Teknik Pemijahan Udang Galah

Teknik Pemijahan Udang Galah

Udang jenis satu ini cukup terkenal. Ukurannya besar dan lezat buat dikonsumi. Bernilai hemat tinggi dan bisa diekspor keluar negeri. Itulah udang galah nan merupakan udang air tawar dari genus Macrobrachium .

Udang galah ini memiliki nama lokal seperti giant freshwater shrimp dan giant freshwater prawn di Amerika, golda chingri dan mocha chingri di India dan Bangladesh, udang satang dan udang duri di pulau Jawa, udang falah di Malaysia dan pulau Kalimantan, serta koong yai di Thailand.

Seperti udang lainnya, badan udang ini memiliki ruas-ruas nan ditutupi kulit-kulit keras. Badan udang galah terdiri atas tiga bagian yaitu, satuan kepala-dada ( cephalothorax ), bagian badan (abdomen) dan bagian ekor ( uropoda ).

Udang galah hayati dalam daerah perairan tawar dan perairan payau. Untuk pemijahan, udang betina akan bermigrasi ke payau. Perairan ini digunakan buat perkembangan larva. Setelah betamorfosis dari larva, udang akan kembali ke perairan tawar.

Udang ini mengalami 11 kali metamorfosis nan berlangsung selama 30-35 hari. Setelah itu berubah menjadi juvenil ( post larvae ) dan bentuknya sudah seperti udang dewasa dalam ukuran lebih kecil. Udang galah lebih bersifat omnivora, yaitu cenderung aktif.
Secara internal, pertumbuhan udang ini tergantung pada proses pergantian kulit dan taraf kerja osmotik. Pergantian kulit pada udang memiliki alur proses sebagai berikut.

  1. Intermoult akhir, yaitu berlangsungnya mobilisasi dan akumulasi cadangan metabolik dan bahan organik lainnya ke dalam hepatopankreas.
  1. Premoult yaitu kalsium (Ca) kulit lama diserap kembali dan disimpan dalam gastrolith.
  1. Moult , yaitu terjadinya divestasi kulit lama diikuti absorbsi air media eksternal dalam jumlah besar.
  1. Postmoult , yaitu berlangsungnya pengapuran dan pengerasan kulit baru.
  1. Intermoult yaitu, berlangsungnya pertumbuhan jaringan somatik pada tubuh udang setelah ganti kulit.


Klasifikasi Udang Galah

Pada umumnya, udang air tawar termasuk dalam famili Palaemonidae dan genus Macrobrachium . Namun, karakteristik spesifik nan membedakan udang galah dengan udang lainnya ialah bentuk rostrum -nya nan panjang dan melengkung. Pada bagian dada ada lima pasang kaki jalan (periopoda).

Pada bagian badan udang (abdomen) terdiri atas lima ruas. Setiap ruas memiliki sepasang kaki renang ( pleiopoda ). Pada udang galah betina, bagian ini agak melebar nan berfungsi buat mengeram telurnya.

Pada bagian ekor (uropoda) kaki renang udang berfungsi sebagai pengayuh atau disebut ekor kipas.Uropoda udang terdiri atas exopoda (bagian luar), endopoda (bagian dalam), dan telson (bagian ujung)

Perbedaan antara udang galah jantan dan betina ialah sebagai berikut.

  1. Udang Jantan

Pada udang jantan ciri-ciri nan membedakannya, antara lain :

  • Pasangan kaki jalan ke-2, tumbuh sangat besar, kuat, bercapit besar dan panjang.
  • Bagian perut udang jantan lebih ramping dari betina.
  • Kepala lebih besar dari udang betina.
  • Tubuh lebih langsing dan ruangan dibawah perut lebih sempit.
  • Alat kelamin udang jantan berada pada pangkal kaki jalan ke-5.
  1. Udang Betina

Ciri-ciri udang betina, antara lain :

  • Pasangan kaki jalan ke-2 tumbuh lebih kecil, dan capit ke-2 lebih pendek.
    • Bagian perut lebih gemuk dan lebar.
      • Kepala udang betina lebih kecil dari udang jantan.
        • Tubuh terlihat gemuk dan bagian bawah perut besar berfungsi buat mengeram telur.
          • Alat kelamin udang betina berada pada pangkal kaki jalan ke-3.


Teknik Pemijahan Udang Galah

Udang galah ialah udang nan banyak dicari. Rasanya lezat dan gurih dan diekspor ke luar negeri. Peminatnya banyak. Oleh sebab itu, sebuah upaya pemijahan buat produksi udang galah perlu dilakukan agar memenuhi pasar tersebut.

Kegiatan pemijahan dilakukan dengan memasangkan induk jantan dan betina nan siap kawin ke dalam wadah nan sama. Proses perkawinan udang dipengaruhi dan sangat berkaitan dengan proses pergantian kulit ( moulting ) induk betina. Pergantian ini juga dipengaruhi oleh kelenjar hormon nan berada pada tangkai mata.

Proses perkawinan udang berlangsung setelah udang betina berganti kulit nan disebut premattingmoult .Pergantian kulit ini menyebabkan udang betina menjadi lemah. Dalam keadaan inilah perkawinan terjadi.

Perkawinan belangsung sederhana, yaitu udang galah jantan mengeluarkan sperma, kemudian sperma tersebut akan ditampung pada spermatheca di antara kaki jalan betina. Selanjutnya pembuahan terjadi di luar tubuh induk saat telur turun melalui lubang kelamin. Lalu dipindahkan ke loka pengeraman nan berada di antara kaki renang induk betina sampai menetas.

Biasanya, proses pemijahan dilakukan di muara sungai. Hal ini disebabkan sebab larva udangdapat hayati dan berkembang pada kondisi air payau berkadar garam 8-12 ppt. Di Indonesia, pemijahan sangat mungkin dilakukan sepajang tahun sebab daerahnya nan tropis.

Dalam proses pemijahan dan budidaya udang galah, ada beberapa hal nan perlu diperhatikan.

  1. Air Tawar

Air harus higienis dari kotoran dan lumpur. Bebas dari berbagai pencemaran seperti pestisida, minyak, pelumas, limbah dan bahan-bahan lainnya. Air PAM bisa digunakan sebagai sumber.

Tapi sebab suplainya tak tetap, perlu dibuat penampungan dalam bak dan dialiri melalui pipa-pipa. Air tawar diperlukan buat pengenceran membuat air payau, pemeliharaan induk, larva, pencucian peralatan pembenihan, aklimatisasi dan penampungan sementara pascalarva.

  1. Air Laut

Air bahari dipergunakan harus bebas dari berbagai pencemaran dan memilik pH 7,7-8. Air bahari diperlukan buat mengencerkan dalam pembuatan air payau. Untuk itu, biasanya pemijahan udang dilakukan di lokasi-lokasi nan mudah mendapatkan air bahari seperti daerah-daerah pesisir.

  1. Suplai udara (aerasi)

Ini berguna buat pendistribusian oksigen, pakan hidup, dan pakan protesis agar bergerak seperti pakan hidup. Ini sebab udang lebih menyukai pakan nan bergerak (hidup). Aerasi dilakukan secara monoton selama pemeliharaan dan penetasan kista artemia. Udara nan dipompa dialirkan pada selang-selang kecil buat disebarkan dalam wadah pemijahan. Jumlah aerator tergantung volume air.

  1. Tenaga Listrik

Diperlukan sebagai penerangan, tenaga blower , pompa air, dll. Karena digunakan kontinyu, hendaknya disediakan generator pembangkit listrik karena sumber listrik PLN sering mati.

  1. Wadah Penetasan dan Pemeliharaan

Anda bisa menggunakan kolam tanah, kolam beton, dan akuarium. Namun, seringnya lebih menggunakan kolam tanah atau bak-bak beton dengan keluasan nan disesuaikan jumlah induk.

Kolam dipasang shelter atau loka berlindung udang nan sedang berganti kulit. Ini bisa menggunakan ranting-ranting pohon atau daun kelapa. Idealnya, air kolam buat pemijahan berkisar antara 80-100 cm. Jadi jangan sampai terlalu dalam.

Agar hasil pemijahan baik dan memuaskan, maka perlu dilakukan seleksi terhadap induk udang nan akan dipakai dalam proses pemijahan. Berikut kriteria-kriteria pemilihan induk udang nan baik.

  1. Induk udang galah betina berukuran di atas 40 gr dan jantan di atas 50 gr.
  1. Kantung pengeraman telur pada udang sudah berwarna abu-abu.
  1. Organ tubuh lengkap, tak cacat.
  1. Kulit higienis mulus bebas dari kotoran dan penyakit.
  1. Umur induk udang berkisar 8-20 bulan.
  1. Induk belum dipijahkan dari 7 kali.
  1. Induk berasal dari udang nan cepat pertumbuhannya. Selama proses pemijahan di wadah pemijahan, induk udang diberi pakan berupa pelet nan mengandung 30 % protein sebanyak 5% per hari dari berat biomass. Pakan diberikan 4 kali sehari selama 21 hari pemijahan.

Sebagai usaha budidaya udang, benih nan baik ialah syarat absolut buat diperhatikan dan ketercukupan persediannya. Benih udang dapat diperoleh dengan dua cara , antara lain :

  1. Benih udang dari alam.
  1. Benih udang dari balai-balai pembenihan.

Pangsa pasar udang ini begitu besar, baik dalam maupun luar negeri, sehingga kontinyuitas dan ekuilibrium antara produksi dan ketersediaan suplai benih harus benar-benar dijaga dan diperhatikan. Demikianlah sekilas tentang budidaya udang galah. Semoga bermanfaat.