Dunia Belajar di Sekitar Kita

Dunia Belajar di Sekitar Kita

Sebagian orangtua sering pusing dan bingung manakala tahun ajaran baru tiba, yaitu mereka nan ingin memasukkan anaknya ke sekolah. Kebingungan ini biasanya diakibatkan minimnya dana pendidikan nan tersedia.

Di Indonesia, gambaran sekolah nan bisa memberikan pendidikan bagus cenderung berbiaya mahal. Jika Anda mengalami kebingungan ini, Anda perlu menyadari bahwa global belajar anak bukan hanya di sekolah.



Dunia Belajar Pertama

Rumah dan orang tua ialah global belajar anak nan pertama. Anak-anak belajar dengan cara mengamati dan meniru lingkungan sekitarnya. Tidak heran bila konduite anak cenderung mirip dengan orangtuanya, sebab orangtua ialah panutan mereka.

Di sinilah pentingnya peran orang tua buat mengarahkan anak selama lima tahun pertama usianya. Di usia balita, anak layaknya spons; menerima apa saja nan disodorkan pada mereka.

Jika Anda merasa tak punya cukup ilmu dan pengalaman buat mendidik anak selama lima tahun masa awal hidupnya, internet menyediakan sumber bahan belajar nan melimpah. Jika Anda tak selalu terkoneksi dengan internet, acara pendidikan di televisi, toko buku, atau perpustakaan setempat bisa menjadi sumber pengetahuan lainnya. Jangan pernah lelah buat belajar sebab pengetahuan nan Anda miliki akan menjadi pengetahuan si kecil pula.

Untuk itulah rumah menjdi loka nan paling krusial buat membentuk sikap, sifat dan kepribadian dari seorang anak. Di sini juga dituntut peran konkret dari orang tua buat bisa membentuk anak menjadi generasi nan berkualitas.

Terlebih pada usia anak bayi atau baru lahir sampai anak berusia lim tahun. Orang tua harusnya bisa buat memanfaatkan masa perkembangan ini nan sering disebut dengan masa golden age dengan baik.

Sejatinya, sejak masa bayi atau balita, anak sudah bisa memahami segala hal nan ada di sekitarnya. Untuk itu, orang tua haruslah memiliki pemahaman nan mencukupi agar bisa memanfaatkan masa pertumbuhan dan perkembangan ini dengan baik.

Anak sudah bisa belajar dan menerima apa pun, entah itu perlakukan baik atau pun jelek dari orang nan ada di sekitarnya. Dan itulah nan dianggap sebagai proses belajar bagi diri si anak.

Dalam hal ini peran orang tua terutama ibu sangatlah penting. Ibu sangatlah memiliki peran nan begitu besar buat mencetak anak sinkron dengan aopa nan ia kehendaki.

Ibu ialah pendidik primer bagi anaknya. Ibu ialah orang nan terdekat dengan anak sebab memang adalah nan telah mengandung si anak di dalam rahimnya selama sembilan bulan lamanya dan kemudian melahirkannya dengan penuh resiko dan kesakitan. Untuk itu, ibu harus bisa memanfaatkan posisinya ini di hadapan anak dan kehidupan si anak itu sendiri.

Sejatinya, ibu bisa merancang pendidikan nan akan diberikan kepada anak. Asumsi bahwa anak masih kecil dan masih belum mengerti apa pun juga ialah pendapat nan kurang tepat.

Karena ibarat menulis di atas batu, ialah lebih mudah dibandingkan dengan menulis di atas air. Demikianlah mendidik anak sejak masa dini ialah lebih mudah daripada menunda pendidikan sampai anak berusia dewasa.

Justru apa nan diberikan atau ditanamkan kepada anak sejak usia dini akan lebih inheren erat. Karena itu memang sangat disarankan buat memberikan pendidikan sejak anak berusia dini.

Isi atau pun content dari pendidikan nan diberikan kepada si anak haruslah diperhatikan oleh orang tua. Jika orang tua kurang mampu buat bisa merancang hal ini, meraka sejatinya bisa encari dari sumber mana pun nan ada buat menambah pengetahuan mereka tentang bagaimana mendidik anak dengan baik.

Cara pendidikan anak ini memang bukanlah smeata buat mengejar kemampuan atau pemahaman secara akademis semata, layaknya pendidikan di kala sekolah formal. Namun pendidikan usia dini ialah mengenai seputar bagaimana pengembangan sikap, sifat dan kepribadian anak agar menjadi sosok pribadi nan berkualitas dan juga cerdas.

Anak bisa dirangsang buat bisa memainakn pemikirannya agar bisa berpikir dengan kritis. Anak bisa ditanamkan sikap-sikap nan baik dengan menghindarkan mereka dari sikap dan sifat nan jelek nan hanya menjadikannya sebagai pribadi nan tidak unggul.

Kita mungkin mendapati ada seorang anak nan memiliki sifat pemarah. Mungkin kita bertanya kenapa ia sampai memiliki sikap seperti itu. Dapat jadi sebab si anak dididik dengan gaya nan sedikit keras atau memang orang tuanya ialah orang nan cepat sekali marah. Anak pun akan begitu cepat dan mudah buat mencontoh apa nan dilakukan oleh orang tua mereka. Karena memang orang tua ialah guru primer dan pertama bagi anak-anak.



Dunia Belajar di Sekitar Kita

Lepas dari usia balita, anak mulai perlu global belajar nan lain. Lingkungan sekitar ialah alternatif global luar pertama nan bisa Anda kenalkan pada anak. Para tetangga nan memiliki anak seusia anak Anda bisa diajak berkolaborasi buat menyiapkan global belajar nan ramah dan nyaman buat anak.

Bahkan saat ini, sebagian orangtua di pemukiman eksklusif bergabung buat mendidik anak sendiri atau nan populer disebut homeschooling .

Jika Anda tertarik dengan homeschooling , Anda juga bisa menemukan informasi global belajar alternatif tersebut di internet. Anda dapat juga bergabung dengan yayasan atau forum nan mengadakan homeschooling . Idealnya orangtua sendirilah nan mendidik anak dalam homeschooling , karena orangtua paling tahu apa dan bagaimana karakter anaknya, sehingga dapat menyesuaikan metode pedagogi dengan karakter anak.

Saat ini, beberapa lulusan homeschooling tengah menempuh pendidikan di perguruan tinggi. Memang belum teruji sahih hasil dari sekolah alternatif tersebut. Namun homeschooling dapat menjadi pilihan Anda nan tengah bingung mencari sekolah berkualitas buat anak. Atau Anda dapat juga memasukkan anak ke sekolah negeri terdekat, namun tetap ikut andil dalam proses belajar mengajarnya baik di rumah maupun di sekolah.

Semua fakta ini memang mendukung bahwa memang lingkungan sangat memberikan pengaruh konkret terhadap pendidikan dan pertumbuhan anak. Untuk itu, orang tua juga memiliki tanggung jawab dan tugas berat buat bisa memberikan dan memilihkan lingkungan mana nan akan memberikan kontribusi positif bagi perkembangan kepribadian anak bukan sebaliknya hanya akan membuat anak menjadi pribadi nan mencontoh lingkungan nan buruk.

Bisa jadi anak telah dididik dengan gaya pendidikan nan berkualitas oleh orang tuanya di rumah. Namun ketika ia berada di lingkungan luar, ia seakan hilang kendali dan menjadi begitu luar biasa keaktifannya.

Begitulah, orang tua di rumah melalui pendidikan di dalam keluarga haruslah bisa menjadikan benteng akan segala apa nan ada di luar rumah, terutama mengenai hal nan bertentangan dengan apa nan dipercaya dan diyakini oleh orang tua.

Atau juga bahwa pendidikan di luar rumah sejatinya harus bisa mendukung pendidikan nan sudah ada dan diberikan oleh orang tua kepada anaknya. Jadi, lingkungan dalam hal ini ruang lingkup sekolah nan didatangi oleh anak jika ia sudah mencapai masa sekolah haruslah bisa mendukung pendidikan anak.

Anak haruslah menjadi sosok nan lebih pintar dan berkualitas jika ia sudah berada di dalam sekolah. Bukan malah sebaliknya. Pengaruh teman nan kurang baik dalam bersikap hanya memberikan imbas jelek terhadap perkembangan dan pendidikan si anak.

Memang sejatinya tidak mudah buat memilihkan sekolah nan tepat buat anak. Ada sekolah nan memiliki sistem pengaturan sekolah nan baik namun masih memiliki kekurangan di sana sini.

Sejatinya, orang tua dengan pendidikan di dalam rumah sudah bisa membangun sebuah pondasi nan begitu kuat dalam diri si anak. Sehingga ketika ia keluar dari rumah buat bersosialisasi, entah itu di sekolah atau di lingkungan sekitar rumah di mana ia biasa bermain, si anak sudah bisa memiliki kemampuan buat menyaring mana nan sahih atau mana nan salah.

Atau jika si anak masih belum memiliki kemampuan akan hal ini, orang tua kembalilah nan memegang peran buat menghapus atau memperbaiki pengaruh jelek nan didapat si anak ketika ia berada di luar rumah.

Dunia belajar anak memang berada di mana-mana sebab memang kehidupan ini ialah global belajar bagi mereka. Orang tua haruslah sadar betul akan hal ini. Sehingga ia akan memainkan peran besarnya buat bisa mendidik anaknya menjadi anak nan berkualitas.