Komik Doraemon
Kartun Doraemon merupakan serial kartun nan cukup fenomenal. Bagaimana tidak? Kartun ini digemari dari generasi ke generasi. Jam penayangannya di televise juga sangat luar biasa. Hingga kini pun anak-anak tetap tahu dengan Doraemon. Mereka pun menyukai makanan Doraemon. Komiknya apalagi. Doraemon juga ternyata tak hanya bisa disaksikan melalui televisi, namun juga dikemas sebagai film layar lebar sebagai alternatif hiburan keluarga ketika liburan sekolah telah tiba nan dapat dinikmati di bioskop kesayangan Anda.
Ada Apa dengan Doraemon?
Bentuk Doraemon nan lucu dengan mimik nan sangat menyenangkan itu memang sangat menggemaskan. Kantung ajaibnya telah menjadi dambaan semua orang nan mengenalnya. Semua orang berharap memiliki kantung ajaib Doraemon agar permasalahan hayati nan dialaminya dapat teratasi tanpa harus menghasilkan masalah baru. Hal ini tentu saja hanya sebatas impian sebab memang tak ada kantung ajaib dalam global nyata. Namun, apa nan diharapkan orang itu masuk akal juga. Mereka ingin sekali mampu melakukan banyak hal terutama buat membantu diri dan orang lain nan ada di sekitarnya.
Misalnya, ketika terjebak dalam kemacetan. Hati niscaya merasa sangat jengkel dan inginnya mempunyai helikopter baling-baling bamboo seperti kepunyaan Doraemon. Tugas nan telah menanti dengan segenap konsekuensi nan harus dihadapi kalau tak bisa memenuhi target, membuat banyak orang berkhayal. Imajinasi ini ternyata akan mampu mengurangi beban otak dalam memikirkan kehidupan nan rumit. Dengan tak terlalu memikirkan peliknya masalah itu, hayati terasa enteng dan dapat terhindar dari penyakit nan dapat menyerang otak seperti stroke.
Itulah mengapa semakin banyak orang sibuk nan berusaha mempunyai satu cara pengalihan pikiran. Memang cara pengalihan pikiran ini tak boleh sesuatu nan akan membuat terlena terlalu lama. Kalau hingga membuat terlena, itu artinya pengalihan pikiran itu telah menyerobot semua pikiran nan seharusnya digunakan buat menyelesaikan permasalahan atau pekerjaan nan telah menunggu. Selain berkhayal dan berimaginasi, menonton film lucu dan film nan terkadang tak masuk akal ialah di antara aktivitas pengalihan pikiran agar tetap segar.
Itulah mengapa aktivitas menonton film lucu ialah salah satu nan paling digemari oleh orang-orang nan terlalu lama berkecimpung dalam global keseriusan. Tontonan nan lucu itu termasuk juga Doraemon. Memang ada imbas samping nan tak dapat terhindarkan ketika mononton film lucu, yaitu kekerasan nan sering tergambar buat membuat kelucuan. Unsur nan dianggap sebagai kekerasan ini memang tak dapat terhindarkan. Anak-anak nan menonton film lucu nan menggunakan adegan kekerasan masih harus didampingi oleh orangtua agar mereka sadar bahwa tak semua hal nan ada di film boleh dipraktikkan dalam kehidupan nyata.
Beda dengan film Doraemon. Film ini tak menggunakan unsure kekerasan sama sekali. Pembuatnya seolah sangat berhati-hati dalam setiap memperlihatkan adegannya. Hal ini tentu saja sangat menyenangkan sehingga orangtua tak perlu risi ketika anak-anaknya terpaku di depan layar televise menikmati kartun Doraemon . Beratus seri kartun satu ini telah ditayangkan oelh RCTI setiap hari minggu. Berates kali juga anak-anak tak merasa bosan dan terus ingin menonton episode berikutnya. Suara tertawa anak-anak masih juga sering terdengar. Itu tandanya bahwa film kartun nan menampilkan bentuk lucu Doraemon masih sangat digemari oleh anak-anak.
Sedikit Sejarah Doraemon
Doraemon ialah judul salah satu serial komik terpopuler di dunia. Diciptakan oleh Fujiko F Fujio sejak tahun 1969. Doraemon mengisahkan tentang seorang anak pemalas kelas 5 SD bernama Nobi Nobita nan didatangi sebuah robot kucing dari masa depan, tepatnya abad 22, bernama Doraemon. Ia dikirim buat membantu Nobita mengatasi segala masalahnya agar tidak terlibat kesulitan finansial di masa depan kehidupannya.
Gaya Doraemon berteman dengan Nobita tentu saja sangat lucu hingga mengundang tawa. Berbagai cara telah dilakukan oleh Doraemon buat membekali Nobita agar menjadi anak nan baik dan tahu tanggung jawabnya. Yang terjadi ialah kebandelan demi kebandelan nan dilakukan oleh Nobita bahkan terkadang membuat Doraemon merasa kewalahan. Namun, bukan Doraemon kalau tak tahu bagaimana mengatasi masalah tanpa memberinya masalah baru.
Dalam pergaulannya, Nobita juga tak sporadis terkena masalah. Misalnya, dengan Giant. Nobita sering juga harus berkelahi dengan anak nan super gendut ini. Doraemion tentu saja tak tinggal diam. Ia dengan bijaksananya berusaha membantu Nobita agar tak menjadi bulan-bulanan teman-temannya. Terkadang Doraemon malah membalasakan dendam Nobita. Tentu saja apa nan dilakukan oleh Doraemon itu tak dapat otomatis menjadi sesuatu nan harus ditiru. Bagaimanapun apa nan terlihat tetap saja bukan sesuatu nan konkret dan Doraemon penuh dengan khayalan taraf tinggi. Pengertian ini sangat krusial agar orangtua juga tak terlena.
Komik Doraemon
Serial komik Doraemon pertama kali beredar pada tahun 1974. Tidak sampai situ saja, serial Doraemon mulai dikemas dalam bentuk tayangan serial kartun nan menghibur pada tahun 1979 di Jepang. Pada tahun-tahun berikutnya kartun nan menampilkan Doraemon tak hanya dinikmati di negeri sakura lagi namun kartun ini juga digemari di sejumlah negara-negara asia lainnya seperti di Indonesia, Malaysia, Singapura dan menyusul beberapa negara lainnya. Sudah tentu Doraemon niscaya mempunyai sesuatu nan luar biasa sehingga begitu banyak orang nan menontonnya.
Satu tontonan nan bagus ialah tontonan nan memberikan tuntunan nan sahih tentang makna sebuah kehidupan. Kalau ada orang nan tak paham dengan kehidupannya, ia tidak akan bahagia menonton film nan datar tanpa adanya permainan kontak senjata dan perkelahian. Sudah saatnya bahwa tontonan nan baik itu hanya menonjolkan semua hal nan baik dan tak harus dibuat-buat agar terpaksa melakukan adegan kekerasan. Apa nan telah dilakukan oleh pencipta komik Doraemon dan nan mengembangkan komik Doraemon ini menjadi bahan bacaan nan paling banyak dicari, perlu diacungi jempol.
Serial Doraemon memiliki karakter nan berbeda dengan karya-karya Walt Disney dan Waner Bros. Cerita nan disuguhkan kartun nan menggunakan Doraemon bisa membekas pada benak anak-anak dan memuaskan khayalan mereka tentang benda-benda nan dikeluarkan dari kantong ajaib Doraemon nan bisa mengatasi semua masalah. Siapa nan mau tertimpa masalah. Pemecahan nan menarik dari suatu masalah itu membuat kantung ajaib Doraemon seakan menjadi asa nan tidak mungkin terwujud.
Rengekan Nobita juga menjadi salah satu hal nan sangat sering didengar. Dalam bahasa apapun, interaksi Nobita dan Doraemon ini terlihat sangat unik dan perlu dilestarikan. Nobita nan nakal dan maunya santai serta tidur saja, ditemani oleh Doraemon nan berusaha bersikap dewasa. Sikao Doraemon ini juga membuat banyak orang nan ingin lagi menonton kartunnya.
AlurCeritaDoraemon
Kehadiran Doraemon dalam kehidupan Nobita sangat membantu menyelesaikan segala masalah nan dihadapinya. Kehadiran Doraemon ternyata membawa misi eksklusif dari keturunan Nobita di masa depan, tepatnya cicit Nobita nan bernama Sewashi. Misi tersebut tak lain ialah buat merubah kehidupan masa lampau Nobita menjadi lebih baik nan kelak akan dirasakan oleh keturunannya di masa depan. Di masa lampau Nobita banyak menemui kegagalan dalam hidupnya baik itu dalam pendidikan, karir nan berdampak pada masalah keuangan.
Dalam kehidupan sehari-hari Nobita, tokoh primer cerita ini, senantiasa ditemani oleh Doraemon. Doraemon memiliki sebuah kantung ajaib nan berisi alat-alat dari masa depan. Alat-alat inilah nan membuat Nobita sangat bergantung dan tak mau berusaha terlebih dahulu. Selain buat menyelesaikan masalahnya, alat-alat tersebut terkadang dimanfaatkan oleh Nobita hanya buat membalas dendam, memperolok bahkan memamerkannya di hadapan teman-temannya.
Hal inilah nan membuat Doraemon tak meluluskan permintaan Nobita buat sesuatu nan tak jelas. Bila sudah begini, Nobita akan terus memohon sambil menangis di hadapan Doraemon. Pasalnya, Nobita biasanya tak mengindahkan saran Doraemon agar tak menggunakan alat tersebut secara berlebihan. Akibatnya Nobita niscaya akan menghadapi masalah besar nan lagi-lagi menuntut pertolongan dari Doraemon.
Pesan moral
Cerita serial kartun Doraemon, sebenarnya sarat dengan pesan moral dan nilai-nilai pelajaran di dalamnya. Dalam sebuah buku komik Doraemon rata-rata berisi 15 judul dan biasanya hanya 3-4 judul saja nan bertema humor semata. Tema-tema nan muncul kebanyakan berkisar pada masalah pentingnya belajar, budi pekerti, bekerja keras, pengetahuan teknologi, pengetahuan alam, sampai dengan pengetahuan sejarah.