Spetznas, Pasukan Spesifik Rusia
Rusia merupakan salah satu negara di global nan sering disebut-sebut sebagai saingan berat negara adidaya Amerika Serikat. Teknologi dan kemajuan ekonomi Rusia seakan berlomba-lomba dengan kedigdayaan Amerika Serikat. Contohnya dalam hal persenjataan militer. Ya, persenjataan militer Rusia memang selalu bersaing dengan militer Amerika Serikat.
Rusia nan merupakan pecahan bekas negara superpower Uni Soviet menganut paham komunis dalam menjalankan pemerintahannya. Sepertinya ketangguhan militer Uni Soviet di era Perang Global telah diwarisi oleh negara Rusia hingga saat ini, hal terbukti dari catatan sejarah militer tentara Rusia dan persenjataan militer Rusia nan disebut-sebut sangat canggih dan andal di era milenium abad ini.
Ketangguhan Militer Rusia dan Sejarah Mengejutkan Tentara Uni Soviet
Rusia ialah negara nan memiliki luas wilayah terbesar di dunia. Wilayahnya terbentang meliputi wilayah Eropa , Asia dan bagian global utara (wilayah dingin Siberia). Jumlah penduduk negara Rusia mencapai sekitar 160 juta jiwa.
Saat ini, kekuatan militer negara ini terus dibangun dan disebut-sebut sebagai salah satu negara dengan kekuatan militer terbesar di dunia. Kemajuan global militerisme Rusia tidak lepas dari hubungannya nan sangat erat di masa lalu, yaitu dengan bekas negara adidaya Uni Soviet nan terpecah menjadi banyak negara, dan salah satunya menjadi negara Rusia.
Jumlah senjata militer Rusia diperkirakan mencapai 79.982 buah, jumlah tank militer sebanyak 22.800 buah dan senjata-senjata militer lain nan tidak kalah banyak jumlahnya. Tak dapat dipungkiri apabila kekuatan militer Rusia saat ini tidak sekuat negara induknya dahulu, yaitu Uni Soviet. Akan tetapi, Rusia terus berbenah diri dan berusaha mengulang sejarah lagi sebagai negara super power global di bawah kepemimpinan Vladimir Putin.
Percobaan Pembentukan Tentara Andal Uni Soviet
Melihat ketangguhan militer Rusia saat ini, rasanya sangat krusial buat Anda mengetahui lebih dalam mengenai sejarah mengejutkan global militer Uni Soviet pada masa Perang Global 2. Pada masa itu, tentara Uni Soviet merupakan salah satu angkatan militer terkuat dalam sejarah peperangan. Dalam usahanya memenangkan pertempuran, Uni Soviet tak hanya melengkapi armada dan senjata perangnya, tapi juga menaikkan kemampuan tentara nan maju ke medan perang agar tetap andal di segala medan.
Sejarawan asal Amerika Perkumpulan nan bernama Jeff Strasberg mengungkapkan fakta sejarah mencengangkan dari tentara Uni Soviet pada masa Perang Global 2. Strasberg mengungkapkan melalui bukunya bahwa pada kurun waktu 1936 sampai 1941, Uni Soviet memiliki proyek penelitian misteri tentang bagaimana mencetak tentara super. Saat itu, kurang lebih sebanyak 300 relawan tentara muda menjadi sukarelawan dalam penelitian tersebut.
Apa nan dikembangkan oleh ilmuwan militer Uni Soviet waktu itu sungguh mengejutkan. Otak para sukarelawan ditanami semacam elektroda dari emas dengan tujuan menekan pusat sensori rasa sakit, sehingga tentara muda tersebut tak akan merasakan nyeri atau sakit bila terkena cedera saat perang.
Pada rangka kaki dan tungkai diberi lapisan berupa implan titanium agar jaringan lunak tulang-tulang tersebut terlindung dari cedera bila terkena tembakan atau ranjau darat, bahkan tulang kaki juga bisa terhindar dari kehancuran.
Meskipun sifatnya sebagai sebuah penelitian percobaan, para sukarelawan tak boleh membocorkan informasinya ke hadapan publik dan merekapun menandatangani semacam kontrak perjanjian. Setelah proses percobaan selesai, separuh dari jumlah sukarelawan diperintahkan menuju daerah militer, sedangkan separuhnya lagi dibentuk menjadi satuan unit khusus. Beredar kabar tentara-tentara percobaan tersebut sukses selamat walau telah dibombardir oleh artileri Jerman di kota Brest.
Setelah perang berakhir, proyek tentara andal ini dihentikan sebab semua peserta percobaan diturunkan telah gugur di garis depan peperangan, proyek tersebut juga dianggap sudah tak layak lagi serta digantikan dengan proyek pembuatan bom atom.
Spetznas, Pasukan Spesifik Rusia
Spetznas ialah nama pasukan spesifik Rusia nan bila diartikan dalam bahasa Inggris berarti "Special Purposes Forces" atau pasukan dengan tujuan khusus. Pasukan Spetznas berada di bawah Pasukan Reguler Rusia nan dikomandoi oleh Menteri Divisi Interaksi Internasional Rusia . Pasukan dalam unit spesifik Spetznas memiliki kelebihan di atas rata-rata dibandingkan pasukan lainnya.
Unit pasukan spesifik Spetznas memiliki kelebihan bertarung dengan tangan kosong. Syarat buat menjadi anggota pasukan spesifik Spetznas ialah memiliki kemampuan bela diri nan baik dan mampu bertarung dengan andal walaupun tak menggunakan senjata. Ada kabar nan megatakan bahwa, dari 85% calon anggota nan gagal seleksi ada sekitar 3% orang nan mengalami luka-luka bahkan ada nan tewas sebab beratnya masa pendidikan menjadi anggota pasukan spesifik Spetznas .
Spetznas sendiri telah melatih secara profesional tim pasukan militer lain seperti Repubican Guard Syiria, Angola, dan bekerja sama dengan pasukan spesifik dari negara lain buat melakukan latihan gabungan. Teori dasar dan konsep nan digunakan sebagai taktik primer nan dianut pasukan Spetznas telah digagas oleh Michael Svechnyov (yang telah tewas terbunuh di tahun 1938).
Konsep dasar itu muncul setelah melihat kemampuan pasukan militer Rusia pada zaman dulu sangat kikuk bila melakukan pertempuran dalam jeda dekat. Kemudian, gagasan dar Svechnyov bisa terealisasikan oleh Ilya Starinov, nan juga disebut sebagai Bapak Spetznas, nan membentuk pasukan spesifik Spetznas denga spesifikasi kemampuan bela diri tangguh, bisa bertempur dalam jeda dekat dengan tangan kosong.
Misi nan dijalankan oleh pasukan spesifik Spetznas umumnya ialah misi-misi nan berbahaya. Misi nan dijalankan misi spionase (pengintaian), berperang di masa damai, dan perang tak resmi (inkonvensional). Aktivitas nan dilakukan dalam misi spionase ialah melakukan infiltrasi di belakang musuh dengan menggunakan seragam militer atau baju sipil, dan biasanya hanya mengintai kondisi musuh hingga perang akan dimulai.
Pasukan Spetznas juga bisa melakukan sabotase seperti menghancurkan fasilitas musuh, logistik dan alat komunikasi dan membunuh sasaran primer atau pucuk pimpinan paling tinggi sebuah organisasi nan dianggap sebagai musuh. Saat ini pasukan Spetznas juga difungsikan untu melawan terosrisme.
Persenjataan Militer Rusia
Senjata Rusia memiliki pasar ekspor nan sangat luas, terlebih pada tahun 2012 permintaan ekspor persenjataan dan peralatan militer mengalami peningkatan nan paling tinggi. Bahkan persenjataan Rusia nan modelnya telah dibuat dari zaman Uni Soviet dahulu dianggap lebih baik daripada ersenjataan canggih dari negara Barat lainnya, contohnya senjata kecil protesis Rusia nan dianggap sangat baik sebab cocok buat segala iklim.
Seperti nan diberitakan dalam worldtribune.com, Institusi buat Kebijakan Timur nan berlokasi di Washington menyebutkan bahwa pilot Iran nan mengendarai pesawat tempur protesis Uni Soviet dengan tipe Sukhoi Su-25 mampu mencegat pesawat tanpa awak milik Amerika Perkumpulan (UOV) MQ-1, padahal pesawat tempur Sukhoi Su-25 tak memiliki peralatan radar canggih nan mampu mendeteksi pesawat tanpa awak, tapi terbukti kecanggihan pesawat Amerika Perkumpulan telah terbantahkan.
Menurut Presiden Vladimir Putin, Rusia telah menjajaki proyek kolaborasi teknologi militer dengan beberapa negara lain, seperti India dan Cina. Perjanjian itu ditanadai dengan kontrak permintaan persenjataan militer protesis Rusia juga telah ditandatangani.
Itulah klarifikasi mengenai persenjataan militer Rusia. Semoga klarifikasi nan disampaikan bermanfaat.