Fakta Menarik
Masakan Jepang ialah salah satu kuliner nan terkenal di dunia. Fenomena bahwa Michelin memberi jumlah maksimum bintang Michelin buat setiap restoran Jepang menjadi salah satu buktinya. Kuliner Jepang telah berkembang selama berabad-abad dan telah dipengaruhi oleh beberapa perubahan politik, sosial, dan gesekan hebat dengan bangsa Barat, termasuk ketika Jepang menjajah banyak loka di Asia. Oleh sebab itulah, orang Jepang memiliki berbagai gaya unik dan macam-macam menu kuliner dengan ragam bumbunya nan khas.
Ambil contoh, ukuran dan bentuk hidangan pada kuliner Jepang harus paripurna sinkron dengan kuliner nan akan disajikan di atasnya bersama dengan sumpit. Misalkan, sushi bisa didefinisikan sebagai hidangan nan mengandung nasi sushi dan nasi nan disiapkan dengan cuka sushi. Sushi ini dapat berisi ikan nan dimasak atau mentah.
Sashimi terdiri dari potongan ikan dan seafood (biasanya mentah), kecuali dalam kasus belut dan terkadang gurita nan dimasak menggabungkan beras ringan vinegared disertai dengan daikon (lobak). Keduanya dicelupkan ke dalam wasabi (saus lobak hijau Jepang), acar jahe, dan kecap digabungkan atau dibiarkan terpisah.
Zensai ialah istilah Jepang buat kuliner pembuka. Tempura ialah kuliner laut, sayuran, jamur, dan bagian lain dari kuliner nan dilapisi dengan adonan tempura dan digoreng. Makanan ini diperkenalkan ke Jepang oleh Portugis pada abad ke-16 dan telah menjadi menu internasional serta salah satu hidangan Jepang nan paling terkenal. Gyoza alias pangsit nan dibuat dengan mengisi sayuran cincang dan daging cincang, diperkenalkan ke Jepang oleh orang Cina. Di Jepang, gyoza biasanya digoreng.
Masakan tradisional Jepang tak diragukan lagi menjadi salah satu kuliner nan sehat dan lezat dan untungnya bagi kebanyakan dari kita, kuliner seperti tahu, sushi, tempura, miso, soba, dan teh hijau bahkan sekarang akrab dan tersedia secara bebas kepada orang-orang di luar Jepang, dan dapat dibuat di resep rumah masing masing di Indonesia.
Perubahan dalam Menu Kuliner Jepang
Sebagai kuliner nasional, kuliner Jepang telah sangat berkembang selama beberapa abad terakhir sebab perubahan sosial serta politik. Semenjak dari era kuno, di mana banyak kuliner tradisional sebagian besar dipengaruhi oleh budaya Korea dan Cina, kuliner Jepang secara bertahap berubah dengan terjadinya periode Abad Pertengahan, nan membawa rasa baru dan selera nan juga baru.
Dengan munculnya zaman modern, perubahan besar-besaran terjadi pada kuliner Jepang, kemudian adanya era nan sangat dipengaruhi oleh budaya Barat. Namun, kuliner saat ini masih sangat mirip dengan apa nan ada saat menjelang akhir abad ke-19. Ini berarti bahwa sebagian besar dari kuliner Jepang termasuk kuliner nan kurang murni. Sebab, metode memasak dan bahan-bahan telah diperkenalkan oleh budaya lain. Tetapi ada sisi murni, yakni adanya menu nan berevolusi dan bereksperimen serta dikembangkan oleh orang Jepang sendiri.
Masalahnya ialah bahwa dengan perubahan itu apakah pecinta tradisionalis akan menyukainya atau benar-benar akan membencinya? Dengan kuliner tradisional , tak ada hal seperti kesenangan pretensi alias memuji kuliner agar terlihat sopan. Orang Jepang dikenal blak-blakan buat urusan masakan, tak neko-neko.
Masihkah Ada Macam Hidangan Tradisional Jepang?
Jawabannya masih. Orang Jepang dikenal lebih menekankan pada kuliner musiman tertentu, sambil menyusun kombinasi bahan dan menyajikannya dengan suatu kemahiran nan turun- temurun. Sebab, budaya persiapannya dijaga dari masa lalu. Okonomiyaki, sashimi, sushi, tempura, sukiyaki, semuanya merupakan nama dari beberapa kuliner pokok nan disajikan di Jepang. Jika Anda ingin bereksperimen dengan kuliner Jepang Anda dapat mencoba memakan gurita panggang atau ikan mentah dan belut. Kuliner Jepang tersebut dapat dimakan secara ‘tradisional’.
Secara pribadi, aku lebih suka kuliner Jepang buat setiap kuliner asing lainnya di Indonesia, meskipun sedikit mahal dibanding kuliner di restoran Pizza Italia atau kuliner bule nan serba burger dan rasanya itu-itu saja.
Dalam hal presentasi nan unik dan rasa, tak ada kuliner asing lainnya nan dapat menandingi kuliner tradisional Jepang. Siapa nan pernah berpikir bahwa kuliner mentah dapat terasa begitu enak? Untuk Anda semua nan belum eksplorasi dan menemukan kenikmatan dari kuliner tradisional Jepang, artikel ini mudah-mudahan akan membantu mengubah pikiran Anda.
Fakta Menarik
Masakan Jepang biasanya terdiri dari nasi, daging, sayuran, dan ikan. Orang Jepang lebih menekankan pada kualitas kuliner dan presentasi. Oleh sebab itu, tak mengherankan bahwa Jepang gampang mengeluh dengan rendahnya kualitas bahan makanan, apalagi ketika makan kuliner Jepang di luar Jepang. Bahkan, penulis pernah dihardik orang Jepang tentang joroknya orang Indonesia berkaitan dengan persiapan mengolah makanan.
Sekarang, mari kita lihat beberapa fakta menarik dari macam-macam menu kuliner Jepang.
- Jumlah kuliner mentah nan digunakan dalam kuliner Jepang cukup besar. Bahkan, harus disadari bahwa ikan disajikan dalam sushi secara mentah.
- Sarden kering dan salmond sering dikonsumsi sebagai kuliner ringan di sebagian besar daerah di Jepang.
- Seperti disebutkan di atas, sekitar 50% dari hasil tangkapan ikan dan 80% dari hasil tangkapan tuna global dilakukan oleh orang Jepang.
- Kualitas 'sashimi' atau ikan mentah sangat tipis nan disajikan dengan sushi, nan tak pernah dikompromikan dalam sebuah restoran Jepang nan otentik. Dalam beberapa kasus, ikan tetap hayati dalam air dan diiris serta disajikan hanya buat dimakan langsung.
- Berbicara tentang sashimi, koki sushi harus sangat berhati-hati ketika mengiris ikan mentah. Bahkan, seorang koki profesional selalu mengasah pisau setiap hari buat dapat mengiris tipis ikan dengan baik. Ajaibnya, ikan dapat masih hayati di dalam tanki walau sebagian dagingnya telah diiris.
- Beras merupakan bagian integral dari kuliner Jepang dan kami memiliki berbagai bentuk hidangan nasi seperti nasi Kayu, Donburi, nasi goreng, Kare raisu, dll, nan populer di seluruh dunia.
- Makan khas Jepang terdiri dari nasi, disajikan dengan daging, ikan, atau sayuran. Acar dan sup juga merupakan bagian dari kuliner tradisional Jepang.
- Anda dianggap sopan jika menyeruput sup mie ramen. Namun, Anda akan dianggap tak sopan menyeruput sup miso. Berbicara sup miso, sup ini sangat baik buat pencernaan. Karenanya, harus dimakan di awal makan dan tak pada akhir.
- Daging kuda mentah, daging gurita, dan daging ikan paus ialah beberapa jenis daging nan paling populer di Jepang.
- Dalam sebagian besar restoran Jepang, handuk lembap disajikan sebelum makan. Hal ini buat menyeka tangan terlebih dahulu. Namun, orang harus ingat bahwa handuk harus digunakan hanya buat membersihkan tangan dan bukan paras atau bagian lain dari tubuh.
- Sama seperti kuliner Cina, sumpit digunakan buat makan beberapa kuliner Jepang. Namun, orang harus ingat buat mengikuti etiket memakai sumpit ketika menggunakannya dalam acara-acara formal.
- Orang Jepang percaya bahwa seseorang tak hanya makan dengan mulut, tetapi juga melalui mata. Oleh karenanya, penampilan dan penyajian kuliner juga harus diberi prioritas utama.
Saya berharap Anda menikmati pengetahuan tentang fakta-fakta menarik dari macam-macam menu kuliner jepang di atas. Terakhir, salah satu fitur unik dari kuliner Jepang ialah bahwa akan ada pujian atau cercaan, tak ada jalan tengah fifty-fifty buat urusan rasa.