Tahap Perkembangan Bayi Bulan 0 Sampai 12
Ayah dan ibu nan baru menyambut kelahiran sang buah hati tentu curious alias penasaran dengan perkembangan bayi bulan ke bulan. Mengetahui perkembangan bayi bulan 0 sampai 12 layaknya melihat sebuah film di televisi nan sangat Anda gemari dan di tengah-tengah iklan. Anda berusaha mempersiapkan camilan, minuman, dan selimut hangat buat dapat menikmati filmnya dengan baik. Karena film kesukaan, Anda tentu tak ingin melewatkan adegan demi adegan. Bahkan, jika film tersebut dapat diulang kembali, Anda ingin lebih teliti menontonnya.
Merawat dan membesarkan bayi kurang lebih seperti itu, hanya bedanya kita sebagai orangtua ialah tokoh pendukung primer nan mendorong si pemeran primer menjadi tokoh sentral nan membanggakan. Kelak bayi akan tumbuh semakin besar dan akan berkumpul bersama orang-orang nan lebih luas lagi dalam melihat dunia.
Untuk itu, Anda harus mengenali buah hati sejak ia dapat merasakan sentuhan udara global buat pertama kali dan hanyut dalam dekapan hangat sang ibu serta mendengar getaran suara sang ayah nan membuatnya nyaman. Pekalah sebagai orangtua dalam berperan sebagai pemerhati ulung perkembangan bayi pada bulan pertama hingga ia memasuki early childhood dengan kejutan dan tantangan nan lebih banyak lagi.
Tahap Perkembangan Bayi Bulan 0 Sampai 12
Pola generik perkembangan bayi nan sering terjadi di global seperti dipaparkan berikut ini.
Bayi Usia 0 -1 Bulan
Bayi dalam usia ini masih hayati berdasarkan naluri. Ia mampu mendengar, mengenali suara orangtuanya, melihat, merasa, dan membaui sesuatu. Namun, ia belum memahami makna semua itu. Hal nan menjadi alat komunikasi satu-satunya hanyalah menangis.
Sejak lahir hingga usia 1 bulan, fisik bayi biasanya akan tampak semakin higienis dan kerutan-kerutan pada kulitnya semakin memudar. Gerakan nan sering dilakukannya seperti gerakan kepala nan itu-itu saja, kaki dan tangan nan terlihat masih bengkok dan kaku, serta menutupnya kepalan tangan manakala Anda menaruh jari telunjukk di atas telapak tangannya.
Sementara, tangisan bayi mengindikasikan bayi sedang lapar butuh segera diberi ASI, sedang kepanasan atau tak nyaman dengan udara sekitar, dan butuh dekapan hangat sang ibu. Kalau sudah begitu, bisikan hati ibu pun akan bekerja. Usahakan terus berkomunikasi dengan bayi Anda agar bisa merangsang otaknya sebab dalam usia ini ia sudah dapat merekam apa nan dikenalinya secara naluri.
Gunakan cara mengobrol dengan bayi secara natural, tak terpaksa sebab semata-mata Anda orangtuanya. Lihat respons matanya saat Anda berbicara. Lakukan ini sesering mungkin dan hindari kata-kata rumit. Yang paling krusial ketika bayi sedang senggang, jangan berikan empeng padanya dan jangan pernah kenalkan benda nan diteliti di kemudian hari ini banyak mendatangkan bakteri dan ketergantungan nan kurang baik.
Bayi Usia 2 Bulan
Pada usia 2 bulan, bayi mulai memperlihatkan tindakan refleks. Hal ini karenakan pencerahan dirinya mulai terbentuk. Jangan heran jika menemukan bayi Anda terkejut ketika tanpa sengaja ada barang nan terjatuh di dekatnya. Bayi juga sudah mulai dapat menggerakkan kepalanya meski masih belum stabil dan terkadang mengeluarkan kata ‘aaah’ dan ‘oooh’.
Gerakan tubuhnya seperti kaki dan tangan juga sudah mulai banyak dan sering. Bayi nan pada usia ini tak merespons baik belaian, sentuhan, pegangan, suara, dan kecupan Anda, perlu dicurigai menderita kelainan eksklusif seperti hiperaktif dan autis. Segera lakukan inspeksi dini buat mengetahuinya.
Bayi Usia 3 Bulan
Perkembangan bayi pada bulan ketiga ini menunjukkan bahwa ia bisa menggenggam benda nan didekatkan ke tangannya secara aktif, kedua matanya dapat bergerak ke segala arah, bisa memiringkan kepalanya sesaat dan berbalik ke depan lagi, tersenyum, dan respons paras lainnya ketika Anda melontarkan kata-kata padanya.
Waspadai dengan benda-benda nan sampai ke tangannya sebab sewaktu-waktu bisa dimasukkan ke dalam mulutnya dan dikulum. Pada fase ini, Anda harus lebih intens mengenalkan suara orang-orang terdekatnya dan menggunakan permainan spesifik bayi 3 bulan sebagai alat bantu komunikasi.
Bayi Usia 4 Bulan
Bayi sudah mulai dapat tengkurap dan kembali terlentang sendiri. Ia juga bisa dengan mudah merespons Anda dengan senyum dan tawa spontannya. Menangis bukan satu-satunya aktifitas ‘meminta’ nan dapat ditunjukkannya. Ia sudah dapat berteriak dan terdiam manakala keinginannya tak terpenuhi. Istilahnya ngambek , apalagi jika Anda menunjukkan mimik eksklusif nan ia tidak suka.
Saat-saat mandi ialah momen nan biasanya bayi usia 4 bulan sukai. Ia akan menikmati sensasi main air nan hangat suam-suam kuku. Biasanya ibu sudah mulai kewalahan saat memandikannya. Saat tidur pun, bayi sering tak tenang, maka Anda harus memastikan loka tidurnya kondusif dan jauh dari risiko bayi terjatuh.
Bayi Usia 5 Bulan
Bayi sudah tahu namanya dan akan merespons orang nan memanggil namanya. Ia juga sudah mulai tertarik dengan warna-warna. Kesibukan bermain dengan tangan dan kakinya sendiri kerap terjadi. Anda dapat membantunya belajar lebih intens mengenali rona menggunakan poster besar warna-warni nan ada gambar buah atau apa pun nan berhubungan dengan dunianya. Pemberian pujian melalui kata-kata, kecupan hangat, dan pelukan juga krusial dalam fase ini.
Bayi Usia 6 Bulan
Umumnya, bayi sudah dapat berguling ke dua sisinya sendiri tanpa bantuan. Ia juga bisa dengan mudah merespons suara orang di sekitarnya dengan menirukan suara itu. Bayi usia 6 bulan seringkali sudah dapat didudukkan di atas sofa atau loka duduk nan bahannya lembut.
Bayi Usia 7 Bulan
Karena bayi sudah dapat duduk dengan stabil, maka biasanya ia sudah mulai buat merangkak. Kalau gerakan merangkaknya sudah lihai, bayi kemudian akan mulai menjelajahi seisi kamar atau rumah Anda. Biarkan ia melakukannya dengan tetap mengawasi dari jauh. Pastikan tak ada benda-benda berbahaya di sekitarnya.
Bayi Usia 8 Bulan
Bayi sudah mulai bicara dengan satu atau dua suku kata seperti ba-ba, ma-ma, da-da, ta-ta dan lain-lain. Ajaklah ia terus mengobrol dengan kata-kata krusial nan mengandung dua suku kata. Merambat ke tembok, kursi, dan loka tidur sambil belajar berdiri jadi kegiatan barunya.
Bayi Usia 9 Bulan
Pada usia 9 bulan, umumnya bayi sudah mulai dapat berdiri dari posisi merangkak. Kemudian dia akan mengeksplor langkah-langkah kecilnya secara bertahap. Sebagai orangtua, Anda harus rajin memapahnya saat belajar berjalan. Latihan berjalan nan sering sangat baik bagi perkembangan ototnya.
Bayi Usia 10 Bulan
Perkembangan bayi pada bulan 10 ini terus meningkat dengan cara ia duduk, merangkak, berjalan nan sudah lumayan stabil.
Bayi Usia 11 Bulan
Bayi sudah mulai menunjukkan kemampuan motorik kasar dan halusnya secara bersamaan. Ia dapat meminta dengan menggunakan isyarat, memahami perintah sederhana dari sang ibu dan dapat mengucapkan kata-kata sederhana yng bermakna.
Bayi Usia 12 Bulan
Memasuki usia nan hendak berganti dari sapta bulan ke tahun, bayi mulai menunjukkan satu keahlian nan menonjol dari banyak keahlian lainnya. Misalnya ia mengembangkan kemampuan bicara, maka kemampuan berjalannya belum. Begitu sebaliknya.
Itulah perkembangan bayi bulan pertama sampai bulan dua belas. Semoga bermanfaat!