Perdebatan Keberadaan Monster Laut
Percayakah Anda dengan monster bahari ? Pernahkah mendengar warta mengenai penampakan monster laut? Apa nan ada di benak Anda ketika mendengar kata "monster"? Makhluk mengerikan pemakan manusiakah? Atau, makhluk luar biasa dengan ukuran dan bentuk fisik nan tidak biasa?
Menurut Wikipedia, monster ialah makhluk nan bentuk atau rupanya sangat menyimpang dari nan biasa. Atau, dapat juga makhluk berukuran luar biasa (sangat besar).
Lalu, benarkah ada makhluk-makhluk luar biasa nan bisa dikategorikan sebagai monster di era milenium ketiga ini, terutama nan memiliki loka hayati di dalam laut? Mari kita simak bersama analisis mengenai monster bahari tersebut.
Penampakan dan Legenda Monster Laut
Dalam sejarahnya, monster-monster laut sering digambarkan sebagai ilustrasi buat peta, seperti Karta Marina. Seiring dengan perkembangan zaman, model ilustrasi peta seperti ini mulai berganti dengan adanya ilmu kartografi, yaitu ilmu nan menjadi bagian dari Geografi nan berhubungan dengan pemetaan.
Bagaimanapun, ternyata penampakan monster laut memiliki cerita sendiri. Banyak saksi mata dari zaman dulu sampai sekarang telah melaporkan penampakan makhluk-makhluk bahari atau monster bahari nan aneh.
Laporan penampakan monster bahari kemudian dikumpulkan dan dipelajari oleh para ilmuwan di bidang ini nan dinamai Kriptolog, ilmunya sendiri bernama Kriptozologi, yaitu ilmu nan mempelajari makhluk-makhluk langka dan aneh nan biasanya didasarkan oleh laporan-laporan penampakan dan kejadian-kejadian aneh.
Monster Bahari - Beberapa Pengakuan
Ribuan saksi mata melaporkan berbagai penampakan monster bahari dalam perjalanan mereka.
Seperti nan ditulis oleh awak pelayaran Himilco pada Penjelajahan Kartago, “...dari kedalaman bahari muncul seekor makhluk besar (monster laut) nan berenang perlahan namun niscaya dari bawah kapal kami...”
Sir Humprey Gilbert juga melaporkan penampakan monster bahari berbentuk seperti singa dengan mata nan menyala-nyala pada perjalanan kembali dari pelayarannya di Newfoundland pada 1583.
Hans Edge, seorang missionaris berkebangsaan Norwegia melaporkan sebuah penampakan pada pelayarannya ke Gothaab/Nuuk di pantai barat Greenland.
“ ...muncul di hadapanku monster bahari nan mengerikan, nan muncul ke permukaan air dan melompat tinggi sampai kepalanya mencapai tiang primer kapal kami. Makhluk ini memiliki moncong panjang nan tajam dan bersiul seperti paus, siripnya lebar dan badannya seperti ditutupi kulit nan sangat keras dan berkerut kerut. Kemudian, di bagian bawah perutnya berbentuk seperti ular, dan ketika masuk ke dalam air kembali, ia berenang mundur, ekornya menghadap ke atas sampai keluar dari permukaan air. Panjang tubuhnya mencapai panjang holistik kapal. Malam itu cuaca juga cukup buruk ."
Perdebatan Keberadaan Monster Laut
Fenomena monter bahari terus menerus menjadi bahasan nan menarik di antara pelaut dan ilmuwan. Bahkan, berkembang menjadi perdebatan nan tiada habisnya. Pertanyaan nan mengemuka pun selalu sama, adakah monster bahari itu?
Sekarang, mari kita membahas apa nan dimaksud dengan monster dalam pengertian ilmuwan.
Laut dan samudra merupakan habitat makhluk air nan misterius. Mengapa dikatakan misterius? Karena, global bawah air belum seluruhnya bisa dijelajahi oleh manusia. Masih banyak bagian terdalam bahari dan samudra nan belum dieksplorasi, apalagi dasarnya.
Sebagai contoh Samudera Atlantik, dalamnya nan mencapai ribuan meter tentunya masih belum bisa dijelajahi oleh kecanggihan teknologi manusia, dan siapa nan tahu makhluk apa nan mungkin hayati di kedalaman dan kegelapan bahari sedemikian rupa?
Beberapa ekspedisi nan dilakukan di perairan berselimut es, Antartika, baru-baru ini telah berhasil merekam dan menangkap makhluk-makhluk bahari luar biasa dengan ukuran sangat besar. Mereka sukses menangkap semacam laba-laba bahari sebesar piring makan. Untuk ukuran makhluk sejenisnya, ukuran ini termasuk luar biasa. Lalu, ada pula seekor ubur-ubur nan memiliki tentakel sampai enam meter!
Menurut ilmuwan-ilmuwan tersebut, ukuran-ukuran luar biasa merupakan hal nan biasa di perairan Antartika. Mereka sukses menemukan cacing raksasa, udang raksasa, cumi-cumi raksasa, sampai ikan raksasa. Makhluk-makhluk nan hayati di dalam bahari nan gelap dan dalam biasanya mengeluarkan cahaya dan bermata besar sehingga tampak sangat seram. Beratnya pun minimal mencapai 30 kilogram dan rata-rata makhluk tersebut diambil dari kedalaman 300-2000 meter.
Jadi, bukan sesuatu nan tak mungkin di kedalaman bahari sana masih tersimpan jutaan rahasia nan menunggu buat terkuak. Dapat saja monster bahari nan dilihat oleh pelaut zaman dulu ialah hewan-hewan purba nan masih bertahan hayati di kegelapan laut, atau seekor paus raksasa, atau seekor Giant Octopus (gurita raksasa) nan belum teridentifikasi oleh ilmu kelautan pada saai itu.
Monster Bahari Benar-benar Ada?
Penampakan “monster laut” nan selama ini diberitakan tak semuanya bisa dikatakan sebagai warta bohong. Monster bahari seperti nan digambarkan dalam cerita-cerita pelaut kuno, mungkin saja tak sepenuhnya bersifat mitos. Beberapa ilmuwan menaganggap monster bahari itu nyata, walaupun penampakan monster bahari tersebut tak sama seperti nan dideskripsikan dalam film Jurrasic Park , tak mirip dengan mahluk prasejarah.
Para ilmuwan menyebutkan kemungkinan adanya monster bahari atau mahluk raksasa di dalam bahari nan belum dijumpai dalam ajang Zoological Society of London (ZSL). Darren Naish, seorang ilmuwan palaentolog, mengatakan bahwa beberapa penampakan monster bahari nan dilaporkan tak seluruhnya bersifat salah tafsir, ketidaktahuan, atau hoax (kabar bohong).
Beberapa di antara penampakan ‘monster laut’, terutama nan dilihat oleh orang-orang nan tahu tentang alam, merupakan pelukisan hewan konkret nan tak diketahui keberadaannya. Ditambah dengan berapa hewan bahari besar lainnya nan terus ditemukan, misalnya ikan paus dan hiu jenis baru. Jadi, keberadaan spesies monster bahari tinggal menunggu waktu saja sebab masuk akal. Walaupun demikian, Darren Naish menyanggah bahwa penampakan monster bahari persis seperti makhluk-makhluk presejarah, contohnya memiliki leher panjang seperti dinosaurus.
Sementara itu, ilmuwan lainnya berpendapat bahwa tak sahih mengansumsikan semua hewan besar di dalam bahari sudah ditemukan saat ini. Jika ciri-cirinya hanya besar, bukan ini nan dimaksud. Contohnya, pada 1995, ditemukan seekor ikan pari nan ada di dasar bahari dengan panjang kurang lebih 3, 42 meter. Sulit rasanya menemukan hewan plesiosaurus sebab jika ada hewan prasejarah atau sering dianggap sebagai monster bahari nan masih hayati saat ini, itu artinya ada sesuatu nan sangat salah dengan pemahaman tentang catatan fosil.
Skilla - Monster Bahari dalam Mitologi Yunani
Skilla menurut mitologi Yunani ialah seekor monster bahari nan memiliki beberapa kepala anjing buas di pinggangnya. Monster bahari ini tinggal di sebuah loka dekat Kharibdis (pusaran air raksasa). Di antara keduanya (Skilla dan Kharibdis) hanya ada satu celah sempit sehingga bila ada pelaut nan melewati loka itu, tak ada pilihan baginya, dihancurkan oleh Kharibdis atau dimakan oleh monater laut, Skilla.
Skilla turun ke bumi sebagai monster dan anak dari Tifon, tetapi ada juga nan menyebutkan bahwa Skilla ialah anak dari Forkis. Menurut Ovidius, awalnya Skilla ialah seorang wanita cantik. Diceritakan ada seorang dukum wanita bernama Kirke nan cemburu kepada Skilla sebab lelaki nan dicintai Kirke mencintai Skilla. Lalu, dukun wanita ini memberikan ramuan kepada tubuh Skilla sehingga akhirnya Skilla menjadi monster laut.