Pengaruh Shih Huang Ti Kaisar Pemersatu Cina
Shih Huang Ti kaisar pemersatu Cina ialah nama nan niscaya menjadi bagian dari sejarah masyarakat Cina. Bangsa Cina ialah bangsa nan besar. Sejarah nan dimilikinya pastilah juga besar. Karena bangsa nan besar lahir dari cerita peradaban sejarah nan tidak kalah besar.
Cina ialah negeri besar nan dianggap memiliki sejarah panjang peperangan, pertarungan sampai kudeta dengan wilayah sekitarnya. Peradaban di negeri itu terkenal sudah sangat mengakar, membudaya dan memengaruhi peradaban negeri-negeri nan ada di sekitarnya.
Cerita-cerita tentang perpecahan, dan pertarungan selalu menghiasi cerita sejarah Cina. Perpecahan dan selalu munculnya pergantian dinasti pada akhirnya membuat seorang Shih Huan Ti mencoba menyatukan Cina dengan melakukan perombakan besar-besaran dalam hal politik dan pemersatu dengan membangun tembok Cina serta pengaturan administrasi nan terpusat.
Mungkin sebab kebijaksanaan inilah nan membuat Cina sukses disatukannya, dan menjadikan Shih Huang Ti Kaisar Pemersatu Cina. Seorang kaisar nan pada akhirnya menjadi jembatan antara perbedaan-perbedaan serta perpecahan nan kerap terjadi di negeri tersebut.
Sekilas Historis Mengenai Shih Huang Ti Kaisar Pemersatu Cina
Berbicara tentang Shih Huang Ti kaisar pemersatu Cina tak akan lengkap tanpa melihat historisnya ke belakang pada masanya. Dia lahir di penghujung tahun dinasti Chou sekitar 1.100 SM. Saat itu, Cina terbelah-belah menjadi banyak sekali negara-negara kecil feodal nan dipimpin oleh raja-raja kecil.
Raja feodal ini tak henti bertempur satu sama lain dan lama-kelamaan beberapa penguasa kecil saling memakan dan memusnahkan. Salah satu negeri terkuat nan sering berperang itu bernama Ch’in. Negeri nan terletak di sebelah barat. Pemimpin-pimimpin negara Ch’in memegang filosofi Legalis nan menjadi dasar negara, dan berikutnya akan menjadi dasar pemikiran Shih Huang Ti dalam memerintah negara.
Kala itu pendapat Kong Hu Cu, penduduk harusnya diperintah lewat suri teladan. Namun pendapat Legalis berbeda, mereka merasa rakyat kurang cukup baik diperintah dengan cara nan ditunjukkan Kong Hu Cu, karenanya tak mungkin diterapkan. Lebih baik rakyat diperintah dengan anggaran nan keras dan diawasi dengan ketat. Peraturan dibuat penguasa dan penguasa bisa berubah bila dirasa perlu buat kepentingan politik masa depan negeri.
Oleh sebab hal tersebut, ditambah juga negara Ch’in kala ini merupakan negara kuat di antara negara lainnya, sebelum Cheng lahir. Ketika dia diangkat sebagai raja berikutnya, Cheng harus menunggu sampai dewasa buat mendapatkan kekuasan penuh.
Ketika kekuasaannya sudah di tangan, negeri feodal terakhir rontok dan sesudahnya dia dapat memproklamirkan diri sebagai Wang (raja) seluruh Cina. Untuk melepaskan hubungannya dengan masa lampau, Cheng menggunakan gelar baru yaitu Shih Huang Ti nan artinya ialah Kaisar nan Pertama.
Jadilah, Shih Huang Ti kaisar pemersatu China. Kaisar nan menyatukan banyak disparitas nan terjadi di negeri tersebut. Ia menjadi pemersatu Cina dengan caranya. Sebuah cara nan dapat jadi belum atau tak pernah terpikirkan lebih dulu oleh para pendahulunya.
Perjalanan Cheng atau Shih Huang Ti sebagai kaisar pemersatu Cina atau predikat Shih Huang TI kaisar pemersatu Cina tak terjadi dalam waktu sekejap. Perlu beberapa tahun dan trik-trik spesifik buat membawa perubahan terhadap negeri tersebut. Peradaban nan besar tersebut nyatanya memang membutuhkan "peliharaan" dan "penanganan" nan tak main-main. Dan Cheng ialah salah satu orang nan dapat menangani hal tersebut dengan apik.
1. Perubahan Besar Cina
Shih Huang Ti pun segera melakukan perombakan besar. Berdasarkan tekad agar Cina tak tercerai berai seperti masa lampau, Shih Huang Ti pun menyusun kembali semua administrasi di Cina. Dia memutuskan menghapus sistem pemerintahan feodal, wilayahnya dibagi menjadi 36 provinsi dengan mengangkat gubernur sipil nan ditunjuk langsung olehnya.
Shih Huang Ti bahkan mengeluarkan dekrit nan mengumumkan gubernur nan dipilih tak lagi berdasarkan pada garis keturunan. Inilah saat pejabat pemerintah dipilih melalui ujian negara. Agar tak adanya pemberontakan dan juga gubernur tamak nan menyusun basis kekuatan, Shih Huang Ti melakukan mutasi gubernur kapan saja dia mau.
Ia melakukan mutasi dengan tujuan agar gubernur tersebut tak membangun kekuatan di wilayah nan dipimpinnya. Karena, masa jabatan nan cukup lama di suatu daerah disadari berpotensi buat menguatkan pengaruh seorang pemimpin di daerah tersebut. Dan hal inilah nan dihindari oleh Shih Huang Ti kaisar pemersatu Cina .
Kaisar ini juga membangun jalan-jalan dan merapikan perairan secara saksama. Semua pembangunan diawasi langsung olehnya sehingga dia dapat memastikan bahwa semuanya berjalan dengan baik. Agar segala bentuk gejala kericuhan nan akan terjadi di negaranya, dapat bisa segera diantisipasi. Semua itu dilakukan Shih Huang Ti buat negaranya.
Pengaturan nan diterapkan di negaranya tak berhenti sampai di situ. Ia pun mulai menentukan satuan baru buat berat dan panjang barang. Ini dilakukannya buat menyatukan bidang ekonomi dan membuatnya semakin kuat. Ia juga menciptakan mata uang, anggaran hukum, hingga bahasa dalam tulisan. Semua disamaratakan buat menghindari adanya perpecahan di negaranya.
2. Keputusan nan Kontroversial Sekaligus Tidak Populer
Untuk membungkam lawan-lawannya, Shih Huang Ti kaisar pemersatu Cina memutuskan membakar semua buku di Cina, kecuali buku nan berhubungan dengan kedokteran, pertanian, sejarah negeri Ch’in dan paham falsafah Legalis. Dengan menghilangkan buku-buku tersebut, kaisar ini bertujuan buat mendobrak ajaran Kong Hu Cu nan telah lama mengakar di negeri tersebut. Walau begitu, dia tetap membuat kopian buku tersebut dan meletakkannya di dalam perpustakaan negara.
Politik luar negerinya tak kalah keras dan kuat. Dia menaklukan bagian Selatan Cina dan daerah taklukannya dimasukkan dalam wilayah Cina. Berpikir agar dapat membentengi diri dari agresi suku tidak beradab berkuda , kaisar ini membangun tembok raksasa Cina nan membentang mengeliling seluruh Cina Daratan. Semua keputusannya memberatkan rakyat termasuk membebankan rakyat dengan pajak nan tinggi. Keputusan itu membuatnya menyandang gelar tirani.
Pergantian Shih Huang Ti Kaisar Pemersatu Cina
Benar, meskipun gelar Shih Huang Ti kaisar pemersatu Cina ialah gelar nan terhormat, nyatanya kaisar ini banyak nan membenci. Namun, pembunuhan nan direncanakan untuknya gagal dilakukan berkat kekuasaan nan kecermatannya memerhatikan sekeliling. Shih Huang Ti wafat secara wajar. Sayangnya, penerusnya tak memiliki karakter seperti ayahnya sehingga ketika dia naik tahta, pemberontakan terjadi dan putra Shih Huang Ti tewas dibunuh.
Penerusnya merupakan putra kedua nan dimilikinya. Bergelar Erh Shih Huang Ti. Kecakapan nan dimiliki ayahnya, tak menurun padanya. Jika ayahnya sukses lolos dari upaya pembunuhan nan ditujukan padanya, Erh Shih Huang Ti tidak. Ia wafat terbunuh dalam empat tahun kepemimpinannya. Peninggalan ayahnya terdahulu sukses dimusnahkan. Dinasti Ch'in pun roboh.
Pengaruh Shih Huang Ti Kaisar Pemersatu Cina
Shih Huang Ti boleh jadi memang cukup dibenci oleh sebagian besar rakyat nan datang dari daerah jajahannya. Tapi, kebencian itu tak lantas membuang pemikiran nan dimiliki Shih Huang Ti ketika memajukan dan menyatukan Cina. Sistem administrasi nan dimiliki oleh Dinasti Han masih menggunakan sistem nan sama dengan Dinasti Chi'in.
Lalu, bidang politik, hukum dan falsafah negara. Meskipun Shih Huang Ti sudah hilang raganya di muka bumi, pemikirannya masih dimanfaatkan betul oleh para penerus pemegang tampuk kekuasaan Cina.
Cina menjadi negara nan besar sekarang ini, sesungguhnya berkat upaya nan dilakukan oleh Shih Huang Ti dan kawan-kawan. Negara dengan luas geografis cukup besar tersebut dapat saja terpecah-pecah menjadi beberapa negara seperti dataran Eropa. Tapi, berkat kepiawaian seorang Shih Huang Ti kaisar pemersatu Cina, hal tersebut tak sampai terjadi. Dan itulah nan dikenang hingga kini oleh masyarakat Cina bahkan dunia.