Cara Hayati Fungi
Di dalam masyarakat kita, fungi lebih dikenal sebagai jamur. Ada banyak hal nan bisa kita pelajari dari fungi atau jamur ini. Dari habitat atau loka hidupnya, klasifikasi atau pengelompokan fungi serta ciri-ciri dari masing-masing kelompok fungi tersebut. Serta berbagai manfaat dan kerugian dengan adanya fungi dalam kehidupan manusia. Berikut ini akan dijelaskan secara berurutan apa saja nan bisa kita ketahui dari fungi secara ilmiah.
Struktur dan Fungsi Tubuh Fungi
Fungi ialah organisme eukariotik dengan dinding selnya mengandung kitin. Fungi atau jamur ini tak mempunyai klorofil sehingga ia tak mampu buat menghasilkan makanannya sendiri. Ketidakmampuan menghasilkan makanan ini membuat fungi harus menumpang hayati pada tumbuhan atau organisme lain dan mendapatkan makanan dari inangnya tersebut. Karena tak memiliki klorofil, fungi menjadi memiliki sifat heterotrof nan bisa dibedakan menjadi tiga yaitu, saprofit, parasit dan simbiosis.
Sebagai organisme nan bersifat saprofit, fungi berfungsi sebagai pengurai sampah organik. Jika bersifat sebagai parasit, maka fungi akan sangat merugikan organisme lain terutama organisme nan ditumpanginya. Sedangkan jika bersifat simbiosis maka fungi ini akan memiliki sifat nan saling menguntungkan bagi inang nan ditumpanginya.
Ukuran dan Bentuk Tubuh Fungi
Bentuk tubuh fungi atau jamur ada berbagai macam bentuk dan ukuran. Ada nan uniseluler dan ada juga nan multiseluler. Namun sebagian besar jamur nan kita temukan di sekitar kita ialah jamur nan memiliki bentuk dan ukuran nan multiseluler. Maksudnya ialah jika jamur tersebut membentuk benang atau hifa maka di tubuhnya akan terbentuk selaput putih seperti kapas.
Tetapi ada juga bentuk jamur nan seperti mangkuk, payung, setengah lingkaran bahkan ada nan berbentuk seperti kuping. Hifa pada fungi ialah rangkaian sel nan membentuk benang dengan atau tanpa sekat melintang.
Hifa pada fungi nan tak bersekat disebut dengan senositik, sedangkan hifa nan bersekat disebut dengan asenositik. Hifa terbagi menjadi dua yaitu miselium vegetatif nan berguna sebagai penyerap makanan dan miselium generatif nan memiliki fungsi sebagai alat reproduksi. Miselium yaitu kumpulan dari benang-benang hifa.
Cara Hayati Fungi
Fungi menyerap makanan organisme nan ada di lingkungannya. Sebelum diserap, makanan atau bahan organik tersebut akan diuraikan terlebih dahulu oleh enzim nan dikeluarkan oleh fungi atau jamur itu. Pencernaan ini dikenal dengan sebutan pencernaan ekstraseluler atau pencernaan di luar sel.
Jika fungi tersebut bersifat saprofit maka ia akan mendapatkan makanannya dari sisa-sisa organisme nan wafat atau bahan-bahan nan tak hayati lainnya seperti baju basah, dedaunan, serbuk gergaji dan ranting-ranting pohon.
Jika fungi bersifat parasit maka ia akan menjadi penyebab penyakit bagi organisme nan ditumpanginya sebab fungi tersebut menyerap makanan dari tubuh inangnya tersebut. Sedangkan fungi nan memiliki sifat simbiosis akan bisa bekerja sama dengan inangnya buat saling menguntungkan. Misalnya saja ganggang hijau akan bekerja sama dengan jamur Ascomycetes buat membentuk lumut kerak.
Fungi biasanya hayati di loka lembab. Mereka bisa hayati baik pada organisme nan masih hayati maupun pada organisme nan sudah menjadi bangkai. Fungi atau jamur ini bisa hayati di lingkungan nan asam serta memiliki konsentrasi gula nan tinggi. Bahkan lumut kerak bisa hayati baik di gurun, di gunung, di daerah bersalju bahkan di daerah kutub nan membeku.
Klasifikasi Fungi
Jamur atau fungi bisa dibagi menjadi 6 kelas, yaitu:
1. Klasifikasi Fungi - Myxomycotina
Lebih dikenal dengan nama jamur lender. Fungi nan termasuk kelas ini merupakan jamur nan paling sederhana. Ia hanya memiliki dua fase hayati yaitu fase vegetatif dan fase tubuh buah. Reproduksi pada fungi kelas ini secara vegetatif dengan spora kembar nan disebut myxoflagelata. Contoh spesies fungi pada kelas ini ialah Physarum polycephalum
2. Klasifikasi Fungi - Oomycotina
Fungi kelas ini memiliki tubuh nan terdiri atas hifa nan tak bersekat, bercabang-cabang dan memiliki banyak inti. Reproduksi jamur pada kelas ini dapat vegetatif, dapat pula generatif. Contoh spesiesnya yaitu:
- Saprolegnia sp yaitu jamur nan hayati secara saprofit pada bangkai ikan, serangga darat maupun pada serangga air.
- Phytophora infestans , fungi nan menyebabkan penyakit busuk pada kentang.
3. Klasifikasi Fungi - Zygomycotina
Tubuh fungi nan termasuk dalam kelas ini mutiseluler. Memiliki habitat di darat sebagai saprofit. Hifanya tak bersekat. Reproduksi secara vegetatifnya menggunakan spora sedangkan secara generatifnya menggunakan konjungasi hifa positif dengan hifa negatif nan akan menghasilkan sesuatu nan disebut zigospora . Zigospora ini kemudian tumbuh menjadi sebuah individu baru. Contoh spesies pada kelas ini adalah:
- Mucor mucedo , fungi nan biasanya tumbuh pada kotoran ternak dan pada roti.
- Rhizopus oligosporus yaitu nan lebih dikenal dengan jamur tempe.
4. Klasifikasi Fungi - Ascomycotina
Tubuh fungi pada golongan Acomycotina ini ada nan uniseluler ada pula nan multiseluler. Pada Ascomycotina multiseluler, hifa nan dimilikinya bersekat dan berinti banyak. Habitat kelas ini ada nan bersifat parasit dengan menumpang pada organisme lain, ada nan bersifat saprofit bahkan ada pula nan bersimbiosis dengan ganggang membentuk lumut kerak.
Reproduksi vegetatifnya membentuk tunas-tunas, sedangkan secara generatif, fungi kelas ini akan membentuk askus nan menghasilkan askospora. Contoh spesies pada kelas Ascomycotina ialah :
- Sacharomyces cerevisae atau nan lebih dikenal dengan ragi.
- Neurospora sitophila yaitu jamur oncom.
- Penicillium nojajum dan Penicillium chrysigenum yaitu fungi nan menghasilkan antibiotika penisilin.
5. Klasifikasi Fungi - Basidiomycotina
Ciri khas dari fungi pada kelas Basidiomycotina yaitu pada alat reporduksi generatifnya nan berupa basidium yaitu sebagai penghasil spora. Spesies fungi nan termasuk dalam kelas Basidiomycotina :
- Volvariella volvacea atau jamur merang, jamur ini bisa dimakan dan sudah di budidayakan sebagai salah satu makanan nan mengandung gizi nan tinggi.
- Auricularia polytricha atau jamur kuping nan juga bisa dimakan dan sudah banyak dibudidayakan oleh petani jamur.
- Exobasidium vexans ialah fungi parasit nan menyebabkan penyakit cacar pada daun teh.
- Ustilago maydis yaitu jamur barah nan merupakan parasit pada tanaman jagung.
- Puccinia graminis yaitu jamur zat oksidasi nan merupakan parasit pada tanaman gandum.
6. Klasifikasi Fungi - Deuteromycotin
Nama lain dari kelas ini ialah Fungi Imperfecti atau jamur tak sempurna. Jamur pada kelas ini masih belum diketahui dengan niscaya bagaimana cara pembiakan secara generatifnya. Inilah nan menyebabkan fungi nan termasuk dalam kelas ini disebut dengan jamur nan tak sempurna.
Kegunaan Fungi Dalam Kehidupan Manusia
Peranan fungi atau fungsi jamur pada kehidupan sangat banyak. Peranan tersebut ada nan menguntungkan bagi manusia dan ada pula nan merugikan. Fungi nan memiliki banyak kegunaan bagi manusia contohnya ialah :
- Volariella volvacea atau nan lebih dikenal sebagai jamur merang. Jamur merang ini berguna sebagai bahan pangan nan memiliki protein nan sangat tinggi. Manfaat nan dimilikinya ini membuat jamur merang menjadi favorit petani jamur buat membudidayakannya sebab memberi laba nan sangat banyak di pasaran. Tingginya kandungan protein nan dimiliki jamur merang ini membuat banyak orang menyukainya selain rasanya nan juga enak buat dinikmati.
- Rhizopus dan Mucor ialah dua fungi nan berguna dalam pembuatan tempe dan oncom.
- Saccharomyces sp berguna dalam proses fermentasi dalam pembuatan keju, tape dan roti. Contoh fungi nan memberikan kerugian dalam kehidupan manusia yaitu: Pneumonia carinii , ialah fungi nan merupakan penyebab dari penyakit pneumonia pada paru-paru manusia. Candida sp, ialah fungi atau jamur penyebab penyakit keputihan pada wanita dan sariawan umumnya.