Gunung Fuji Sebagai Objek Wisata
Gunung Fuji dan Jepang ialah satu kesatuan nan tidak dipisahkan. Gunung Fuji nan megah dan selalu diselimuti salju pada puncaknya sangat dikeramatkan oleh masyarakat Jepang. Gunung Fuji menjadi salah satu ikon Jepang selain kembang sakura. Gunung Fuji banyak didokumentasikan kedalam karya seni seperti lukisan, hiasan dinding, patung dan perangko di Jepang.
Masyarakat Jepang bangga luar biasa memiliki gunung seindah Fuji san. Bahkan sebab begitu kagumnya terhadap estetika Gunung Fuji, ada lagu Indonesia nan berjudul Fujiyama, nan dinyanyikan oleh Ernie Djohan, biduan legendaris nan sempat tenar di dasa warsa 70 an.
Sekilas Tentang Gunung Fuji
Oleh para pendaki profesional, Gunung Fuji menjadi sasaran gunung nan wajib didaki saat mereka datang ke Jepang. Dahulu Gunung Fuji merupakan gunung vulkanik nan berasal dari seribu abad silam. Tercatat dalam sejarah vulkanologi Jepang, Gunung Fuji pernah meletus pada tahun 1707 dan sampai sekarang hampir takada kejadian tanda-tanda akan meletus lagi.
Gunung Fuji berada di barat Tokyo ibu kota Jepang, tepatnya di prefektur Shizioka dan prefektur Yamanasi. Tinggi Gunung Fuji berkisar 3776 meter, gunung ini berada di Pulau Honshu. Bagi petualang, Gunung Fuji menjadi daya tarik tersendiri buat didaki, bahkan tiap tahun hampir 200 ribu orang nan sukses mencapai puncak Gunung Fuji.
Pemerintah Jepang menyediakan prasarana pendakian gunung, dari trek menuju puncak, dan post-post pemantauan disediakan. Jadi Gunung Fuji nan tingginya 3776 takterasa berat buat dijelajahi oleh pendaki amatir sekali pun. Waktu nan paling tepat mendaki Gunung Fuji dari bulan April sampai Agustus, sebab rentang bulan itu cuaca sangat bersahabat bagi pendaki dan tourist nan ingin menikmati estetika Gunung Fuji. Ada lima danau di kaki Gunung Fuji, syahdan danau itu berasal dari bekas kaldera nan mati.
Gunung Fuji nan Keramat
Dalam mitologi Jepang nan dipengaruhi oleh budaya animisme dan dinamisme, orang Jepang menganggap bahwa gunung ialah loka kediaman para dewa sesembahanya. Oleh sebab itu Gunung Fuji, mendapat predikat "san" di belakangnya. Orang Jepang menamai Gunung Fuji bukan menggunakan yama nan artinya gunung, melainkan Fuji San, layaknya orang jepang menyebut nama orang.
Masyarakat Jepang memosisikan Gunung Fuji sebagai gunung kudus nan dihormati. Jika Anda mendaki Gunung Fuji, nanti akan menjumpai banyak kuil-kuil loka sembahyang pemeluk Sinto, agama resmi bangsa Jepang. Kebanyakan kuil sinto dibangun di kaki gunung, tempat-tempat tinggi lainnya.
Gunung Fuji Sebagai Objek Wisata
Gunung Fuji merupakan salah satu objek wisata nan diminati oleh wisatawan lokal maupun turis asing. Mereka menganggap tidak lengkap rasanya mengunjungi Jepang tanpa datang ke Gunung Fuji. Apalagi saat musim semi antara bulan Maret sampai April. Bunga sakura sedang bermekaran. Moment kembang sakura nan bermekaran menyuguhkan pengalaman wisata nan penuh kenangan.
Bayangkan puncak Gunung Fuji nan diselimuti salju, dipadu dengan pemandangan sakura rona merah muda bermekaran di kaki Gunung Fuji, sangat latif buat diabadikan ke dalam foto. Selain Gunung Fuji, ada lima danau nan ada di dekatnya yakni Danau Shoji, Motoshu, Sai,Yamanaka, Kawaguchi. Danau-danau ini menjadi objek wisata nan menarik sebab berlatar belakang Gunung Fuji .
Mendaki Gunung Fuji
Mendaki gunung merupakan kegiatan nan menyenangkan, kita dapat menguji nyali memacu adrenalin menaklukan tantangan alam. Mendaki gunung taksekadar mendaki saja lantas turun lagi. Bukan sama sekali, mendaki gunung merupakan kegiatan buat menyatu dengan alam dan aksi peduli terhadap lingkungan hidup. Pun dengan memanjat Gunung Fuji ini.
Memanjat gunung dari segi psikologi ialah upaya mengalahkan rintangan dalam diri sendiri yakni rasa takut dan rasa kwatir, di sepanjang perjalanan menuju puncak gunung, harus melintasi medan yag terjal dan penuh risiko, terlebih lagi cuaca nan takbisa ditebak. Apalagi jika Anda mendagi Gunung Fuji nan hawanya dapat mencapai titik beku. Di saat itu pendaki harus memutuskan tindakan nan tepat bagi keselamatan dirinya sendiri maupun tim.
Selain itu mendaki gunung bukanlah kegiatan individual nan hanya mementingkan ego sendiri, melainkan harus mengalah buat kepentingan teimnya. Kalau pendaki tidak kompak dipastikan tersesat di tengah jalan. Pendaki nan profesional ketika mendaki gunung mematuhi etika berpetualang. Berikut ini merupakan tips singkat mendaki Gunung Fuji, nan dapat Anda pelajari :
1. Persiapan Mendaki Gunung Fuji - Paspor & Visa Perjalanan
Sebelum memutuskan menaklukan gunung Fuji, langkah pertama nan harus dikerjakan tentu saja ialah menyelesaikan urusan administrasi terlebih dahulu. Salah satunya membuat paspor di Kantor Imigrasi syarat primer perjalanan ke luar negeri. Kemudian setelah paspor selesai dibuat, Anda harus mengajukan VISA ke Kantor Kedutaan Besar Jepang di Jakarta atau di Konjen nan terdekat.
Jenis Visa nan diajukan ialah visa tourist nan berlaku selama 30 hari. Fungsi Visa ialah surat ijin memasuki negara asing, tanpa visa dan paspor Anda dipastikan ditolak masuk ke Jepang. Agar tidak tergesa-gesa, urusan administrasi sebaiknya diselesaikan tiga bulan sebelum keberangkatan.
2. Persiapan Mendaki Gunung Fuji - Fisik
Sebelum menaklukan Gunung Fuji, termin kedua nan harus Anda patuhi ialah memnyiapkan fisik Anda sebaik mungkin. Caranya ialah melatih fisik Anda agar dapat mencapai level prima. Caranya mudah saja, jogging atau belari kecil, atau melatih kekuatan tubuh di fitness center .
Untuk mengimbangi kondisi nan prima, lakukan pola hayati sehat, misalnya mengonsumsi kuliner sehat, penuh nutrisi, hindari rokok, minuman keras dan mematuhi jadwal tidur agar tubuh dapat melakukan regenerasi. Fisik nan kuat tentu saja menjadi kapital primer buat bisa menaklukkan gunung itu.
3. Persiapan Mendaki Gunung Fuji - Jaket dan Baju Tebal
Gunung Fuji berada di negara sub tropis memiliki iklim lebih rendah dari pada di Indonesia, bahkan cuaca Jepang lebih ekstrim dari pada di nusantara, badai gunung dapat datang tiba-tiba dengan hawa turun di bawah titik beku. Oleh sebab itu buat mengantisipasi hawa nan ekstrem, pendaki wajib mengenakan baju jaket nan ekstra tebal guna menjaga suhu tubuh agar tetap hangat.
Siapkan jaket dan pakaian ganti agar takkehabisan pakaian. Baju nan dikenakan minimal lapis tiga, pada lapisan dalam dipilih dari bahan nan terbuat dari katun dan wol, lapisan luar ialah jaket tebal nan terbuat dari bahan nan antibasah. Topi dan kupluk wajib dipakai, buat menutupi kepala dan telinga.
4. Persiapan Mendaki Gunung Fuji - Perlengkapan Mendaki
Mendaki Gunung Fuji berbeda dengan mendaki gunung di Indonesia. Gunung di Jepang rata-rata diselimuti salju, oleh sebab itu, pendaki Gunung Fuji harus menyesuaikan dengan geografi gunung di negara sub tropis. Perlengkapan gunung harus disiapkan sebaik mungkin, yakni helm, google, spike shoes nan berguna buat menguatkan pijakan di area nan bersalju. Kemudian ada tali khusus, hernes dan pirantinya.
Jangan lupa siapkan tabung oksigen dengan kapasitas tiga kilo. Karena Gunung Fuji di ketinggian 1000 meter ke atas, lapisan oksigen kian menipis, jadi agar takterkena hipoksia gunakan oksigen cadangan dari tabung.
5. Persiapan Mendaki Gunung Fuji - Obat-obatan
Guna mengantisipasi kecelakaan selama mendaki atau ada peserta pendaki nan jatuh sakit, takada salahnya membawa obat-obatan medis atau P3K. Obat-obatan meliputi perban, cairan pembasuh luka, obat demam, obat sakit perut, antibiotik dan lain sebagainya. Obat harus dimasukan dalam wadah spesifik nan simple dan wajib dibawa.
6. Persiapan Mendaki Gunung Fuji - Bekal Ransum dan Minuman
Makan dan minuman merupakan bekal nan paling vital buat dibawa mendaki Gunung Fuji. Pilihlah ransum makanan nan padat nutrisi dan berkalori tinggi, sebab buat membangkitkan energi, demikian juga dengan minuman, selain air minum biasa, juga harus menyediakan minuman isotonic buat mengganti cairan tubuh nan terbuang selama mendaki Gunung Fuji.