Strategi Efektif buat Meningkatkan Prestasi Siswa nan Rendah Daya Tangkap

Strategi Efektif buat Meningkatkan Prestasi Siswa nan Rendah Daya Tangkap

Prestasi belajar dan faktor-faktor nan mempengaruhinya merupakan dua sisi mata uang nan tak bisa dipisahkan. Namun, buat mendefinisikan apa itu prestasi belajar nan memadai bukanlah suatu pekerjaan nan mudah, akan tetapi prestasi belajar ialah sebuah kalimat nan terdiri dari dua kata, yakni “prestasi” dan “belajar”, antar kata prestasi dan belajar mempunyai arti nan berbeda.

Prestasi belajar ialah suatu kegiatan berproses buat menambah pengetahuan, ketrampilan, dan sikap ketrampilan proses dan dilaksanakan dengan menimbulkan tingkah laku nan positip bagi pembelajarnya. Prestasi belajar juga dapat dikatakan sebagai hasil nan diperoleh dalam belajar nan berupa pengetahuan dan sikap nan diperoleh siswa selama mengikuti pelajaran di sekolah nan dinyatakan dalam bentuk angka. Misalnya setelah belajar dan diadakan penilaian si pelajar “A” akan mendapatkan prestasi belajar nan berupa nilai 6, 7, 8, 9, dan lain sebagainya

Jika belajar ialah usaha seseorang dalam mencapai tujuan buat berubah dalam dirinya, baik nan mencakup behavior, attitude, kebiasaan, dan ilmu pengetahuan. Sementara prestasi merupakan hasil nan diperoleh dari aktivitasnya.

Harus diingat bahwa salah satu komponen pendidikan ialah output. Output pendidikan nan dimaskud yang berupa prestasi belajar nan sifatnya akademik ( academic achievment ) dan prestasi belajar nan bersifat non akademik siswa ( non academic achievment ) . Maka, buat menghasilkan output nan bermutu, maka kita perlu mengetahui apa itu prestasi belajar dan faktor-faktor nan mempengaruhinya.



Faktor-faktor nan mempengaruhi prestasi belajar

Prestasi belajar dan faktor-faktor nan mempengaruhinya akan memberikan citra kepada kita, tentang bagaimana prestasi belajar itu diperoleh. Prestasi merupakan hasil nan diperoleh dari mengikuti pelajaran di sekolah, maka di dalam memperolehnya banyak faktor nan mempengaruhi.

Prestasi belajar dan faktor-faktor nan mempengaruhinya digolongkan berdasarkan; faktor internal dan faktor eksternal.

  1. Faktor internal. Faktor internal ini berkaitan dengan pengaruh nan datangnya dari seorang nan sedang belajar itu sendiri. Prestasi belajar dan faktor-faktor nan mempengaruhinya ada nan berasal dari faktor internal adalah: kecerdasan nan dimiliki seseorang, kesiapan, motivasi, minat, dan Norma belajar.
  2. Faktor eksternal. Faktor eksternal merupakan faktor nan mempengaruhi hasil belajar nan datangnya dari luar seseorang pembelajar. Faktor eksternal nan mempengaruhi prestasi belajar tersebut beraneka ragam. Faktor nan mempengaruhi prestasi belajar nan bersal dari eksternal diantaranya adalah: biaya pendidikan, fasilitas belajar, bimbingan orang tua, guru, kurikulum dan lain sebagainya.


Strategi Efektif buat Meningkatkan Prestasi Siswa nan Rendah Daya Tangkap

Sebagai seorang guru dari siswa dengan ketidakmampuan belajar, Anda harus lebih memperhatikan kebutuhan mereka dan fokus pada apakah atau tak mereka benar-benar menyerap informasi nan telah disebarluaskan di dalam kelas.

Anda juga mungkin harus mengembangkan metode alternatif pedagogi sehingga mereka bisa mengejar ketinggalan dengan apa nan diajarkan di kelas. Akhirnya, itu ialah tugas Anda buat memastikan bahwa siswa dengan ketidakmampuan belajar tak merasa 'berbeda' dari siswa lain, atau merasa bahwa mereka tak diberi kesempatan nan adil di dalam kelas. Di bawah ini akan diberikan ialah beberapa tips dan ide-ide nan akan membantu Anda mengambil langkah-langkah. Coba lihat.

  1. Menilai taraf ketidakmampuan belajar siswa dan kemudian mengimplementasikan salah satu metode berikut. Seorang siswa mungkin tak lemah seperti nan Anda rasakan dia terlihat. Demikian pula, siswa tak bisa belajar secepat nan Anda harapkan dia dengan menggunakan metode nan tepat.
  2. Semua instruksi di dalam kelas harus disediakan dalam format tertulis dan lisan. Tugas harus ditulis di papan tulis sehingga siswa bisa menyalinnya. Meskipun hal ini mungkin baik bagi siswa nan mengalami kesulitan menulis dengan cepat, bagi siswa nan memiliki kesulitan membaca.
  3. Anda kemudian bisa menguraikan tugas, tetapi pada kecepatan nan lambat sehingga mereka bisa mencatatnya dengan benar. Apalagi, jika ada keraguan mengenai tugas ini, mereka bisa diklarifikasi di kelas itu sendiri. Pastikan bahwa siswa tahu kapan tugas disebabkan sehingga mereka mulai bekerja pada mereka sesuai.
  4. Tugas nan diberikan kepada anak-anak tersebut idealnya harus kurang menantang daripada nan diberikan kepada siswa lain di kelas. Siswa tersebut perlu waktu buat mengatasi kesulitan, dan hanya dengan mengakomodasi kebutuhan mereka bahwa kapasitas belajar mereka bisa ditingkatkan.
  5. Proses pedagogi harus dipecah menjadi bagian-bagian kecil buat pemahaman nan lebih baik. Pengolahan bit kecil informasi lebih mudah daripada potongan besar bagi siswa dengan ketidakmampuan belajar.
  6. Penggunaan visual (diagram, grafik, gambar, dan model), audio (rekaman kaset), dan alat bantu lainnya nan akan membantu proses pedagogi harus dimanfaatkan buat membuat pemahaman dan retensi informasi sederhana.
  7. Misalnya, beberapa siswa dengan ketidakmampuan belajar mungkin mengalami kesulitan dengan matematika. Dalam kasus seperti itu, krusial bahwa Anda menggunakan metode sederhana mengajar mereka seperti penggunaan sempoa, penggunaan benda-benda lain nan mengajar mereka penambahan, pengurangan, dan perhitungan seperti lainnya.
  8. Sering meminta siswa buat memberi umpan balik sehingga Anda bisa menganalisis apakah atau tak mereka telah benar-benar memahami apa nan telah diajarkan kepada mereka. Misalnya, saat mengajar mereka penggunaan verba, meminta mereka buat membangun sebuah kalimat sederhana dengan kata kerja.
  9. Juga memastikan bahwa Anda bertanya kepada mereka bagaimana informasi ini bisa diterapkan dalam berbagai bidang kehidupan, tentu saja, dengan cara nan sederhana.
  10. Para pakar juga menyarankan memungkinkan siswa buat rekaman-rekaman informasi sehingga mereka kemudian bisa mencoba dan memprosesnya sinkron dengan kemampuan mereka nanti. Sekali lagi ini ialah ide nan baik buat mereka nan bermasalah dalam membaca cepat.
  1. Biarkan siswa buat menggunakan sumber daya nan akan membantu mereka memeriksa ejaan dan tata bahasa nan sahih dan tanda baca seperti pengolah kata online. Hal ini akan membantu mengurangi taraf kesalahan nan mungkin terjadi dalam proses penulisan.
  2. Siapkan pedoman belajar secara teratur dan memberikannya kepada siswa setidaknya 5-6 minggu sebelum ujian dimulai. Idealnya, kertas ujian nan telah ditetapkan buat siswa tersebut harus sedikit lebih mudah daripada buat siswa lain sehingga mereka tak kewalahan oleh pertanyaan-pertanyaan nan seharusnya buat menjawab.
  3. Siswa dengan ketidakmampuan belajar cenderung frustrasi jika mereka tak mampu mengatasi pelajaran di kelas. Dalam kasus seperti itu, sangat krusial bahwa Anda akan mendukung upaya mereka meletakkan dalam proses belajar. Juga melibatkan orang tua dalam proses belajar dan mengajar buat kegunaan maksimal dari siswa.
  4. Hindari menghukum siswa tersebut dalam kelas sebab hal ini hanya akan menambah stres dan frustrasi dan melemahkan kinerja mereka. Hindari menilai kinerja mereka berdasarkan skor IQ mereka. Hanya sebab mereka tak bisa memahami jenis informasi eksklusif atau metode-metode nan disediakan, tak berarti mereka bodoh dengan cara apapun.

Nah, Prestasi belajar dan faktor-faktor nan mempengaruhinya ternyata merupakan komponen krusial dalam meningkatkan mutu output pendidikan. Sehingga mau tak mau, suka tak suka kita harus belajar agar prestasi belajar kita meningkat dan setidaknya akan mendongkrak mutu pendidikan kita. Semoga (*)