Buat Rancangan Tulisan
Mungkin banyak artikel tentang penulisan nan sudah Anda baca. Atau Anda telah menemui banyak orang nan mengatakan bahwa Anda dapat menulis sebuah buku. Tetapi memberitahu Anda bahwa Anda bisa menulis buku dan memberitahu Anda bagaimana buat menulis buku, ialah dua hal nan sama sekali berbeda. Yang lebih Anda butuhkan ialah satu, memahami teknik penulisan buku yang efektif.
Tidak ada satu pun teknik penulisan buku nan paling benar. Setiap orang mempunyai caranya masing-masing. Tapi di antara cara-cara tersebut, ada satu cara nan lebih efektif dan terarah buat diterapkan dalam rangka menulis sebuah buku. Cara-cara itu antara lain sebagai berikut.
Tentukan Apa nan Ingin Anda Tulis
Putuskan tentang apa nan ingin Anda tulis. Tentukan apakah Anda ingin menulis fiksi atau non-fiksi, dan memilih topik. Jika Anda ingin menulis buku nonfiksi, Anda harus menyediakan waktu melakukan penelitian.
Tentukan Garis-Garis Besar
Langkah penulisan buku nan primer ialah membuat garis-garis besar isi cerita atau isi buku. Jika Anda menulis novel, garis besar berfungsi sebagai kerangka buat menunjukkan tindakan apa nan akan terjadi dalam setiap bab, karakter apa nan akan muncul, dan peristiwa besar apa atau perkembangan plot nan akan terjadi.
Untuk nonfiksi, garis-garis besar akan membantu Anda di mana fakta-fakta harus disajikan. Dalam kedua kasus, garis besar akan menjadi pedoman penulis buat struktur dasar dari buku tersebut.
Buat Rancangan Tulisan
Rancangan pertama ialah teknik penulisan buku nan paling berat. Karena pada langkah ini, Anda mulai menulis sebuah buku. Pada teknik ini, Anda akan membuat banyak kesalahan. Menempatkan ide-ide Anda di atas kertas dengan cara kohesif ialah satu-satunya tujuan dari draft pertama.
Jangan risi tentang kesalahan tata bahasa atau ejaan, sebab ini akan diperbaiki nanti. Tulis sebanyak dan secepat nan Anda bisa. Abaikan dulu evaluasi sahih atau salah. Jangan biarkan ide-ide hilang dari kepala Anda sebab Anda sibuk memperbaiki tulisan nan belum selesai.
Gunakan Kartu Catatan
Gunakanlah kartu-kartu catatan buat mencatat keterangan dalam setiap bab. Langkah ini membantu Anda memperkirakan isi setiap bab dan menentukan loka nan tepat pada setiap bab.
Setelah menguraikan setiap bab pada kartu catatan, kemudian bukalah kartu-kartu tersebut di depan Anda. Beri perhatian spesifik terhadap genre atau struktur buku Anda. Tukar kartu atau tukar bab jika diperlukan dan mencoba melihat cerita Anda dari perspektif lain.
Lakukan Revisi
Teknik penulisan buku pada termin ini mengutamakan kejelian daripada kreativitas. Anda harus memerlukan kepekaan. Anda mungkin akan mengurangi keterangan nan hiperbola atau menambah fakta nan kurang. Anda juga harus memperbaiki kesalahan tata bahasa atau ejaan sekaligus pada termin ini.
Cari Kawan Kritik
Hal ini krusial dilakukan buat meninjau pekerjaan Anda. Carilah kawan kritik nan benar-benar dapat menilai sebuah buku bagus atau tidak. Kawan kritik akan melihat kesalahan atau kekurangan dari pekerjaan Anda nan tak Anda tangkap sebelumnya.
Saat draft sedang diperiksa oleh kawan kritik, alihkan dulu pikiran Anda dengan melupakan sejenak calon buku Anda. Anda dapat berjalan-jalan atau pergi mencari hiburan. Sehingga ketika draft tersebut dikembalikan kepada Anda, Anda dapat menilai dengan pikiran nan segar.
Revisi Putaran Dua
Anda boleh mendengarkan saran nan diberikan kawan kritik. Tapi tak agunan apa nan disarankan semuanya bagus. Pilih dan lakukan saran nan menurut Anda masuk akal. Pertimbangkan saran dengan baik. Jadikan buku benar-benar matang sinkron keinginan Anda.
Nah, itulah beberapa teknik penulisan buku nan efektif. Untuk mempraktikkan teknik tersebut dalam penulisan buku Anda, dapat saja Anda mengurangi atau menambahkan dengan langkah lain. Tapi dengan memahami teknik penulisan buku tersebut, Anda niscaya dapat menulis sebuah buku.
7 Kapital buat Menulis Buku
Setidaknya ada tujuh kapital nan dapat kita jadikan sebagai teknik penulisan buku atau naskah. Dengan menggunakan kapital ini, kita dapat menuangkan ide-ide kita menjadi sebuah naskah buku. Dengan kata lain, jika mengikuti apa nan dianjurkan dalam kapital teknik penulisan buku ini, kita dapat membuat naskah buku tanpa kendala berarti.
1. Dominasi Bahasa dan Cara Menulisnya
Bahasa ialah segala-galanya. Dalam soal teknik penulisan buku , fungsi bahasa paling menentukan. Jika kita menulis, itu tak sekadar menggoreskan huruf demi huruf. Menulis buku berarti menulis bahasa. Tidak mungkin kita menulis di luar bahasa. Tidak ada tulisan jika tak ada bahasa. Dengan kata lain, menulis itu berarti menciptakan seni bahasa.
Agar tulisan bisa dipahami, maka harus ditulis dengan huruf dan bahasa nan dipahami pembacanya. Bila huruf dan bahasa nan dipergunakan buat menulis tak dipahami oleh pembaca, akibatnya nan ditulis menjadi bisu, tak ada makna, tak ada gemanya, tak ada gaungnya. Untuk itu, kita perlu memikirkan huruf dan bahasa apa nan kita pergunakan buat menulis.
2. Kaya Kosa Kata
Bahasa dapat dipahami jika ditulis dengan gambaran nan jelas. Yaitu, menggunakan kata-kata nan mudah dipahami artinya dan ditrangkai menjadi kalimat nan tak rumit. Kalimat nan tak rumit terdiri dari, subjek-predikat-objek/keterangan (S-P-O/K). Panjang kalimat maksimal terdiri dari 18 kata. Yang ideal, cukup 8-10 kata. Bila terpaksa harus menulis dengan menggunakan lebih dari 10 kata, perhatikan penggunaan tanda baca.
Untuk memperoleh kata-kata nan mudah dipahami, kita dituntut memiliki kosa kata nan memadai. Dari sana, kita akan mampu mengungkapkan hal-hal nan ingin kita ungkapkan secara ekspresif dan efektif. Di sinilah kemampuan kita diuji dalam memilih kata-kata buat digali kekuatannya. Untuk memperkaya kosa kata, diperlukan latihan.
3. Memiliki Akar dan Wawasan
Telah disebutkan dalam pengantar bahwa karya-karya kreatif atau fiksi merupakan buah dari daya fitnah atau imajiner. Meskipun demikian bukan berarti bahwa karya fiksi hanya khalayan belaka. Ada dukungan fakta tetapi difiksikan. Misalnya, novel-novel karya Pramoedya Ananta Toer, seperi tetralogi Bumi Manusia, Anak Semua Bangsa, Rumah Kaca, dan Jejak Langkah. Walau karya-karya tersebut ialah karya fiksi tetapi berlatar belakang sejarah kebangkitan nasional Indonesia nan mulai bergerak tahun 1920-an.
4. Kepekaan terhadap Lingkungan
Mengutip pendapat Milan Kundera (novelis Czech) bahwa karya-karya kreatif berupa cerita pendek dan novel menceritakan tentang manusia (Kundera, 1996, Art of Novel). Apakah itu interaksi manusia dengan manusia, atau interaksi manusia dengan alam. Mungkin juga interaksi manusia dengan flora dan fauna, interaksi manusia dengan Sang Pencipta.
Untuk itu kita harus tahu, siapa dan apakah manusia itu. Michael Polanyi, filsuf dari Hongaria mengatakan, kemampuan manusia buat berpikir merupakan karakteristik khasnya. Untuk mengekspresikan pikirannya manusia menggunakan bahasa. Melalui bahasa manusia berkomunikasi dengan didasari logika dan saling memberi informasi secara verbal atau melalui simbol-simbol dan gerakan isyarat.
5. Memompa dan Mengolah Daya Imajinasi