Al Quran
Hukum ialah peraturan nan dibuat berdasarkan kesepakatan. Bertujuan buat menciptakan masyarakat nan madani, aman, nyaman, dan terkendali. Hukum dibuat sebagai restriksi atas tingkah laku manusia nan tak bertanggung jawab sehingga perlu media buat melindungi orang lain dari orang nan tak bertanggung jawab tersebut. Begitu pula pengertian hukum Islam.
Pengertian Hukum Islam
Hukum dapat berdasarkan atas kesepakatan adat, ketetapan daerah, ataupun ketetapan agama. Salah satu hukum nan berafiliasi kepada agama ialah hukum Islam.
Pengertian hukum Islam ialah hukum nan bersumber kepada nilai-nilai keislaman, nan dibentuk dari sumber dalil-dalil agama Islam. Pengertian hukum ini dapat berarti ketetapan, kesepakatan, anjuran, larangan, dan sebagainya.
Pengertian hukum Islam merujuk pada anggaran nan telah ditetapkan Alloh SWT kepada manusia sebagai ciptaan-nya. Alloh sebagai pencipta manusia juga melengkapi manusia dengan seperangkat anggaran nan harus digunakan dalam kehidupan manusia.
Aturan-aturan ini menyangkut interaksi manusia dengan Alloh SWT sebagai Tuhannya, interaksi manusia dengan dirinya sendiri,serta interaksi manusia dengan manusia nan lain. Semua hal ini termaktub dalam pengertian hukum Islam.
Semua anggaran nan ada dalam pengertian hukum Islam memang diperuntukkan buat diterapkan oleh manusia. Semua anggaran jika diterapkan akan membawa kebaikan bagi manusia itu sendiri. Namun jika manusia tak mau memakainya atau meninggalkan hukum ini dengan memakai hukum nan lain maka bisa dipastikan bahwa keburukanlah nan akan menimpa kehidupannya.
Pengertian hukum Islam ini ditujukan buat semua manusia tak terkecuali. Jika ada orang Islam nan melanggar hukum Islam, orang itu harus diadili sinkron dengan ketentuan dalil-dalil agama Islam.
Pengertian hukum islam bersumber pada landasan-landasan tertentu. Ada beberapa sumber nan menjadi landasan dalam membuat ketetapan hukum Islam. Sumber-sumber hukum Islam tersebut ialah sebagai berikut.
Al Quran
Al quran ialah salah satu kitab kudus umat Islam. Kitab tersebut diturunkan kepada nabi terakhir, yaitu Nabi Muhammad SAW melalui Malaikat Jibril. Al quran memuat banyak sekali kandungan. Kandungan-kandungan tersebut berisi perintah, larangan, anjuran, ketentuan dan sebagainya.
Semua hukum nan ada dalam Islam tercantum dalam Al-quran. Apa kewajiban nan harus dilakukan oleh manusia dan hal-hal apa saja nan tak boleh untk dilakukan oleh manusia.
Al quran menjelaskan secara rinci bagaimana seharusnya manusia menjalani kehidupannya agar tercipta masyarakat nan madani. Maka dari itu, ayat-ayat Al quran inilah nan menjadi landasan primer buat menetapkan suatu hukum.
Ayat-ayat dalam alquran mengatur tentang banyak hal. Contohnya ayat nan mengatur tentang makanan yaitu surat Al-Baqoroh 168 nan artinya: “ Hai sekalian manusia, makanlah nan halal lagi baik dari apa nan terdapat di bumi, dan janganlah kamu mengikuti langkah-langkah syaitan; sebab sesungguhnya syaitan itu ialah musuh nan konkret bagimu”.
Atau ayat nan mengatur tentang pakaian, seperti pada surat Al-A’raf ayat 26 nan artinya: “Hai anak Adam, sesungguhnya Kami telah menurunkan kepadamu baju buat menutup auratmu dan baju latif buat perhiasan. Dan baju takwa itulah nan paling baik. Yang demikian itu ialah sebahagian dari tanda-tanda kekuasaan Allah, mudah-mudahan mereka selalu ingat”.
Atau ayat tentang dakwah yaitu kewajiban buat mengingatkan kepada kebaikan dan mencegah kepada nan salah, seperti Al-Quran surat Al-Imron ayat 110 nan artinya: “ Kamu ialah umat nan terbaik nan dilahirkan buat manusia, menyuruh kepada nan ma'ruf, dan mencegah dari nan munkar, dan beriman kepada Allah. Sekiranya Pakar Kitab beriman, tentulah itu lebih baik bagi mereka, di antara mereka ada nan beriman, dan kebanyakan mereka ialah orang-orang nan fasik”.
Ayat-ayat dalam Al-quran terkadang mengandung artian nan masih global. Contohnya ialah kewajiban sholat. Memang dalam Al-quran disebutkan bahwa setiap dari muslim haruslah menegakkan sholat. Tapi dalam Al-quran masih belum dijelaskan hal-hal nan lebih terperinci lagi seperti bagaimana melakukan sholat, apa nan harus dilakukan dan tak boleh dilakukan dalam sholat. Maka, hal-hal seperti ini akan dijelaskan lebih terperinci lagi melalui Sunnah Rasululloh saw.
Sunnah Rasululloh saw
Sunnah Rasululloh saw ialah segala sesuatu nan berlandaskan pada Rasulullah saw. Baik berupa perkataan, perilaku, diamnya beliau sebagai tanda persetujuan, dan sifat beliau.sunnah Rasul ini menjadi landasan sumber nan pa ling kuat setelah Al quran. Nabi Muhammad menjadi sosok nan paling sentral bagi umat Islam sebab umat Islam meyakini bahwa segala perbuatan Rasulullah tak sedikit pun nan bertentangan dengan Al quran dan beliau terbebas dari kesalahan.
Dalam sunnah Rasul ini terkandung aturan-aturan nan memerinci segala anggaran nan masih dunia dalam Al-quran. Sebagaimana contoh kewajiban sholat nan telah disebutkan tadi. Al-quran tak menjelaskan bagaim,ana sholat nan sinkron dengan aturan. Lau oleh Rasul diperjelas dengan hadist beliau nan berbunyi “ sholatlah kalian sebagaimana melihat saya sholat”.
Maka dari hadist ini diperoleh konklusi bahwa bentuk sholat nan sahih ialah mengikuti apa nan telah dikerjakan oleh Rasululloh. Demikianlah, sunnah rasul nan menjadi sumber hukum Islam nan kedua setelah Al-Quran.
Ijma' Sahabat
Yang dimaksud sahabat di loka ini ialah semua orang nan hayati di masa Rasululloh. Mereka tinggal bersama Rasul dan melihat langsung apa nan Rasul kerjakan dan apa nan Rasul tinggalkan.mungkin kita mengenal nama khulafaur Rasyidin. Ini ialah empat sahabat nami nan hayati dengan nabi. Mereka ialah Abu bakar as-Shiddiq, Umar bin Khatob, Usman bin Afwan, dan Ali bin Abi Thalib.
Sebenarnya masih banyak nama-nama para sahabat nan sporadis sekali kita dengar seperti Ja’far bin Abi Thalib, Abdurrahman bin Auf, Mush’ab Bin Umair, Abdulloh bin Rawahah serta masih banyak lagi nan lainnya nan tergolong dalam kategori sahabat nan hayati di masa Rasul.
Jadi arti Ijma' sahabat ialah kesepakatan nan telah dibuat oleh para sahabat dalammenentukan hukum berdasarkan dalil-dalil Al quran atau hadis. Para sahabat mengambil ijma' sebab dalam Al quran ataupun hadis tak dijelaskan secara teperinci sebuah ketetapan nan terjadi pada masa itu atau kini.
Dengan demikian, para sahabat mengadakan kedap dan membuat kesepakatan sehingga hasil kedap atau kesepakatan tersebut menjadi ketetapan hukum. Ijma’ ini dibuat oleh para sahabat dalam jumlah nan banyak atau lebih dari satu. Karena para sahabat tentulah tak akan bersepakat dalam hal nan buruk.
Para sahabat ini dikategorikan sebagai generasi nan cemerlang sehingga bisa menggali hukum islam dengan lebih mumpuni lagi. Hal ini bisa dilakukan sebab mereka ialah hasil didikan rasululloh sendiri. Maka tentunya memiliki kualitas nan tinggi dan taraf keimnan nan tak diragukan lagi.
Qiyas
Sumber hukum Islam nan keempat setelah Al-quran, Sunnah Rasul dan Ijam’ Sahabat ialah Qiyas. Qiyas berarti menjelaskan sesuatu nan tak ada dalil nash nya dalam Al quran ataupun hadis dengan cara membandingkan sesuatu nan serupa dengan sesuatu nan hendak diketahui hukumnya tersebut.
Misalnya, dalam Al quran dijelaskan bahwa segala sesuatu nan memabukkan ialah haram hukumnya. Al quran tak menjelaskan bahwa arak haram, sedangkan arak ialah sesuatu nan memabukkan. Dengan demikian, kita akan mengambil qiyas bahwa arak haram hukumnya sebab memabukkan.
Untuk melakukan qiyas, haruslah dilakukan dengan pendalaman pemahaman tentang perkara nan akan diqiyaskan. Dan tidak semua orang bisa dan boleh melakukannya sebab ini berhubungan dengan terciptanya hukum islam menegnai suatu hal atau perkara.
Seseorang haruslah memiliki pemaham nan mendalam tentang perkara nan ada, memiliki pengetahuan nan juga menyeluruh tentang dalil nan ada dalam ketiga sumber hukum Islam nan ada di atas, serta kemampuan buat mengkaitkan antara fakta perkara nan ada dengan dalil-dalil nan menjadi rujukan. Ia pun juga harus menguasai ilmu bahasa Arab nan mendalam sebab kesemua hukum Islam termaktub dalam bahasa Arab.
Orang-orang dengan kriteria nan ada di atas inilah nan boleh buat melakukan ekskavasi hukum islam melalui Qiyas ini. Sedangkan orang-orang nan belum termasuk dalam kriteria ini masih belum diperbolehkan melakukan ekskavasi hukum. Hal ini dimaksudkan agar hukum nan dihasilkan benar-benar sinkron dengan Islam dan bukan merupakan hukum nan hanya asal-asalan saja.
Itulah pengertian hukum islam nan termuat dalam sumber-sumber primer nan menjadi landasan buat menetapkan hukum Islam. Pengertian hukum Islam ini ialah segala anggaran nan melengkapi kehidupan manusi di global ini.