Gua Hira dan Wahyu Kerasulan Muhammad

Gua Hira dan Wahyu Kerasulan Muhammad

Siapa tidak kenal Nabi Muhammad saw.? Manusia mulia nan sampai sekarang namanya disebut berulang-ulang dalam satu hari oleh milyaran manusia di muka bumi. Tiap hari, jutaan doa dari berbagai belahan global tidak putus-putus dilantunkan untuknya. Inilah manusia agung nan ditempatkan oleh Michael Hart (penulis buku “Seratus Tokoh Paling Berpengaruh di Dunia” ) di posisi nomor 1 orang paling berpengaruh dalam peradaban manusia!

Sangat mudah buat mempelajari riwayat hayati Nabi Muhammad saw., sebab ada ribuan buku nan telah ditulis tentangnya. Tak terhitung jumlah buku atau kitab nan berisikan hadis-hadis, yaitu perkataan dan perbuatan nabi nan diriwayatkan oleh orang-orang terdekat Nabi.

Sebuah contoh nan telah disebutkan tadi bahwa ada seorang nan tidak memiliki agama Islam sangatlah bisa mengetahui betapa sangat berpengaruhnya sosok Nabi Muhammad dalam kehidupan umat Islam ataupun juga umat manusia secara keseluruhan.



Kelahiran Muhammad

Riwayat hayati Nabi Muhammad saw. banyak ditulis berdasarkan kajian, baik dari Muslim maupun Nonmuslim. Sebagian besar ilmuwan Muslim berpendapat bahwa Muhammad saw. dilahirkan pada tanggal 12 Rabiul Awal tahun 570 Masehi. Tahun tersebut dikenal sebagai Tahun Gajah, merujuk pada penyerbuan Raja Abraham dengan pasukan gajahnya ke Mekkah.

Menurut versi ilmuwan Barat (Prancis) Caussin de Perceval dalam Essaisur l'Histoire des Arabes , Muhammad lahir pada bulan Agustus 570. Orangtuanya bernama Abdullah bin Abdul Muttalib dan Siti Aminah binti Wahab. Muhammad telah menjadi yatim sejak dalam kandungan. Di usia kanak-kanak, ibundanya pun menyusul sang ayah menghadap Sang Khalik.

Awal kehidupan manusia nan diberi nama Muhammad ini telah diawali dengan adanya peristiwa penyerangan Ka’bah oleh penguasa Yaman pada saat itu. Penguasa ini bernama Abraha nan ingin menghancurkan Ka’bah. Uasaha ini digagalkan oleh Alloh dengan mengirimkan burung Ababil nan membawa batu dari neraka. Batu dilemparkan ke seluruh pasukan Abraha sehingga tidak berhasilkan menghancurkan Ka’bah.

Inilah peristiwa nan menyertaikelahiran dari Nabi Muhammad. Dan hal ini bisa kita temukan pada Al quran Surat Al fil. Karena memang Alloh telah mengabadikan peristiwa tersebut di dalam surat ini.



Kepribadian Muhammad

Sebelum selebaran kenabian Rasul datang, Nabi Muhammad ialah sosok pemuda nan sudah disegani oleh kalangan masyarakat Mekkah pada sat itu. Di kota Mekkah, sejak kecil Muhammad dikenal sebagai pribadi nan jujur.

Pekerjaan sebagai penggembala kambing telah menempa jiwa, kejujuran, dan kesabarannya. Hingga usia remaja, Muhammad dikenal sebagai seorang pemuda nan alim, tak pernah terlihat berhura-hura seperti kebanyakan pemuda sebayanya. Padahal, sebagai seorang pemuda dari keturunan bangsawan nan berkecukupan, Muhammad dapat melakukan apa pun sesuka hatinya.

Muhammad muda dikenal sebagai seorang tokoh di kalangan pemuda Mekkah nan sangat anti terhadap kesewenang-wenangan dan penindasan. Saat Muhammad menginjak usia 25 tahun, seorang pengusaha kaya raya di Mekkah bernama Siti Khadijah tertarik menjadikannya sebagai manajer buat mengendalikan usahanya. Khadijah tertarik dengan rekam jejak Muhammad nan dikenal jujur, cerdas, dan berjiwa pemimpin.

Ternyata Allah swt. memang menakdirkan Muhammad berjodoh dengan Siti Khadijah. Mereka pun menikah dan dikaruniai enam orang anak .



Gua Hira dan Wahyu Kerasulan Muhammad

Dalam buku buku “Riwayat Nabi Muhammad saw.” karangan Husni Haekal, diceritakan bahwa di puncak Gunung Hira, Muhammad selalu menghabiskan sebagian besar waktunya buat menyendiri pada bulan tertentu, khususnya di bulan Ramadhan. Suatu Norma nan lazim dilakukan oleh kebanyakan ilmuwan dan orang alim Arab pada masa itu.

Gua Hira terletak tak jauh dari Mekkah. Di loka inilah Muhammad pertama kali menerima wahyu kenabian, nan ditandai dengan turunnya ayat-ayat Al Quran pada tanggal 17 Ramadhan tahun 610 Masehi.

Ibnilah nan menjadi awal dari perjalanan dakwah rasul buat menyebarkan Islam. Wahyu pertama nan diterima oleh rasul ini menghantarkan beliau buat menjadi sosok mediator bagi Tuhan dan juga makhlukNya, disinilah peran beliau sebagai Nabi dan Rasul.



Muhammad dan Dakwah Islam

Mengapa ajaran Muhammad saw. mendapat tantangan cukup keras dari para pemuka masyarakat dan bangsawan Mekkah pada masa itu?

Ini dilatarbelakangi oleh Norma nan dikembangkan oleh pemuka Mekkah saat itu agar masyarakatnya menyembah dewa-dewa berwujud patung nan diletakkan di sekitar Ka’bah. Sebuah strategi busuk agar masyarakat Mekkah semakin bodoh dan para pemuka Mekkah mendapat laba politis (kekuasaan) sekaligus laba ekonomi.

Maka ketika Muhammad mulai melakukan syi’ar tentang keesaan Allah nan menyatakan bahwa “Tidak ada Tuhan nan patut disembah selain Allah swt.”, para pemimpin Mekkah menjadi bak kebakaran jenggot. Para penguasa nan dipimpin oleh Abu Lahab dan Abu Jahal—yang notabene masih merupakan saudara dekat Muhammad, merasa eksistensi mereka akan mendapat saingan. Dengan segala cara, mereka berupaya keras menghentikan langkah-langkah Muhammad saw buat menyebarkan Islam.

Dakwah di Mekkah dijalankan dalam jangka waktu sekita tiga belas tahun. Ada beberapa kalangan sahabat nan disebut sebagai assabiquna awwalun yaitu mereka nan telah bersilam dari golongan pertama.

Namun, dalam menjalani dakwah di Mekkah ini, Rasul dan para sahabat banyak sekali menerima penentangan. Baik itu penentangan nan berupa cacian dan makian sampai berupa kontradiksi fisik. Seperti mencelakai atau bahkan sampai membunuh paa sahabat nan telah bersilam.

Oleh sebab itulah maka rasul memikirkan buat mencari huma dakwah baru nan lebih potensial demi perkembangan dakwah Islam. Setelah wahyu turun dari Alloh mengenai peruntah hijrah ini, maka Rasul dan para sahabat pun akhirnya melakukan hijrah ke kota Madinah.



Hijrah dari Mekkah ke Madinah

Penolakan nan keras bahkan ancaman pembunuhan membuat ajaran nan dibawa Muhammad menjadi semakin sulit berkembang. Akhirnya Muhammad mendapat perintah dari Allah swt. buat berhijrah atau pergi meninggalkan kota Mekkah menuju Madinah beserta para pengikutnya nan telah memeluk Islam.

Madinah dipilih oleh Allah swt. sebab masyarakatnya lebih terbuka serta toleran dan para pemimpinnya dikenal bijaksana. Akhirnya Islam berkembang cukup pesat di Madinah. Di Madinah, Nabi membangun masjid pertama kali untuk Islam nan sekarang dikenal sebagai Masjid Quba.

Sebelum rasul dan para sahabat hijrah dari mekkah ke madinah, rasul telah mengutus seorang sahabat bernama Mush’ab Bin Umair sebagai utusan Islam ke Madinah. Mush’ab memiliki tuga sberat buat bisa menyiapkan kondisi Madinah agar bisa siap buat menerima Islam. Di sana Mush’ab mengajarkan dan memahamkan penduduk madinah buat mengerti dan paham akan ajaran Islam.

Peristiwa hijrahnya Muhammad saw. merupakan langkah sangat krusial dalam periode pengembangan Islam hingga dikenal sebagai salah satu agama dengan penganut nan berkembang pesat setiap tahunnya.

Dakwah rasul di Madinah masuk ke dalam termin penerapan hukum Islam secara total dan menyeluruh. Saat inilah Rasul atau Nabi Muhammad mendirikan negara islam nan mendasarkan hukumnya kepada semua anggaran Islam. Dan rasulnya pada saat itu menjadi pemimpin umat islam.

Rasul mulai memantapkan keadaan dalam negeri madinah. Rasul mengajarkan tentang ajaran Islam dengan lebih intes lagi. Rasulpun juga mengatasi perselisihan dengan bani nan ada di madinah dan sekitar madinah nan masih menganut keyakinan mereka.

Setelah dirasakan bahwa keadaan dalam negeri telah mantap, maka rasul melakukan salah satu tugas berat dalam Islam yaitu menyebarluaskan Islam keluar dari Madinah. Hal ini dilakukan dengan mengajak semua penguasa negara lain buat mau berhukum dan menerapkan hukum Islam di wilayahnya.

Rasul menyebarkan Islam ini dengan dua jalan, jalan damai dan jalan perang. Jalan damai ditempuh jika penguasa negara lain itu menerima ajakan rasul. Namun diperangi jika menolah. Semuanya dilakukan agar setiap umat manusia ini merasakan cahaya dan rahmat dari agama Islam ini.

Begitulah nan ada dan dilakukan rasul ketika menjadi pemimpin di Madinah. Sampailah pada saat Rasul wafat. Kepemimpinannya dilanjutkan oleh pemimpin Islam nan lain nan disebut dengan khalifah.

Sungguh panjang riwayat hayati Nabi Muhammad saw. Tak cukup selembar dua lembar kertas untuk menuliskannya. Riwayat panjang nan berujung pada satu kesimpulan. Bahwa beliau ialah sosok pemimpin nan utuh. Seorang nabi nan mengajarkan keesaan Allah merangkap pemimpin umat, pemimpin keagamaan, kemasyarakatan juga politik.

Peristiwa hijrah pada tahun 623 Masehi itu mengandung hikmah nan mengajarkan keharusan umat Islam buat berani menempuh langkah besar dalam perjalanan dakwah. Mencari lingkungan atau huma baru nan memungkinkan benih kebenaran dan kebajikan tumbuh lebih subur.