Pencegahan dan Pengobatan

Pencegahan dan Pengobatan

Melihat bayi nan sehat tentu menjadi kebahagiaan tersendiri bagi para ibu. Tapi, jika kesehatan tersebut harus terganggu oleh berbagai macam gangguan nan mengincar bayi, tentu para ibu menjadi was-was dan harus melakukan hal terbaik buat menjaga kesehatan bayinya. Berbagai penyakit nan biasa diderita bayi ialah mencret, pilek, hingga penyakit kulit.

Kulit merupakan organ terluar tubuh nan berfungsi sebagai pelindung organ tubuh, pengatur suhu tubuh, dan penyeimbang elektrolit tubuh. Kulit selalu berinteraksi dan menyesuaikan diri dengan lingkungan. Bayi nan baru lahir rentan terhadap gangguan kulit sebab sel kelenjar kulitnya belum sempurna.

Sama seperti halnya orang dewasa, bayi juga mengeluarkan keringat nan tentu saja berbeda. Keringat pada bayi merupakan hasil metabolisme tubuh dan sebagai bentuk bahwa kelenjar keringatnya berfungsi dengan baik. Keringat pada bayi bukan pertanda buruk, sebab bayi juga membutuhkan proses metabolisme. Bahkan, saat bayi memproses susu menjadi energi buat tubuhnya, bayi membutuhkan kalori nan menyebabkan keluarnya residu dalam bentuk keringat.

Jadi, keringat merupakan tanda bahwa bayi sehat. Gangguan pada kulit kulit banyi tak bisa diremehkan. Keringat bayi nan keluar terlalu banyak juga dapat menjadi indikasi bahwa bayi Anda tak sehat. Bahkan, jika keringat bayi keluar tak diimbangi dengan baju nan mudah menyerap keringat dan suhu udara nan cocok bisa menyebabkan gangguan kulit.

Gangguan pada kulit memang selalu terjadi pada seluruh bayi. Gangguan kulit tersebut berupa bintik-bintik merah nan disebut dengan biang keringat atau keringat buntet . Kebanyakan ibu mengatasi masalah tersebut dengan minyak kayu putih atau bedak, namun sebenarnya tahukah Anda mengenai karena dan cara mencegah biang keringat secara sahih dan tepat?



Biang Keringat pada Bayi

Di antara gangguan kesehatan kulit pada bayi ialah biang keringat. Biang keringat ( miliaria ) bisa terjadi pada bayi nan baru lahir beberapa hari atau minggu. Gangguan kulit ini terjadi dampak belum sempurnanya sel-sel kulit pada bayi sehingga menyebabkan penyumbatan keringat pada kelenjar. Keringat nan tersumbat tersebut akan menimbulkan bintik-bintik pada kulit.

Bagian tubuh bayi nan terkena biang keringat biasanya pada daerah leher, dahi, dan bagian tubuh nan tertutup pakaian. Gejala nan timbul bila bayi terkena biang keringat ialah gatal-gatal, kulit kemerahan, dan timbul bintik-bintik kecil pada kulit.

Dalam bidang kesehatan, ada tiga jenis biang keringat nan dikenal. Pertama, Miliaria kristalina , biang keringat jenis ini sering terjadi pada bayi nan baru lahir. Biang keringat ini terjadi dampak adanya sumbatan pada permukaan kulit nan menimbulkan gelembung cairan bening.

Kedua, biang keringat jenis rubra ( Miliaria rubra ), jenis ini biasa terjadi pada anak nan tinggal di daerah bersuhu panas. Gejala nan timbul dampak biang keringat ini ialah gatal-gatal dan bintik-bintik kemerahan pada kulit.

Jenis biang keringat ketiga ialah Milaria profunda . Jenis biang keringat ini sporadis terjadi. Hanya ada beberapa kasus. Gejala nan ditimbulkan biang keringat ini ialah timbulnya bintik-bintik putih pada kulit nan mengeras.

Biang keringat ditandai dengan bintik kemerahan nan sangat panas dan gatal. Sebagai ibu, tentu merasa kasihan dan risi dengan buah hati Anda. Untuk memastikan bayi terkena biang keringat atau tidak, coba lihatlah pada beberapa bagian tubuhnya seperti dahi, leher, hingga nan tertutup pakaiannya. Jika ada bintik-bintik kecil berisi air berwarna merah, maka bisa dipastikan bahwa buah hati Mengalami biang keringat.



Penyebab Biang Keringat pada Bayi

Setiap gangguan sekecil apapun nan terjadi pada bayi mungil Anda, niscaya disebabkan oleh suatu hal. Sebelum melakukan pencegahan dan pengobatan terhadap gangguan nan terjadi, harus diketahui dulu faktor penyebabnya. Biang keringat bisa disebabkan oleh beberapa faktor. Ada beberapa penyebab timbulnya biang keringat pada bayi . Penyebab biang keringat itu di antaranya sebagai berikut.

1. Lingkungan

Suhu udara nan panas dan lembap bisa menjadi pemicu munculnya biang keringat pada bayi. Di samping itu, sirkulasi udara nan kurang baik juga bisa menjadi penyebab timbulnya biang keringat. Keringat nan keluar menjadi hiperbola dan menyebabkan munculnya bintik-bintik merah.

2. Kondisi Kesehatan Bayi

Biang keringat bisa terjadi pada bayi nan sedang terkena panas atau demam. Pada kondisi ini, imunitas bayi sedang turun dan suhu badan tinggi sehingga mudah terjangkit gangguan kesehatan lain. Keringat nan keluar menjadi tersumbat sehingga menyebabkan biang keringat.

3. Aktivitas Bayi

Bayi nan aktif bergerak sering mengeluarkan keringat berlebih. Hal ini bisa memicu munculnya biang keringat. Tapi, bukan berarti mobilitas bayi harus dibatasi. Dengan bayi nan aktif, Anda harus mencegah faktor lain nan dapat menyebabkan biang keringat.

4. Pakaian

Pakaian nan tak nyaman dipakai, seperti kainnya berbahan tebal dan terlalu ketat, bisa menimbulkan suhu tubuh meningkat. Tubuh bayi akan berkeringat sebab kepanasan sehingga memicu munculnya biang keringat.



Pencegahan dan Pengobatan

Pencegahan ialah langkah awal nan dapat dilakukan buat menjaga bayi dari gangguan kulit baik biang keringat, maupun gangguan kulit nan dapat saja terjadi.

Ayo, lakukan tindak pencegahan sebelum bayi Anda terkena biang keringat!

  1. Biasakan mandi dua kali dalam sehari. Hal ini dilakukan buat menjaga kebersihan bayi dan buat membersihkan kotoran nan menutupi pori-pori kulit si buah hati Anda sehingga kulit dapat bernafas dan mengeluarkan keringat secara normal.
  2. Pastikan semua bagian tubuh bayi dikeringkan setelah mandi, lalu oleskan bedak. Jangan biarkan ada bagian tubuh nan masih basah sebab akan menambah kelembaban pada kulit bayi.
  3. Gunakan baju bayi nan berbahan lembut dan nyaman. Selain itu juga pilih kain nan bisa menyerap keringat dengan baik. Sesuaikan baju dengan suhu kamar atau lingkungan sekitar buah hati Anda. Jangan sampai menggunakan baju nan terlalu tebal, atau sebaliknya.
  4. Pastikan sirkulasi udara kamar atau lingkungan sekitar bayi sejuk dan nyaman. Hal ini dilakukan buat memberikan kenyamanan pada kulit bayi. sirkulasi udara nan baik juga akan membantu agar keringat nan keluar tak tersumbat.

Jika bayi sudah terlanjur terkena masalah biang keringat, cara tercepat nan dapat dilakukan ialah memberikan minyak telon atau dengan bedak salicyl atau bedak tabur. Anda juga dapat menggunakan VCO (Virgin Coconut Oil) atau minyak kelapa murni nan sangat kondusif buat kulit bayi. Namun, Anda harus tetap waspada dalam memilih bedak dan minyak telon. Pastikan bahwa minyak nan digunakan kondusif bagi kulit bayi, dan terjaga keasliannya sebab sekarang banyak produk-produk nan dipalsukan.

Selain dengan cara nan biasa dilakukan, sebenarnya ada cara lain nan dapat diambil buat mengobati biang keringat pada bayi. Tips tersebut antara lain :

  1. Cara pertama nan dapat Anda lakukan ialah dengan melonggarkan baju nan dikenakan bayi. Kemudian pindahkanlah bayi ke loka nan lebih sejuk serta tak sempit atau lapang.
  2. Tidurkan bayi Anda dengan alas berbahan dasar katun nan dapat menyerap keringat dengan baik.
  3. Kompreslah bagian nan terkena biang keringat dengan lap basah nan menggunakan air biasa.
  4. Saat mandi, gunakan air hangat nan dicampur dengan sedikit baking soda.
  5. Jangan sampai mengoleskan salep atau krim ke permukaan tubuh buah hati nan terkena biang keringat. Hal ini justru akan menambah kelembaban nan semakin tinggi.
  6. Jika bayi Anda terkena biang keringat nan disebabkan oleh suhu udara panas, gunakan pendingin ruangan atau kipas angin dengan jeda nan agak jauh dari si buah hati. Hal ini berfungsi buat memberikan kenyamanan pada kulit bayi tapi tak membuatnya terlalu kedinginan sebab akan menyebabkan masuk angin.
  7. Yang terpenting ialah pastikan Anda selalu memotong kuku bayi secara berkala dan teratur agar bayi tak menggunakan kuku-kukunya buat menggaruk bagian nan terkena biang keringat. Jika digaruk, biang keringat akan menjadi tambah parah dan menyebar. Anda juga dapat memakaikan sarung tangan dengan bahan nan mudah menyerap keringat pada bayi, agar dia tak dapat menggaruk bagian nan gatal.