Ragam Kesenian Minangkabau

Ragam Kesenian Minangkabau

Minangkabau ialah salah satu suku bangsa besar di Indonesia nan menjadi akar kebudayaan Melayu. Kebudayaannya menyebar di kawasan Sumatera Barat dan sebagian wilayah Riau, Bengkulu, serta Jambi.



Seni dan Kebudayaan

Indonesia kaya akan suku bangsa nan mendiami setiap wilayahnya. Suku bangsa ini memiliki kebudayaan nan lengkap dengan wujudnya. Salah satu kebudayaan nan ada di Indonesia ialah kebudayaan dalam suku Minangkabau.

Seni atau kesenian merupakan salah satu wujud dari kebudayaan. Itu artinya setiap budaya memiliki seni atau kesenian tradisional. Seni atau kesenian ini menjadi sebuah tradisi nan sudah inheren dalam masyarakat.

Kesenian tradisional tak dapat dipisahkan dengan kehidupan masyarakat di sebuah suku bangsa. Kesenian dapat dikatakan sebagai tata acara mereka menghormati leluhur nan telah menciptakan kesenian tersebut.

Kesenian di setiap suku bangsa menjadi bukti diri suku bangsa tersebut nan tak dapat dipisahkan. Oleh sebab itu, setiap suku bangsa selalu mempertahankan kesenian tradisionalnya mengingat kesenian ialah identitasnya.

Kesenian nan tercipta oleh anggota masyarakat sebuah suku bangsa tidaklah instan. Sebuah seni tradsional ada sejak lama, dan terus dipelihara sampai saat ini. Butuh perjalanan nan sangat panjang buat melestarikan kesenian tradisional ini supaya tak punah.

Kesenian tradisional menjadi harta nan sangat berharga bagi setiap suku bangsa di Indonesia pada khususnya dan global pada umumnya. Wajar saja jika sangat berharga sebab kesenian tradisional itu merupakan hasil cipta karsa manusia nan tak dapat tergantikan dengan apapun.

Kesenian tradisional ini juga menjadi semacam wahana pengikat persaudaraan antar sesama anggota kebudayaan. Sama halnya dengan sebuah negara nan memiliki ideologi nan dijiwai sepenuh hati. Demikian juga dengan kesenian tradisional nan secara tak langsung juga menjadi acuan masyarakat dalam menjalanakan kehidupan.



Kesenian Tradisional sebagai Wahana Hiburan Rakyat

Tidak dapat dipungkiri jika kesenian tradisional menjadi wahana hiburan buat masyarakat di sebuah suku bangsa. Kita dapat melihat misalnya kesenian ludruk atau wayang kulit. Keduanya merupakan bentuk kesenian tradisional nan dipertunjukkan di depan generik dengan tujuan buat menghbur penonton sekaligus melestarikan budaya.

Kesenian tradisional menjadi wahana nan sangat ampuh dalam menghibur masyarakat. Kesenian nan diciptakan oleh masyarakat setempat nan dikemas dengan karakteristik khas masyarakat tersebut seakan memberikan daya tarik tersendiri nan sangat berkesan bagi masyarakat.

Kemasan kesenian tradisional nan sarat dengan budaya nan kental dalam masyarakat eksklusif menjadikannya terus bertahan. Bahasa nan sama, tata cara adat nan sama, filosofi nan sama dalam menciptakan kesenian tradisional menjadikan kesenian itu seolah-olah jiwa mereka. Sehingga dengan bahagia hati mereka akan terus melestarikannya.

Menyaksikan berbagai pertunjukkan kesenian tradisional memang mengasyikkan. Disamping masyarakat terhibur, masyarakat juga dapat belajar kearifan lokal darinya. Banyak sekali pesan moral nan diusung dalam berbagai kesenian tradisional. Itu juga buat kepentingan masyarakat sendiri, terutama buat mengenal budayanya lebih dekat.

Salah satu upaya buat tetap melestarikan kesenian tradisional ialah dengan membuat semacam pesat rakyat, di mana di dalamnya memuat berbagai atraksi kesenian tradisional.

Coba saja kita perhatikan jika ada pesta rakyat, tentu banyak sekali masyarakat setempat nan berduyun-duyun menyaksikannya. Cara ini sangat ampuh buat mengingatkan masyarakat akan asal budayanya.



Ragam Kesenian Minangkabau

Suku Minangkabau mempunyai majemuk jenis kesenian tradisional, musik, tari-tarian, upacara adat, bela diri, pantun, dan sebagainya. Unsur-unsur kesenian tersebut sangat dikenal hingga di kancah nasional dan Asia Tenggara. Berikut ini merupakan beberapa jenis kesenian Minangkabau .



1. Seni Musik dan Pantun

Masyarakat Minangkabau mempunyai beberapa alat musik tradisional nan khas, seperti rabab, saluang, dan lain-lain. Rabab ialah alat musik gesek, sementara saluang ialah semacam seruling dari pipa bambu. Dari instrument-instrumen tersebut, lahir berbagai kesenian musik.

Kesenian Minagkabau dalam bentuk rabab ialah pertunjukan menyampaikan “kaba” atau kabar nan diiringi dengan alunan musik nan populer di daerah Pesisir Selatan Sumatera Barat, Pariaman, dan Solok.

Kemudian, ada saluang jo dendang , nan berarti 'musik saluang disertai nyanyian'. Kesenian masyarakat Minangkabau saluang biasa ditampilkan pada seremoni di desa-desa atau acara keluarga. Saluang juga digunakan buat mengiringi permainan bagurau, yaitu lantunan pantun-pantun tentang keluh kesah, rayuan, atau sindiran.

Kentalnya perbedaan makna Islam di kalangan masyarakat Minangkabau nan berpadu dengan kebudayaan setempat melahirkan salawat dulang , yaitu kesenian menabuh dulang (nampan kuningan) oleh dua orang tukang salawat sambil mendendangkan syair. Salawat dulang biasanya ditampilkan di masjid-masjid atau surau.



2. Seni Tari

Daerah Sumatera Barat terkenal dengan tari-tari daerah nan atraktif sekaligus sarat makna. Di antaranya ada tari pasambahan , yaitu tarian nan dipersembahkan kepada tamu istimewa sebagai ucapan selamat datang.

Kesenian masyarakat Minangkabau selanjutnya ialah tari piring nan sangat terkenal. Tarian ini dilakukan dengan gerakan cepat, sementara para penarinya memegang piring pada kedua telapak tangan.

Orang nan menyaksikan tari piring niscaya akan terpukau melihat kelincahan para penari nan meliuk ke sana ke mari dan menggerakkan tangan bolak-balik tanpa menjatuhkan piring-piring tersebut. Tarian ini biasanya diiringi musik dari saluang dan talempong.



3. Bela Diri

Jenis kesenian masyarakat Minangkabau ini sangat istimewa sebab tak semua daerah memiliki seni bela diri tradisional. Silek, atau silat minangkabau, ialah seni bela diri nan telah berkembang sejak ratusan tahun lalu.

Bagi masyarakat Minangkabau, khususnya kaum laki-laki, silek menjadi bagian krusial dari pendidikan dasar nan harus dipelajari anak laki-laki, di samping Agama Islam.

Silek dipelajari di kampung-kampung di mana sekumpulan anak berlatih di bawah bimbingan guru. Gerakan-gerakannya memiliki cita rasa seni nan tinggi sebab serupa dengan tari-tarian.

Silek telah inheren dalam kehidupan sehari-hari dan menjadi unsur krusial dalam kebudayaan Minangkabau. Tercatat terdapat sebelas genre silek nan berkembang hingga kini.



Melestarikan Kesenian Minangkabau

Kesenian tradisional harus selalu kita jaga, sampai hilang. Untuk melestarikan kesenian masyarakat Minangkabau ini idealnya dilakukan oleh masyarakat Minagkabau sendiri. Sangat sayang jika kesenian tradisional nan sangat masyur ini hilang ditelan waktu.

Melestarikan kesenian tradisional merupakan salah satu bentuk penghargaan dan penghormatan masyarakat terhadap tradisi leluhurnya. Terutama bagi orang Minangkabau nan sangat menjunjung tinggi adat istiadat.

Itulah mengapa sampai saat ini berbagai kesenian tradisonal masyarakat Minangkabau sampai saat ini masih dilakukan oleh masyarakat dalam kehidupan merea sehari-hari. Tiada kegiatan nan dilakukan tanpa melibatkan kesenian tradisional. Misalnya saja, jika ada tamu nan datang ke daerah Minangkabau, mereka akan disambut dengan tari pasambahan .

Penyambutan tamu dengan tari pasambahan ini merupakan cara orang Minangkabau menghormati tamu nan berkunjung di daerahnya. Tradisi menyambut tamu ini sampai saat ini masih dilaksanakan, terutama jika menyambut tamu kehormatan seperti presiden, menteri, dan orang-orang krusial lainnya.

Apa nan sudah dilakukan oleh orang Minangkabau ini patut dicontoh oleh budaya nan lainnya dalam hal melestarikan kesenian tradisional. Jangan sampai kesenian nan sudah ada turun-temurun tergantikan dengan kesenian nan berasal dari loka lain.

Arus globalisasi memang tak dapat kita bendung, tetapi bukan berarti kita terlena dan menggantikan nan sudah menjadi tradisi adat nan harus kita patuhi. Keutuhan sebuah bangsa dapat dilakukan dengan hal nan sederhana, yaitu komitmen dengan tradisi nan sudah diajarkan oleh para leluhur.

Belum tentu tradisi atau adat orang lain juga baik buat kita, terutama sekali tradisi nan sangat berbeda dengan nilai-nilai kebiasaan masyarakat nan dianut. Oleh sebab itulah sebagai anggota masyarakat sudah menjadi tugas kita buat terus melestarikan tradisi dalam kesenian tradisional ini.



Kesenian dalam Kehidupan

Kesenian itu tumbuh dalam kehidupan kita sehari-hari. Seperti misalnya saja seni tari. Dari mana kita dapat menciptakan serangkaian gerakan nan bergerak maju jika tak sebab inspirasi dari kegiatan kita dalam kehidupan.

Kesenian merupakan bagian dari kehidupan itu sendiri. Dapat dibayangkan jika kehidupan ini tak ada seni, niscaya terasa hambar. Kesenian nan tercipta pun buat menyelaraskan kehidupan kita di alam semesta ini.

Filosofi dalam kehidupan nan menjadi dasar atau landasan terciptanya sebuah kesenias tradisional. Dengan kata lain filosofi itu sebagai formalnya, sedangkan kesenian itu sebagai materilnya. Jadi, kesenian tradisional itu ialah manifestasi dari sebuah filosofi kehidupan.

Jangan pernah meremehkan arti kesenian tradisional, sebab kesenian itu tumbuh dari kehidupan manusia. Termasuk dengan kesenian masyarakat Minangkabau nan juga lahir dan tumbuh dari filosofi kehidupan orang Minangkabau.

Sudah seharusnya kita menghargai kesenian sebagaimana kita menghargai kehidupan itu sendiri. Dengan demikian tak saja kesenian masyarakat Minangkabau nan dapat lestari, tetapi juga kesenian-kesenian dari suku bangsa lain nan ada di Indonesia.