Manfaat Keberadaaan Jembatan Suramadu
Sebelum mulai pembangunannya, Jembatan Suramadu diliputi oleh bayang-bayang keraguan dan keniscayaan dan menimbulkan banyak polemik. Salah satu di antaranya ialah planning penempatannya di jalur patahan dan gempa. Tidak hanya itu, faktor hembusan angin nan kencang menjadi masalah lain dan tentu bisa memengaruhi pada kontruksi jembatan nantinya.
Untuk menjawab teka-teki besar tersebut, para pakar nan melibatkan berbagai bidang ilmu melakukan penelitian secara mendalam selama 1 tahun dari 2003 sampai 2004. Hasilnya, mencengangkan. Jembatan Suramadu mampu tegap berdiri dan dapat tahan terhadap guncangan gempa sampai dengan skala 7 Richter. Mengingat jembatan ini berdiri di atas Selat Madura dirancang dengan menggunakan sistem antikorosi pada tiang-tiang penyangga bajanya.
Selain itu, buat mendukung wahana transportasi lainnya terutama wahana transortasi laut, maka Jembatan Suramadu pun di-desain agar dapat memungkinkan kapal-kapal bisa melintas di bawahnya.
Suramadu - Jembatan Penghubung Dua Pulau
Suramadu ialah singkatan dari Surabaya dan Madura. Suramadu merupakan nama dari sebuah jembatan nan menghubungkan Kota Surabaya dan Pulau Madura (Kota Bangkalan). Jembatan Suramadu terletak di Provinsi Jawa Timur, Indonesia, melintasi Selat Madura dengan panjang 5,438 meter.
Jembatan Suramadu dapat dilewati dengan menggunakan kendaraan mobil dan sepeda motor. Jalannya terdiri atas 2 bagian arah, satu arah nan menuju Madura dan satu arah nan menuju Surabaya. Jalan buat kendaraan mobil dan motor pun berbeda. Kendaraan nan akan melalui Jembatan Suramadu ini harus membayar sejumlah uang nan disebut dengan istilah tol.
Jembatan Suramadu terdiri atas tiga bagian yaitu jalan layang, jembatan penghubung, dan jembatan utama. Proyek Jembatan Suramadu dijadikan sebagai proyek nasional dengan dikukuhkan melalui terbitnya keputusan presiden no 55 tahun 1990 tentang Proyek Pembangunan Jembatan Madura.
Beberapa hal nan melatarbelakangi munculnya proyek Jembatan Suramadu adalah:
- Terbatasnya aksesibilitas di Pulau Madura (Bangkalan, Sampang, Sumenep, dan Pamekasan) nan berimbas pada perkembangan wilayah nan kurang pesat dibandingkan daerah di Jawa Timur lainnya.
- Jembatan Suramadu ini merupakan bagian grand design pembangunan kawasan industri dan perumahan dan sektor-sektor lainnya nan berada di wilayah kedua sisi jembatan.
- Munculnya dukungan dari DPR RI terhadap pembangunan Jembatan Suramadu.
Pembangunan Jembatan Suramadu merupakan bagian nan tidak terpisahkan dari suatu upaya buat melakukan pengembangan kawasan buat membawa kawasan Madura ke arah modern dan juga merupakan upaya ekspansi Kota Surabaya sebagai kota metropolitan.
Dalam Keputusan Presiden Nomor 79 tahun 2003, tercantum sejumlah tujuan nan hendak dicapai dengan dibangunnya Jembatan Suramadu ini yaitu:
- Pembangunan Jembatan Suramadu dilakukan dalam rangka peningkatan perekonomian Pulau Madura khususnya dan Provinsi Jawa Timur umumnya.
- Pembangunan Jembatan Suramadu dilakukan sebagai bagian dari pembangunan kawasan industri dan perumahan serta sektor-sektor lainnya dalam wilayah-wilayah di kedua sisi ujung jembatan yaitu Surabaya dan Bangkalan (Madura).
- Pelaksanaan pembangunan Jembatan Suramadu beserta pembangunan kawasan industri dan perumahna dilakukan dengan memerhatikan planning tata ruang wilayah provinsi Jawa Timur dan planning tata ruang sejumlah daerah yaitu Kabupaten Gresik, Kabupaten Mojokerto, Kota Mojokerto, Kabupaten Sidoarjo Kabupaten Lamongan, Kabupaten Bangkalan, Kabupaten Pamekasan, Kabupaten Sampang, Kabupaten Sumenep, dan Kota Surabaya.
Konstruksi Jembatan Suramadu
Jembatan Suramadu memulai pembangunannya ketika diresmikan pada 23 Agustus 2003 oleh Presiden Megawati Soekarno Putri. Pembangunan Jembatan Suramadu merupakan kerja dari Konsorsium Kontraktor Indonesia nan terdiri atas perusahaan kontruksi PT Adhi Karya, PT Hutama Karya, dan PT Waskita Karya.
Pekerjaan pembangunan Suramadu juga dibantu oleh Konsorsium KOntraktor Cina nan terdiri atas Perusahaan Jalan dan Jembatan Cina dan Konsultan Teknik Pelabuhan Cina. Jembatan Suramadu secara resmi dioperasikan penggunaannya pada 10 Juni 2009 nan diresmikan oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono.
Dalam mega proyek fenomenal ini, PT Ahdi Karya sebagai pimpinan Konsorsium Kontraktor Indonesia telah sukses menyelesaikan pembuatan Jembatan Suramadu dengan nilai kontrak senilai 4,5 triliun rupiah ini sinkron dengan jadwal nan ditentukan. Rencananya, jembatan Suramadu didesain buat mampu bertahan selama 100 tahun.
Pembuatan Jembatan Suramadu dilakukan di tiga sisi, baik dari sisi Bangkalan maupun dari sisi Surabaya. Sementara itu, secara bersamaan pula dilakukan pembangunan bentang tengah nan terdiri atas jembatan primer (main bridge) dan jembatan penghubung (approach bridge).
Pada proyek pembangunan Jembatan Suramadu menggunakan dua metode konstruksi yaitu cable stayed dan approach bridge .
1. Kontruksi Suramadu dan Bagiannya - Jalan Layang
Jalan layang (causeway) Jembatan Suramadu terdiri atas 36 bentang buat sisi Surabaya dan 45 bentang terdiri atas sisi Madura dengan panjang masing-masing 40 meter. Kontruksi bangunan bagian atas menggunakan PCI Girder. Sedangkan buat bagian bawah menggunakan pondasi pipa baja berdiamter 60 cm dengan panjang rata-rata 25 meter buat sisi Surabaya dan 27 meter buat sisi Madura.
2. Konstruksi Jembatan Suramadu dan Bagiannya - Jembatan Penghubung
Jembatan penghubung pada Jembatan Suramadu atau approach bridge berfungsi buat menghubungkan jembatan primer (main bridge) dan jembatan layang (causeway bridge). Jembatan atas menggunakan konstruksi penyangga beton kotak dengan bentang 80 meter sebanyak 7 bentang baik buat sisi Surabaya atau sisi Madura nan ditopang oleh oleh pondasi berdiameter 180 cm dengan panjang 60-90 cm.
3. Kontruksi Jembatan Suramadu dan Bagiannya - Jembatan Utama
Jembatan primer pada Jembatan Suramadu menggunakan konstruksi cable stayed dengan bentang 192 cm + 434 cm + 192 cm nan di topang oleh menara kembar setinggi 140 meter. Pada bagian jembatan ini terdapat pembagian lajur jalan menjadi empat lajur jalan buat setiap tujuan (Surabaya – Madura dan sebaliknya).
Lebar jembatan primer ialah 2 x 15.0 meter. Lebar ruas lajur kendaraan 2 x 2 x 3.50 meter. Satu lajur jalan nan diperuntukkan buat keadaan darurat 2 x 2.75 meter. Dikenal dengan struktur konstruksinya nan kuat, konstruksi Jembatan Suramadu tak dapat disamakan dengan Jembatan Kutai Kartanegara nan hanya menggunakan konstruksi cable stayed nan konvensional dan merupakan jembatan rangka nan dimodifikasi.
Jembatan Suramadu pun dirancang dengan menggunakan konstruksi cable stayed namun dirancang lebih tinggi dan kokoh.
Manfaat Keberadaaan Jembatan Suramadu
Sebuah pembangunan selayaknya bisa meningkatkan kehidupan ke arah nan lebih baik. Begitu pula dengan tujuan mulia nan ingin dicapai melalui pembangunan jembatan nan menghubungkan Surabaya dan Madura ini. Keberadaan Jembatan Suramadu ini tentu disambut gembira oleh warga Jawa Timur, sebab dengan hadirnya jembatan ini tali silaturahim antarwarga nan selama ini dipisahkan oleh lautan menjadi lebih dekat lagi.
Selain itu, tujuan primer nan krusial dengan keberadaan jembatan ini ialah bisa meningkatkan kesejahteraan dengan meningkatkan gairah perekonomian di kedua daerah. Dengan adanya Jembatan Suramadu sudah barang tentu membawa perkembangan buat Pulau Madura walaupun sampai sekarang ini perkembangannya tak terlalu menonjol seperti nan dialami Kota Surabaya.
Akan tetapi banyaknya wisatawan nan berkunjung ke Madura atau hanya buat menikmati berkendara di jembatan terpanjang di Asia Tenggara tersebut dapat menjadi alternatif "pendapatan" lain nan dihasilkan oleh Jembatan Suramadu.
Tentu keadaan ini dimanfaatkan oleh warga sekitar dengan mendirikan warung-warung sebagai loka beristirahat bagi warga nan mengunjungi Madura. Kondisi seperti ini bukan tak mustahil akan menjadikan Jembatan Suramadu sebagai objek wisata dan tentunya Kota Madura sudah dapat berbenah dengan menyajikan jenis-jenis wisata lainnya.
Madura selain dengan Jembatan Suramadunya, juga dikenal sebab memiliki kekayaan potensi wisata pantai nan latif dengan panorama nan bisa menarik perhatian dari pengunjung domestik maupun nan berasal dari mancanegara. Pantai Camplong di Kabupaten Sampang, Pantai Tlanakan di Kabupaten Pamekasan merupakan sedikit wisata pantai nan dimiliki Madura.
Di Kabupaten Sumenep wisatawan dapat mengunjungi pantai terindah yaitu Selopeng nan memiliki pasir putih dan ombak besar. Selain itu Lombeng terkenal dengan pasir putih dan cemara udangnya nan tak dimiliki oleh wisata pantai lainnya di Indonesia termasuk Bali sekalipun. Sebelum menuju tempat-tempat wisata ini, Jembatan Suramadu tentu saja harus Anda lalui terlebih dulu.