Dibutuhkan Warta Global Hiburan nan Menarik

Dibutuhkan Warta Global Hiburan nan Menarik



Berita Hiburan Menghibur?

Benarkah berita-berita semacam ini menghibur? Pada awalnya barangkali penonton ingin tahu, kemudian berkomentar dan sibuk memberikan penghakiman atau menjadikannya sebagai bahan pembicaraan di kantor. Apakah seniman A nan sedang aji mumpung memanfaatkan berbagai kesempatan sebab ia masih muda dan berwajah cantik. Ataukah seniman B nan memang akhlaknya dipertanyakan dan perilakunya nan tidak jelas membuat orang berdecak takjub.

Atau barangkali seniman C nan tak tahu bersyukur dan menghargai orangtua, tak ingat balas budi terhadap orang nan membesarkannya. Isi warta tersebut tak jauh dari hal-hal nan membuat orang akan penasaran. Padahal nantinya warta nan sama akan disiarkan oleh stasiun televisi lain. Hal ini dapat terjadi sebab pemasok warta model seperti itu berasal dari satu perusahaan atau malah berasal dari Production House nan sama. Yang hebatnya lagi, diakhir pekan, warta tersebut akan diulang dengan sudut pandang nan berbeda.

Ada juga acara spesifik seperti kisah termenarik sepanjang pekan atau penilaian atau pemeriksaan mendalam tentang hal tersebut. Penonton tetap saja bahagia menontonnya dan tetap juga penasaran. Mereka bahagia sekali melihat warta nan seperti itu. Apalagi kalau dalam warta itu banyak terurai air mata dan video pendukung nan membuat emosi menjadi mendidih. Pengaruhnya dapat luar biasa. Para ibu nan menonton warta ini akan memberikan nasihat kepada anaknya agar tak menjadi seperti itu.

Sang anak menjadi salah tingkah dan tak tahu harus menjawab apa sebab memang tak tahu apa nan terjadi. Dapat jadi ibu menjadi marah sebab anaknya tak paham apa nan sebenarnya terjadi. Ibu nan cukup intens melihat tontonan seperti ini juga terkadang malah bersikap hiperbola dengan mengambil contoh para seniman nan sedang bermasalah itu. Semakin rumitlah masalahnya.

Gosip, gosip, gosip. Ada ungkapan gosip, digosok makin sip! Makin banyak dibicarakan orang, makin didengungkan oleh masyarakat tidak perduli lagi apakah warta baik atau warta jelek menjadi batu loncatan para seniman kita buat bertahan di global hiburan. Bahkan ada nan membuat skenario agar diliput oleh televisi. Dapat jadi juga ada persekongkolan dan kolusi antara perusahaan nan bergerak dibidang liputan global hiburan dengan seniman nan ingin membuat gebrakan dengan membuat sensasi.



Demi Rupiah

Ada saja nan mereka lakukan demi mendapatkan liputan nan menarik. Hal ini akan semakin menarik ketika nan membuat warta itu ialah seniman nan memang sering membuat sensasi. Tidak bisa dipungkiri bahwa warta terkait hiburan menjadi pasar perdagangan para seniman kita. Si A, B dan C berharap dikenang dan diingat oleh khalayak sebab beritanya nan bombastis luar biasa. Kalau ia sering masuk berita, artinya namanya sedang diatas angin.

Dengan demikian order manggung atau menjadi pembicara atau menjadi pembawa acara atau sekedar menjadi bintang tamu akan semakin banyak. Sungguhkah masyarakat kita butuh warta hiburan semacam itu? Barangkali sudah saatnya kita waspada buat mengisi diri kita dengan hal-hal nan positif dan bermanfaat. Adakah makna nan dapat diambil dari menonton acara seperti itu. Apakah menjadi semakin cantik ketika mengetahui kalau Dewi Persik itu membuat foto pernikahan dengan mantan suaminya, Saipul Jamil?

Apakah pemirsa menjadi kenyang ketika mengetahui kalau Jupe alias Julia Perez masuk penjara. Di penjara itu pengacaranya melihat Angelina Sondakh nan telah mengenakan jilbab dan rajin sholat serta zikir. Apakah ada khasiatnya mengetahui kalau Angelina Sondakh itu bersama dengan Melinda Dee berada di penjara spesifik wanita? Mengapa masyarakat bahagia mengetahu hal-hal seperti itu. Apakah hal itu menghibur atau masyarakat telah tak mempunyai kegiatan lain nan lebih bermanfaat sehingga mereka menghabiskan waktu nan sangat berharga ini hanya menonton televisi dari pagi hingga pagi lagi?

Demikian pula para seniman kita, mudah-mudahan mereka makin maju dan kreatif menjual brand image dengan team management nan memang handal bukan sekedar mengabarkan warta gosip nan membuat orang ternganga. Namun, tampaknya hal ini akan sangat sulit dihentikan. Bagi para artis, itulah global mereka. Mereka memang harus diberitakan agar tetap laku. Kalau tak diberitakan, artinya nama mereka akan tenggelam. Kalau tak ada nan menyebut nama mereka, dari mana mereka akan mendapatkan uang.

Nama nan tak lagi disebut itu artinya tak ada nan menarik lagi dari mereka. Jangan lupa bahwa dengan adaya berabgai warta itu, artinya masyarakat tahu tentang mereka. Lihatlah nan terjadi dengan Ahmad Dhani. Ketika Ahmad Dhani dan Maya Estianty, mantan istrinya, bersama dengan anak-anaknya tampil bersama dalam satu iklan, orang jadi ingin tahu apakah mereka rujuk ataukah mereka tak lagi bertengkar. Padahal dapat jadi mereka membuat iklan itu tak dalam setting nan sama.

Inilah imbas warta gosip nan luar biasa itu. Ahmad Dhani sendiri pandai memanfaatkan rasa penasaran penonton. Ia dengan sengaja mengajak anak perempuannya nan cantik ke arena kompetisi menyanyi X-Factor. Ketika itu Mulan Jamila pun ada. Orang niscaya ingin tahu apakah anak Mulan Jamila itu ialah anak Dhani. Namun, Ahmad Dhani seolah tak terpengaruh dengan semua itu. Ia bahkan menampilkan anak perempuan imut itu di video klipnya. Inilah sesuatu nan cukup cerdas dalam memanfaatkan suasana.



Dibutuhkan Warta Global Hiburan nan Menarik

Berita global hiburan nan menarik sebagai contoh barangkali ialah warta kedatangan team kebudayaan Bulgaria nan akan menampilkan tarian unik dari negara mereka. Atau barangkali warta mengenai ditemukannya sebuah peninggalan bersejarah antik nan membuktikan bahwa nenek moyang kita sangat maju dan cerdas peradabannya.


Atau warta mengenai group vokal asal negara kita nan tampil sebagai kampiun menyanyi di Korea, membawakan lagu-lagu daerah nan sudah hampir punah dan sporadis didendangkan. Tetapi ternyata tak semua orang bahagia dengan warta seperti itu. Bagi mereka berita-berita seperti itu bukan diberitakan diacara gosip, melainkan diacara warta pagi atau warta petang, dan lain-lain.

Selebritas bukan diukur dari cantik atau tampannya seorang seniman dan seberapa sering mereka masuk dalam warta hiburan gosip negatif. Itu bagi para penonton cerdas. Tetapi tak bagi orang awam. Mereka butuh melihat wajah-wajah menarik di televisi. Mereka bahagia kalau ada warta tentang seniman kesayangannya. Apalagi kalau seniman itu membuat warta nan cukup menghebohkan.

Di Hollywood gelar selebritas disandang oleh mereka nan telah mencetak film box office, mampu meraup jutaan dollar dalam sekian minggu tayang. Nama mereka bergaung bukan sebab mereka sibuk kawin cerai atau bertengkar dengan orangtua atau anggota keluarganya nan lain. Nama mereka bergaung sebab kualitas akting nan memukau masyarakat. Terkenal sebab kepandaian mereka mengejawantahkan suatu peran ke masyarakat dengan media layar film atau televisi.

Seorang aktor atau aktris nan menyandang gelar selebritas, mengundang kekaguman para penggemarnya sehingga mulailah semua warta tentang mereka diburu. Dari warta pernikahan, perceraian dan bahkan warta mengenai putera-puteri mereka. Berita-berita ini ialah warta hiburan disamping warta primer mereka yaitu film-film box office nan dihasilkannya atau bahkan film nan meraih piala Oscar.

Jika diwawancara biasanya para selebritas Hollywood akan memberikan ulasan mengenai film terbaru dan sulitnya peran atau acting nan mereka mainkan.Apabila pertanyaan nan muncul ialah mengenai hal lain, biasanya mereka akan menolak menjawab pertanyaan tersebut. Bandingkan dengan seniman kita nan sibuk menceritakan tentang betapa jelek mantan pasangannya dalam berbagai wawancara.


Maka timbul sebuah pertanyaan, warta hiburan sungguhkah menghibur? Atau justru menggelikan? Kalau tak seperti sekarang ini, lalu warta tentang seniman ini tak akan menarik lagi. Orang Indonesia itu bahagia mengertahui kehidupan orang lain. Mereka bahagia dan senang dapat pertama kali tentang seseorang nan dianggap cukup terkenal.