Seni melukis tubuh Tradisional

Seni melukis tubuh Tradisional

Euphoria terhadap prestasi gemilang tim nasional sepakbola Indonesia dalam ajang AFF menyembulkan trend seni melukis tubuh atau nan kita kenal dengan body painting nan makin kreatif. Bukan hanya pipi atau paras saja nan dilukis namun tidak sedikit pula sekujur tubuh dan badan nan penuh dengan gambar simbol merah putih.

Bukan hanya para penggemar dan suporter bonek (bondo nekat atau berbekal nekad) nan bahagia dilukis, para seniman nan turut menyaksikan laga itu pun tidak luput dari lukisan tubuh.

Kreatifitas dalam membentuk lukisan pada tubuh pun digandrungi para suporter di berbagai belahan dunia, dengan corak nan sangat majemuk dan variatif.



Tradisi Lama

Seni melukis tubuh sebenarnya telah berlangsung sejak lama dan menjadi bagian dari sejarah tato atau rajah. Tato ditemukan telah dilakukan orang sejak 3 ribu tahun sebelum Masehi. Bahkan pada makam raja-raja Mesir Antik nan ditemukan di dalam piramid, juga terdapat tato atau rajah pada tubuh mumi. Kabarnya, pengaruh kekuasaan kerajaan Mesir Antik menyebabkan tradisi tato atau rajah menyebar ke berbagai belahan dunia.

Meskipun demikian, seni atau menggambar sesuatu merupakan ciptaan dan kemampuan khayalan manusia sejak manusia ada, baik nan dilakukan di batu, di atas daun, maupun di tubuh manusia. Karena itu tidak heran bila tato atau melukis pada tubuh juga ditemukan di berbagai suku primitif di berbagai belahan bumi. Dari suku Maya, suku Indian, hingga suku Dayak di Kalimantan.

Tradisi tato, rajah, atau melukis tubuh, selain mengandung unsur kepercayaan dan magis, juga merupakan simbol terhadap status maupun tingkatan seseorang dalam komunitasnya. Tato atau lukisan pada tubuh seseorang memag dibuat dengan maksud dan tujuan tertentu, serta sebagai media komunikasi dalam sebuah komunitas. Melalui lukisan yangterdapat pada tubuh itu pula, anggota komunitas dalam suatu masyarakat adat mengenal anggota lainnya.



Lukis Henna

Seiring perkembangan jaman, seni melukis tubuh juga mengalami modifikasi, meski maksud dan tujuannya tidak jauh berbeda. Pembuatan lukisan pada tubuh, selain memberikan kebanggaan juga merupakan bentuk aktualisasi diri diri. Bahkan di kalangan militer, melukis paras (face painting) dilakukan buat tujuan sebagai bentuk kamuflase.

Sedangkan dalam penyelenggaraan pernikahan, sebagian adat dan tradisi, juga melakukan atau memberikan penanda melalui tato atau lukisan pada tubuh. Sebagian masyarakat di kawasan Sumatra nan masih kuat pengaruh Melayu, mengecat atau mewarna kukunya saat menikah.

Tradisi lainnya mengharuskan pengantin, khususnya pengantin wanita, buat membuat lukisan di tangan dengan menggunakan pacar atau henna. Bahkan kini, lukisan di tangan masih sering dilakukan kaum wanita buat mempercantik diri.



Seni melukis tubuh Tradisional

Dalam melukis tubuh tentu kembali dalam mode lama, itu bukan konsep baru. Tradisi ini telah lazim dipraktikan dalam budaya kuno, beberapa di antaranya masih praktek sampai hari ini. Dalam bentuk-bentuk kuno, debu atau pasir nan digunakan buat membuat "lukisan ajaib".

Manusia, pada kenyataannya, telah melukis tubuh dengan pewarna alami, cat, pigmen, tato, abu, dan tanah liat sejak zaman prasejarah. Ini tanda bahwa pola lukisan dibuat pada tubuh dianggap memiliki kekuatan magis nan dapat mengusir roh dursila atau musuh nya, seperti bangsa Pictish di Inggris utara nan dipanggil pictish oleh orang Romawi sebab menggambar tubuh mereka lewat pictein biru.

juga digunakan buat merayakan acara-acara menguntungkan. Praktek ini masih bisa dilihat pada penduduk orisinil Selandia Baru, Australia, Kepulauan Pasifik, dan bagian-bagian eksklusif dari Afrika. Henna, atau Mehandi, nan terbuat dari herbal nan dikenal dengan nama nan sama, telah digunakan di India dan Timur Tengah sejak berabad-abad, khususnya selama upacara keberuntungan seperti pernikahan.

Mehandi telah berkembang dalam popularitas di Barat sejak 1990-an. Penduduk orisinil dari Amerika Selatan telah menggunakan arang basah, annatto, dan huito buat menghiasi tubuh dan paras .

Huito, nan merupakan pewarna hitam, bisa mengambil minggu buat memudar.

Badut dan aktor di seluruh global telah melukis paras , dan kadang-kadang bahkan tubuh , selama berabad-abad, nan terus bahkan hari ini. Kita dapat saja berspekulasi bahwa kosmetik nan digunakan saat ini telah berevolusi dari bentuk dari lukisan paras di masa lalu.



Seni melukis tubuh Modern

Dengan liberalisasi pemikiran dan penerimaan nan lebih luas dari aktualisasi diri publik dan pula kebebasan budaya, terutama mengenai ketelanjangan, pada tahun 1960, maka melukis tubuh sebagai bentuk seni telah menghadirkan kebangkitan seni ini di Barat.

Namun, masih ada du saat ini perdebatan tentang apakah seni melukis tubuh benar-benar sebuah bentuk seni, meskipun praktisi dan pengikutnya tak memiliki keraguan tentang itu menjadi begitu. Hal ini cukup jelas tak hanya dalam perkembangan panti dan seniman, tetapi juga festival nan diadakan secara berkala di Amerika Perkumpulan dan Eropa.



Seni melukis tubuh sebagai Fine Art

Dalam melukis tubuh, ada berbagai ide nan diambil dari berbagai sumber seperti seni alternatif, seni rupa, Rune, mitologi, dan urusan bahkan saat ini. bisa berhubungan dengan acara-acara atau peristiwa seperti gerakan protes politik atau acara olahraga, seperti sepak bola.

Pada era pasca 1960-an, beberapa metode eksperimental telah dicoba, seperti model nan ditutupi dengan cat dan berguling di atas kanvas sehingga cat dipindahkan ada. Tergantung pada cat nan digunakan, apakah multi-warni atau di monotones, gambar nan diciptakan dapat menjadi sangat menarik. Biasanya, bagaimanapun, cat akan diterapkan dengan menggunakan kuas, airbrush, spons bahari alami, atau hanya dengan jari-jari dan tangan. Hari-hari ini cat nan digunakan ialah non-alergi, tak beracun, dan mudah dicuci.



Langkah-langkah Keselamatan buat Seni melukis tubuh

Dalam lukisan tubuh, tindakan pencegahan eksklusif harus diperhatikan sebab takut nya ada target reaksi medis nan merugikan.

  1. Percobaan dengan pembuat atau cat akrilik buat mendapatkan menerapkan dan menggunakan lukisan tubuh, cobalah memastikan itu kondusif buat jenis kulit tertentu.
  2. Anda bisa mengunjungi seorang profesional buat membantu Anda tentang dalam melukis tubuh dengan desain nan diinginkan, atau kostum karakter nan ingin Anda tiru.
  3. Jangan membuat lukisan tanpa membaca bagian belakang paket buat memastikan bahwa itu ialah cat nan bebas dari racun, dan disetujui Menkes. Hindari bahan-bahan nan tak kondusif seperti timbal, PPD, CI 77007, CI 15985, CI 15850, dan sejenisnya.
  4. Dan ialah pilihan nan jauh lebih kondusif buat pergi dengan merek cat dariu badan profesional dari sebuah perusahaan terkenal.
  5. Jangan gunakan cat melukis tubuh pada daerah di mana produk mengatakan itu tak kondusif buat digunakan.
  6. Selalu ikuti pedoman dari paket cat buat melukis tubuh sebelum menggunakannya pada diri sendiri.
  7. Pastikan bahwa itu kondusif buat anak-anak dan bahwa cat itu benar-benar mengering sebab takut tertelan secara tak sengaja. Carilah batas usia nan diperbolehkan buat penggunaan cat.

Seni melukis tubuh ialah tambahan nan dramatis buat setiap acara rame ramean semacam ensemble baik buat pesta, acara olahraga, atau festival. Pastikan buat mencoba berbagai teknik nan tersedia secara online melalui tutorial tentang cara buat membuat hasil maksimal dari seni melukis tubuh ini.