Pandai Menjaga Sikap
Jembatan Indonesia-Malaysia
Kehebatan global seni ini memang tak dapat diremehkan. Betapa global seni dapat menjadi jembatan bagi kehidupan dua negara nan sering terlibat konflik. Konflik itu sendiri terkadang tak dapat dipahami sebab seolah terjadi dampak dari provokasi banyak orang. Ada saja nan membuat interaksi kedua negara ini menjadi tegang. Mulai dari orang-orang nan mengaku mengklaim budaya dari Indonesia dan memasukannya ke situs Malaysia. Pemerintah Malaysia sendiri terlihat tak terlalu peduli.
Sedangkan pemerintah Indonesia juga terkesan tak terlalu serius menanggapi hal ini. Akhirnya banyak penentangan dari masyarakat. Mereka bahkan membuat laskar bela negara nan siap sedia melawan Malaysia. Bisakah dibayangkan kalau Indonesia dan Malaysia benar-benar perang seperti pada zaman pemerintahan Sukarno? Orang Malaysia akan berteriak ‘Allahuakbar’ dan begitupun orang Indonesia. Inilah perang saudara nan akan memakan korban nan tak sedikit.
Siapakah nan akan bahagia kalau hal ini terjadi. Yang menang akan menjadi arang dan nan kalah akan menjadi abu. Tidak ada nan akan mendapatkan apa nan mereka inginkan. Semua akan hancur. Untuk itulah semakin banyak masyarakat nan menyadari betapa pentingnya kebersamaan dan perdamaian. Salah satu cara mendapatkan rasa kebersamaan itu ialah melakukan kegiatan bersama-sama seperti pertunjukan seni nan dibawakan oleh para seniman dari Indonesia dan dari Malaysia.
Salah satu penyanyi nan sering mendapatkan kesempatan buat mengisi acara di anjung kolaborasi itu ialah Siti Nurhaliza. Sang biduan nan cukup anggun ini sangat sering menyumbangkan suaranya. Dari Indonesia begitu banyak penyanyi nan dapat ditampilkan. Misalnya, Krisdayanti nan telah beberapa kali mengadakan konser tunggal di Malaysia. Para penyanyi nan dapat dikatakan cukup mumpuni ini menjadi jembatan kebersamaan antar bangsa Indonesia.
Larisnya Lagu Siti Nurhaliza
Sejak lagu Betapa Kucinta Padamu meledak, Siti, begitu sang biduanita disapa, pun mulai disukai oleh warga Indonesia. Lagu-lagunya selalu menjadi hits dan albumnya laris manis di Indonesia. Suara Siti Nurhaliza nan bercengkok Melayu pun disukai oleh Negara-negara Singapura dan Brunei Darussalam. Ia terus mengasah kemampuannya sehingga menjadi salah satu diva nan sering dinantikan kehadirannya. Bangsa Indonesia nan serumpun dengan bangsa Malaysia tentu saja cukup bahagia dengan lagu Siti ini.
Sepertinya Tarudin Ismail dan istrinya Siti Salmah Bachik tak menyesal telah melahirkan dan membesarkan Siti Nurhaliza. Lagu-lagu gadis ini cepat populer dan ia pun dinobatkan sebagai Diva Asia. Seluruh global pun mengenalnya. Suara nan bagus, lagu nan latif tidak mungkin membuat Siti Nurhaliza digemari banyak orang jika ia tak menjaga sikapnya. Siti dianggap sebagai salah satu bintang nan sopan. Cara berpakaiannya pun terjaga walaupun ia tak mengenakan jilbab. Sinar kebintangannya tetap menyala.
Siti Nurhaliza selalu memegang adat dan budaya Melayu buat selalu berpakaian sopan dan tak seronok. Hampir tak pernah kita melihat Siti Nurhaliza tampil dengan baju terbuka, ia cenderung memakai pakaian kurung, gaun dan gamis meski tanpa jilbab. Ketenaran Siti Nurhaliza juga membawa berkah buat Erwin Gutawa. Sebagai seorang komposer, ia diberi kesempatan menjadi Komposer Indonesia pertama nan memimpin London Symphony Ochestra dalam konser tunggal Siti Nurhaliza di London.
London Symphony Ochestra mengiringi Siti Nurhaliza dalam bernyanyi di Royal Albert Hall. Inilah satu kebanggaan nan tidak dapat dipungkiri. Tidak hanya Siti dan keluarganya nan merasa bahagia dengan prestasi ini. Rakyat Malaysia pun begitu bahagia melihat penyanyi dari negaranya dapat tampil di loka nan sangat pretisius itu. Hanya penyanyi nan baik dan mempunyai kemampuan lebih nan dapat tampil di sana.
Pandai Menjaga Sikap
Cantik, sholehah, pandai bersikap dan menjaga adat Melayu, membuat Siti Nurhaliza banyak digilai oleh laki-laki. Sebut saja Anuar Zain dan Zamani. Dua aktor Malaysia sempat diberitakan pernah menjalin interaksi asmara dengan Siti Nurhaliza. Namun nampaknya, Siti Nurhaliza memang pemilih. Cinta siapa nan tahu akan datang dari mana. Jodoh pun tidak dapat ditebak akan bersanding dengan siapa. Maka Siti Nurhaliza tidak bisa mengelak, jika ia mencintai seorang duda kaya raya dan masih ada keturunan ningrat Kerajaan Malaysia.
Lelaki beruntung itu bernama Datuk Khalid Mohamed atau nan lebih dikenal dengan sebutan Datuk K. Inilah kuasa nan tidak akan dapat dielakan oleh siapapun. Ketika cinta telah memilih, tidak ada nan dapat menghindarinya. Jodoh memang di tangan Tuhan. Kalaulah semua orang mengatakan bahwa seseorang itu tak cocok dengan orang lain, tetapi bila hatinya terpaut dan merasa sangat cocok dengan orang tersebut, siapa nan dapat menapiknya. Misalnya, mengapa seorang laki-laki muda tertarik dan sangat mencintai seorang wanita nan lebih tua dari dirinya?
Ditengah hiruk pikuk orang memberikan tentang dirinya, Siti menikah. Ia nan cantik dan masih berstatus gadis itu memilih seorang laki-laki nan sepintas mungkin tak pantas bagi dirinya. Cinta memang mempunyai cara buat menemukan hati nan saling terpaut. Benih-benih cinta nan telah ada, semakin hari semakin membesar sehingga mungkin sudah tak lagi tertampung di loka nan sudah ada dan membutuhkan loka nan lebih besar nan dapat menaunginya.
Banyak nan merasa heran dan bertanya-tanya apa nan telah dilakukan sang Datuk sehingga dapat menarik hati seorang gadis manis, terkenal dengan keanggunannya seperti Siti. Apapun nan menjadi tanda tanya dari banyak orang tidaklah penting. Yang paling krusial ialah bahwa Siti memilih seorang laki-laki nan menurutnya dapat membuatnya bahagia. Pernikahan itu bukanlah sesuatu nan dapat dilakukan hanya dalam waktu nan singkat.
Pernikahan merupakan perjanjian nan mengikat dua insan berlainan jenis buat selalu bersama dalam keadaan apapun selamanya. Mereka tak boleh berpisah walau apapun nan terjadi selain perpisahan itu diakibatkan oleh kematian. Dengan banyaknya berbagai cobaan dan berbagai rintangan nan semakin hari semakin tak karuan, kekuatan cinta nan tumbuh dalam diri masing-masing terkadang tak cukup. Ada saja onak nan membuat kedua berpikir buat menyudahi ikatan cinta mereka.
Hanya orang nan memang benar-benar selalu berpikir buat masa depan nan lebih baik nan selalu ingin bersama dalam satu tali nan telah disatukan itu. Bahkan ada nan telah menikah selama dua puluhan bahkan tiga puluhan, tetap memilih buat bercerai. Kebersamaan itu tak sporadis begitu menyesakkan dada sehingga merasa bahwa perceraian ialah jalan nan paling baik. Kalau dipikir mungkin saja benar. Daripada depresi berada dalam satu ikatan hingga menimbulkan sesuatu nan tak diinginkan, lebih baik berpisah.
Perpisahan suami istri atau perceraian itu ialah sesuatu nan sangat dibenci oleh Allah. Setan akan senantiasa menggoda para suami atau istri agar hatinya goyah dan mereka pun berpisah. Perceraian ialah sesuatu nan halal tetapi dibenci. Walaupun ini ialah satu jalan nan paling akhir nan dapat ditempuh, sebaiknya memang tak mengambil jalan ini.
Kontroversi Pernikahan Siti Nurhaliza
Pertengahan Tahun 2006, Siti Nurhaliza pun memutuskan buat menikah dengan duda beranak empat ini. Pernikahan Siti Nurhaliza ini tentu mengundang banyak kontroversi. Pro dan Kontra pun merebak. Karena Datuk K bukanlah duda sebab ditinggal wafat oleh istri. Datuk K menceraikan istrinya buat dapat menikah dengan Siti Nurhaliza. Proses perceraian dengan istrinya ini menghabiskan uang sampai 25 miliar.
Saat resepsi pernikahannya bersama Siti Nurhaliza, keempat anak Datuk K diberitakan tak ada nan mau datang. Meski begitu, Siti dan Datuk K terus melangsungkan pernikahan mereka. Terlepas dari berbagai kontroversi nan sempat diciptakan oleh gadis melayu orisinil ini, Siti Nurhaliza tetap menjadi idola di hati penggemar setianya. Lagunya nan berjudul Cindai sangat disukai di Indonesia, terutama di kalangan etnis Melayu.