Tujuan Metodologi Penelitian Deskriptif

Tujuan Metodologi Penelitian Deskriptif

Anda tengah dihadapkan dengan tugas buat melakukan penelitian? Atau Anda tengah kebingungan memilih sebuah metode buat memulai sebuah penelitian? Jika benar, mungkin metodologi penelitian nan dibahas dalam artikel ini dapat dijadikan pilihan terbaik. Metode penelitian nan dibahas dalam artikel ini ialah metodologi penelitian deskriptif . Atau kita generik mengenalnya sebagai analisis deskirptif. Sebelum lebih jauh membahas metodologi penelitian ini, ada baiknya kita ketahui definisi metodologi penelitian dan penelitian deskriptif.



Metodologi Penelitian

Metodologi penelitian ialah sebuah metode nan harus dipilih buat memulai sebuah penelitian. Metodologi penelitian merupakan bagian nan biasanya menjelaskan tentang cara peneliti melakukan penelitian dan dengan cara bagaimana si peneliti akan menyelesaikan penelitiannya tersebut. Dalam metodologi penelitian, biasanya peneliti akan menjelaskan beberapa bagian penting, seperti subjek penelitian dan mekanisme penelitian.
Informasi primer nan biasa diberikan dalam menjelaskan subjek penelitian, di antaranya adalah:
1. banyaknya subjek;
2. usia dan jenis kelamin subjek;
3. kondisi dan level konduite target (target behavior);
4. masalah khusus nan ada;
5. kondisi fisik subjek nan akan mempengaruhi penelitian; dan
6. alasan pemilihan subjek tersebut dan kriteria nan digunakan.
Sementara itu, bagian mekanisme penelitian menjelaskan secara terperinci langkah dan cara nan dipilih peneliti buat menyelesaikan penelitiannya. Dalam mekanisme penelitian, biasanya dilakukan pengklasifikasian terhadap objek penelitian. Misalnya, jika menggunakan penguatan verbal, jelaskan secara rinci tentang kata nan digunakan; mengapa memilih kata "bagus" dan "tidak bagus" atau mengapa memilih kata "ada" dan "tidak ada".



Penelitian Deskriptif

metodologi penelitian deskriptif ialah sebuah metode penelitian nan menggambarkan objek penelitian berupa data-data nan sudah ada. Dalam penelitian deskriptif, peneliti tak mungkin memanipulasi dan mengontrol data atau variabel penelitian. Dengan demikian, penelitian ini dikenal sebagai penelitian noneksperimental sebab data nan akan diteliti, baik data saat ini maupun data di masa lalu, sudah ada dan tak mungkin dimanipulasi.
Tujuan primer penelitian deskriptif ialah buat menggambarkan ciri subjek ataupun objek penelitian secara terperinci dan sistematis. Penelitian ini sangat sederhana sebab tak memerlukan data statistik nan rumit buat menggambarkan subjek atau objek penelitiannya. Mungkin alasan inilah nan membuat metode penelitian ini sangat disukai oleh para peneliti pemula.
Penelitian deskriptif terdiri atas beberapa jenis, di antaranya:
1. studi kasus;
2. survei;
3. studi perkembangan;
4. studi tindak lanjut;
5. analisis dokumenter;
6. analisis kecenderungan; dan
7. studi korelasi.
Jadi, berdasarkan pembahasan tersebut bisa disimpulkan bahwa metodologi penelitian deskriptif ialah sebuah metode penelitian nan dipilih peneliti buat menggambarkan subjek atau objek penelitiannya secara jelas, terperinci, dan sistematis, tanpa didahului oleh manipulasi data.



Tujuan Metodologi Penelitian Deskriptif

Tujuan dari metodologi penelitian deskriptif ialah buat membuat deskripsi, citra atau lukisan secara sistematis, faktual dan seksama mengenai fakta-fakta, sifat-sifat serta interaksi antar kenyataan nan diselidiki (Nazir, 2003). Dalam penelitian ini peneliti memperoleh data nan diperlukan dengan menggunakan cara sebagai berikut :

Penelitian Lapangan (Field Research) Pengumpulan data utama dari metodologi penelitian deskriptif dengan cara meninjau secara langsung ke KAP. Dalam hal ini peneliti berusaha mengumpulkan data nan seksama dengan cara :

1. Observasi, berupa pengamatan langsung kepada subjek penelitian buat mengumpulkan data nan diperlukan.
2. Kuesioner, dilakukan dengan memberikan daftar pernyataan mengenai masalah nan berkaitan dengan objek nan diteliti nan diharapkan dijawab buat mempermudah pengumpulan data dan efisiensi waktu.

Penelitian Kepustakaan (Library Research). Penelitian kepustakaan ini dilakukan baik secara library research maupun internet research buat menambah wawasan dan informasi tentang masalah nan dikaji dalam metodologi penelitian deskriptif, dengan maksud buat memperoleh data-data pendukung nan berfungsi sebagai tinjauan pustaka guna mendukung data-data nan diperoleh dari objek penelitian serta referensi-referensi lainnya nan berkaitan dengan penelitian ini.



Uji Validitas

Uji validitas dalam metodologi penelitian deskriptif, apabila penelitian telah masuk ke wilayah lanjut yakni mencoba menghitung skor dari kuosioner. Uji ini dimaksudkan buat menentukan apakah kuesioner nan digunakan dalam penelitian benar-benar bisa mengukur atribut nan dimaksud. Dengan menggunakan mekanisme seleksi item dengan cara menguji ciri masing-masing menjadi bagian test nan bersangkutan, item-item nan tak memenuhi syarat kualitas tak bisa diikutkan menjadi bagian test. Sebagai contoh ambil uji validitas, sebagaimana pemakaian rumus Pearson.

Rumus Product Moment Pearson nan digunakan ialah :

r = koefisien hubungan product moment pearson
n = Banyaknya responden

Oleh sebab dalam kenyataannya sangat sporadis dijumpai koefisien validitas nan lebih besar dari 0,60 maka American Psychological Association (1985) menetapkan bahwa koefisien validitas nan berkisar antara 0,30 – 0,40 dianggap cukup tinggi buat digunakan dalam suatu penelitian.



Uji Reliabilitas

Selanjtnya dalam metodologi penelitian deskriptif ialah Uji reliabilitas. teknik ini dimaksudkan buat mengetahui apakah kuesioner bisa memberikan ukuran nan konsisten atau tidak. Konsep reabilitas ini erat kaitannya dengan sejauhmana hasil suatu pengukuran bisa dipercaya atau tidak.
Dalam salah satu varian metodologi penelitian deskriptif pengujian reabilitas kuesioner dilakukan dengan Internal Consistency. Formula nan digunakan pada penelitian ini ialah Cronbach-alpha nan dianggap paling sinkron buat pengujian terhadap item-item nan memiliki skor 1 sampai 5. Sekumpulan pernyataan dikatakan reliabel jika koefisien reabilitasnya lebih dari atau sama dengan 0.70

Dasar pengambilan keputusan :

• Jika r Alpha Positif (r > 0.70), maka faktor atau variabel tersebut reliabel
• Jika r Alpha Negatif (r < 0.70), maka faktor atau variabel tersebut tak reliabel

Rumus metode Internal Consistency formula Cronbach-alpha sebagai berikut :

k = Banyaknya item pertanyaan
Si2 = Varians dari masing-masing item
S2total = Total varians dari holistik item

Dalam metode internal consistency ini, semakin tinggi koefisien Alpha maka kuesioner tersebut saling reliable. Koefisien Alpha akan semakin besar ketika item-item nan diuji tersebut saling berhubungan satu sama lain. Suatu item tak dikatakan reliable apabila item tersebut dihilangkan sehingga membuat koefisien Alpha semakin besar dan sebaliknya suatu item dikatakan reliable jika menghilangkan item-item tersebut sehingga membuat koefisien Alpha semakin kecil.



Pembobotan Nilai nan diperoleh

Untuk memperoleh data dari variabel kualitatif pada metodologi penelitian deskriptif, setiap variabel terlebih dahulu dijabarkan ke dalam sub variabel dan setiap sub variabel dioperasionalisasikan ke dalam indikator. Setiap indikator diukur dengan ukuran peringkat jawaban dengan skala ordinal. Sebagaimana dikutip dari Intan Hertikasari (2006) sebab taraf pengukuran skala tersebut ialah ordinal, maka agar bisa diolah lebih lanjut harus diubah terlebih dahulu menjadi skala interval dengan menggunakan Method of Successive Interval (MSI)

Langkah-langkah buat melakukan transformasi data ialah sebagai berikut:
a. Berdasarkan hasil jawaban responden buat setiap pertanyaan, hitung frekuensi setiap pilihan jawaban.
b. Berdasarkan frekuensi nan diperoleh buat setiap jawaban, hitung proporsi setiap pilihan jawaban.
c. Berdasarkan proporsi tersebut, buat setiap pertanyaan hitung proporsi kumulatif buat setiap pilihan jawaban.
d. Untuk setiap pertanyaan, tentukan nilai batas Z buat setiap pilihan jawaban.
e. Hitung scale value (nilai interval rata-rata) buat setiap pilihan jawaban melalui persamaan berikut :
ScaleValue=
f. Hitung score (nilai hasil transformasi) buat setiap pilihan jawaban melalui persamaan berikut :
Score = Scale Value + |Scale Valueminimum| + 1
Kemudian dilanjutkan dengan menyiapkan pasangan data dari variabel independen dan dependen dari semua sampel penelitian buat pengujian hipotesis.



Rancangan Pengujian Hipotesis

Sesuai dengan hipotesis kerja para peneliti dalam kaitan dengan data diatas, maka hipotesis pada metodologi penelitian deskriptif nan akan diuji dalam penelitian ini berkaitan dengan sejauhmana interaksi suatu variabel terhadap variabel lainnya. Rancangan pengujian hipotesis nan dilakukan ialah sebagai berikut :

1. Penetapan hipotesis penelitian
2. Pemilihan test statistik dan pengujian hasil test statistik
3. Penetapan taraf signifikansi
4. Penarikan kesimpulan