Manfaat Bunga Soka

Manfaat Bunga Soka

Dalam artikel ini akan dijelaskan tentang kembang soka . “One Man One Tree” dan “Penanaman Seribu Pohon” ialah ungkapan nan sering kita dengar akhir-akhir ini. Karena maraknya isu tentang pemanasan dunia nan lambat laun akan memengaruhi keadaan langit.

Sehingga akan merusak lapisan ozon dan akibatnya cuaca di bumi akan menjadi lebih panas. Akan tetapi, pemanasan dunia atau dunia warming ini dapat dicegah dengan adanya penanaman tanaman dan pelestarian alam sekitar.

Proses pelestarian alam ini sebaiknya dilakukan dari hal-hal terkecil, seperti merawat tanaman nan ada di lingkungan loka tinggal kita sendiri. Menaman tanaman di depan rumah atau di belakang rumah dengan membuat taman kecil keluarga dan lain-lain.

Biasanya, sebagian orang selalu menanam tanaman hias di bagian depan halaman rumahnya. Hal ini bertujuan buat menciptakan penghijauan di sekitar lingkungan loka tinggalnya.

Tanaman hias nan ditanam di sekitar rumah penduduk ialah tanaman bunga-bungaan, seperti kembang mawar, kembang soka, kembang sepatu, dan kembang bougenvile.

Ada juga nan menanam tanaman obat di sekitar rumahnya. Seperti daun sirih, daun kacapiring, dan lain-lain. Apalagi Indonesia ialah negara nan subur, jadi hampir setiap jenis tanaman mudah tumbuh.

Namun demikian, terkadang tak banyak orang nan tahu jenis dan kegunaan tanaman nan ia tanam. Contohnya, hampir banyak ditemukan di sekitar loka tinggal penduduk tanaman kembang soka. Baik nan sengaja ditanam maupun nan memang tumbuh dengan sendirinya.

Tapi, sebagian besar masyarakat menyukai tanaman kembang soka ini sebab warnanya nan latif dan bervariasi. Membuat kembang itu semakin terlihat menarik. Apalagi jika kembang soka nan berwarna warni itu digabungkan.

Mulai dari nan berwarna merah, kuning, dan oranye. Bunga soka ini ialah kembang nan selalu tumbuh sepanjang tahun meskipun tak dirawat secara khusus. Tapi tetap indah, bukan?



Tanaman Soka

Orang bilang, tanaman kembang soka ini dengan sebutan tanaman nan berdikari dan tak manja. Artinya, tanaman kembang soka ini dapat tumbuh di mana pun secara bebas hanya dengan stek, atau tak sengaja ditanam di dalam pot.

Bahkan, kembang soka ini dapat dijadikan pagar hidup. Jadi, jika kita memiliki satu tanaman kembang soka kita dapat menanamnya kembali dengan pola tertentu. Sehingga dapat dibentuk menjadi seperti pagar buat membatasi jalan dengan halaman rumah sehingga terlihat semakin indah.

Tanaman soka ialah tanaman nan memerlukan penyinaran matahari setiap hari. Tanaman ini lebih baik berada di luar dan ditanam di luar agar proses pertumbuhan kembang tak terganggu.

Seiring perkembangan teknologi, maka kini ditemukan beberapa jenis tanaman kembang soka yaitu kembang soka biasa dan soka hybrid. Sebenarnya antara soka biasa dan kembang asoka hybrid itu hampir sama.

Hanya perkembangan dari segi warnanya saja nan lebih bervariasi. sehingga dapat ditemukan bungan soka berwarna lain speerti kembang soka rona pink dan ungu.

Bunga soka ini sebenarnya ialah tumbuhan nan berasal dari India nan memiliki nama latin saradica indica. Di daerah loka asalnya, kembang soka ini tumbuh di hutan secara liar.

Bahkan orang-orang Eropa menyebutnya dengan sebutan barah dari hutan. Mungkin hal itu disebabkan sebab bentuknya nan menyerupai bunga barah . Ada juga nan menyebutnya dengan sebutan bunga jarum.

Tanaman kembang soka ini meski tergolong tanaman liar. Namun, sebab keindahannya nan tidak sporadis menarik perhatian setiap orang nan melihatnya, menjadikan tanaman ini ialah tanaman nan akhirnya dibawa ke rumah dan dijadikan tanaman hias.



Penyebaran Bunga Soka ke Indonesia

Penyebaran kembang soka nan berasal dari India ini sampai ke Indonesia dipengaruhi oleh perkembangan agama Hindu. Penyebarannya dilakukan mungkin tanpa sengaja, saat rahib beragama Hindu tersebut datang ke Indonesia.

Sebab, syahdan katanya, dalam agama Hindu tanaman kembang soka ialah kembang nan bersejarah, yakni selalu digunakan dalam persembahan terhadap Dewa Wisnu dan Dewa Shiwa.

Menurut kepercayaan agama Hindu, kembang soka ini berarti “kebahagiaan atau bersuka hati”. Sehingga mereka meyakini dengan selalu membawa kembang soka kemana pun mereka pergi, maka mereka akan mendapatkan kesenangan dan selalu diliputi perasaan bahagia.

Dahulu bangsa Buddha datang ke Indonesia, pertama menempati daerah Surakarta dan Yogyakarta. Oleh karena itulah, kembang soka biasanya tumbuh sebagai tanaman hias di keraton-keraton dan rumah-rumah bangsawan. Jadi saat itu tak banyak nan masyarakat nan menanamnya seperti sekarang ini.

Di Indonesia, kembang soka ini sering disebut kembang asoka atau kembang jarum. Berdasarkan perkembangan ilmu penelitian, ternyata kembang soka ini memiliki banyak manfaat dan kegunaan dalam kehidupan sehari-hari.



Manfaat Bunga Soka

Selain sebagai tanaman hias nan indah, namun juga dapat dimanfaatkan sebagai salah satu jenis tanaman obat nan dapat menyembuhkan beberapa penyakit, antara lain menstruasi tak teratur atau menohargia (haid berlebihan) nan salah satunya disebabkan oleh stres, keputihan, disentri, dan wasir.

Menohargia atau haid hiperbola ialah jenis penyakit nan disebabkan sebab keluarnya darah haid nan hiperbola nan melebihi batas normal nan dipengaruhi kadar endotelin lebih kecil dibandingkan normal.

Selain itu, penyebab menohargia juga dipengaruhi oleh tekanan nan terjadi seperti stres. Nah tapi tenang saja, bagi Anda nan menderita menohargia atau haid berlebihan, dapat terapi dengan obat tradisional nan berasal dari kembang soka.

Bunga soka ini berfungsi sebagai astringent nan bekerja sebagai pereda stres dan menenangkan bagi otot-otot rahim sehingga dapat merelaksasi dan menormalkan kembali siklus haid pada wanita tersebut.

Caranya sangat mudah, yaitu sebagai berikut.

  1. Siapkan air sebanyak dua cangkir.
  2. Masukan sekitar 3 sampai 4 ons kulit tanaman kembang soka dan rebus sampai mendidih sampai kurang lebih setengah cangkir.
  3. Kemudian boleh juga dicampurkan dengan sedikit susu, jika tak pun tak apa-apa.
  4. Setelah itu saring airnya, lalu minumlah sebanyak 2-3 kali sehari selama mengalami haid nan berlebihan.
  5. Lakukan secara berulang maka anda akan mendapatkan hasil nan maksimal dan perubahan nan signifikan.

Manfaat kembang soka ini ialah bekerja secara maksimal pada otot-otot rahim wanita sehingga bisa menguatkannya. Meskipun kegunaan kembang soka ini sangatlah banyak. Namun, tak banyak orang nan mengetahuinya sehingga kegunaan kembang soka ini kurang tergali.

Bagi sebagian masyarakat belum percaya akan khasiat kembang soka tersebut. Padahal hampir semua bagian tanaman soka tersebut sangatlah bermanfaat. Selain buat mengatasi menhorgia atau haid, kembang soka pun bisa menyembuhkan wasir dan disentri.

Caranya dengan memanfaatkan akar tanaman daun soka sebagai minuman pengganti teh. Rasanya tak jauh berbeda, hanya bahan dan cara membuatnya sajalah nan mungkin berbeda.

Adapun ramuan membuat teh nan berasal dari tanaman kembang soka ialah sekitar ¼ kg akar tanaman kembang soka dicuci dan direbus dengan air higienis sampai mendidih.

Lalu, sisakan kira-kira satu gelas buat diminum. Sebelumnya boleh disaring dulu. Jika tak disaring pun tak apa-apa, nan terpenting ialah rasa dari ramuan tersebut tidaklah getir rasanya. Jadi tak perlu memakai campuran gula.

Demikianlah seputar pembicaraan tentang kembang soka, semoga bermanfaat!