Percampuran Suku Bangsa
Sudah bosan rasanya membicarakan keanekaragaman nan dimiliki oleh Indonesia. Keanekaragaman tersebut sepertinya juga tak pernah habis buat diceritakan dan dikagumi. Tidak ada nan sama di Indonesia, bahkan dapat dikatakan seperti itu. Semuanya hampir berbeda. Mulai dari agama atau kepercayaan, bahasa, adat istiadat, hingga suku bangsa. Jumlah keanekaragaman nan paling banyak terdapat di Indonesia ialah jumlah suku bangsa.
Pengertian Suku Bangsa
Pengertian suku bangsa secara sederhana ialah kelompok eksklusif nan memiliki kecenderungan latar belakang. Lebih lanjut dijelaskan bahwa pengertian suku bangsa, atau kelompok etnik merupakan serikat orang nan memiliki latar belakang budaya, bahasa, kebiasaan, gaya hidup, dan ciri-ciri fisik nan sama. Masing-masing mereka mengidentifikasikan diri antara satu dengan nan lain. Berikut beberapa pengertian suku bangsa dari para ahli:
- Fredrick Barth. Etnis atau suku bangsa ialah himpunan manusia sebab kecenderungan ras, agama, asal-usul bangsa ataupun kombinasi dari kategori tersebut nan terikat pada sistem nilai budaya.
- Hassan Shadily MA. Suku bangsa atau etnis atau suku bangsa ialah segolongan rakyat nan masih dianggap mempunyai interaksi biologis.
- Menurut Ensiklopedi Indonesia suku bangsa berarti kelompok sosial dalam sistem sosial atau kebudayaan nan mempunyai arti atau kedudukan eksklusif sebab keturunan, adat, agama, bahasa, dan sebagainya. Anggota-anggota suatu kelompok etnik memiliki kecenderungan dalam hal sejarah (keturunan), bahasa (baik nan digunakan ataupun tidak), sistem nilai, serta adat-istiadat dan tradisi.
- Menurut Perspektif Teori Situasional, suku bangsa merupakan hasil dari adanya pengaruh nan berasal dari luar kelompok. Salah satu faktor luar nan sangat berpengaruh terhadap etnisitas ialah kolonialisme, nan demi kepentingan administratif pemerintah kolonial telah mengkotak-kotakkan warga jajahan ke dalam kelompok-kelompok etnik dan ras (Rex dalam Simatupang, 2003).
Eksistensi suatu suku akan diakui bila sudah mendapat pengakuan dari masyarakat nan berada di luar suku itu sendiri. Proses terciptanya sebuah suku dinamakan etnogenesis . Sistem pengaturan nan dianut oleh sebagian besar pengertian suku bangsa di Indonesia ialah sistem berdasarkan garis keturunan ayah, ibu, atau bahkan keduanya.
Sistem Garis Keturunan
Sistem garis keturunan ayah biasa disebut patrilineal , seperti nan terjadi pada suku Batak di Sumatera Utara. Untuk sistem peraturan nan menarik garis keturunan dari pihak ibu atau wanita disebut matrilineal , suku nan menganut sistem tersebut ialah suku Minang, nan terdapat di Sumatera Barat.
Adapun buat sistem peraturan dari kedua belah pihak sepertinya merupakan sistem nan paling banyak dianut oleh suku-suku nan berada di Indonesia, salah satunya ialah suku Jawa.
Percampuran Suku Bangsa
Keanekaragaman suku bangsa di Indonesia semakin lengkap sebab adanya beberapa pencampuran ras dan etnis orisinil suku bangsa Indonesia dengan berbagai suku bangsa di negara lain.
Misalnya saja pencampuran antara masyarakat orisinil suku bangsa Indonesia dengan suku bangsa Tionghoa, atau pencampuran masyarakat orisinil suku bangsa Indonesia dengan masyarakat dataran Eropa. Pencampuran dua suku bangsa tersebut kemudian menimbulkan beberapa istilah baru, seperti istilah “orang Indo”.
Suku bangsa nan mempunyai jumlah penduduk paling banyak di Indonesia terdapat di pulau Jawa. Seperti suku bangsa Jawa dan Sunda. Disparitas antara suku bangsa nan ada di Indonesia justru lebih mengeratkan interaksi di antara masyarakatnya.
Keanekaragaman Pengertian Suku Bangsa di Indonesia
Perbedaan ialah sesuatu nan alami dan wajar. Pernahkah kalian mengamati tentang sekeliling kalian? Adakah disparitas atau persamaan di antara kalian dan teman nan lain? Dalam satu kelas, mungkin ada anak nan berambut keriting, berkulit putih, cokelat atau hitam.
Perbedaan rona kulit atau bentuk fisik jangan dijadikan sumber perpecahan. Indonesia ialah negara nan kaya akan ragam budaya dan suku bangsa. Ada suku Bali, Jawa, Banjar, Madura, Toraja, dan sebagainya.
Setiap suku bangsa memiliki kebudayaan sendiri-sendiri. Semua itu merupakan kekayaan budaya bangsa Indonesia. Kita akan mempelajari bagaimana keragaman suku bangsa dan budaya di Indonesia. Kita bisa mengetahui suku bangsa apa saja nan hayati di Indonesia. Kekayaan suku bangsa dan budaya di Indonesia sangat beragam. Marilah kita mengenal satu persatu kekayaan budaya bangsa, agar kita bisa lebih mencintai bangsa Indonesia.
Tahukah Anda dari mana asal nenek moyang kita? Mari kita simak berikut ini. Nenek moyang bangsa Indonesia berasal dari Yunan, nan salah satunya ialah bangsa Melayu. Berdasarkan ciri-ciri kebudayaan nan dimiliki bangsa Melayu dibedakan menjadi dua, yaitu Melayu Tua dan Melayu Muda. Melayu Tua di antaranya, suku Batak (sekitar Danau Toba), suku Dayak (di pedalaman Kalimantan), dan suku Toraja (Sulawesi Tengah).
Melayu Muda di antaranya, Minangkabau (Sumatra Barat), Jawa, Sunda, Bali, Makassar, Buton (Sulawesi Selatan), dan suku Bugis. Selain suku-suku tersebut, ada juga suku bangsa keturunan, seperti Arab, Tionghoa, India, dan Eropa. Di Indonesia, terdapat beraneka ragam suku bangsa nan tersebar ke seluruh penjuru tanah air.
Di antara suku-suku tersebut, ada nan masih hayati secara bersahaja dan ada nan sudah mengalami kemajuan dengan peradaban nan maju. Tetapi ada juga nan masih primitif dan hayati secara berkelompok di pedalaman. Mereka cenderung tertutup dan masih sulit menerima budaya dari luar.
Hal tersebut terjadi sebab loka tinggal mereka jauh di perkampungan nan terpencil sehingga sulit terjangkau kemajuan teknologi. Berbeda dengan suku-suku bangsa nan kehidupannya sudah maju, mereka cenderung lebih terbuka dengan kemajuan teknologi, dan lebih mudah menerima budaya dari luar suku mereka.
Ragam Suku Bangsa di Indonesia
Bangsa Indonesia terdiri dari bermacam-macam suku bangsa. Tentunya banyak sekali disparitas nan ada. Ada nan berbeda rona kulit, bentuk fisik, dan budayanya. Disparitas jangan dipermasalahkan. Justru dengan adanya disparitas tersebut, kita jadikan suatu kekayaan sehingga tercipta suasana nan aman, tenteram, dan harmonis.
Sikap menghormati ialah sikap menghargai dan mengakui keberadaan harkat dan prestise manusia meski bhineka suku bangsa. “Bhinneka Tunggal Ika” nan terdapat pada pita Burung Garuda Pancasila lambang Negara Indonesia mengandung arti “Berbeda-beda, tetapi tetap satu jua.” Ada juga slogan nan menyatakan “Bersatu kita teguh, bercerai kita runtuh.”
Makna dari slogan tersebut ialah supaya kita manunggal padu menghalau semua ancaman nan bisa memecah belah persatuan dan kesatuan bangsa kita. Dalam sejarah, bangsa kita telah sukses mengusir penjajah dari bumi Nusantara sebab adanya persatuan dan kesatuan para pemuda dari seluruh Nusantara.
Contoh sikap menghormati, di antaranya tak merendahkan suku bangsa lain, menghargai suku bangsa lain, dan mengakui keberadaan suku bangsa lain, serta tak mengusik disparitas antarsuku bangsa. Manfaat sikap menghormati antarsuku bangsa ialah sebagai berikut.
- Tercipta kehidupan nan rukun dan damai.
- Merasa kondusif tinggal di negara Indonesia.
- Rasa persatuan dan kesatuan meningkat.
Tidak mudah terpecah belah oleh pihak lain. Dampak tak menghormati antarsuku bangsa ialah sebagai berikut.
- Tidak ada keamanan dan kedamaian.
- Timbul perpecahan dan permusuhan.
- Tidak ada persatuan dan kesatuan.
- Mudah terpecah belah.
Dengan kita saling menghormati suku bangsa lain, maka kita bisa hayati damai, tenteram secara berdampingan tanpa mempersoalkan disparitas dari mana kita berasal. Keanekaragaman suku bangsa tentu juga menjadikan beranekaragamnya budaya nan ada. Setiap suku bangsa memiliki budaya nan berbeda satu dengan nan lainnya.
Keragaman suku bangsa nan kita miliki merupakan kekayaan bangsa nan tak ternilai harganya dan bisa memperkokoh persatuan bangsa. Hal ini merupakan kekuatan buat membangun bangsa menjadi bangsa nan besar. Kita tak boleh membeda-bedakan suku bangsa nan bisa mengakibatkan perselisihan dan kekacauan bangsa kita. Bentuk keragaman budaya di Indonesia, di antaranya sebagai berikut.
- Bahasa Daerah Setiap suku bangsa, memiliki bahasa sendiri. Contoh: bahasa Jawa, bahasa Madura, bahasa Batak, bahasa Sunda, bahasa Minangkabau, bahasa Bali, dan bahasa Banjar.
- Adat Istiadat Adat istiadat meliputi tata cara dalam upacara perkawinan, upacara keagamaan, kematian, kebiasaan, dan baju adat.
- Kesenian Daerah Kesenian daerah, meliputi seni tari, rumah adat, lagu daerah, seni musik dan alat musik daerah, cerita rakyat, serta seni pertunjukan daerah.
- Sistem Kekerabatan Sistem kekerabatan meliputi, sistem keturunan menurut garis ayah (patrilineal), di antaranya Batak, Bali, dan Papua, sistem keturunan menurut garis ibu (matrilineal), di antaranya suku Minangkabau, dan sistem keturunan menurut garis ayah dan ibu (bilateral).