Cara Kerja Kartu Kredit
Kartu kredit, biasa disebut sebagai uang plastik. Sudah marak dan banyak keluar belakangan ini. Kartu ini dikeluarkan oleh bank, baik bank Mandiri, BCA, Danamon, Mega, BRI, BNI dan banyak bank lainnya. Setiap kartu kredit punya namanya masing-masing, sinkron dengan bank nan mengeluarkannya. Katakan saja, Bank berdikari mengeluarkan beberapa kartu kredit, seperti Kartu Kredit Berdikari Platinum , Gold atau Silver.
Beda Ketiganya
Ketiga kartu kredit memiliki nama nan berbeda sebab memiliki fungsi nan berbeda. Letak perbedaannya pada jenis pinjaman jumlah uang di dalamnya. Kartu kredit Berdikari platinum merupakan kartu kredit berdikari nan jumlah pinjamannnya paling besar dan juga nan memiliki nilai laba tersendiri.
Contoh benefit bagi pemilik kartu kredit berdikari jenis platinum ialah laba ketika menaiki pesawat. Pemilik kartu dapat mendapatkan penerbangan dengan perdeo buat class nan tengah diprogramkan oleh maskapai penerbangan terkemuka.
Mendapat airport longue di 16 bandara terkemuka di tanah air, secara gratis. Mendapat diskon ketika bermain golf, mendapat point setiap pembelanjaan tertentu, mendapat perdeo ansuransi perjalanan dan mendapat tawaran menarik dengan merchant nan sudah bekerja sama dengan bank Mandiri.
Keuntungan kartu kredit berdikari jenis platinum juga disesuaikan dengan ongkos keanggotaannya pertahun nan jumlahnya lebih tinggi dibanding kartu kredit berdikari lainnya. Dan nan ditonjolkan oleh kartu kredit berdikari jenis platinum ialah besarnya pinjaman nan dikeluarkan bank, di atas empat puluh juta rupiah.
Beda Bank, Beda Pelayanan
Lain bank, lain kebijakan, sebab bank BCA pun mengeluarkan jenis kartu dan ada nan bernama kartu kredit BCA platinum. Kelebihannya tentu pada nilai pinjaman dan benefit nan diberikan, walaupun kebijakan BCA berbeda dengan Mandiri.
BCA juga memberlakukan hal sama pada majemuk jenis kartu nan mereka punya, biasanya itu pada iuran tahunan nan dikenakan pada pemilik kartu. Semakin ekslusif dan besar nilai pinjaman kartu tersebut, maka akan semakin besar nilai iuran tahunannnya.
Bagaimana dengan bank Mega, Danamon ataupun BRI . Merekapun menerapkan sistem nan hampir serupa. Mengeluarkan aneka jenis kartu kredit dengan sebutan nan hampir sama, Platinum, Gold dan Silver, dan semuanya pun memiliki jenis peraturan nan sama. Setiap bank akan mengeluarkan kebijakan-kebijakan tersendiri, namun intinya dan point nan disampaikan sama.
Cara Kerja Kartu Kredit
Sebenarnya, apa sih itu kartu kredit? Sinkron dengan namanya, kartu kredit merupakan kartu nan didalamnya ada sejumlah nilai nan dipinjamkan Bank kepada kita. Yang pembayarannya diberi satu kali putaran dalam satu bulan.
Artinya, ketika kita memiliki kartu kredit, maka kita diberikan oleh bank sejumlah dana eksklusif nan boleh kita pakai dengan limit waktu pinjaman satu bulan. Dengan catatan, pinjaman tersebut tak berupa uang tunai, namun berupa limit nilai nan dapat dipakai buat berbelanja atau membeli sesuatu.
Uang tunai pun dapat kita ambil, namun kita akan kena kembang besar, senilai 3 % perbulan, sudah begitu, kita pun akan kena biaya penarikan sebesar 3% juga. Jadi, kartu kredit memang tak diperuntukkan buat uang tunai, namun diperuntukkan bagi nilai pembelanjaan tertentu.
Kalau melihat fungsinya, seolah bank tersebut memberi kita pinjaman buat bersikap konsumtif. Ya, bagaimana tidak, kita diberi pinjaman uang buat berbelanja, itu artinya kita disodori uang nan hanya dapat kita gunakan buat membeli barang.
Ditambah lagi dibanyak toko pun dicantumkan diskon eksklusif bila mengunakan kartu kredit. Seperti Gramedia nan sudah lama bekerja sama dengan pihak Bank BCA dalam pemberian diskon, atau Dufan nan mengeluarkan diskon spesifik bagi pemegang kartu kredit BNI.
Bahkan di beberapa Mall nan menyediakan loka makan bonafit sengaja memasang spanduk besar-besar dari bank Berdikari nan isinya menawarkan diskon spesifik bagi pemegang kartu kredit Berdikari . Siapa nan tak tergiur bila melihat jumlah diskonannya nan nilainya lumayan menghemat isi dompet.
Penggunaannya pun gampang. Tinggal kita berikan kartu kredit kita nan ada logo master cardnya ataupun Visa buat digesek oleh mesin EDC khusus. Maka, bank dengan mudahnya mentransfer sejumlah uang pada merchant tersebut dan akan meneruskan pinjaman pada tagihan diakhir bulan nan akan dikirim ke rumah kita.
Setiap kartu kredit niscaya memiliki logo Visa ataupun mastercard. Kedua logo tersebut memang sudah mendunia. Kalau kartu kredit kita memiliki logo tersebut, kita dapat membelanjakannya ke mana pun, bahkan sampai keluar negeri. Selama kita berjumpa merchant nan menempelkan kedua logo tersebut, ataupun salah satunya, maka dapat dipastikan, merchant tersebut bekerja sama dengan pihak master card ataupun Visa.
Waspada Kredit Macet
Biasanya, namanya pinjaman sering membuat orang gegabah. Merasa tak mengeluarkan uang, namun bisa beli apapun membuat sebagian orang kalap dalam mengontrol penggunaan kartu kredit mereka. Alhasil, ketika tagihan datang pada akhir bulan, si empunya kartu terkejut dan merasa tak mampu membayar.
Untuk meringankan beban, pemilik kartu niscaya akan melirik kata-kata, pembayaran minimal dan akan membayar sejumlah minimal nan tertera pada kertas tagihan, tanpa menyadari dia tengah menggantung lehernya sendiri. Pembayaran jumlah minimal, berarti kita melibatkan hutang pada bank nan tak terbayar dan akan dikenakan bunga.
Pada kartu kredit, kembang nan dikenakan tak main-main. Bunga berbunga istilahnya. Selama kita tak menggenapi jumlahnya dengan tepat, maka residu uang nan tak kita bayarkan akan berlipat ganda dalam bulan berikutnya, dan bulan berikutnya lagi dilipat dua kembali.
Tanpa disadari bagi orang nan berhutang, nilai hutangnya nan semula satu juta, dalam empat tahun sudah membengkak menjadi seratus juta. Bayangkan, betapa mengerikannya system kembang berbunga ini. nan membengkak bukan pokoknya, tapi bunganya nan berkembang tak masuk akal.
Kalau itu terjadi, pemilik kartu tak dapat protes. Yang terjadi biasanya tentu kredit macet . Nama si pemegang kredit akan terblack list dalam catatan perbankan. Segala urusan berikutnya kalau ingin berhubungan dengan bank akan dipersulit. Ujung-ujungnya, akan datang penagih hutang, atau biasa disebut debt collector. Mereka akan menteror lewat telepon, datang dan menjatuhkan mental si terhutang sehingga nan memiliki hutang hidupnya tak nyaman.
Gunakan dengan Cerdas
Kalau dilihat dari dampak nan disebabkan kredit macet tak ada enak-enaknya. Sistem kembang perbulan nan tak masuk akal, lalu pelipat gandaan kembang sehingga bunganya dapat jauh lebih besar dari total peminjaman sehingga ketika dibiarkan akan keluar angka tak masuk akal nan membuat kita meringis ngeri, ternyata membuat kita berpikir bahwa memiliki kartu kredit ternyata tak ada enak-enaknya.
Kalaupun ingin memiliki kartu kredit, maka pastikan bahwa ada ialah orang nan cukup cerdas dan bijak dalam penggunaannya. Yang terpenting, kontrollah nilai belanja nan dikeluarkan. Belilah barang sinkron kebutuhan. Ingat, uang nan dipakai hanya pinjaman nan harus segera dikembalikan kepada pihak Bank dalam tempo sebulan.
Bayarlah tagihan tepat waktu, dengan total holistik jumlah belanja. Jangan sekali-kali membayar dengan jumlah minimal, Karena dibulan berikutnya angka nan muncul akan membuat kita sakit perut.
Lebih baik lagi kalau menggunakan kartu kredit buat membeli barang nan dapat dijual lagi, jadi di bulan selanjutnya barang nan dibeli sudah dapat disulap menjadi rupiah nan dapat digunakan buat membayar tagihan kartu kredit, dan kita sudah dapat menikmati untungnya.