Tips Membuat Resensi Buku Fiksi

Tips Membuat Resensi Buku Fiksi



Latihan Meresensi

Membuat resensi buku fiksi itu tak mudah terutama kalau nan dijadikan sebagai resensi ialah buku fiksi karangan penulis nan sudah sangat berpengalaman. Dapat jadi peresensi malah akan membuat hanya kompendium atau sinopsis cerita tanpa memberikan pendapat atau kritikan tentang karya itu. Rasa kekaguman nan mendalam terkadang malah membuat peresensi lupa kalau nan sedang diketiknya ialah sebuah resensi dan bukan sebuah sinopsis.

Banyak juga resensi menjadi ajang puja puji tentang penulis sebab ceritanya memang dianggap sangat bagus, menggugah, dan inspiratif. Tidak dapat disalahkan kalau hal ini sampai terjadi. Cerita nan bagus itu memang harus dipromosikan agar dapat menyentuh hati banyak orang. Kalau cerita itu dapat menyentuh hati banyak orang, maka akan banyak juga nan mengambil hikmah serta melakukan kebaikan sebab terinspirasi kisah itu.

Ada komunitas peresensi nan berada di Yogyakarta dan kota lainnya. Mereka sering berkumpul bersama dan berdiskusi tentang bagaimana membuat resensi nan baik. Bahkan ada seorang penulis, dosen, dan peresensi nan menjalin interaksi nan sangat erat dengan koran lokal nan cukup terkenal. Melalui kolaborasi itu, ia dan mahasiswanya memasukan karya-karya resensi mereka ke koran tersebut. Hasilnya cukup membahagiakan. Beberapa karya mahasiswa dan dosennya naik cetak.

Hubungan nan baik ini membuat gairah menulis semakin membara. Semangat membuat resensi itu akhirnya membuat para peresensi merasa terdorong buat menulis sebuah buku. Mereka nan telah mulai memahami bagaimana sebuah buku seharusnya dibuat, akan menulis dengan syarat-syarat nan telah mereka dapatkan selama mereka belajar membuat resensi. Tentu saja naskah buku itu akan cukup menarik. Selain sebab mereka memilih tema nan bagus, mereka juga akan berpikir tak membuat karya nan sembarangan.

Inilah imbas dari meresensi berbagi karya. Kalaupun mereka akan membuat karya fiksi, mereka juga akan mencoba menghindari kelemahan atau kesalahan nan telah termuat dalam karya nan mereka resensi. Manusia tak ada nan sempurna. Setelah karya itu selesai, mereka pun ternyata melakukan hal nan sama dengan apa nan pernah dilakukan oleh penulis-penulis nan karyanya pernah ia resensi. Ini pun sebenarnya tak menjadi masalah. Selama karya itu memuat banyak nilai-nilai kemanusiaan, maka karya itu patut dibaca.

Karya fiksi nan terkadang banyak menyangkut hal-hal nan menghibur, ternyata dapat juga memuat banyak nilai nan diselimutkan kepada kisah-kisah didalamnya. Apalagi kalau karya itu dianggap sebagai karya sastra. Karya sastra ini tentu saja memuat hal-hal nan nan telah disyaratkan buat disebut sebagai karya sastra.



Fungsi Resensi Buku Fiksi

Manfaat resensi buku ini sendiri dapat bermacam-macam. Berikut ini ialah beberapa fungsi resensi buku fiksi. Manfaat bagi pembaca, resensi berfungsi sebagai informasi bagi pembaca tentang garis besar isi buku fiksi tersebut, sehingga pembaca dapat menentukan apakah sebaiknya membeli buku fiksi itu atau tidak. Resensi ini akan lebih banyak memberikan informasi tentang sebuah karya. Tidak hanya sinopsis tetapi juga tinjauan lain nan akan membuat informasi itu serasa lebih lengkap.

Manfaat bagi penerbit. Resensi dapat berfungsi sebagai alat promosi dari penerbit tersebut. Pembaca akan tahu tentang siapa penerbit dari buku nan diresensi. Apalagi bila isi resensi buku fiksi tersebut banyak mengulas tentang kelebihan buku, hal ini dapat menjadi hal positif bagi penerbit. Penerbit dapat bekerja sama dengan peresensi profesional nan resensinya terkenal baik dan cukup kritis sehingga tak terlihat sebagai iklan atau promosi.

Peresensi nan baik tetap dapat memilih dan memilah kata nan tak terlihat sebagai jalinan kata-kata promosi. Resensi tetap saja harus memberikan sesuatu nan objektif agar tak terlalu mengagungkan karya tersebut.

Sedangkan, kegunaan bagi penulis dari buku nan diresensi dalah bahwa resensi dapat berfungsi sebagai alat introspeksi diri. Pendapat, kritikan, dan masukan tentu ialah hal nan sangat bagus bagi penulis agar dapat menciptakan karya nan labih baik. Siapapun penulisnya, kalau karyanya diresensi, itu artinya ada sesuatu nan karya itu.

Selain ada perasaan nan membanggakan, diresensi itu akan memberikan makna kalau karya itu diulas dengan lebih mendalam. Lebih menyenangkan lagi kalau karya resensi itu dimuat di koran nan cukup terkenal. Dengan demikian, asa akan dibaca oleh banyak orang tetap ada. Memang terkadang tak banyak nan membaca resensi buku ini sebab memang tak mudah mendapatkan pembaca koran nan juga bahagia membaca buku. Walaupun begitu, tetap saja bahwa kemungkinan dibaca lebih besar daripada tak diresensi.

Manfaat resensi bagi penulis buku fiksi lain. Bagi penulis buku nan lain, resensi dapat berfungsi sebagai dua hal. Pertama ialah buat bahan koreksi dan pembanding dengan karyanya sendiri. Kedua, saat penulis lain membaca resensi, ia juga akan tahu tentang siapa penerbitnya. Bila ia memiliki jenis naskah nan sama dengan nan diresensi, mungkin ia dapat mengirimkan naskah tersebut kepada penerbit. Manfaat ini juga dapat dijadikan sebagai bahan renungan.

Para penulis pemula nan mencari tahu bagaimana menulis nan baik, akan berusaha membaca banyak resensi agar ia tahu apa nan diinginkan oleh banyak orang. Memang tak terlalu menjadi agunan bahwa suatu karya nan sangat baik, juga akan sangat disenangi pembaca dan akan menjadi best seller. Tetapi memberikan nan terbaik kepada orang lain, akan menjadikan karya itu tampak sempurna. Karya itu pun akan menjadi menjadi sesuatu nan akan dikenang sebab tak dibuat dengan sembarangan.



Tips Membuat Resensi Buku Fiksi

Resensilah buku fiksi nan benar-benar sudah Anda baca. Terkadang, ada pembuat resensi nan hanya bermodal sinopsis cerita dan pendapatnya secara generik tentang isi cerita tersebut. Kalau resensi itu dibuat dengan mencari informasi nan melatarbelakangi kisah, maka resensi akan terasa lebih menggigit. Sebelum mencoba meresensi, bacalah buku-buku fiksi karangan para penulis besar dah hebat dari dalam maupun luar negeri.

Karya sastra Angkatan Pujangga Lama dapat menjadi surat keterangan pembuatn resensi. Pemaknaan kisah dengan latar belakang budaya nan indah, membuat karya sastra ini menjadi cukup istimewa. Setelah itu, bandingkan karya sastra itu dengan karya-karya dari para penulis besar dari Inggris, Rusia, dan dari negara lain. Pengetahuan ini akan membuat khasanah resensi semakin bagus dan berisi. Dengan kata lain, membaca holistik isi buku, meresensi buku fiksi tentu menjadi lebih mudah, lebih berisi dan lebih berkualitas.

Saat meresensi, tulis segala hal nan berkaitan dengan buku. Mulai dari tema/genre buku, nama penulis, nama penerbit, tahun terbit, pangsa pasar buku, dan lain-lain. Tulislah sinopsis buku fiksi secara lengkap, detail, namun padat dan ringkas. Tulislah analisa atau ulasan Anda mengenai buku fiksi tersebut. Tuangkan pendapat, kekurangan, kelebihan, kritikan maupun pujian ke dalam resensi. Jangan lupa buat menulis tentang tujuan Anda dalam meresensi buku fiksi tersebut.

Tulis beberapa kutipan atau kalimat nan menggambarkan atau mendukung analisa Anda. Misalnya Anda memuji tentang kepuitisan si penulis, sertakan tentang kalimat dari buku fiksi tersebut nan Anda anggap puitis. Tulislah resensi buku fiksi dengan bahasa Indonesia nan benar, sopan, dan mudah dimengerti. Jangan menggunakan kalimat-kalimat panjang nan dapat membosankan. Jangan pula menulis kata-kata kasar dalam mengkritik kelemahan buku fiksi tersebut.

Hal nan juga cukup krusial dalam penulisan resensi buku fiksi ialah biodata/biografi singkat penulis resensi. Hal ini tentu menjadi pertimbangan pembaca, apakah tulisan resensi tersebut patut dipercaya atau berkualitas. Bayangkan bila Anda membaca resensi buku fiksi dan ditulis langsung oleh seorang penulis novel ternama, hal ini tentu dapat meyakinkan Anda bahwa isi resensi buku tersebut cukup seksama dan terpercaya.