Spesifikasi Gula Tebu
Berbicara mengenai tanaman tebu, tentunya nan pertama kali kita ketahui ialah sebagai bahan standar buat pembuatan gula pasir. Namun, tahukah Anda jika ternyata pohon tebu tak hanya bisa digunakan buat membuat gula pasir. Ya, pohon tebu juga memiliki potensi lain, yakni sebagai bahan standar gula tebu atau gula merah dari tebu. Seperti apa citra potensi baru tanaman tebu ini? Berikut ialah uraiannya lengkap dengan cara pembuatannya.
Potensi Gula Tebu
Produksi tebu, selain menjadi bahan standar primer industri gula pasir skal pabrikasi, ternyata sangat potensial sebagai bahan standar pembuatan gula tebu atau gula merah pada skala industri kecil. Usaha tani tebu bisa dirancang sebagai komoditas unggulan daerah sebagai bahan standar gula merah. Misalnya di kabupaten Kudus, jawa Tengah, tanaman tebu menjadi salah satu komoditas unggulan daerah dan banyak dibudidayakan secara turun temurun.
Pada 2002 lalu, areal produksi tebu Kabupaten Suci mencapai 618,86 hektar nan tersebar di 8 kecamatan. Produksi tebu buat konsumsi gula merah digiling pada skala industri kecil oleh para Pengusaha Gula Tumbu. Kontribusi gula tumbu terhadap PDRB kabupaten Suci tercatat sebesar Rp46.562.940.900, 00,-. Penggilingan tebu dilakukan petani tebu atau pengusaha tebu nan mengarah kepada terbentuknya sistem agribisnis di daerah sentra pengembangan tebu.
Usaha ini sangat berpengaruh terhadap perekonomian daerah dengan menyerap tenaga kerja sebanyak 779 HOK/unit gula tumbu/tahun. Pada 2002, jumlah penggilingan gula tumbu di Kabupaten Suci tercatat ada 288 unit nan tersebar di Kecamatan Dawe, Bae, Gebog, jekulo, dan Kaliwangu.
Pengalaman di Kabupaten Suci ini bisa dikajiterapkan di daerah-daerah lain penghasil tebu di wilayah Indonesia. Target usaha pembuatan gula merah dari tebu antara lain sebagai pengganti gula merah dari aren, juga buat memenuhi pasar industri kecap, industri jenang, dan sebagainya.
Pembuatan Gula Tebu
Seperti nan sudah disebutkan di atas, tanaman tebu, selain bisa diolah menjadi gula pasir dalam skala pabrikasi, bisa juga diolah menjadi gula merah. Pengolahan tebu menjadi gula merah bisa dilakukan oleh industri-industri kecil di pedesaan dengan hanya menggunakan alat-alat nan sederhana. Berikut ialah uraian tentang cara membuat gula merah dari tebu.
1. Peralatan dan Bahan
Sarana dan prasarana primer nan diperlukan buat unit pengolahan gula merah dari tebu ialah bangunan loka prosesing. Bahan dan ukuran bangunan disesuaikan dengan kondoso setempat atau kapasitas produksi nan diinginkan. Sebagai pedoman, kebutuhan bangunan sebagai loka prosesing nan banyak dipraktikkan para produsen di Kabupaten Suci ialah sebagai berikut.
- Bangunan loka penggilingan, 1 unit berukuran 5 x 4 meter. Bangunan ini digunakan sebagai loka mesin penggilingan dan drum penampung nira tebu nan dihubungkan dengan selang plastik.
- Bangunan loka pembuatan gula merah, 1 unit berukuran 12 x 5 meter. Dalam bangunan ini dibuat tungku ukuran 10 x 1 meter nan berlubang pemanas sebanyak 10 buah dengan tata letak nan berjajar.
Alat-alat nan diperlukan terdiri atas mesin penggilingan, drum penampung nira, selang plastik, tungku berlubang 10 buah, telombong, serok besar, dan wahana penunjang lainnya. Sedangkan bahan nan diperlukan terdiri atas tebu nan sudah cukup umur atau sudah dipanen, kapur, dan bahan bakar berupa limbah atau ampas tebu.
2. Proses Pembuatan
Tata cara membuat gula teburakyat meliputi aktivitas-aktivitas sebagai berikut.
- Tebu nan sudah dipanen segera dibersihkan dari bagian-bagian pucuk, akar nan terdapat ruas, dan tanah nan menempel pada kulit luar tebu. Tebu nan telah higienis selanjutnya segera digiling dengan mesin penggiling sehingga dihasilkan nira tebu nan berwarna keruh.
- Nira nan diperoleh dari tebu giling disalurkan melalui selang plastik, kemudian ditampung dalam drum sambil disaring dengan kain penyaring buat membuang residu ampas tebu. Nira nan sudah higienis kemudian dimasukkan ke dalam wajan panas.
- Wajan-wajan nan telah terisi nira tebu, selanjutnya diletakkan pada tungku nan bentuknya memanjang. Satu tungku bisa menampun 5-10 wajan.
- Ke dalam masing-masing wajan ditambahkan 0,2 % kapur buat memisahkan zat-zat nan bukan gula.
- Ke dalam lubang tungku dimasukkan bahan bakar beruoa ampas tebu secara terus meners. Setelah nira mendidih, segera saring nira tersebut. Nira dipanaskan lagi buat penguapan airnya. Selama pemanasan dilakukan pembuangan buih nan mengapung di permukaan nira agar tak mempengaruhi kualitas gula nan dihasilkan.
- Untuk mengetahui apakah pemanasan sudah dianggap cukup, maka dilakukan pengujian kristal, yaitu dengan cara memasukkan nira ke dalam air dingin. Apabila tetesan tersebut mengental di dalam air, berarti pemanasan sudah cukup, artinya nira-nira tadi sudah siap dicetak. Jika tetesan nira dalam air tak mengental, maka pemanasan harus terus dilanjutkan.
- Setelah pemanasan berakhir, nira segera dipindahkan atau diangkat ke kotak kayu buat diaduk supaya dingin. Apabila suhunya sudah mencapai 6 derajat Celsius, maka nira tersebut sudah bisa dicetak. Pencetakan gula merah dilakukan dengan cara memasukkan nira ke dalam telombong, lalu dibiarkan beberapa saat hingga nira benar-benar dingin.
- Setelah dingin, nira-nira tersebuit sudah menjadi gula merah dan bisa segera dijual atau dipasarkan.
Bagaimana, cara membuat gula tebu itu tak sesulit nan Anda bayangkan sebelumnya, bukan?
Spesifikasi Gula Tebu
Produk gula merah dari tebu mirip dengan gula merah dari aren, yakni berwarna kecoklatan sampai agak hitam. Kualitas gula merah dari tebu sangat ditentukan oleh kegiatan penanganan pasca batang tebu. Makin lama batang tebu disimpan, maka produk gula merahnya cenderung berwarna kecoklat-coklatan hingga hitam.
Di Jawa barat, pada umumnya gula merah dari tebu dicetak dalam cetakan nan terbuat dari bilah bambu atau mangkuk berbentuk bulat nan kecil sampai agak besar dan tipis. Namun, di kabupaten Kudus, gula nerah dari tebu dicetak dalam tumbu nan terbuat dari anyaman bambu, sehingga setiap cetakan dihasilkan gula merah nan beratnya berkisar antara 140