Membuat Bonsai Pohon Beringin
Bagi mereka nan menyenangi tanaman bonsai, tentu akan mengupayakan segala cara buat mendapatkannya. Banyak jenis pohon nan bisa dibuat menjadi pohon bonsai, misalnya Adrenium, Pinus, Ek, Sakura, dan sebagainya. Untuk melengkapi koleksi bonsai Anda, dalam artikel ini akan dibahas cara membuat pohon bonsai dengan jenis pohon beringin dan kelapa.
Bonsai merupakan sebuah pohon atau tanaman nan dibuat menjadi kerdil dan ditanam di dalam pot nan dangkal. Tujuan dari pembuatan bonsai ini ialah membuta miniatur pohon nan sinkron dengan bentuk aslinya.
Istilah bonsai ini diambil dari kata bon nan berarti cara menanam, dan sai nan berarti pot nan dangkal. Istilah ini juga digunakan di Jepang sebagai seni menanam pohon secara tradisional dengan bentuk, batang, akar, dan daun nan diapresiasi keindahannya.
Seni pemeliharaan pohon bonsai ini meliputi beberapa teknik, antara lain teknik pemangkasan, pemotongan, pembentukan dengan menggunakan dawai atau pengawatan, dan cara membuat akar pohonnya berada di atas batu nan ada dibawah pohon bonsai tersebut.
Proses pembuatan pohon bonsai ini terbilang cukup lama dan memerlukan berbagai pengerjaan, seperti pemupukan, pemangkasan, penyiraman, pembentukan, dan penggantian pot serta medianya.
Cara buat membuat pohon menjadi kerdil yaitu dengan memotong akar dan ranting pohonnya. Kemudian, pohon dibentuk dengan menggunakan dawai di bagian tunas dan rantingnya. Dawai nan dililitkan tadi harus diambil sebelum kulit ranting tergores. Perubahan bentuk bonsai akan selalu terjadi sebab bonsai merupakan makhluk hayati nan selalu tumbuh. Hal seperti inilah nan menjadi daya tarik tersendiri bagi pecinta bonsai.
Membuat Bonsai Pohon Beringin
Pohon beringin merupakan primadona pecinta bonsai di tahun 1980-an. Pohon ini memiliki nilai lebih, yaitu mudah dibentuk sinkron dengan keinginan. Selain itu, ukuran daun nan kecil membuatnya lebih mudah dibentuk sinkron pola nan diinginkan. Tertarik buat membuat bonsai pohon beringin? Berikut cara membuat pohon bonsai dari pohon beringin.
1. Penanaman
Tanam bibit pohon beringin pada media nan unsur haranya rendah dan strukturnya padat. Hal tersebut bertujuan agar tanaman tak memperoleh nutrisi nan berlebihan. Pohon nan memperoleh nutrisi berlebih akan sulit dibentuk di bagian batangnya.
2. Pembentukkan
Pakailah dawai stainless dengan diameter 3 mm. Dawai ini digunakan buat membentuk pohon sinkron pola eksklusif dengan waktu nan lama. Dengan demikian, akan didapatkan pola nan sinkron dengan keinginan Anda. Jika pola sudah terbentuk, dawai bisa dilepas. Cara pembentukkan ini yaitu dengan melilitkan dawai mulai dari bagian pangkal hingga ke ujung dahan.
Berhati-hatilah dalam pembentukan dahan tersebut, jangan sampai dahannya patah. Dalam proses ini, Anda bisa menggunakan tang agar lebih mudah dan memberikan hasil nan maksimal. Pada bagian dahan nan sudah dililit, akan terlihat bekas lilitan dawai tersebut. Hal inilah nan menjadikan dahan tersebut terlihat unik.
3. Pemupukan
Pemupukan dilakukan bukan buat memacu pertumbuhan dan perkembangan tanaman . Pemupukan dilakukan agar kesehatan bonsai tetap terjaga. Kandungan pupuk nan diperlukan bonsai, yaitu fosfor, nitrogen, dan potasium. Selain pupuk, Anda juga bisa memberi vitamin pada tanaman ini.
Pemberian pupuk dan vitamin tersebut sebaiknya dilakukan sinkron aturan. Jika pupuk terlalu banyak, pohon akan tumbuh menjadi besar. Padahal, keunikan dari bonsai ini ialah kekerdilannya. Semakin kecil ukuran bonsai, semakin unik.
4. Pemangkasan
Pemangkasan bisa dilakukan secara teratur dan berkala. Pemangkasan ini dilakukan agar bentuk bonsai tetap cantik dan unik.
Membuat Bonsai dari Pohon Kelapa
Selain pohon beringin, ternyata pohon kelapa juga bisa dijadikan bonsai dan hasilnya ternyata sangat unik. Tanaman ini dipilih sebab proses pertumbuhannya lama sehingga cocok buat dijadikan tanaman hias. Berikut cara membuat pohon bonsai dari kelapa.
1. Pembibitan
Pembibitan, Anda awali dengan pemilihan bibit nan bagus. Bibit nan bagus ialah bibit nan benar-benar tua. Apalagi, jika bibit ini sudah tumbuh tua di pohon. Bibit nan tua di pohon persentase hidupnya lebih tinggi dibanding bibit nan tua setelah jatuh dari pohonnya. Jenis kelapa nan umumnya digunakan menjadi bonsai, antara lain hibrida, kelapa gading, dan puyuh.
Ketiga jenis kelapa tersebut dipilih sebab jenisnya kecil sehingga proses pembuatannya akan jauh lebih cepat. Selain itu, tempurungnya nan lebih kecil akan menambah keindahan dari pohon bonsai tersebut.
2. Penumbuhan tunas
Pada proses ini, ujung bibit dipangkas sedikit dengan menggunakan gergaji atau pisau. Dalam memotongnya, jangan sampai terlalu dalam sebab bisa mengenai tunas nan baru. Lakukan mutilasi sedikit demi sedikit. Mutilasi ini bertujuan agar saat disiram, air bisa meresap ke dalam tempurung sehingga pertumbuhan tunas akan cepat.
Jika mutilasi sudah dilakukan, simpan bibit di daerah nan basah. Siram bibit tersebut setiap hari, minimal 1 kali. Simpan kelapa dengan posisi sinkron dengan nan diinginkan. Jika ingin posisinya ke atas, simpan bibit dengan mengarah ke atas. Jika ingin ke samping, simpan dengan posisi bibit horizontal. Rawat hingga keluar helaian dahan.
3. Penanaman
Jika tunas sudah tumbuh kira-kira 2—3 cm, berarti bibit sudah siap ditanam. Anda bisa menanamnya di pot atau wadah lain nan bisa digunakan buat loka penanaman. Media tanam nan bisa Anda pakai ialah tanah dengan kandungan humus dan dicampur pupuk kandang.
4. Pembentukan
Jika sudah terlihat kuncup daun, bagian pembungkus daun tersebut bisa disayat dengan cutter . Tujuannya, agar daun tetap kecil dan melengkung. Hal ini merupakan hal nan krusial dalam pembuatan bonsai pohon kelapa. Lakukan hal tersebut sesering mungkin.
Namun, hati-hatilah dalam proses penyayatan ini, jika kuncupnya patah, tunas bisa menjadi busuk dan mati. Hal ini harus dilakukan seterusnya, jika tak dilakukan tanaman akan besar dan menjulang seperti pohon aslinya.
5. Pengelupasan
Jika tanaman sudah berusia 3—4 bulan dan akarnya kuat, sabut kelapa bisa dibersihkan atau dikelupas sedikit demi sedikit. Hati-hatilah dalam proses pengelupasan ini sebab akarnya bisa terpotong. Jika sudah higienis semua, tempurung ini bisa dipoles agar terlihat lebih indah.
6. Perawatan
Perawatan tanaman ini bisa dilakukan dengan menyiramnya minimal satu kali sehari, jika lebih sering akan lebih baik. Tapi, jangan sampai airnya menggenang sebab bisa menyebabkan akarnya membusuk. Anda bisa memberikan pupuk kandang atau pupuk tablet 3—4 bulan sekali. Selain itu, lebih baik jika Anda menggunakan pupuk kandang agar lebih tahan lama dan tanah tak jadi keras.
Untuk hama penyakit, hama nan biasanya timbul pada tanaman ini ialah semut. Semut ini bisa merusak daun, baik calon daun nan baru maupun nan tua. Hama lain nan muncul ialah kutu putih. Untuk membasmi kutu dan semut ini, Anda bisa menggunakan insektisida atau kapur semut dan membersihkan secara berkala.
Demikianlah informasi tentang cara membuat pohon bonsai buat pohon beringin dan pohon kelapa. Semoga bermanfaat bagi Anda nan memiliki hobi mengoleksi bonsai sebagai tanaman hias. Selamat mencoba.