro ialah produk teh protesis dalam negeri. Fakta ini jadi hal nan membanggakan. Karena hanya ada segelintir produk orisinil Indonesia nan mampu mengalahkan kekuatan kapitalis luar negeri. Menjadi raja di negeri sendiri, dan Sosro ialah salah satunya.

Tidak banyak nan tahu jika merek Sostro merupakan singkatan dari nama keluarga pendirinya, yakni Sosrodjojo. Ia mulai meritis usaha pengadaan minuman teh pada 1940 di Slawi, sebuah kota kecil di Jawa Tengah. Ketika itu Sosrodjojo menjual teh wangi melati bermerek Cap Botol. Jadi bukan merek Sosro seperti saat ini.

Seiring bertambahnya usia, perluasan global usaha pun dilakukan. Setelah selama belasan tahun wara-wiri di daerah seputaran Jawa, pada tahun 1953 teh merek Cap Botol (belum bernama Sosro) mulai merambah ke ibu kota, Jakarta.

Untuk menarik perhatian warga ibu kota dan mempromosikan rasa teh merek Cap Botol, dilakukan teknik unik nan ketika itu belum lazim dilakukan. Teknik tersebut dinamakan taktik Promosi Cicip Rasa. Yakni pihak dari teh merek Cap Botol mendatangi tempat-tempat keramaian, mengumpulkan orang-orang dan membagikan perdeo teh wangi melati nan menjadi cikal bakal Teh Botol Sosro.

Dari teknik unik nan sekarang dikenal sebagai teknik sampling tersebut, warga ibu kota mulai familiar dengan teh beraroma melati Cap Botol. Dalam perkembangan selanjutnya, teh nan belum menggunakan nama merek Sosro itu, disimpan dalam wadah berupa botol-botol higienis bekas limun atau kecap sebelum dinikmati. Jika ada pembeli, maka teh nan sudah jadi minuman siap saji tersebut tinggal dituangkan dalam cangkir atau gelas dan dapat segera dinikmati.

Tahun 1969, lahirlah gagasan revolusioner buat menjual air teh siap minum nan dimasukkan ke dalam botol. Nama mereknya ialah Teh Botol Sosro. Diambil dari nama belakang keluarga Sosrodjojo. Merek anyar ini diharapkan bisa menggenjot laba dibanding merek teh sebelumnya (teh beraroma melati Cap Botol). Suatu hal nan terbukti jadi kenyataan. Kini, Sosro jadi merek teh siap minum terkenal dan terlaris di Indonesia.

Setahun kemudian (1970), diperkenalkan desain botol pertama nan bertahan hingga dua tahun (1972). Selanjutnya dikeluarkan kembali desain kedua nan juga hanya bertahan selama dua tahun. Entah apa nan menyebabkan desain-desain dari Teh Botol Sostro cenderung bertahan tak lama.

Barulah pada tahun 1974, bersamaan dengan didirikan PT. Sinar Sosro, pabrik teh siap minum dalam kemasan botol pertama di Indonesia bahkan dunia, desain ketiga dari Teh Botol Sosro bertahan hingga sekarang.



Sosro - Dekat di Hati

Keberadaan Teh Botol Sosro telah diterima dengan sangat baik oleh konsumen minuman teh kemasan di Indonesia. Jika ditanyakan apa nama teh botol nan diketahui, sebagian besar masyarakat akan menjawab Teh Botol Sosro. Selain rasanya nan enak dan punya aroma khas, merek Teh Botol Sosro juga jadi agunan produk berkualitas. Tak perlu diragukan.

Namun, ketika pertama kali Teh Botol Sosro diperkenalkan ke konsumen minuman di Indonesia, respon mereka cenderung negatif. Tidak banyak nan melirik, apalagi sampai membelinya. Sosro diambang kegagalan bila kondisi tersebut tak berubah.

Mengapa Sosro pada awalnya ditanggapi dengan ‘dingin’ oleh konsumen minuman di Indonesia? Ini disebabkan berdasarkan riset pasar saat itu, diketahui bahwa teh biasanya diminum ketika hangat dengan cara diseduh dalam cangkir.

Dinikmati pada waktu santai di pagi atau petang hari. Benar-benar akan terasa absurd bila diminum menggunakan kemasan. Apalagi Teh Botol Sostro sebagiannya ditawarkan dalam kondisi dingin. Sosro pun dianggap menentang kesamaan pasar (konsumen).

Tentunya cara penjualan Teh Botol Sosro seperti ini bukan tanpa risiko. Bahkan risikonya sangat besar, yakni kegagalan. Tak cukup hanya bermodalkan nyali, tapi juga harus ditopang dengan visi penjualan jauh ke depan. Melihat ‘sesuatu’ nan tidak terlihat oleh banyak orang (see in the beyond of reality). Termasuk merumuskan taktik jitu dalam merubah Norma masyarakat Indonesia dalam meminum teh.

Pemilihan pasar (kelompok konsumen) nan tepat jadi kunci keberhasilan penjualan Sosro. Pasar atau konsumen nan dituju pada awalnya ialah mereka nan berada di perjalanan atau sedang berpergian dan terjebak pada kondisi panas, seperti sopir, pengendara kendaran atau pejalan kaki.

Kelompok konsumen ini diperkirakan membutuhkan minuman segar dan praktis sifatnya. Maka hadirlah Teh Botol Sosro dalam bentuk kemasan nan dijual dalam kondisi dingin.

Teh Botol Sosro pun dijual di kios-kios sepanjang jalan, pasar dan terminal. Tujuannya jelas, memudahkan calon konsumen bila membutuhkan minuman segar ketika dalam perjalanan. Untuk itu, Teh Botol Sosro dijual dalam boks-boks es agar kesegarannya tetap terjaga. Ada pun pemilihan boks-boks es, sebab saat itu penggunaan lemari es sebagai wadah menyimpan minuman dingin belum lazim dipakai.

Butuh waktu, keuletan dan kesabaran dalam membrandingkan merek Sosro sebagai minuman teh kemasan. Tantangan terberatnya ialah mengubah kerangka berpikir sebagian besar masyarakat Indonesia nan terbiasa meminum teh di cangkir dengan diseduh.

Beragam promo atau iklan di berbagai media senantiasa digencarkan. Ini bertujuan bukan hanya memperkenalkan Teh Botol Sosro, tapi juga sebagai cara mengedukasi masyarakat agar terbiasa meminum teh dalam kemasan.

Upaya dari Sosro akhirnya berbuah manis. Kini, Teh Botol Sostro leading (memimpin) dalam hal penjualan minuman teh kemasan. Mengalahkan kompetitor sejenis, bahkan dari luar negeri seperti Pepsi dan Coca Cola. Kedua perusahaan multinasional tersebut mencoba merebut pasar dari Sosro dengan menghadirkan produk teh Tekita dan Frestea, tapi gagal. Keberadaan Sosro tetap tidak terganti di hati para konsumennya.



Ragam Jenis Produk Sosro

Jika kita terbiasa meminum Teh Botol Sosro kemudian menganggap hanya itu produk minuman dari PT. Sinar Sosro, maka asumsi itu salah. Selain Teh Botol Sostro, perusahaan nan kini beralamat di Gedung Graha Rekso Jalan Boulevard Artha Gading Kav A1, Kelapa Gading, Jakarta Utara itu, punya majemuk produk selain Teh Botol Sosro. Baik itu berupa nan teh siap minum dalam kemasan maupun teh kering siap saji.

Produk teh siap minum dalam kemasan ialah Teh Botol Sosro, Fruit Tea Sosro, Joy Tea Green Sosro, TEBS, Happy Jus, dan Air Minum Prim-A. Sedangkan nama minuman seperti Teh Celup Sosro, Teh Cap Botol, Teh Poci, Teh Terompet, Teh Sadel, Teh Sepatu dan Teh Berko, merupakan produk minuman dari teh kering siap saji.

Bahan standar semua produk tersebut diambil dari perkebunan teh terbaik nan tersebar di daerah Cianjur, Garut, Pangalengan, serta Tasikmalaya. Menawarkan kualitas teratas dalam rasa dan kesegaran. Sehingga menjadikan Sosro sebagai raja minuman teh kemasan di Indonesia.