Film Horor
Di tengah global perfilman Indonesia nan sedang lesu, ternyata film horor tetap menempati urutan pertama di tanah air. Entah mengapa justru kenyataan ini selalu bertahan dari waktu ke waktu. Namun sayangnya fakta nan menggembirkan ini sekaligus juga memprihatinkan, tak dibarengi oleh tindak sigap oleh para kru film atau produsernya. Contohnya ialah dengan pemasangan poster film horor nan tak mempertimbangkan sisi psikologi anak dan juga orang biasa pada umumnya.
Fenomena Film Horor Indonesia
Film horor menempati rating teratas dari banyaknya peminat, memang tak disalahkan lagi. Karena umumnya film-film horor produksi insan film Indonesia tentu saja berkiblat pada kisah-kisah horor orisinil Indonesia.
Sebut saja, pocong, nenek lampir, tuyul, jenglot ataupun jailangkung. Semuanya memang kental dengan budaya lokal Indonesia. Dan juga pada umumnya sebagian orang malah pernah memiliki pengalaman bersentuhan dengan beberapa kenyataan tak kasat mata, seperti nan disebutkan di awal tadi.
Sehingga apabila mengangkat tema-tema tersebut ke dalam bentuk film layar lebar, biasanya akan disambut meriah dan diterima dengan terbuka oleh industri dan peminat film Indonesia. Dan seolah menjawab kehausan penonton akan tontonan film-film nan bermuatan lokal, dan biasanya memang orisinil protesis putra Indonesia sendiri.
Biasanya gema film-film baru nan dibesut juga akan didukung oleh seni poster dengan keahlian taraf tinggi. Maka saat film belum di launching pun, beberapa poster film horor yang dimaksud sudah meramaikan broadcast-broadcast beberapa bioskop Indonesia. Seperti bioskop 21 maupun bioskop lokal daerah lainnya.
Film Horor