Faisal Basri Tokoh Ekonomi Indonesia nan Kritis
Pembicaraan mengenai aspek kehidupan di bidang ekonomi sepertinya tak pernah habis buat dilakukan. Berbagai usaha para pelaku dan pengamat ekonomi dalam meningkatkan kualitas perekonomian negara selalu menjadi motivasi kuat buat diperbincangkan dalam ranah perekonomian negara, termasuk pula di dunia.
Berbagai hal mengenai ekonomi dianggap sangat berpengaruh terhadap aspek kebudayaan lainnya sehingga buat menentukan sebuah negara mengalami perkembangan di bidang pembangunan, maka hal pertama nan dilihat ialah kondisi perekonomiannya.
Oleh karena itu, setiap negara selalu memiliki tokoh ekonomi nan berperan krusial buat meningkatkan stabilitas perekonomian negara. Bukan hanya pemikirannya saja nan diambil, tapi juga bagaimana tokoh ekonomi tersebut mampu mengaplikasikan dan merealisasikan pemikirannya mengenai perekonomian tertentu.
Tidak terkecuali negara Indonesia nan saat ini masih berada di posisi sebagai negara berkembang sebab taraf perekonomiannya belum mampu bersaing secara luas di kancah perekonomian dunia. Namun, dengan berbagai upaya dari para tokoh ekonomi Indonesia, perekonomian nan masih labil ini diharapkan mampu berkembang lebih pesat sehingga Indonesia dapat menjadi negara maju nan bisa bersaing di era globalisasi.
Peran Tokoh Ekonomi Indonesia
Indonesia memiliki beberapa pemikir nan ikut berperan serta dalam memajukan negara Indonesia. Para pemikir tersebut merupakan pakar di berbagai bidang. Indonesia seperti kebanyakan negara-negara di dunia, mempunyai berbagai permasalahan nan bisa mengganggu stabilitas sebuah sistem bernegara.
Terutama permasalahan mengenai ekonomi. Permasalahan ini mau tak mau membuat para tokoh ekonomi Indonesia turut campur, paling tak sebagai seorang pendidik nan mengajarkan ilmu-ilmu ekonomi pada generasi muda. Sehingga diharapkan, generasi muda Indonesia mampu menangani berbagai permasalahan ekonomi.
Peran tokoh ekonomi sendiri sebenarnya tak hanya sebatas memberikan kontribusi berupa pemikiran dan realisasi ide. Mereka juga berperan terhadap pendidikan masyarakat mengenai pengetahuan dan wawasan berekonomi di dalam kehidupan sehari-hari sehingga masyarakat awam sekalipun memiliki pemahaman mengenai hal tersebut.
Hal ini merupakan bagian krusial nan juga turut berpengaruh terhadap pembangunan suatu negara sebab pembangunan suatu negara maju tak hanya dilihat dari faktor ekonomi saja, tapi juga dari faktor budaya nan di dalamnya muncul ide atau gagasan mengenai berbagai pengetahuan dan wawasan ekonomi.
Lantas pada saat perekonomian suatu negara mengalami kemunduran, para tokoh ekonomilah nan akan disorot buat dapat memberikan kontribusi lebih daripada hanya sekadar menyumbangkan ide. Tokoh ekonomi ini diperlukan buat dapat memberikan motivasi kepada masyarakat agar mampu mandiri secara ekonomi sehingga tak hanya mengandalkan pemerintah buat meningkatkan status perekonomian di negara ini.
Artinya, peran tokoh ekonomi dalam sebuah sistem perekonomian negara meliputi penggagas berbagai kegiatan ekonomi, pendidik masyarakat di bidang ekonomi, serta pelaku dan pengamat ekonomi. Oleh sebab itu, ilmu ekonomi pun mengajarkan bagaimana cara nan baik buat mengolah berbagai sumber daya ekonomi agar kebutuhan ekonomi dapat terpenuhi dan masalah ekonomi dapat diatasi dengan baik.
Tokoh Ekonomi Indonesia di Mata Dunia
Seperti nan sudah dipaparkan di atas, setiap negara memiliki tokoh ekonomi nan berperan krusial dalam pencapaian stabilitas perekonomian negara. Begitu juga dengan Indonesia nan memiliki banyak tokoh ekonomi nan menginspirasi dan dapat emmotivasi kita buat turut andil dalam mencapai stabilitas perekonomian di Indonesia. Para tokoh ekonomi Indonesia tersebut rata-rata memang memegang peranan krusial dalam perkembangan ekonomi di Indonesia. Beberapa tokoh ekonomi Indonesia tersebut di antaranya adalah:
1. Muhammad Hatta (Bung Hatta)
Tokoh ekonomi ini sepertinya merupakan tokoh ekonomi nan paling berpengaruh terhadap perkembangan ekonomi negara Indonesia. Beliau mendirikan satu badan usaha nan berlandaskan azas kekeluargaan dalam sistem pengelolaannya, atau nan sekarang ini sering kita sebut dengan Koperasi.
Oleh sebab itu, sebagai simbol penghormatan, Bung Hatta mendapat julukan sebagai Bapak Koperasi Indonesia. Sebagai seorang ekonom, Bung Hatta memulai kiprahnya pada usia nan sangat muda, 15 tahun. Ia tergabung dalam satu organisasi bernama Jong Sumatranen Bond sebagai seorang bendahara.
Kemudian pada 1922, Bung Hatta kembali 'mengibarkan sayapnya' di global perekonomian Indonesia. Pada saat itu, ia kembali tergabung dalam satu organisasi bernama Indische Vereeniging , dan juga menjabat sebagai bendahara.
Azas kekeluargaan tersebut sangat berbeda dengan sistem perekonomian nan diberlakukan di perusahaan-perusahaan simpan pinjam atau BANK. Dalam sistem koperasi, masyarakat sangat diberikan kemudahan dalam hal menabung dan meminjam dana sehingga tak diperlukan waktu dan syarat nan rumit buat dapat mendapatkan pinjaman kapital usaha.
Itulah sebabnya, sistem koperasi hingga saat ini masih berjalan dengan lancar. Bahkan banyak sekali masyarakat nan memercayakan investasi mereka di koperasi sebab selain memiliki tabungan buat masa depan, mereka juga dapat saling membantu sistem perekonomian masyarakat satu sama lain.
2. Prof. Dr. Soemitro Djojohadikoesoemo
Beliau ialah seorang pendidik di bidang ekonomi. Pada masa pemerintahan presiden Soeharto, ada beberapa murid beliau nan menjabat sebagai menteri. Seperti, Ali Wardhana, Widjojo Nitisastro, dan JB Sumarlin. Pada pemerintahan Indonesia, beliau pernah menjabat sebagai Menteri Keuangan, Menteri Perindustrian, dan Menteri Riset dan Teknologi. Artinya, beliau tak hanya menggagas ide ekonomi tertentu, tapi juga terjun langsung buat dapat memanajemen perekonomian negara.
3. Syahril Sabirin
Beliau pernah menjabat sebagai Gubernur Bank Indonesia. pada masa jabatannya, Syahril mengalami banyak sekali permasalahan, salah satunya nan terberat ialah ketika ia dipaksa mundur dari kursi kepemimpinan BI. Syahril juga sangat menentang tindak korupsi, sama halnya dengan tokoh-tokoh ekonomi Indonesia nan lain. Kiprahnya di global internasional juga tak perlu diragukan. Beliau pernah menjabat di Bank Global selama tiga tahun sebagai Senior Financial Economist buat wilayah negara Timur Tengah dan Afrika.
Idenya nan menolak tindakan korupsi tersebut merupakan hal nan patut dicontoh oleh masyarakat Indonesia. Meskipun pada kenyataannya, hal tersebut sangat sulit dilakukan sebab banyak orang nan justru melakukan tindakan tersebut demi kepentingan ekonomi individu, tanpa memperhitungkan imbas negatif nan ditimbulkan terhadap masyarakat dan negara.
4. Boediono
Boediono menjabat sebagai Wakil Presiden Periode 2009-2014, mendampingi Susilo Bambang Yudhoyono. Sebelum menjabat sebagai Wakil Presiden, Boediono pernah menjabat sebagai Gubernur Bank Indonesia, dan berbagai jabatan menteri nan tentu saja masih berhubungan dengan global perekonomian Indonesia.
Pada saat menjabat sebagai Menteri Keuangan pada 2001, Boediono dapat membawa Indonesia dapat bebas dari donasi Dana Moneter Internasional. Bersama dengan Menteri Koordinator Perekonomian, Dorodjaton Kuntjoro Jakti. Boediono merupakan tokoh ekonomi nan dinilai pintar dalam mengelola ekonomi makro.
5. Sri Mulyani Indrawati
Beliau sepertinya merupakan tokoh ekonomi wanita satu-satunya nan dimiliki Indonesia. Meskipun demikian, pemikirannya mengenai ekonomi tak dapat diremehkan. Beliau juga terpilih sebagai Direktur Pelaksana Bank Global sejak 2010. Menurut sebuah majalah bertaraf Internasional, Sri Mulyani menjadi tokoh wanita urutan ke-23 nan paling berpengaruh di dunia.
Pemikiran para tokoh ekonomi Indonesia, rupanya juga membawa pengaruh bagi global internasional, seperti nan terjadi pada Syahril Sabirin dan Sri Mulyani Indrawati. Sumbangan mereka terhadap negara Indonesia juga tak dapat dikatakan sedikit. Semoga saja perekonomian di Indonesia akan empati akibat positif nan dibawa oleh para tokoh-tokoh ekonominya.
Dengan adanya tokoh ekonomi tersebut, diaharapkan masyarakat juga mampu mengambil banyak pelajaran mengenai kehidupan berekonomi. Kelima tokoh nan berperan secara aktif dalam kehidupan ekonomi di Indonesia itu patut menjadi contoh bagi sebagaian besar masyarakat Indonesia nan masih belum memahami sepenuhnya hakikat perekonomian di suatu negara.
Faisal Basri Tokoh Ekonomi Indonesia nan Kritis
Sebutan tokoh ekonomi Indonesia layak diberikan pada Faisal Basri. Kritikannya kepada pemerintah cukup tajam. Sebagai seorang nan memulai karier sebagai peneliti, Faisal Basri sangat tahu apa dan bagaimana keadaan ekonomi Indonesia. Laki-laki kelahiran Bandung, Jawa Barat, 6 November 1959 ini selalu tergelitik buat berkomentar kalau sudah menyangkut hajat hayati orang banyak.
Deklarator dan Penggagas
Faisal Basri angat aktif dalam banyak organisasi, baik berupa kepartaian, profesi maupun oragnisasi nirlaba. Di antara organisasi tersebut, Faisal bahkan termasuk ke dalam jajaran deklarator atau penggagas. Misalnya, Faisal ialah salah satu pendiri Mara (Majelis Amanah Rakyat) nan merupakan bibit terbentuknya Partai Amanat Nasional.
Faisal juga merupakan penggagas dan ketua Presidium Nasional Konvoi Indonesia (PI). Demi mendukung penegakan etika berbangsa dan bernegara nan baik, Faisal ikut serta dalam deklarasi Gerakan Kepatutan nan dilakukan di Yogyakarta, 4 Desember 2004.
Faisal dan KPPU
Kini laki-laki nan mempunyai 3 orang anak ini ialah salah satu anggota Komisi Supervisi Persaingan Usaha (KPPU). Jabatannya ini sudah dipegangnya sejak 2000. Sudah banyak langkah nan diambil oleh komisi ini. Di antara kasus nan cukup menyita perhatian publik ialah kasus dugaan monopoli nan dilakukan oleh Carrefour. Sayangnya kasus ini dimenangkan oleh Carrefour.
Kasus nan terbaru ialah adanya kasus dugaan persaingan usaha tak sehat nan dilakukan oleh PT Pertamina dan PT Medco. Belum ada kabar apakah kedua perusahaan besar tersebut sukses mengalahkan KPPU atau tidak. Tapi tentunya, kedua perusahaan nan bergerak di bidang migas tersebut terutama PT Medco akan mengajukan keberatan dan akan mengajukan banding. Apapun nan telah dilakukan oleh KPPU harusnya dihargai oleh semua pihak demi menjamin berlangsungnya bisnis nan bersaing dengan sehat.
Pendidikan dan Karir di UI dan Perguruan Tinggi Lainnya
Faisal Basri ialah lulusan Ekonomi Universitas Indonesia (FEUI), Jakarta, pada 1985. Setelah itu, beliau melanjutkan studinya ke Vanderbilt University, USA pada 1988. Faisal mulai mengabdikan dirinya sebagai dosen di almamaternya sejak 1981. Kecerdasannya memang sangat dibutuhkan dalam bidang pendidikan. Analisa dan kekritisannya cukup berisi dan didengar oleh pemerintah.
Faisal juga mengajar di Program Magister Perencanaan dan Kebijakan Pembangunan (MPKP), Program Pascasarjana Universitas Indonesia (1988 -sekarang). Keahliannya dalam bidang penelitian membuatnya pernah ditunjuk sebagai Kepala Forum Penyelidikan Ekonomi dan Masyarakat, FEUI pada 1993-1995.
Selain aktif di UI, Faisal Basri juga aktif di beberapa lembaga, baik nan ikut didirikannya, seperti Instutute for Development of Economics & Finance (Indef), maupun di Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi (STIE) Perbanas Jakarta. Faisal pernah menjabat sebagai ketua di STIE Perbanas ini dari pada 1999-2003. Faisal nan pernah aktif di global politik sebagai Sekretaris Jenderal Partai Amanat Nasional, kini lebih memfokuskan diri di KPPU dan kegiatan akademis.