Mengenal Buah Sawo

Mengenal Buah Sawo

Buah sawo merupakan buah berpohon rindang nan sering dijumpai di halaman rumah sebagai pohon peneduh. Namun selain itu, buah sawo juga digemari sebagian banyak orang sebab rasanya nan manis dan memiliki berbagai macam khasiat bagi kesehatan. Saat ini mulai banyak penjaja jus buah nan memasukkan sawo sebagai salah satu menu di jus nan dijualnya.



Mengenal Buah Sawo

Berdasarkan taksonomi, sawo termasuk ke dalam famili Sapotaceae . Sawo memiliki pohon dengan kayu-kayu nan keras dan cabang-cabangya cukup kedap diantara satu dengan nan lain. Sawo termasuk buah nan memiliki kandungan air cukup banyak dan bergetah. Pohon sawo dapat hayati sampai bertahun-tahun.

Sawo merupakan tanaman buah nan berasal dari Guatemala dan Hindia Barat. Namun sejak bertahun-tahun nan lalu buah ini sudah dikenal di Indonesia. Sawo nan merupakan kelas Dicotyledonae (Biji berkeping dua) dapat ditanam di dataran tinggi maupun rendah, sehingga buah ini dapat ditemui hampir di seluruh Indonesia. Di Sumatera Barat, sawo terkenal dengan sebutan saos .

Terdapat berbagai macam sawo dengan bentuk dan ukuran nan berbeda-beda. Walaupun bentuk dan ukurannya berbeda-beda, rata-rata rasa dan tekstur isi buah hampir sama. Berbagai macam sawo tersebut di antaranya ialah sawo manila kulon, sawo manila betawi, sawo manila malaysia, sawo manila karat, sawo apel lilin, sawo apel kelapa, dan sawo duren. Sawo duren memiliki kulit nan halus, licin dan berbentuk bulan. Disebut sawo duren bukan sebab bentuk namun sebab aromanya nan menyerupai aroma khas durian.



Khasiat Sawo

Sawo merupakan buah nan memiliki kandungan cukup kaya, seperti kalium, energi, karbohidrat, vitamin A, vitamin C, vitamin B6, magnesium dan fosfor. Selain pada buahnya, daun, kulit, dan kembang sawo juga memilki beberapa khasiat. Sawo sangat baik buat kesehatan jantung dan pembuluh darah. Selain itu, sawo juga sangat berkhasiat sebagai obat buat beberapa penyakit, di antaranya ialah sebagai berikut.

1. Menghentikan Diare

Untuk mengobati diare, cukup dengan mengambil satu sawo nan masih muda, lalu cuci sampai higienis hingga kotoran maupun getahnya hilang. Setelah itu parut sawo muda itu sampai lembut dan peras sampai keluar airnya. Kemudian saring air sawo tersebut dan tambahkan sedikit air matang apabila memang diperlukan. Laku minum sehari dua kali.

Selain itu, buat mengobati diare juga dapat menggunakan daun sawo. Mula-mula sediakan satu mangkok daun sawo nan telah dibersihkan dan dicincang kecil-kecil. Lalu sediakan dua gelas air rebusan dan masukkan daun sawo nan telah dicincang selama kurang lebih 15 menit. Minum tiga kali sehari.

2. Mengobati Radang Mulut

Radang mulut sangat mengganggu kenyamanan kita, apalagi ketika makan. Makanan selezat dan senikmat apa pun akan terasa tak enak ketika kita menderita radang mulut. Nah, cara herbal buat menyembuhkan radang mulut ialah dengan menggunakan daun sawo. Caranya sebagai berikut.

Ambil satu mangkok daun sawo lalu cincang kecil-kecil. Setelah itu, siapkan dua gelas air bersih. Rebus daun sawo beserta dua gelas air higienis tersebut selama kurang lebih sepuluh menit. Lalu buat pengobatannya, pakailah air hasil rebusan tadi buat berkumur.

3. Sebagai Obat Disentri

Untuk mengobati disentri lebih mudah dan sederhana. Cukup menyediakan delapan sawo nan masih muda dan sudah dicuci bersih, lalu kunyah-kunyah perlahan-lahan sampai halus dan campur sedikit garam. Sedikit demi sedikit telan kunyahan sawo tersebut, lalu minum air hangat. Hal ini dapat dilakukan dua kali sehari sampai sembuh.

4. Menambah Vitalitas Pria Dewasa

Sawo juga berkhasiat buat menambah vitalitas pria dewasa ketika berhubungan ranjang dengan istrinya. Caranya sebagai berikut.

Ambil beberapa sawo nan masih muda (kecil), lalu parut sampai halus. Setelah itu, peras parutan sawo sampai terkumpul air dari sawo muda tersebut. Lalu, campur air perasan tadi dengan sedikit garam buat mengurangi rasa sepet. Minum tiga jam sebelum melakukan interaksi ranjang dengan istri.



Tabulampot Sawo

Bagi nan ingin menanam pohon sawo, namun tak memiliki halaman rumah nan cukup luas tak perlu khawatir. Memang pohon sawo salah satu pohon rindang nan dapat mencapai ukuran cukup besar dan secara otomatis diperlukan halaman nan cukup luas buat menanamnya. Namun dengan sistem tabulampot (tanaman buah dalam pot), pohon sawo dapat dijadikan ukuran minimalis nan dapat ditanam di dalam pot.

Apabila ingin menanam menggunakan sistem tabulampot, hendaknya bibit sawo nan dipakai ialah bibit cangkok, bukan bibit dari biji sawo. Hal ini dikarenakan, apabila menggunakan bibit cangkok, umur panen nisbi cepat. Sekitar satu tahun atau mungkin juga dapat kurang dari satu tahun, buah sudah dapat dipanen. Apabila bibit dari biji sawo, umur panen dapat mencapai empat sampai lima tahun.

Bibit cangkok ini dapat dibuat sendiri. Langkah pertama buat membuat bibit cangkok sawo ialah mencari pohon sawo nan akan dicangkok, lalu memilih cabang pohon nan kuat, sehat dan segar. Setelah itu, untuk dua keratan dengan jeda sekitar 5 cm, lalu kupas kulit pohon nan berada diantara dua keratan tersebut dan kerik kambium. Kemudian biarkan selama tiga sampai lima hari. Setelah itu, oleskan zat pengatur tumbuh akar pada bagian nan telah terkelupas kulitnya, lalu siapkan pembalut nan berupa sabut kelapa atau plastik dan ikat bagian bawah keratan, bagian atas keratan biarkan tetap terbuka.

Langkah selanjutnya, siapkan tanah fertile nan sudah dicampur pupuk kandang dan letakkan pada bidang kulit pohon nan sudah terkelupas melalui keratan bagian atas. Padatkan sampai kira-kira mencapai ketebalan 5-6 cm, lalu ikat pembalut bagian atas keratan. Setelah itu, tusuk-tusuk dengan lidi hingga membentuk lubang-lubang kecil.

Setelah sekitar enam sampai delapan minggu kemudian, lihat dan amatilah. Apabila melalui lubang-lubang kecil pembalut muncul akar-akar baru, maka proses pencangkokan berhasil. Langkah selanjutnya ialah menyiapkan polybag nan telah diisi dengan tanah fertile dan pupuk kandang, perbandingannya ialah 1:1. Kemudian pangkas cankokkan, sebagian dari ranting dan daun. Lalu lepas pembalut dan pindahkan ke polybag. Siram sampai basah, letakkan di loka teduh sampai sekitar empat minggu buat proses adaptasi. Apabila tunas baru mulai bermunculan, maka bibit cangkok sawo siap ditanam di dalam pot.

Pemilihan pot buat menanam dengan sistem tabulampot harus teliti dan tepat. Hal ini berbeda dengan pot-pot nan digunakan buat menanam bunga. Tabulampot nan nantinya diharapkan memiliki buah nan lebat memerlukan pot nan kuat, dan hendakanya bagian bawah pot juga terdapat lubangnya. Media tanah nan digunakan dapat menggunakan campuran tanah subur, pasir dan pupuk kandang dengan perbandingan 2:1:1.

Selain itu, media tanam anorganis, seperti pecahan genteng atau batu bata merah juga sangat krusial dalam pembuatan tabulampot buah sawo. Pecahan genteng ini letakkan di dasar pot , lalu tambahkan selapis mos dan ijuk, baru masukkan tanah nan sudah dicampur tadi. Langkah selanjutnya ialah memindahkan bibit dari polybag ke dalam pot, lalu siram sampai basah dan buat sementara simpan di loka nan teduh.