Tujuan Penelitian Deskriptif Kualitatif
Penelitian deskriptif kualitatif termasuk salah satu jenis penelitian kualitatif. Penelitian deskriptif kualitatif ini bertujuan buat mengangkat fakta, keadaan, variabel, dan fenomena-fenomena nan terjadi ketika penelitian berlangsung dan menyajikannya apa adanya.
Penelitian deskriptif kualitatif menuturkan dan menafsirkan data nan berkenaan dengan situasi nan terjadi, sikap dan pandangan nan menggejala di dalam masyarakat, interaksi antarvariabel, kontradiksi dua kondisi atau lebih, pengaruh terhadap suatu kondisi, disparitas antar fakta, dan lain-lain.
Masalah-masalah nan diamati dan diselidiki di atas memungkinkan penelitian deskriptif kualitatif memiliki metode nan mengarah pada studi komparatif, studi kuantitatif, dan dapat juga menjadi suatu studi korelasional satu unsur dengan unsur lainnya. Pada umumnya kegiatan penelitian deskriptif kualitatif meliputi pengumpulan data, analisis data, interpretasi data, serta diakhiri dengan konklusi nan didasarkan pada penganalisisan data tersebut.
Penelitian Deskriptif Kualitatif – Penelitian Kualitatif
Penelitian deskriptif kualitatif merupakan bagian dari penelitian kualitatif. Dengan kata lain, penelitian deskriptif kualitatif merupakan salah satu pendekatan nan digunakan buat membedah kenyataan nan diamati di lapangan oleh peneliti. Penelitian deskriptif kualitatif ini merupakan metode penelitian nan menggambarkan temuan variabel di lapangan nan tak memerlukan skala hipotesis. Jadi, sifatnya hanya mengganbarkan dan menjabarkan temuan di lapangan.
Untuk memahami penelitian deskriptif kualitatif sebaiknya kita kemukakan terlebih dahulu apa itu payungnya, yaitu apa itu penelitian kualitatif atau metode penelitian kualitatif. Bogdan dan Taylor, mengatakan bahwa “Metodologi kualitatif merupakan mekanisme penelitian nan menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang atau konduite nan diamati. Pendekatannya diarahkan pada latar dan individu secara keseluruhan (utuh)” (dalam Moleong, 2002:3).
Kirk dan Miller (1986:9, dalam Moleong 2002:3) mendefinisikan bahwa penelitian kualitatif ialah tradisi eksklusif dalam ilmu pengetahuan sosial nan secara mendasar bergantung pada pengamatan pada manusia dalam kawasannya sendiri dan berhubungan dengan orang-orang tersebut dalam bahasannya dan dalam peristilahannya.
Sedangkan menurut David Williams (1995, dalam Moleong, 2005:5), mendefinisikan bahwa penelitian kualitatif ialah pengumpulan data pada suatu latar ilmiah, dengan menggunakan metode ilmiah, dan dilakukan oleh orang atau peneliti nan tertarik secara alamiah. Hampir senada juga diungkapkan oleh Denzin dan Lincoln (1987), nan menyatakan bahwa penelitian kualitatif ialah penelitian nan menggunakan latar alamiah, dengan maksud menafsirkan kenyataan nan terjadi dan dilakukan dengan jalan melibatkan berbagai metode nan ada.
Dari kesemua definisi nan telah dirumuskan oleh berbagai para ahli, penulis setuju dengan pernyataan dari Moleong dalam bukunya Metodologi Penelitian Kualitatif, penelitian kualitatif dari sisi definisi lainnya dikemukakan bahwa hal itu merupakan penelitian nan memanfaatkan wawancara terbuka buat menelaah dan memahami sikap, pandangan, perasaan, dan konduite individu atau sekelompok orang. (Moleong, 2005:5)
Dari kesemua definisi nan telah dirumuskan oleh berbagai para ahli, penelitian deskriptif kualitatif dari sisi definisi lainnya dikemukakan bahwa hal itu merupakan penelitian nan memanfaatkan wawancara terbuka buat menelaah dan memahami sikap, pandangan, perasaan, dan konduite individu atau sekelompok orang.
Dalam penelitian kualitatif, termasuk juga dengan penelitian deskriptif kualitatif akan terjadi tiga kemungkinan terhadap masalah nan akan dibawa oleh peneliti dalam penelitian deskriptif kualitatif nan akan dilakukannya.
- Pertama, masalah nan dibawa oleh peneliti merupakan masalah nan tetap, sehingga judul penelitian deskriptif kualitatif sejak awal pengajuan proposal sampai akhir laporan penelitian sama.
- Kedua, masalah nan diajukan peneliti menjadi berkembang dan lebih mendalam setelah peneliti melakukan penelitian deskripstif kualitatif di lapangan, sehingga tidah terlalu banyak perubahan, cukup disempurnakan saja.
- Ketiga, masalah nan diajukan peneliti setelah melakukan penelitian deskriptif kualitatif di lapangan berubah total, sehingga objek masalah pun harus diganti secara menyeluruh.
Setiap penelitian, baik penelitian kuantitatif maupun penelitian kualitatif atau penelitian deskriptif kualitatif selalu berawal dari masalah. Akan tetapi, terdapat disparitas nan fundamental antara objek masalah dalam kedua metode penelitian ini. Dalam penelitian kualitatif masalah nan menjadi objek penelitian masih belum jelas, kompleks dan dinamis. Oleh sebab itu, objek masalah dalam penelitian kualitatif masih bersifat sementara, tentatif, dan akan terus berkembang atau berganti setelah peneliti terjun langsung ke lapangan.
Dalam melakukan penelitian deskriptif kualitatif, peneliti harus dapat mengetahui kedudukannya pada saat melakukan pengumpulan data di lapangan. Kedudukan peneliti dalam penelitian deskriptif kualitatif tak sama dalam penelitian kuantitatif. Menurut Moleong (2005:9) dalam penelitian kualitatif penulis sendiri atau dengan donasi orang lain merupakan alat pengumpul data utama.
Peneliti dalam penelitian deskriptif kualitatif bertindak sebagai sebagai alat pengumpul dan penafsir data. Hal tersebut, menurut Moleong dilakukan karena, jika memanfaatkan alat nan bukan-manusia dan mempersiapkan dirinya terlebih dahulu sebagai nan lazim digunakan dalam penelitian klasik, maka sangat tak mungkin buat mengadakan penyesuaian terhadap fenomena nan ada di lapangan.
Hal serupa diungkapkan oleh Nasution (1996:9), menyebutkan kedudukan peneliti dalam penelitian deskriptif kualitatif berfungsi sebagai “ key instrument ”. Hal ini dilakukan sebab hanya manusia sebagai instrumen nan bisa memahami makna hubungan antar manusia, membaca mobilitas muka, menyelami perasaan dan nilai nan terkandung dalam ucapan atau perbuatan responden.
Lebih jauh lagi Nasution menambahkan, bahwa subjek nan diteliti dipandang berkedudukan sama dengan peneliti, jadi tak sebagai objek atau nan lebih rendah kedudukannya akan tetapi sebagai manusia nan setaraf. Peneliti tak menganggap dirinya lebih tinggi atau lebih tahu (Nasution,1996:10).
Penelitian Deskriptif Kualitatif – Rumusan Masalah
Sebelum melakukan penelitian deskriptif kualitatif, peneliti perlu mempersiapkan rumusan masalah dari penelitian nan akan dilakukannya. Rumusan masalah merupakan bentuk pertanyaan nan bisa memandu peneliti buat mengumpulkan data di lapangan. Rumusan masalah dalam penelitian deskriptif kualitatif ialah suatu rumusan masalah nan bisa memandu peneliti buat mengeksplorasi dan atau memotret kondisi sosial nan akan diteliti secara luas, menyeluruh, dan mendalam.
Dengan demikian, dalam penelitian deskriptif kualitatif, rumusan masalah nan merupakan fokus penelitian masih bersifat sementara dan akan berkembang setelah peneliti masuk lapangan atau situasi sosial tertentu. Dengan kata lain rumusan masalah dapat saja berubah jika di lapangan ternyata tak dapat digunakan atau tak sinkron dengan kenyataan nan tampak.
Pertanyaan penelitian deskriptif kualitatif dirumuskan dengan maksud buat lebih memahami gejala sosial nan masih samar, tak teramati, bergerak maju dan kompleks. Sehingga setelah diteliti menjadi lebih jelas dan lebih tergambar, makna apa nan ada dalam situasi sosial tersebut. Rumusan masalah dalam penelitian deskriptif kualitatif dibuat berdasarkan temuan di lapangan. Jadi, tak dapat sembarangan membuat rumusan masalah dalam penelitian deskriptif kualitatif ini.
Diperlukan perhatian nan begitu besar dari peneliti dalam melihat kenyataan secara keseluruhan. Rumusan masalah nan akan dibuat atau diidentifikasi ini disesuaikan dengan metode nan akan digunakan buat menjawabnya. Jadi, rumusan masalah diangkat dan setelahnya ditelaah menggunakan metode penelitian mana nan sinkron dengan kenyataan nan ada.
Rumusan masalah dalam semua penelitian termasuk penelitian deskriptif kualitatif menjadi titik sentral dalam penelitian. Dapat dikatakan rumusan masalah nan akan menjadi hayati dan wafat dalam sebuah penelitian. Sehingga dibutuhkan parameter nan seksama dalam menentukan rumusan masalah. Kita sebagai peneliti tak dapat menentukan rumusan masalah dari satu sudut pandang saja. Kita harus memandang permasalahan dalam penelitian secara holistik supaya mendapatkan hasil nan konkrit dan kredibel.
Tujuan Penelitian Deskriptif Kualitatif
Setiap penelitian nan dilakukan tentu saja memiliki tujuan khusus, termasuk dengan penelitian deskriptif kualitatif. Tujuan dari diadakannya penelitian deskriptif kualitatif ini tak saja semata-mata buat menggambarkan secara menyeluruh kenyataan nan akan diamati dan dianalisis saja, tetapi juga ada tujuan nan lainnya. Tujuan penelitian deskriptif kualitatif ini nan akan menjadi panduan selama kita melakukan penelitian di lapangan.
Tujuan penelitian deskriptif kualitatif sejalan dengan rumusan masalah dan pertanyaan penelitian atau identifikasi masalah. Mengapa demikian? Hal itu dikarenakan tujuan dari penelitian deskriptif kualitatif itu akan menjawab apa nan sebelumnya dikemukakan dalam rumusan masalah dan pertanyaan penelitian atau identifikasi masalah.
Tujuan penelitian deskriptif kualitatif ini juga akan menentukan bagaimana kita mengolah hasil penelitian dengan membuat unit analisisnya menggunakan metode penelitian deskriptif kualitatif. Metode penelitian deskriptif kualitatif nan digunakan buat membedah permasalahan juga ikut andil dalam menjawab tujuan penelitian deskriptif kualitatif ini dilakukan. Jika, masih ada tujuan penelitian nan belum tntas dibedah, maka penelitian deskriptif kualitatif nan kita lakukan tak akan mendapatkan hasil nan falid.