Penanganan Limbah Padat
Limbah merupakan salah satu masalah nan harus dihadapi masyarakat modern. Seringkali limbah merugikan manusia dan juga lingkungannya. Namun limbah tetap tak dapat disingkirkan sebab merupakan residu dari gaya hayati modern. Limbah sendiri dibagi menjadi beberapa macam. Salah satu jenisnya ialah limbah padat. Artikel ini akan menjelaskan pengertian limbah padat dan pengelolaannya.
Limbah padat merupakan hasil buangan dari industri. Limbah padat banyak berupa padatan, lumpur, atau bubur nan merupakan hasil residu dari proses pengolahan. Limbah padat ini dibagi menjadi dua macam, yaitu :
- Limbah nan dapat didaur ulang. Limbah nan dapat didaur ulang misalnya ialah nan memiliki bahan plastik, logam, atau tekstil.
- Limbah tak dapat didaur ulang nan tak memiliki nolai ekonomis. Limbah nan tak dapat didaur ulang ini tentu harus ditangani dengan cara khusus.
Penanganan Limbah Padat
Berikut ini beberapa langkah nan dapat dilakukan buat menangani limbah nan tak memiliki nilai hemat ini :
1. Ditumpuk dalam area tertentu
Menimbun limbah padat membutuhkan area nan luas. Selain itu penimbunan ini dapat mematikan fungsi tanah itu dan tentunya merusak pemandangan. Penimbunan ini dapat mengakibatkan adanya pembusukan nan dapat mengganggu lingkungan sekitar. Belum lagi jika harus memperhitungkan reaksi kimia nan mungkin terjadi.
Yang jelas, tanah loka ditimbunnya limbah padat ini biasanya menjadi rusak. Air nan masuk ke dalam tanah ini juga dapat rusak. Adanya kontaminasi dari limbah dapat memunculkan bakteri eksklusif pada air. Hal ini tentu bisa membahayakan pihak nan akan mengonsumsi air.
Selain itu, huma nan luas jelas membutuhkan biaya nan tak sedikit. Hal-hal inilah nan harus dipertimbangkan jika ingin menimbun limbah padat di suatu area tertentu.
2. Dibakar
Limbah padat dapat saja dibakar buat melenyapkannya. Pembakaran ini tentu menghasilkan asap, bau, dan juga debu. Imbas negatif dari pembakaran ini ialah pencemaran udara. Gas hasil dari pembakaran ini dapat berbahaya bagi manusia dan juga lingkungan.
Beberapa gas nan dapat berbahaya sebab hasil pembakaran limbah padat ialah karbon monoksida, hidrokarbon, dan sufur dioksida.
3. Dibuang
Pembuangan nan tak diikuti dengan perencanaan nan matang dapat membahayakan manusia dan lingkungan. Banyak pabrik nan membuang limbah padatnya ke alam seperti sungai atau bahkan laut. Estimasi bahwa limbah padat ini akan larut dan membusuk di dalam air tentunya kurang tepat. Yang ada limbah ini dapat mencemari air dan merusak ekosistem nan ada.
Klasifikasi Limbah Padat
Fakta-fakta tersebut di atas menunjukkan bahwa pengelolaan limbah padat tidaklah mudah. Limbah padat ini sendiri bida diklasifikasikan bermacam-macam. Berikut ini contoh dari pembagian limbah padat :
1. Limbah padat mudah terbakar
2. Limbah padat sukar terbakar
3. Limbah padat mudah membusuk
4. Limbah berwujud debu
5. Lumpur
6. Limbah bisa didaur ulang
7. Limbah radioaktif
8. Limbah nan dapat menimbulkan penyakit
9. Bongkahan bangunan
Pengelolaan limbah padat sendiri biasanya melalui tiga tahap, yaitu
- Pemisahan.Pemisahan dilakukan dengan mengambil bahan mana nan dapat diolah kembali dan bahan mana nan tak dapat dioleh lagi.
- Penyusutan ukuran. Penyusutan dilakukan dengan tujuan buat mempermudah pengolahan limbah, contohnya pembakaran. Pembakaran akan lebih mudah jika dilakukan pada ukuran nan lebih kecil.
- Pengomposan. Sedangkan pengomposan dilakukan dengan proses biokimia. Zat organik nan ada dalam limbah dipecah hingga menghasilkan humus nan bermanfaat buat memperbaiki tanah.
Salah satu contoh limbah padat nan dapat melewati tahapan ini ialah sampah rumah tangga. Sampah nan dapat diuraikan oleh mikroorganisme disebut sampah organik, sedangkan bagian nan tak dapat diurai oleh makhluk hayati disebut dengan sampah anorganik.
Sampah nan dapat didaur ulang sebaiknya segera didaur ulang sehingga dimanfaatkan kembali. Cara ini memang terlihat sepintas akan lebih mahal dibandingkan dengan membakar. Namun penghematan nan dilakukan dengan tak membuang bahan nan dapat dimanfaatkan dan tak turut merusak lingkungan merupakan nilai kasat mata nan seharusnya juga diperhitungkan.
Penanganan Limbah Padat
Limbah padat anorganik biasanya beracun dan berbahaya bagi manusia dan lingkungan. Karena itu pengelolaannya harus dilakukan dengan cara khusus. Salah satu cara nan dapat dilakukan ialah dengan memakai incinerator. Beberapa komponen penyusunnya ialah tungku pembakar, ruang hasil purna bakar, unit pembersih gas buang, serta cerobong asap.
Sedangkan limbah padat organik biasanya lebih bersahabat buat lingkungan dan manusia. Jika memang tak berbahaya dan beracun maka dapat diproses secara biologis agar menjadi produk nan bermanfaat bagi manusia dan lingkungan.
Beberapa hasil pemanfaatan dari limbah organik ini ialah biogas atau kompos. Limbah padat organik ini dapat melewati proses biologis nan dibagi menjadi proses aerobik dan proses anaerobik. Sedangkan limbah padat organik nan berasal dari residu makanan dapat dimanfaatkan menjadi makanan ternak . Karena itu pengelolaan limbah padat juga harus bijaksana dan dengan pengetahuan tentang ciri limbah nan memadai.
Berikut ini beberapa contoh limbah padat dan pengelolaannya :
1. Bahan bangunan
Materi dari bangunan bekas dapat dihancurkan dengan memakai mesin. Kadang materi ini dicampur dengan aspal, batu bata, batuan, dan tanah. Hasil nan kasar dapat digunakan buat pelapis aspal jalan, sedangkan hasil nan lebih halus dapat digunakan buat membuat bahan bangunan baru seperti batu bata.
2. Baterai
Proses pengelolaan baterai termasuk nan tak mudah. Hal ini dikarenakan banyaknya variasi dan ukuran dari baterai. Biasanya baterai harus disortir dulu, lalu disesuaikan proses pengelolaannya.Baterai jenis lama nan mengandung kadmium dan merkuri harus dikelola dengan baik dan hati-hati sebab berbahaya bagi lingkungan dan kesehatan manusia.
3. Barang Elektronik
Barang elektronik seperti komputer dan mobile phone tak dapat didaur ulang secara langsung. Namun material komponen-komponennya dapat saja didaur ulang. Elemen logam seperti emas, baja, besi, atau silikon dapat dimanfaatkan kembali. Namun penanganannya tentu memerlukan ketelitian dan biaya nan tak sedikit.
Namun nan jelas pengelolaan ini harus dilakukan walau tak memiliki nilai ekonomi nan tinggi. Limbah elektronik jika hanya dibuang ke alam dapat saja membahayakan lingkungan dan juga manusia.
4. Logam
Baja dan juga besi merupakan jenis logam nan paling sering didaur ulang. Pemisahannya juga nisbi lebih mudah sebab logam ini dapat ditarik dengan menggunakan magnet . Proses daur ulangnya akan melewati termin peleburan dan penyetakan. Hasil nan diperoleh biasanya berkualitas sama.
Contoh bahan lain nan dapat diaur ulang ialah alumunium. Selain itu bahan jenis logam lain banyak juga didaur ulang. Hal ini dikarenakan kualitas barang hasil daur ulang nan sama dengan bahan aslinya.
5. Kaca
Kaca dapat saja diadaur ulang. Namun sebelumnya kaca ini harus dibersihkan dari zat kontaminan dan kemudian dilelehkan bersama dengan materi kaca nan baru. Kaca juga dapat dipakai buat bahan bangunan dan juga pelapis jalan. Materi seperti Glassphalt memiliki kandungan 30% bahan dari kaca daur ulang.
6. Kertas
Limbah padat nan berupa kertas juga dapat dimanfaatkan menjadi barang baru. Namun biasanya kertas mengalami penurunan kualitas jika telah didaur ulang.
7. Plastik
Plastik dapat saja didaur ulang menjadi bahan nan baru. Namun ada beberapa jenis plastik di dunia. Karena itu produk nan memakai bahan plastik biasanya memberikan kode jenis plastik. Kode ini berisi jenis plastik dan dapat menjadi acuan buat mempermudah proses daur ulang.
Dari pengertian limbah padat nan diuraikan di atas tentunya kita mengetahui limbah padat jenis mana nan dihasilkan oleh rumah tangga kita. Dengan demikian, diharapkan kita bisa memberikan perlakuan nan tepat buat menangani limbah padat paling tak buat limbah padat dari rumah kita sendiri.