Perkembangan Majelis Rasulullah

Perkembangan Majelis Rasulullah

Majelis Rasulullah merupakan sebuah majelis taklim nan dipimpinan oleh Habib Munzir bin Fuad Al-Musawa. Majelis Rasulullah ini didirikan pada 1998 dan hingga saat ini selalu diadakan rendezvous rutin nan diadakan pada malam Selasa, di Masjid Raya Almunawar Pancoran, Jakarta Selatan.

Sesuai dengan namanya, Majelis Rasulullah mengajak umat Islam buat mencintai Nabi Muhammad dan sunnahnya, serta menjadikan Nabi Muhammad sebagai idola umat Islam. Majelis Rasulullah juga mengajak umat Islam buat bertobat dan melakukan amalan-amalan nan bermanfaat sinkron dengan sunnah Rasulullah.



Sejarah Majelis Rasulullah

Aktivitas dakwah Majelis Rasulullah dimulai ketika Munzir bin Fuad bin Abdurrahman Almusawa sebagai pimpinan dari Majelis Rasulullah lulus dari pendidikannya di Darul Mustafa pimpinan Habib Umar bin Muhammad bin Salim bin Hafidz bin Syech Abubakar bin Salim di Tarim Hadhramaut Yaman.

Sekembalinya Habib Munzir ke Jakarta, ia memulai berdakwah pada 1998. Habib Munzir membuka majelis setiap malam Selasa sama seperti gurunya Habib Umar bin Hafidz nan membuka majelis mingguan pada malam nan sama. Sebelum memimpin Majelis Rasulullah, Habib Munzir sempat memimpin Ma'had Assa'adah, sebagai wakaf dari Habib Umar bin Hud Alattas di Cipayung. Namun setelah setahun, Habib Munzir tak melanjutkan kepemimpinannya di ma'had tersebut.

Perjalanan panjang Habib Munzir sebelum akhirnya Majelis Rasulullah berdiri dimulai dengan berdakwah dari rumah ke rumah pada malam Selasa dan dari majelis nan satu ke majelis nan lainnya di sekitar Jakarta.

Pada awalnya ia mengajarkan Fikih dasar, namun tampaknya para jama'ah kurang bersemangat menerima bimbingannya. Habib Munzir kemudian mengubah arah dakwahnya dengan menyampaikan nasihat-nasihat mulia baik dari hadits maupun dari Al-Qur'an dengan mengajak kepada kebaikan dan menjauhi kemungkaran.

Ia tak lagi membahas permasalahan Fikih namun mulai memberikan nasihat-nasihat mulia dari Al-Quran dan hadits Rasulullah nan disampaikan dengan bahasa nan mudah dipahami maknanya. Ia mengarahkan agar jama'ah menjadikan Rasulullah sebagai idola dalam kehidupannya dan panutan dalam tindakan kesehariannya baik dalam ibadah maupun dalam bidang muamalah.

Nama Majelis Rasulullah pun akhirnya diberikan oleh Habib Munzir ketika para jama'ah meminta majelis mereka diberi nama. Nama Majelis Rasulullah diberikan sebab apa nan disampaikan dalam Majelis Rasulullah itu memang tidak ada nan dibicarakan selain ajaran dari Rasulullah.

Dalam Majelis Rasulullah ini diberikan bimbingan agar mencintai Allah dan Rasul-Nya, maka majelis taklim ini diberi nama Majelis Rasulullah. Dengan asa agar jama'ah Majelis Rasulullah bisa mencontoh akhlak Rasulullah baik dalam ibadahnya maupun dalam bermasyarakat dan menjadikan Rasulullah sebagai suri teladan nan baik dalam kehidupan.



Pimpinan Majelis Rasulullah

Siapakah pimpinan dari Majelis Rasulullah? Dialah Habib Munzir bin Fuad Al-Musawa atau lebih dikenal dengan Munzir bin Fuad bin Abdurrahman Almusawa. Ia lahir di Cipanas pada 23 Februari 1973. Ia ialah anak ke empat dari empat bersaudara nan lahir dari pasangan Fuad bin Abdurrahman Al-Musawa dan Rahmah binti Hasyim Al-Musawa.

Sebelum memimpin Majelis Rasulullah, Habib Munzir terlebih dahulu mempelajari ilmu keagamaan di Ma’had Assaqafah Al Habib Abdurrahman Assegaf di Bukit Duri Jakarta Selatan, lalu mengambil kursus bahasa Arab di LPBA Assalafy Jakarta timur.

Setelah itu, Habib Munzir kembali memperdalam Ilmu Syari’ah Islamiyah di Ma’had Al Khairat, Bekasi Timur, kemudian diteruskan ke Ma’had Darul Musthafa di Ma’had Habib Umar bin Muhammad bin Salim bin Hafidz bin Syech Abubakar bin Salim di Hadhramaut Yaman.

Pada 1998, Habib Munzir Al-Musawa kembali ke Indonesia dan mulai berdakwah dengan perjalanan dakwah nan sangat panjang sampai akhirnya ia dikenal sebagai pemimpin dari Majelis Rasulullah.



Perkembangan Majelis Rasulullah

Semakin hari jama'ah Majelis Rasulullah semakin banyak sehingga Habib Munzir memberikan ceramahnya di empat masjid besar dan bergantian pada setiap malam Selasa.

Empat masjid besar loka diadakannya dakwah dari Majelis Rasulullah ini ialah Masjid Raya Al-munawar Pancoran, Jakarta Selatan, Masjid Raya At-Taqwa Pasar minggu, Jakarta Selatan, Masjid Raya At-Taubah Rawa Jati, Jakarta Selatan, dan Ma`had Daarul Ishlah di Jalan Raya Buncit Kalibata Pulo.

Majelis Rasulullah kemudian dipusatkan di Masjid Raya Almunawar Pancoran, Jakarta Selatan. Majelis Rasulullah kini selalu dihadiri oleh sekitar 10.000 jama'ah setiap minggunya. Habib Munzir kemudian meluaskan wilayah dakwah Majelis Rasulullah ke beberapa wilayah.

Saat ini Majelis Rasulullah sudah tersebar hampir di seluruh wilayah Pulau Jawa. Majelis Rasulullah juga makin meluas ke Bali, Mataram, Irian Barat, bahkan ke luar negeri seperti Singapura dan Malaysia. Majelis Rasulullah juga sudah masuk ke stasiun televisi. Bahkan Majelis Rasulullah juga telah meluas ke jaringan internet dengan membuka Website Majelis Rasulullah.

Dalam website Majelis Rasulullah tersebut dijelaskan tentang profil Majelis Rasulullah, ada tanya jawab, program dan laporan dakwah dan nan lainnya. Untuk masuk ke website Majelis Rasulullah kita terlebih dahulu harus memiliki koneksi ke internet dan di mesin pencarian ketikan Majelis Rasulullah atau langsung ke situsnya, yaitu majelisrasulullah.org.

Bahkan kini telah tersedia VCD-VCD ceramah dari pemimpin Majelis Rasulullah Habib Munzir Almusawa dan telah beredar juga rekaman VCD Perjalanan Dakwah pemimpin Majelis Rasulullah Habib Munzir nan melakukan dakwah di Jakarta, Jawa, Bali, Mataram bahkan ke Singapura.

Adanya dakwah pimpinan Majelis Rasulullah nan dibuat dalam VCD sebab tak bisa dipungkiri bahwa saat ini hampir semua orang memiliki VCD player. VCD dakwah ini sebagai pilihan agar kita bisa menonton hal nan bermanfaat seperti ceramah dari pimpinan Majelis Rasulullah ini dan menghindarkan diri dari tontonan nan tak bermanfaat.



Program Dakwah Majelis Rasulullah

Saat ini, Majelis Rasulullah sudah memiliki program dakwah nan telah berjalan, di antaranya ialah Majelis Rasulullah melakukan bimbingan rohani di instansi-instansi pemerintahan dan di perkantoran partikelir nan dilakukan pada waktu makan siang.

Majelis Rasulullah juga melakukan bimbingan rohani di stasiun televisi. Beberapa stasiun televisi nan menjalin interaksi dengan Majelis Rasulullah ialah Metro TV nan pernah meliput acara majelis mingguan di Masjid Raya Almunawar Pancoran, Jakarta Selatan.

ANTV nan menghadirkan Tim Hadroh Majelis Rasulullah buat mengisi acara Mutiara Subuh ANTV. TPI nan mengadakan rekaman ceramah agama Habib Munzir dan stasiun televisi lainnya.



Hadroh Majelis Rasulullah

Majelis Rasulullah memiliki tim hadroh. Hadroh ialah kesenian nan sangat kental dengan nilai-nilai keislaman. Syair-syairnya berisikan pujian-pujian terhadap Nabi Muhammad. Majelis Rasulullah memiliki tim hadroh nan terdiri dari sembilan personil dengan peralatannya.

Tim hadroh Majelis Rasulullah selalu mengiringi Tablig Akbar Majelis Rasulullah di berbagai wilayah. Tim hadroh dari Majelis Rasulullah selalu melantunkan nasyid dengan suara nan sangat merdu dan latif membawa ketenangan dan kesejukan dalam hati para pendengarnya.

Hadroh Majelis Rasulullah juga bisa membangkitkan semangat dalam kegiatan positif. Saat ini, hadroh Majelis Rasulullah sudah digandrungi oleh banyak orang, bahkan anak-anak pun kini banyak nan menyukai nasyid hadroh.

Majelis Rasulullah sinkron dengan namanya, maka majelis ini sangat menjunjung tinggi Rasulullah. Dalam dakwahnya Majelis Rasulullah ini memfokuskan pada keteladanan Nabi Muhammad dengan melantunkan puji-pujian kepada Rasulullah.

Dengan hadirnya Majelis Rasulullah diharapkan umat Islam semakin mencintai dan mengidolakan nabinya sehingga kecintaannya kepada nabinya bisa dipraktikkan dalam kehidupan konkret di global dengan mencontoh ibadahnya, akhlaknya, dan kehidupan dalam bermasyarakat dari Rasulullah agar tercipta kedamaian dan ketenraman di bumi ini.