keanekaragaman hidup Indonesia terancam

keanekaragaman hidup Indonesia terancam

Pernahkah Anda mendengar istilah biodiversitas? Mungkin tidak banyak nan tahu tentang istilah itu. Namun, jika istilahnya kita ganti dengan istilah nan lebih familiar, yakni keanekaragaman hidup , mungkin banyak dari Anda nan sudah mendengar, bahkan mengetahuinya.

Untuk Anda nan sudah mengetahuinya, artikel ini mungkin dapat digunakan sebagai pengingat barangkali Anda sudah lupa. Dan buat nan belu mengetahuinya, artikel ini dapat Anda gunakan sebagai ilmu baru nan mungkin dapat bermanfaat bagi Anda. Ya, artikel ini sedikit banyak akan membahas tentang apa itu keanekaragaman hidup dan jenis-jenisnya.



Apa itu Keanekaragaman Hayati?

Keanekaragaman hidup atau nan dalam bahasa Inggris disebut biodiversity ialah sebuah istilah nan mencakup pembahasan mengenai segala bentuk kehidupan nan dikelompokkan berdasarkan skala biologisnya. Keanekaragaman hidup ini melipuuti pembahasan tentang gen, spesies mahluk hayati dan mikroorganisme, ekosistem, serta ekologi kehidupan lainnya.

Secara sederhana keanekaragaman hidup bisa diartikan sebagai keanekaragaman bentuk dan kondisi kehidupan mahluk hayati dalam suatu bioma dan ekosistem tertentu. Pendistribusian keanekaragaman hidup di bumi tidaklah merata. Daerah tropis cenderung memiliki kenaekaragaman hidup nan jauh lebih kaya dibanding daerah lainnya di bumi.

Meski belum dilakukan penelitian nan lebih mendalam, namun bisa disebutkan bahwa semakin jauh suatu daerah dengan garis equator bumi mka semakin kecillah keanekaragaman hidup nan dimilikinya. Demikian pula sebaliknya. Indonesia merupakan salah satu daerah tropis nan dekat dengan garis equator bumi sehingga memilki kekayaan keanekaragaman hidup nan tidak terhitung.



Jenis Keanekaragaman Hayati

Mungkin banyak nan telah mengetahui jika keanekaragaman hidup ini dapat terjadi pada berbagai taraf kehidupan organisme, yakni mulai dari taraf paling rendah hingga ke taraf nan paling tinggi. Misalnya dari organisme mahluk bersel satu hingga organisme mahluk bersel banyak, dari spesies hingga ekosisten, atau dari kehidupan individu hingga kehidupan kompleks.

Jika dikelompokkan secara garis besar, keanekaragama hidup itu terbagi menjadi beberapa tingkatan, yakni sebagai berikut.



1. Keanekaragaman Genetik

Keanekaragaman genetik atau genetic diversity merupakan jumlah holistik informasi gen nan terkandung dalam seluruh mahluk hayati nan terdapat di bumi. Setiap organisme nan hayati memiliki sifat nan sepenuhnya dikendalikan oleh faktor keturunan berupa gen nan dihasilkan dari induk jantan dan induk betina.

Keanekaragaman genetik bisa ditunjukkan dengan adanya ragam atau variasi dari satu jenis varietas nan sama. Misalnya, dalam varietas kelinci terdapat beberapa varian kelinci, seperti kelinci angora, kelinci gibas, dan kelinci dari berbagai ras lainnya.



2. Keanekaragama Spesies

Keanekaragaman Spesies dikenal juga dengan keanekaragaman jenis. Sifat keanekaragaman ini lebih mudah diamati dibanding dengan keanekaragaman genetik. Kita dapat dengan jelas melihat adanya kenaekaragaman di taraf ini. Secara kasat mata, kita bisa melihat adanya keanekaragaman spesies pada family nan sama. Misal kucing dan harimau, kelapa dan aren, dan lainnya.



3. Keanekaragaman Ekosistem

Keanekaragaman taraf ekosistem lebih mudah lagi buat diamati. Keanekaragaman taraf ini ditandai dengan adanya variasi ekosistem. Ada majemuk ekosistem loka makhluk hayati tinggal. Misalnya, ekosistem lumut, ekosistem gurun, ekosistem hutan tropis, dan ekosistem lainnya.



Jenis Genus Lokal

Indonesia terkenal dengan kekayaan hidup nan tersebar dari Sabang sampai Merauke, Papua. Didukung dengan letak geografisnya nan berada di daerah tropis nan berkelimpahan air hujan setiap tahunnya. Membuat tanah Indonesia kaya dengan keanekaragam hayatinya baik flora dan faunanya.

Banyak genus lokal baik hewan maupun tanaman nan habitatnya hanya ada pada satu wilayah saja. Genus lokal ini nan menjadi ikon flora dan fauna Indonesia. Misalnya orang utan, jenis primata besar nan hanya ada hutan Sumatera dan Kalimantan. Berikut ini merupakan deretan flora dan fauna orisinil Indonesia nan menjadi ikon Indonesia.

  1. Orang hutan

Salah satu primata orisinil Indonesia ialah orang utan atau istilah latinnya Pongo pygmaeus buat orang utan Kalimantan dan pongo abelii jenis dari Sumatera. Orang utan merupakan salah satu primate besar nan ada di dunia. Taraf kecerdasan primate jenis ini lebih tinggi dibandingkan gorilla, kecerdasaannya hampir sama dengan simpanse. Orang utan merupakan genus lokal nan dilindungi oleh UU sebab populasinya terancam punah. Pembalakan liar merupakan faktor primer rusaknya hutan sebagai habitat orang utan. Selain itu Norma memelihara orang hutan sebagai hewan peliharaan turut mempercepat kepunahan primata ini.

Padahal buat memburu anak orang utan, caranya harus membunuh induknya terlebih dahulu. Pembunuhan hewan nan dilindungi pemerintah termasuk tindakan kriminalitas atu kejahatan ekosistem.

Di sisi lain orang utan nan telah lama dipelihara, begitu tergantung dengan manusia atau induk semangnya. Kalau dilepasliarkan ke habitat aslinya dia sangat sulit beradaptasi dengan alam liar, sehingga perlu waktu lama buat memperkenalkan ini artinya butuh biaya lebih banyak buat merawat orang utan selama di balai karantina. Diperkirakan jumlah populasi orang utan Kalimantan sekarang ini tinggal 7000 ekor saja. Sedangkan orang utan Sumatera di alam liar tinggal 6000 ekor. Tiap tahun angka ini terus menurun, sebab rusaknya habitat orang hutan. Pemerintah berserta LSM nan peduli dengan orang utan terus menggalakan konservasi orang utan agar ikon Kalimantan ini tidak punah.

  1. Anoa

Genus lokal berikutnya ialah Anoa, hewan nan habitatnya hanya ada di Sulawesi. Hewan ini masih ada kerabat dengan kerbau, ini dilihat dari fisiknya memang hampir mirip dengan kerbau. Tapi bentuk tubuhnya lebih kecil dari kerbau,besar tubuhnya maksimal hanya seukuran rusa dewasa saja. Hewan mamalia ini ikon Sulawesi, sebarannya ada di Sulawesi Tengah dan Sulawesi Tenggara Di habitat liarnya anoa terbagi menjadi dua jenis yakni anoa habitat dataran tinggi / bubalus quarlesi dan anoa dari habitat dataran rendah / bubalus depressicornis .

Anoa merupakan hewan koloni, artinya hidupnya secara bergerombol dan memiliki satu pemimpin, kawanan anoa selalu bermigrasi dari satu loka ke tampat lain dalam mencari makan. Anoa cenderung menghindar dari manusia, dia menyukai tempat-tempat nan jauh dari perkampungan penduduk.

Populasi anoa sekarang semakin menyusut sebab hutan dimana dia tinggal semakin sempit. Perburuan ilegal menyebabkan jumlah anoa di alam semakin sedikit. Pemerintah kesulitan mencegah perburuan anoa apalagi berupaya melestarikan anoa dari ancaman kepunahan. Karena perburuan sudah ada dari dahulu. Anoa diburu buat diambil dagingnya dan kulitnya dipakai buat asesoris. Sekarang ini jumlah populasi Anoa tidak lebih dari 10.000 ekor. Selain itu anoa sulit dikembang biakan di luar habitat aslinya.

  1. Bayan

Burung bayan merupakan salah satu jenis burung paruh bengkok nan hanya ada di kepulauan Maluku dan Halmahera. Burung eksotis ini memiliki corak rona merah nan cerah. Uniknya burung bayan jantan dan betina memiliki rona bulu nan berbeda. Bayan jantan berwarna hijau sedangkan nan betina bulunya merah. Burung paruh bengkok ini merupakan plasma nutfah Maluku dan Halmahera. Burung ini hayati di hutan dataran rendah, bantaran sungai dan padang savannah. Seperti halnya burung paruh bengkok makanan burung bayan ialah biji-bijian dan kacang-kacangan. Paruhnya nan bengkok dapat membuka kulit kacang nan keras.

Namun sayangnya burung bayan ini sekarang terancam punah sebab banyak diburu dari alam buat diperjualbelikan. Harga burung jenis ini di pasar gelap sangat mahal, sehingga sampai sekarang masih diburu, walau burung ini masuk dalam binatang nan dilindungi oleh pemerintah.



keanekaragaman hidup Indonesia terancam

Indonesia menyimpan banyak keragaman hidup nan menyebar pada seluruh kepulauan Nusantara. Bahkan banyak juga hidup nan bersifat genus local artinya hanya ditemukan di sebuah daerah tertentu. Misalnya orang utan dan anoa kedua binatang ini habitat aslinya di global hanya ada di Indonesia saja. Genus lokal tidak hanya itu saja, masih banyak lagi flora dan fauna khas Indonesia nan tersebar di seluruh plosok pulau.

Namun sayangnya semakin keberadaannya semakin lama populasinya bukan bertambah banyak malahan semakin mengkewatirkan. Populasi flora dan fauna Indonesia turun sebab ulah manusia nan merusakan habitatnya. Manusia membabat hutan dan merusakan alam dengan berbagai limbah polutan nan dilepas begitu saja ke alam. Misalnya pencemaran air nan diakibatkan dari limbah industrial dan pemakaian pestisida nan hiperbola sehingga membunuh organisme hidup.

Demikianlah sekilas tentang keanekaragaman hidup Indonesia, semoga dapat menambah wawasan pembaca.