Perhatikan Ini Sebelum Cerai
Cerai dalam bahasa fikih sering disebut dengan talak. Talak atau cerai ialah lepasnya ikatan pernikahan nan absah dengan menyebutkan lafal talak dan semakna dengannya. Cerai dalam Islam menurut fikih baru akan terjadi jika dalam bentuk dua hal:
- Dengan menyebutkan lafal cerai secara jelas, seperti saya ceraikan kamu, saya lepaskan ikatan pernikahanmu denganku.
- Dengan menyebutkan nan semakna dengan lafal cerai seperti saya pulangkan kamu ke rumah orang tuamu, saya benci melihat wajahmu. Hanya saja ini masih memiliki catatan. Yaitu, sine qua non niat dalam hati suami ingin mentalak atau menceraikan isterinya. Jika tak ada niat demikian, maka tak jatuh talaknya. Dalam istilah fikih ini disebut dengan talak kinayah.
Hukum Cerai dalam Islam
Hukum cerai dalam Islam berdasarkan hadits Rasulullah. Di dalam sebuah hadits, Rasulullah Saw bersabda, ”Adalah perkara halal nan paling dibenci Allah ialah talak” (HR. Abu Dawud). Beranjak dari hadits ini, para ulama mengklasifikasi hukum talak menjadi lima:
1. Wajib
Cerai dalam Islam menurut fikih akan menjadi wajib hukumnya, jika memenuhi beberapa syarat:
- Jika perselisihan antar suami isteri memang tak bisa didamaikan lagi.
- Apabila dua orang wakil dari pasangan suami isteri tak menemukan kata sepakat buat merukunkan kembali rumah tangga mereka.
- Jika keputusan majelis hakim atau qadhi dipersidangan bahwa talak lebih baik bagi pasangan suami-isteri.
- Jika si isteri tak diceraikan, maka akan berdosa monoton di suami.
2. Haram
Talak atau cerai dalam Islam nan haram menurut disiplin ilmu fikih, jika memenuhi beberapa syarat:
- Jika suami menceraikan isteri ketika sedang haid atau nifas.
- Saat kondisi kudus nan telah disetubuhinya.
- Menceraikan isteri dengan talak tiga sekaligus.
3. Sunnah
Talak nan hukumnya sunnah apabila memenuhi dua syarat ini:
- Karena suami sudah tak mampu lagi menafkahi isterinya.
- Karena isteri tak mampu menjaga kehormatan dirinya dengan baik.
4. Makhruh
Talak atau cerai nan hukmunya makhruh jika suami menyebutkan talak kepada isterinya nan baik, memiliki pemahaman agama dan berakhlak mulia.
5. Harus
Talak nan hukumnya harus atau mubah apabila suami nan lemah syahwat atau si isteri tersumbat alat kelaminnya dengan tulang sehingga sulit buat melakukan interaksi suami isteri.
Mengapa Cerai Dibolehkan dalam Islam?
Secara singkat, syeikh Yusuf al-Qardhawi menyatakan bahwa tak semua perceraian dibolehkan dalam Islam. Jika pun dibolehkan, hal itu diibaratkan seperti orang nan sedang mengalami operasi nan sangat menyakitkan rasanya dan itu pun sangat dirasakan oleh pelakunya.
Bahkan terkadang harus rela kehilangan salah satu anggota tubuhnya, demi menjaga anggota tubuh lainnya. Inilah cerai dalam Islam itu diperbolehkan. Artinya, ini ialah solusi getir nan boleh dilakukan daripada haus merasa seperti terpenjara seumur hidup, jika masih tetap diteruskan.
Cerai dalam Islam hanya boleh buat menjaga kemashlahatan, bukan buat main-main. Cerai dalam Islam juga tak melanggar hak asasi manusia sebab cerai nan dibolehkan ialah nan harus sinkron dengan akal, hikmah dan kemashlahatan.
Perhatikan Ini Sebelum Cerai
Pernikahan ialah penyatuan dua insan manusia, laki-laki dan perempuan. Penyatuan ini tentunya didasarkan pada semua anggaran dan ketentuan nan ada dalam islam mengenai pernikahan.
Rukun pernikahan ialah segala hal nan harus dipenuhi dalam sebuah pernikahan. Seperti adanya calon pempelai wanita dan mempelai pria, adanya ijab dan qabul, adanya wali dari pihak perempuan serta adanya dua orang wali.
Dengan terpenuhinya semua rukun nan telah disebutkan di atas maka sebuah pernikahan akan dianggap sebagai pernikahan nan sah. Rasul memang telah banyak menganjurkan kepada umat manusia buat menikah.
Seperti apa nan telah dijelaskan Alloh dalam Al Quran Surat An Ruum ayat 2, “ Dan di antara tanda-tanda kekuasaan-Nya adalah Dia menciptakan untukmu isteri-isteri dari jenismu sendiri, supaya kamu cenderung dan merasa tenteram kepadanya, dan dijadikan-Nya diantaramu rasa kasih dan sayang. Sesungguhnya pada nan demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda bagi kaum nan berfikir.”
Begitulah bagaimana pernikahan diatur di dalam Islam. Dan bagaimana pernikahan bisa dijadikan sebagai wahana bagi setiap orang buat mendapatkan ketentraman hati dan jiwa.
Sebelum memulai sebuah pernikahan, seseorang haruslah menata niat nan ia mau dalam pernikahan nan akan dilakukan. Karena segala perbuatan ialah tergantung dari niat. Termasuk pernikahan ini, bisa dihukumi sebagai sesuatu nan wajib juga sebab niat orang nan akan menjalankannya.
Allah mengetahui sebenar-benarnya fitrah makhluknya. Oleh karena itu, kemungkinan cerai dapat terjadi sebab ketidak-cocokan. Itulah sebabnya cerai tak diharamkan. Namun, sebaik-baiknya pernikahan ialah nan langgeng sampai akhir hayat. Semoga kita termasuk di dalamnya.
Demikianlah bagaimana sejatinya pernikahan dalam Islam. Memang dalam tingkat tertentu, menikah itu wajib. Menikah harus dilakukan agar memang tidak akan terjadi hal nan tidak diinginkan atau hal nan tidak sepatutnya dilakukan.
Mengamati tren sekarang, khususnya para artis, pernikahan bak perayaan semata. Pesta pernikahan luar biasa mewah. Para pengantin berbaju anggun. Eh, tidak lama kemudian sudah cerai. Atas nama ketidakcocokkan, ikatan cinta kudus pun putus.
Fenomena publik figur nan demikian kerap menular pada masyarakat biasa. Angka perceraian di kalangan masyarakat beranjak naik. Pemerintah kewalahan. Ototoritas penjaga moral seperti MUI dan sebagainya dibuat bingung.
Kejadian kawin cerai ini dianggap berbahaya kala menyentuh gaya hidup. Ya, perceraian dipandang hal biasa dan menjadi gaya hayati nan dianut masyarakat. Usia nan belum cukup dituding menjadi alasan utama. Gejala free seks, married by accident , dan sejenisnya semakin menguatkan asumsi miring ini. Pernikahan harus mempunyai kesiapan moril dan materiil.
Pernikahan nan terlalu singkat memang sangat tak mengindahkan sebuah etika dan moral. Selain itu juga tak mengindahkan akan arti dari sebuah pernikahan itu sendiri. Bukankah sebuah pernikahan ialah ikatan kudus nan dibuat oleh dua orang nan saling mencintai hingga ajal memisahkan keduanya?
Namun jika nan terjadi ialah nikah sebentar terus bercerai maka patut dipertanyakan asal-muasal dari pernikahan tersebut. Pernikahan ialah hal serius nan harus selalu dijaga oleh setiap manusia.
Pernikahan seseorang akan langgeng atau dapat berumur panjang jika proses pranikah dijalankan dengan benar. Banyak sekali proses nan dilalui oleh seseorang sebelum menikah. Salah satunya ialah kejujuran ketika proses perkenalan. Jika dari sini saja sudah tak beres, maka dapat dipastikan kedepannya juga tak akan beres.
Pasangan Hayati nan Baik, Solusi Tangkal Perceraian
Mencari pasangan hayati nan tepat haruslah di loka nan tepat. Anda dapat membayangkan sendiri bukan, pasangan seperti apa nan akan Anda dapatkan jika Anda mencarinya di loka hiburan malam misalnya, atau di loka karaoke dan di tempat-tempat nan penuh hura-hura. Hal nan absurd jika anda mencari pasangan hayati di loka maksiat tetapi mengharapkan seorang istri sholihah sebagai pendamping di keluarga kelak.
- Bila menginginkan seorang pasangan nan sehat dan bugar, tentu saja kita akan memilih loka olahraga sebagai wahana cari jodoh. Seorang nan selalu berolahraga dengan rutin bisa dinilai sebagai karakter nan memiliki pola hayati nan sehat.
- Selanjutnya perhatikan loka tinggal dan lingkungan sekitar rumahnya, apabila rumahnya terurus dengan rapi. Maka dia ialah orang nan tepat buat menjadi pasangan hayati nan bisa mengatur urusan rumah tangga dengan baik. Dan menjadi seorang istri nan mumpuni buat membesarkan anak kita kelak.
- Bandingkan sekarang jika Anda mendapatkan pasangan hayati di loka nan berbeda seperti serikat sosial, serikat keagamaan, pertemuan-pertemuan bisnis atau di seminar-seminar. Pasangan nan seperti apakah nan akan Anda dapatkan? Memang sifat dan pemahaman seseorang akan banyak dipengaruhi oleh lingkungannya.
- Pasangan hayati nan baik juga dapat dipilih dengan memperhatikan kualitas karakter nan dimilikinya semasa masa penjajakan. Misalnya saja apakah dia seseorang nan temperamental, bagaimana dominasi dirinya, bagaimana tanggung jawabnya akan suatu hal, apakah dia seorang nan sabar atau suka tergesa-gesa?
- Cobalah terus perhatikan karakter-karakter nan dimiliki oleh pasangan Anda dan sesuaikanlah dengan karakter nan Anda miliki, Jika Anda merasa sudah klop dengan karakternya, berarti dialah nan cocok menjadi pasangan hayati Anda.
- Cara paling mudah buat menilai seseorang berkarakter baik atau tak sangat gampang. Tipnya ialah dengan melihat kualitas agamanya. Seberapa dia beribadah dan beramal baik itu menjadi tolak ukur nan seksama tentang kepribadiannya.
- Hatimu nan terdalam tak akan pernah salah dalam menilai. Cinta buta memang kadang bisa menutup mata hati sehingga kita tak bisa melihat fenomena nan ada. Untuk itu, sering-seringlah bertanya pada hati dan nilailah secara logika akan baik buruknya pilihan kita.
Terkadang manusia menyukai sesuatu nan sebenarnya tak baik bagi dirinya. Misalnya Norma merokok atau minum bir. Kebiasaan tersebut niscaya mendatangkan penyakit pada tubuh namun banyak dari kita nan masih getol mengkonsumsinya.
Tanya kenapa dapat seperti itu? Karena mereka cinta dengan kesenangan sesaat sewaktu merokok dan minum bir tetapi melupakan akibat negatifnya. Mungkin seperti itu ketika cinta buta menutup mata kita, sehingga berbagai saran dan pinangan dari seseorang nan lebih baik malah kita abaikan seraya condong kepada seseorang nan tak baik menurut pandangan orang tua.