Dasar Symbol Lipatan

Dasar Symbol Lipatan

Anda tahu origami? Bagaimana dengan pola origami ? ‘Sadako and the thousand paper cranes’. Kisah konkret dari seoarang gadis berumur 12 tahun korban bom atom di Kota Hiroshima. Ia menderita leukemia dampak radiasi bom atom. Dan ia pun menghabiskan waktunya di rumah dengan membuat lipatan kertas bentuk bangau sebanyak seribu buah.

Ia percaya pada suatu legenda Jepang, jika ia dapat membuat seribu lipatan kertas bentuk bangau, Dewa akan mengabulkan harapannya. Keinginan dia sederhana yaitu hidup. Tapi pada kenyataanya, gadis kecil ini hanya menghasilkan lipatan kertas bentuk bangau sebanyak 644 saja sebab tubuhnya semakin lemah dan terus melemah hingga meninggal pada tanggal 25 oktober 1955. Terkenang oleh kisah sadako, membuat pola origami memiliki filosofi dasar nan sama dengan gadis kecil ini.

Origami berasal dari kata oru dan kami. Oru diterjemahkan melipat, sedangkan kami diterjemahkan sebagai kertas. Kita dapat mengartikannya sebagai melipat kertas. Sebelum kita membuat bentuk-bentuk lipatan kertas sebaiknya dipelajari dulu lipatan dasarnya. Saat kita melihat buku petunjuk pembuatan model origami, kita diperkenalkan symbol-simbol nan dipakai dalam diagram origami. Symbol-simbol ini layaknya saat kita mempelajari aljabar dalam matematika.



Dasar Symbol Lipatan

Pengenalan dasar symbol lipatan ( fold ) terdiri dari valley fold, mountain fold, fold, unfold, fold and unfold, fold behind, hidden fold.

  1. Valley fold artinya lipatan nan dimulai dari arah bawah ke atas sehingga lipatan ini mirip lembah (symbol garis putus-putus teratur).
  2. Mountain fold artinya lipatan nan dimulai dari atas ke bawah sehingga lipatan ini mirip bukit (symbol garis putus dan titik berulang-ulang).
  3. Fold artinya dilipat (symbol anak panah lengkung ke arah kanan dengan mata panah kurva tidak tertutup).
  4. Unfold artinya tak dilipat (symbol anak panah lengkung ke arah kiri dengan mata panah kurva tertutup).
  5. Fold and unfold artinya dilipat dan tak dilipat.
  6. Fold behind artinya lipat di belakang (symbol anak panah lengkung ke arah kanan dengan mata panah kurva tertutup).
  7. Hidden fold artinya lipatan tersembunyi (symbol anak panah lengkung putus-putus ke arah kanan dengan mata panah kurva terbuka).

Pola origami dasar selanjutnya yakni sosialisasi lipatan nan berkerut ( crease line ), lipatan tersembunyi ( hidden line ) dan lipatan penghubung ( reference line ). Lipatan balik ke sisi dalam ( inside reverse ), lipatan balik ke sisi luar ( outside rever se). Lipatan nan ditekuk ke dalam ( slink ), lipatan tindih ( squash fold ). Ada juga lipatan zig zag ( pleat fold ), lipatan telinga kelinci ( rabbit ear ).

Saat kita membuat lipatan diperkenalkan pula symbol- simbol perintah seperti kembali ( turn over ), mengulang ( repeat ), mengulang ke belakang ( repeat behind ), bagian dalam ( inside ), dperbesar ( magnified ), diputar ( rotate ) dan alternatif pandangan dari sisi lain ( alternate view ). Symbol-simbol ini sangat membantu kita saat mengikuti langkah-langkah pembuatan origami tanpa ada seorang pelatih.

Pengenalan lebih lanjut pola origami yakni basic fold. Kita diperkenalkan model lipatan bujur sangkar biasa, bentuk layang-layang, bentuk belah ketupat, segitiga sama sisi, mata tombak, kincir angin, kerucut, limas. Bentuk-bentuk dasar tersebut belum memiliki makna. Bentuk tersebut perlu dikembangkan lebih lanjut buat dapat memiliki makna.

Kita biasanya mengambil makna dari budaya orang Jepang. Keyakinan dan kepercayaan orang jepang lebih banyak didasarkan pada kesatuan dengan alam. Jadi tak mengherankan kita, bentuk-bentuk nan ada diambil dari berbagai jenis hewan di negara matahari terbit sana.

Setelah kita mengetahui dasar-dasar lipatan ( basic fold). Selanjtunya diperkenalkan bentuk dasar nan memiliki makna seperti hati ( heart ), ikan ( fish ), bahtera ( boat ), daun (leaf), dasi kupu-kupu, meja ( table ), ular ( snake ), angsa ( swan ) dll. Bentuk binatang nan memiliki makna antara lain Tsuru (burung bangau) memiliki makna panjang umur. Selain itu, dapat bermakna kegembiraan, keberuntungan dan perdamaian.

Sakana (ikan) merupakan perlambang kegembiraan, kemakmuran, kebebasan, kekuatan, keberanian. Chacha atau kupu-kupu disimbolkan sebagai gadis muda nan cantik akan kepakan sayap dan lemah gemulai gerakannya. Pada orang nan sudah meninggal, kupu-kupu dilambangkan sebagai roh nan sedang berbahagia. Usagi atau kelinci bermakna lihai, nakal, dan canggung. Bentuk kelinci bermakna juga kesuburan dan kelahiran kembali.
Makna pola origami dari bentuk-bentuk binatang lebih banyak bersumber dari legenda dan keyakinan orang Jepang . Pengaruh Shinto, ajaran Zen dan Buddha sangat inheren pada kehidupan sehari-hari. Bentuk kepercayaan naga ada pada ajaran Buddha nan melambangkan kekuatan, kesuksesan dan keberuntungan. Kaeru atau katak merupakan symbol dari keberuntungan nan baik. Katak ini sangat cocok digunakan oleh orang nan sedang bepergian buat menjamin keselamatan selama di perjalanan.

Kame atau kura-kura bermakna panjang umur dan perlindungan. Binatang ini dipercaya sebagai satu kesatuan surga dan bumi. Tempurungnya merupakan representasi dari surga sedang bagian dalamnya ialah bumi. Neko atau kucing merupakan perlambang kebebasan, ekuilibrium dan misterius.

Masyarakat jepang merayakan hari kucing pada tanggal 22 februari setiap tahunnya. Ryama atau liama memiliki arti tanggung jawab dan kerja keras. Anehnya bentuk-bentuk dari flora tak memiliki makna seperti layaknya bentuk fauna.

Perkembangan bentuk-bentuk seni melipat kertas mutakhir sangat beraneka ragam. Mereka terinspirasi dari film anime dan manga nan biasa muncul di televisi. Ada robot, makhluk aneh setengah manusia setengah hewan dll. Mereka membuatnya dalam bentuk tiga dimensi. Perkembangan pola origami ini sangat menggembirakan kita sebab kreatifitas nan terbentuk tanpa batas.

Dari segi pendidikan, proses pelipatan kertas menjadi beraneka ragam bentuk ini dapat meningkatkan kemampuan otak dalam berhitung. Misal, membagi kertas jadi dua lipatan atau lebih melatih otak anak-anak dalam konsep geometris. Saat anak-anak melipat kertas buat membuat bentuk terbangun khayalan pada suatu benda nan dituju. Otak nan monoton dipupuk ini akan menjadi lebih cerdas dan memiliki nilai rasa seni nan tinggi.

Kemampuan bisikan hati seseorang juga akan berkembang. Hal ini bisa terjadi sebab adanya serangkaian proses dari mula-mula sehelai kertas berubah menjadi bentuk benda. Selama pembuatan itu terdapat tahapan-tahapan nan harus dilalui buat menghasilkan sesuatu. Di dalam proses pembuatan itulah dapat saja tercipta ide-ide segar nan lebih inovatif nan belum pernah terpikirkan oleh orang lain.

Origami memiliki nilai filosofi hayati nan berlaku universal. Dengan usaha sendiri dari semula hanya sehelai kertas, dilipat-lipat dengan ketelitian dan keteraturan menumbuhkan rasa kesabaran pada diri si pembuatnya. Pada akhirnya, lipatan kertas tersebut membentuk suatu benda, si pembuat merasa terpuaskan sebab hasil buatnnya sendiri.

Dalam kisah Sadako, kita bisa merasakan perjuangannya dalam memperjuangkan kehidupannya. Ia masih berharap pada Dewa agar mengabulkan keinginannya buat terus hidup. Penyakit nan dideritanya memang tak bakal sembuh, tapi ia ingin mewujudkan keinginan dengan membuat origami bangau sebanyak seribu buah dari tangannya sendiri. Usaha nan monoton itulah nan menginspirasi orang banyak bahwa kita tak boleh berhenti begitu saja dalam menggapai cita-cita sepanjang itu baik buat diri kita sendiri maupun orang lain.