Kejaksaan

Kejaksaan

Yayasan ialah sebuah badan hukum nan memiliki kekayaan buat digunakan sebagai wahana mencapai tujuan dalam bidang–bidang sosial, kemanusiaan, dan keagamaan. Yayasan tak memiliki anggota. Selanjutnya, yayasan ini memiliki kewenangan buat mendirikan sebuah atau beberapa badan usaha sinkron dengan visi dan misi yayasan.

Dalam kehidupan sehari-hari, yayasan bisa ditemukan dalam beberapa bentuk dan tujuan. Yayasan–yayasan tersebut secara spesifik menangani bidang usaha nan menjadi bidang kerjanya. Dengan demikian, yayasan bisa memperoleh income dari badan usaha nan didirikannya. Income dari badan usaha nan didirikan menjadi sumber kehidupan yayasan tersebut.

Semakin banyak badan usaha nan didirikan dan sukses maka laba dari badan usaha tersebut ialah kapital hayati nan nyata.Untuk bisa melaksanakan segala kegiatan usaha nan didirikan maka sebuah yayasan bekerja sama dengan beberapa instansi atau pihak nan secara intens memberikan pendampingan sehingga keberadaan yayasan tersebut tetap terjaga.



Pihak–Pihak Terkait dengan Yayasan

Agar sebuh yayasan bisa berdiri dan eksis dalam kehidupan di masyarakat. Untuk itu, ada beberapa pihak nan mempunyai keterkaitan dengan yayasan. Pihak–pihak ini secara intens memberikan bimbingan dan pendampingan proses kegiatan yayasan. Dengan keberadaan pihak–pihak ini maka yayasan tak lagi kesulitan ketika menghadapi permasalahan di masyarakat.

Pihak–pihak terkait ini diharapkan bisa memberikan bimbingan dan pendampingan terhadap yayasan jika ada sesuatu nan mengancam eksistensi yayasan, antara lain sebagai berikut.



Pengadilan Negeri

Pengadilan negeri ialah institusi resmi nan mempunyai kemampuan buat memberikan konservasi secara hukum dan sekaligus memproses permasalahan secara hukum pula. Pengadilan Negeri inilah nan mengesahkan berdirinya yayasan nan dimaksudkan.



Kejaksaan

Kejaksaan mempunyai wewenang buat menggugat bubar yayasan jika ternyata aturan dasar yayasan tak segera disesuaikan dalam wkatu tertentu.Keberadaan kejaksaan ini ialah sebagai instansi penuntut kelayakan bagi keberadaan yayasan. Dengan adanya kejaksaan ini, yayasan berkewajiban buat segera melengkapi syarat dasar sebuah yayasan.



Akuntan Publik

Akuntan publik ini berwenang buat mengaudit laporan atau kondisi keuangan. Pada periode tertentu, akuntan publik melakukan penilaian dan inspeksi terhadap kondisi serta laporan keuangan nan dilakukan oleh yayasan. Jika terjadi penyimpangan, maka akuntan publik bisa menyampaikan ke kejaksaan buat diproses lebih lanjut.



Asal-Usul Kekayaan Yayasan

Aspek lain nan harus diperhatikan terhadap eksistensi yayasan ialah terkait dengan kekayaan nan dimiliki yayasan. Kekayaan ini krusial diketahui agar tak terjadi perseteruan di akhirnya. Seperti kita ketahui, setiap masalah terkait dengan kekayaan ialah sangat peka. Sekecil apapun masalah, jika terkait dengan kekayaan, harta atau uang maka bisa menjadi sangat besar. Untuk itu, yayasan harus benar-benar memperhitungkan masalah kekayaan ini.



Sumbangan atau Donasi nan Tidak Mengikat

Kekayaan ini didapatkan yayasan dari berbagai pihak nan secara suka rela memberikan donasi buat kelancaran operasional yayasan. Donasi nan dimaksudkan dalam hal ini merupakan donasi nan tak mengikat apapun. Yayasan tak perlu memberikan konsekuensi eksklusif atas donasi nan diberikan ke yayasan.



Wakaf

Kekayaan wakaf artinya kekayaan nan diserahkan oleh seseorang buat dikelola dan dimanfaatkan secara maksimal bagi kepentingan yayasan. Yayasan menerima penyerahan barang atau nan lainnya agar bisa dikelola secara maksimal.• Hibah Hibah bisa dikatakan sebagai donasi nan diberikan kepada yayasan. Ini merupakan donasi nan berifat tak mengikat juga. Yayasan mengajukan proposal ke instansi tertentu. Begitu donasi datang, maka yayasan harus segera merealisasi program penggunaan bantuan. Setelah itu, yayasan harus membuat laporan terkait penerimaan donasi hibah tersebut.



Hibah Wasiat

Hibah wasiat merupakan donasi nan diberikan seseorang atau instansi ke yayasan sebab wasiat dari seseorang. Seseorang nan telah meninggal meninggalkan pesan kepada pakar warisnya buat memberikan donasi kepada yayasan. Donasi ini diharapkan bisa menjadi sumber dana bagi perkembangan yayasan menjadi lebih besar lagi.



Perolehan Lain nan Sinkron Aturan Dasar dan Peraturan nan Berlaku

Kekayaan nan dimiliki oleh yayasan bisa saja diperoleh dari berbagai kegiatan nan dilakukan oleh yayasan. Kegiatan–kegiatan tersebut misalnya badan usaha nan menangani bidang usaha tertentu. Yayasan, seperti sudah kita ketahui bisa mendirikan badan usaha. Nah, badan usaha inilah nan kita berdayakan sehingga bisa menjadi sumber pemasukan yayasan. Selanjutnya pemasukan ini dijadikan sebagai kapital buat mengembangkan yayasan secara maksimal.



Syarat–Syarat Pendirian Yayasan

Untuk bisa mendirikan sebuah yayasan , kita tak bisa begitu saja mendriikan yayasan. Ada aturan–aturan spesifik nan harus dilalui oleh setiap orang nan ingin mendirikan yayasan. Syarat–syarat tersebut, antara lain sebagai berikut



Yayasan harus memiliki Pembina, Pengurus, dan Pengawas

Untuk bisa mendirikan sebuah yayasan, kita harus menyusun struktur organasasi dengan susunan Pembina, Pengurus, dan Pengawas. Dengan ketentuan pengelola seperti tersebut diatas, setidaknya jelas bagi kita bahwa ada nan bertanggungajwab terhadap perjalanan hayati yayasan tersebut.Pengelola yayasan inilah nan selanjutnya secara langsung menentukan kelangsungan operasional yayasan. Mereka nan menentukan berkembang dan tidaknya yayasan. Jika mereka mengelola dengan baik maka yayasan bisa berkembang secara maksimal.



Yayasan Didirikan Seseorang atau Lebih nan Menyerahkan Sebagian Hartanya buat Kekayaan Awal Yayasan

Untuk mendirikan sebuah yayasan maka seseorang nan menjadi pengelola yayasan harus menyisihkan sebagian kekayaannya buat dijadikan sebagai kekayaan awal yayasan. Sekali lagi, harus menyisihkan sebagian kekayaannya buat menjadi kekayaan awal yayasan. Ini bukanlah hutang piutang yayasan kepada salah seorang pengelola yayasan.Dalam hal ini, harus dibedakan antara kekayaan yayasan dengan kekayaan pribadi. Tidak boleh dicampur adukkan sehingga pada saatnya tak kesulitan memilah kekayaan pribadi dengan kekayaan yayasan.



Yayasan Harus Memiliki Akta Notaris dengan Teks Bahasa Indonesia

Ketika akan mendirikan yayasan, maka para pengelolanya harus menghubungi notaris. Secara bersama–sama, mereka harus mengatakan keinginan mereka mendirikan yayasan di hadapan notaris tersebut. Dengan demikian, ada legalisasi terhadap yayasan nan kita dirikan. Ketika yayasan sudah berdiri,segala urusan terkait dengan hukum dan sebagainya bisa dibereskan.

Akta notaris nan mengesahkan berdirinya yayasan merupakan bukti legalitas sebuah yayasan sehingga harus dimiliki oleh setiap yayasan. Tanpa legalitas dari notaris, pengelola yayasan akan mengalami kesulitan saat berhubungan dengan pengelolaan yayasan itu sendiri.



Yayasan Berdiri Berdasarkan Surat Wasiat nan Ditinggalkan Seseorang

Salah satu dasar pendirian yayasan ialah surat wasiat seseorang. Ketika seseorang mempunyai keinginan mendirikan yayasan, tetapi tak kesampaian karena meninggal dunia. Tentunya hal tersebut membabat habis cita–citanya mendirikan yayasan. Namun jika keinginan tersebut dituliskan dan dijadikan wasiat maka hal tersebut bisa diteruskan.Seseorang atau beberapa orang bisa saja meneruskan niat seseorang nan ingin mendirikan yayasan. Seseorang nan ditunjuk oleh seseorang nan sudah meninggal tersebut bisa menjadi salah seorang pengelola yayasan atau mengikuti tata anggaran nan ada.Surat wasiat nan dimiliki seseorang bisa dijadikan sebagai bahan ajuan kita mendirikan yayasan. Surat wasiat ini memiliki kekuatan hukum nan dpat mendukung pendirian yayasan sehingga buat pengajuan pendirian yayasan bisa dijadikan pertimbangan oleh pengadilan negeri.



Kepengurusan Yayasan

Seperti sudah dijelaskan, sebuah yayasan bisa didirikan jika telah memiliki pengelola yayasan nan terdiri atas Pembina, Pengurus, dan Pengawas. Dengan tiga posisi pokok tersebut, setidaknya kita bisa membayangkan bahwa yayasan bisa berproses sebaik- baiknya.

Terkait dengan hal tersebut, maka kita bisa menyatakan hak pengurus atau pengola yayasan, yaitu sebagai berikut.



Menetapkan Kebijakan Yayasan

Pengelola yayasan harus bisa menetapkan kebijakan nan sahih benar kontributif terhadap kebutuhan masyarakat. Kebijakan yayasan tak boleh hanya memenangkan kondisi perorangan atau sebangsanya.



Mengatur Ketentua–Ketentuan Yayasan

Pengurus yayasan mempunyai kewenangan buat mengatur. Misalnya, menetapkan besarnya iuran tetap dan iuran wajib anggota pengurus.



Menjalankan Tindakan–Tindakan Lainnya

Pengurus yayasan wajib menjalankan tindakan nan baik sinkron AD/RT dan ditetapkan kedap anggota sinkron undan – undang.Kewajiban pengurus.

Selain hak–hak nan sudah disampaikan, pengurus yayasan mempunyai kewajiban, yaitu sebagai berikut.

  1. Berupaya agar kegiatan organisasi bisa berjalan dan mereka harus menjamin buat hal tersebut.
  1. Membuat persiapan matang buat perencanaan pengembangan, planning kerja, dan menentukan aturan tahunan organisasi.
  1. Menyelenggarakan pembukuan dan administrasi organisasi.
  1. Bertanggungjawab terhadap segala hal terkait keadaan dan jalannya organisasi.
  1. Mempersiapkan susunan organisasi dan job diskripsinya.
  1. Menjalankan kewajiban lainnya sinkron anggaran dalam AD/RT dan ditetapkan dalam kedap anggota.

Demikian hal–hal nan terkait dengan yayasan nan ada. Dengan demikian, semakin jelas bagi kita bahwa jika ingin mendirikan yayasan, maka harus memenuhi segala aspek nan sudah teruraikan tersebut. Semoga semua lancar.