Proses Inseminasi

Proses Inseminasi

Pada hakikatnya, manusia merupakan mahluk sosial nan butuh berinteraksi dengan sesamanya. Seiring dengan bertambahnya usia, kematangan dan kemapanan memberikan kebutuhan buat berbagi hayati melalui sebuah lembaga, yaitu pernikahan. Dengan pernikahan diharapkan terbinanya sebuah keluarga serasi serta kehadiran buah hati sebagai generasi penerusnya.

Seiring dengan mudahnya beberapa pasangan buat memperoleh keturunan, banyak pula pasangan nan setelah menunggu bertahun-tahun pun tidak kunjung memperoleh keturunan. Jangan merasa khawatir, global medis saat ini banyak memberikan alternatif bagi pasangan nan mengalami kesulitan mendapatkan buah hati.

Banyak pilihan nan ditawarkan, mulai dari proses inseminasi hingga bayi tabung. Setiap pilihan memberikan berbagai jawaban, semua pilihan tergantung kepada pasangan itu sendiri,mana nan ingin mereka lakukan. Pada kesempatan kali ini, kita akan membahas tentang inseminasi sebagai salah satu alternatif dalam memperoleh buah hati.



Pengertian Inseminasi

Inseminasi merupakan sebuah proses pembuahan di mana sperma ditempatkan dalam organ reproduksi wanita dengan beberapa cara medis, dengan tujuan buat dapat memperbesar kemungkinan hamil. Taraf keberhasilannya tergantung usia calon ibu sebab semakin usia bertambah, semakin kurang bagus sel telur nan diproduksinya.

Selain itu, faktor-faktor seperti kualitas sel sperma, endometriosis nan parah dan adanya kerusakan pada saluran tuba di rahim, juga sangat memengaruhi keberhasilan inseminasi buatan.Kesempatan hamil dengan program ini rata-rata berkisar 5-25%. Proses pembuahan ini juga harus dilakukan pada masa paling fertile dari seorang wanita, yaitu sekitar 24-48 jam sebelum ovulasi terjadi.

Inseminasi disebabkan beberapa masalah dalam interaksi reproduksi, seperti infertilitas nan tidak terjelaskan ( unexplained infertility) , infertilitas dari faktor pria, antibodi terhadap sperma, dan sulit ejakulasi. Infertilitas ini disebabkan faktor-faktor, seperti kurang berolahraga, merokok, alkohol, narkoba hingga gambaran radiasi di lingkungan kerja.

Meskipun banyak nan mengatakan bahwa wanita nan menjadi penyebab masalah infertilitas, tetapi sesungguhnya 65% penyebab infertilitas ada di faktor pria.



Jenis Jenis Inseminasi

Ada beberapa jenis inseminasi nan perlu Anda ketahui, antara lain sebagai berikut.

  1. IUI atau intrauterine insemination. IUI merupakan cara inseminasi nan paling generik digunakan, dimana sperma nan dihasilkan dicuci terlebih dahulu, kemudian melalui kateter disuntikkan ke rahim. Metode ini memiliki taraf keberhasilan nan tertinggi dibanding nan lainnya.
  1. Intravaginal Insemination (IVI). IVI ialah jenis inseminasi nan paling sederhana, dimana sperma disuntikkan ke vagina melalui kateter. Dalam prosesnya, sperma harus ditempatkan sedekat mungkin dengan leher rahim. Metode ini digunakan apabila spermanya ialah sperma donor dan pasangan tersebut tak bermasalah dengan kesuburan sang calon ibu. Namun, taraf keberhasilan IVI tak sesukses IUI.
  1. Intracervical Insemination (ICI). Di proses ICI, sperma ditempatkan secara langsung di dalam leher rahim. ICI lebih generik daripada IVI, tapi masih belum sebaik IUI dari persentase keberhasilannya. Juga biaya ICI biasanya lebih rendah daripada IUI sebab sperma tak perlu dicuci terlebih dahulu.
  1. Intratubal Insemination (ITI). Proses ITI merupakan penempatan sperma nan tak dicuci ke saluran indung telur. Sperma dipindahkan ke tabung dengan menggunakan kateter, melalui leher rahim menuju rahim dan masuk ke saluran tuba. Metode lainnya dari ITI ialah dengan operasi laparoskopi. Sayangnya, ITI memiliki resiko lebih besar buat infeksi dan trauma.


Proses Inseminasi

Bagaimanakah proses inseminasi terjadi? Ada beberapa termin dalam proses inseminasi, antara lain sebagai berikut.

  1. Empat sampai enam minggu sebelumnya, calon ibu diminta buat meminum pil hormonal buat merangsang terjadinya ovulasi, yakni proses pematangan dan keluarnya sel telur.
  1. Pada hari-H, calon ayah diminta mengeluarkan sperma dengan cara masturbasi. Kemudian, sperma dicuci dan dipilih nan terbaik. Cairan nan berada di dalam sperma dibuang atau disisakan hanya sekitar 0,25 mililiter sebelum dimasukkan ke organ reproduksi istri dengan donasi kateter.
  1. Setelah selesai, pasien dianjurkan tidur telentang selama 10–15 menit buat memberi kesempatan sperma buat mencapai sel telur.
  1. Setelah 17 hari, dilihat apakah terjadi pembuahan atau tidak. Kalau gagal, pasangan dianjurkan mengulang lagi sampai empat kali. Kalau tetap gagal, pasangan dianjurkan mengikuti program bayi tabung.
  1. Proses inseminasi berlangsung sangat singkat dan hampir sama rasanya seperti inspeksi papsmear. Dalam dua minggu, keberadaan janin sudah dapat dicek dengan tes kehamilan. Namun apabila tak berhasil, proses ini dapat diulang beberapa kali sampai berhasil. Biasanya setelah 3-6 siklus, dokter biasanya akan merekomendasikan alternatif lainnya.Calon ibu nan akan menjalani inseminasi dirangsang kesuburannya terlebih dahulu dengan hormon dan obat-obatan lainnya. Proses ini dimulai pada saat awal siklus menstruasi, sehingga ketika ovulasi, indung telur menghasilkan beberapa telur nan matang (dalam keadaan normal, hanya satu telur nan dilepaskan per ovulasi). Spermanya pun diproses terlebih dahulu agar terseleksi dan terkonsentrasi, sehingga kualitas dan jumlahnya cukup.


Perbedaan antara Inseminasi dan Bayi Tabung

Bayi tabung atau In Vitro Fertilization (IVF) merupakan proses penstimulasian ovarium buat memproduksi banyak telur nan kemudian diekstrasi dari rahim melalui penyedotan. Mekanisme ini dilakukan dengan melakukan bius total. Kemudian sel telur dan sperma diletakkan di suatu cawan buat membiarkan pembuahan terjadi, dan diinkubasi selama 3-5 hari.

Beberapa dari embrio nan dihasilkan, lalu diletakkan di dalam kateter dan disimpan di dalam rahim bersama embrio beku nan tersisa. IVF biasanya dilakukan, antara lain oleh perempuan dengan tuba falopi nan tersumbat, usia reproduksi nan lanjut, pria dengan jumlah sperma nan rendah, atau ketidaksuburan nan tak bisa dijelaskan penyebabnya.

Perbedaan bayi tabung dengan inseminasi ialah proses pembuahan pada IVF (bayi tabung) terjadi di luar tubuh si ibu. Sementara pada inseminasi proses pembuahan terjadi di dalam tubuh si ibu. Biaya nan dikeluarkan pun nisbi lebih mahal sebab teknologi nan digunakan memungkinkan taraf keberhasilannya lebih tinggi.Selain itu, teknologi dalam bayi tabung bisa mengevaluasi sebuah embrio apakah memiliki ketidaknormalan genetik seperti Down’s Syndrome.



Inseminasi sebagai Salah Satu Alternatif buat Kehadiran Buah Hati

Mendapatkan buah hati merupakan hal-hal nan diidamkan oleh hampir semua pasangan. Namun tidak semua orang nan sudah menikah mendapatkan buah hati dengan mudah. Banyak nan harus melalui berbagai proses dan metode medis sebagai usaha buat menghadirkan sang buah hati.

Salah satu caranya dengan melakukan proses inseminasi nan kerap dipilih oleh banyak pasangan. Mungkin sebab dalam segi ekonomis, inseminasi lebih murah daripada bayi tabung.Namun tidak sembarang pasangan bisa melakukan proses pembuahan protesis ini sebab global medis pun menerapkan berbagai anggaran mendasar, seperti minimal usia pernikahan harus 1 tahun dan harus dilakukan oleh pasangan nan sudah resmi menikah.

Semoga apapun nan menjadi pilihan Anda merupakan solusi terbaik nan memberikan usaha maksimal demi menghadirkan si buah hati. Dalam melakukan proses inseminasi, bukan hanya menguras tenaga, emosi, tetpai juga biaya.

Untuk itu, dibutuhkan kebulatan tekad dan kolaborasi nan kompak antara pasangan sehingga proses apapun nan dilalui, hasil apapun nan ditempuh, itu ialah nan terbaik. Namun nan paling krusial ialah selalu optimis dan jangan pernah gampang menyerah. Selamat mencoba!