Tentang Enceng Gondok dan Kandungan Enceng Gondok
:
Tahukah Anda kandungan enceng gondok itu? Enceng gondok ialah homogen tumbuhan air nan erkembang biak dengan cepat dalam waktu nan cepat. Di perairan nan dalam, enceng gondok tumbuh dengan cara mengambang. Di perairan dangkal, enceng gondok tumbuh dengan membentuk akar pada lumpur. Enceng gondok menyerap air dengan cepat. Hal inilah nan membuat enceng gondok kerap dianggap gulma oleh para petani. Namun begitu, sebenarnya kandungan enceng gondok dapat sangat bermanfaat. Berikut ulasannya.
Tentang Enceng Gondok dan Kandungan Enceng Gondok
Eceng gondok memiliki kandungan zat-zat nan dapat dimanfaatkan oleh manusia, baik buat kebutuhan hemat maupun kelestarian lingkungan. Nama ilmiah buat enceng gondok adalah Eichornia crassipes . Tanaman enceng gondok memiliki klasifikasi sebagai berikut.
- Kingdom: Plantae (Tumbuhan)
- Subkingdom: Tracheobionta (Tumbuhan berpembuluh)
- Super Divisi: Spermatophyta (Menghasilkan biji)
- Divisi: Magnoliophyta (Tumbuhan berbunga)
- Kelas: Liliopsida (berkeping satu/monokotil)
- Sub Kelas: Alismatidae
- Ordo: Alismatales
- Famili: Butomaceae
- Genus: Eichornia
- Spesies: Eichornia crassipes
Penemu tanaman enceng gondok ialah Carl Friedrich von Martinus, seorang pakar nabati berkebangsaan Jerman. Inovasi ini terjadi secara tak sengaja. Pada 1824, Carl Fiedrich von Martinus sedang melakukan ekspedisi Sungai Amazon di hutan belantara Amazon. Di sungai inilah beliau menemukan tanaman enceng gondok ini.
Enceng gondok tumbuh di perairan nan tenang. Misalnya rawa-rawa, sungai, waduk, atau parit. Syahdan ceritanya, tanaman enceng gondok dibawa ke Indonesia oleh seorang nabati dari Amerika Serikat. Enceng gondok ini pertama kali ditanam pada sebuah kolam di Kebun Raya Bogor. Pertumbuhannya nan cepat membuat dalam beberapa hari saja kolam tersebut ditutupi oleh tanaman enceng gondok ini. Enceng gondok ini kemudian dibuang pada sungai-sungai di sekitar Kebun Raya Bogor.
Enceng gondok nan sudah dewasa memiliki akar, bakal tunas, tunas, daun, bunga, dan petiole. Enceng gondok mampu berkembang biak dengan dua cara, yaitu melalui tunas dan biji. Daun enceng gondok berbentuk lebar dengan garis tengahnya nan mencapai 15cm. Daun-daun ini berwarna hijau cerah. Pada bagian kelopak, kembang berwarna ungu terang dan sedikit kebiru-biruan. Masing-masing kepala putik dapat menghasilkan 500 bakal biji. Setiap tangkai kembang akan memiliki 5000 biji.
Tanaman enceng gondok memiliki beberapa kelebihan, yaitu kemampuan buat menyerap logam berat dan senyawa sulfida. Tanaman ini juga memiliki kandungan protein dan selulosa. Bahkan, tanaman enceng gondok juga dijadikan bahan alternatif buat membuat kertas.
Kandungan dari enceng gondok ternyata membuat tanaman ini dapat dimanfaatkan buat berbagai hal. Tumbuhan nan seringkali dianggap gulma ini justru dibuang begitu saja sebab mengurangi pasokan air buat petani. Padahal, jika digunakan secara tepat, enceng gondok dapat mendatangkan berbagai laba buat manusia. Nah, apa saja kegunaan enceng gondok ini? Mari kita simak bersama dalam pembahasan berikut ini.
Penanggulangan Pencemaran di Perairan
Kemampuan enceng gondok buat menyerap air sangat bermanfaat buat menguarangi kadar limbah nan berbahaya pada air. Di kota-kota besar, pencemaran lingkungan sudah sedemikian parah dampak limbah industri. Enceng gondok memiliki kemampuan buat menyerap polutan logam berat nan dihasilkan dari limbah-limbah industri.
Melalui penelitian nan dilakukan oleh Widyanto dan Susilo (1997), enceng gondok diketahui memiliki kemampuan menyerap logam cadmium, mercury, dan nikel hanya dalam waktu 24 jam. Selain menyerap logam berat , enceng gondok juga dapat menyerap sisa pestisida. Penanggulangan pencemaran perairan di kota-kota besar akan lebih mudah dan murah jika menggunakan tanaman enceng gondok. Tidak perlu penanganan spesifik buat pembiakkan enceng gondok ini.
Pupuk Kompos Enceng Gondok
Enceng gondok dapat dimanfaatkan buat dijadikan pupuk kompos . Pupuk jenis ini lebih mudah membuatnya dan dengan biaya nan lebih murah. Selain itu, penggunaan pupuk kompos tak akan mengganggu ekuilibrium unsur tanah sebab mudah diurai.
Kompos merupakan hasil terakhir dari fermentasi tumpukan tanaman. Kompos dapat dikatakan merupakan suplemen makanan buat tanah-tanah pertanian. Kesuburan tanah akan meningkat serta akar akan menjalar dengan baik jika tanah diberi pupuk kompos.
Enceng gondok nan akan digunakan buat membuat kompos terlebih dahulu dipotong kecil-kecil. Ukuran potongan enceng gondok ini tak melebihi 5cm setiap potongnya. Dengan ukuran nan kecil, diharapkan mikroorganisme akan lebih mudah dalam menguraikan enceng gondok ini.
Selain mikroorganisme, pembuatan enceng gondok ini juga mebutuhkan cacing tanah sebagai salah satu pengurainya. Dengan demikian, dekomposisi eceng gondok akan terjadi lebih cepat. Eceng gondok nan telah dipotong kecil-kecil ini juga dicampur dengan kotoran lembu nan telah dikeringkan.
Dalam pembuatan pupuk kompos dari enceng gondok ini juga diperlukan nan namanya pemeliharaan. Perlu dilakukan nan namanya penyiraman, pembalikan, dan inspeksi rutin buat setiap hari. Kandungan dari enceng gondok dalam hal ini dapat dimanfaatkan sebagai pupuk kompos.
Pemanfaatan Enceng Gondok Sebagai Pakan Ternak
Kandungan dari eceng gondok memang memiliki susunan serat nan kasar. Namun, serat nan kasar ini tak menjadi masalah dalam pembuatan eceng gondok sebagai pakan ternak. Ternak nan dapat dikasih pakan pengolahan eceng gondok ialah berjenis non-ruminansia. Ternak nan paling primer dapat diberi pakan pengolahan eceng gondok ini ialah berjenis unggas. Misalnya ayam, bebek, itik, dan sebagainya.
Penelitian mengenai pemanfaatan enceng gondok sebagai pakan ternak telah dilakukan oleh Suharsono (1979). Kandungan serat nan tinggi pada enceng gondok ternyata dapat diuarai dengan baik oleh ternak jenis unggas. Penelitian ini dilakukan terhadap ayam petelur, ayam potong, bebek, dan itik.
Pemanfaatan Enceng Gondok sebagai Kerajinan Tangan
Enceng gondok masih memiliki kegunaan nan lainnya. Enceng gondok ternyata juga dapat diolah menjadi berbagai anyaman. Anyaman dari enceng gondok ini dapat menghasilkan laba hemat nan sangat besar. Selain itu, usaha kerajinan enceng gondok juga akan menyerap tenaga kerja potensial. Saat ini, jumlah penggangguran usia potensial sangat tinggi di Indonesia.
Anyaman enceng ondok saat ini nan banyak beredar di pasaran ialah jenis tas. Tas tak hanya bermanfaat buat menyimpan barang, namun juga menjadi bagian gaya hidup. Harga sebuah tas anyaman dari enceng gondok ini dapat mencapai puluhan ribu rupiah. Bahkan, tas hasil anyaman enceng gondok ini telah diekspor ke berbagai negara. Enceng gondok nan di daerah-daerah pertanian justru menjadi gulma ini dapat mendatangkan berbagai jenis laba jika diolah dengan tepat.
Selain dimanfaatkan buat tas anyaman, enceng gondok juga dapat dimanfaatkan buat penyangga kembang hias atau kembang hidup. Bagian dari enceng gondok nan dapat dimanfaatkan buat membuat penyangga kembang ini ialah bagian batang. Bunga merupakan jenis hiasan nan tak lekang oleh zaman. Selalu muncul bentuk ciptaan hiasan bunga.
Pemanfaatan Enceng Gondok sebagai Biogas
Enceng gondok juga dapat dimanfaatkan sebagai biogas. Selama ini, kebutuhan akan bahan bakar gas masih bergantung pada gas alam nan sifatnya tak dapat diperbaharui. Lama kelamaan, gas alam ini akan habis. Maka dari itu, perlu buat segera mecari sumber gas alternatif.
Salah satu jenis nan tumbuhan dapat diolah menjadi biogas ialah enceng gondok. Biogas merupakan gas nan diperoleh dari pemanfaatan tumbuh-tumbuhan. Inilah nan membedakan dengan gas alam nan selama ini banyak digunakan. Penggunaan biogas ini memiliki beberapa kelebihan, antara lain sebagai berikut.
- Biogas memiliki tekanan nan lebih kecil daripada LPG sehingga kemungkinan buat meledak juga lebih kecil.
- Biogas tak hanya dapat dimanfaatkan buat kebutuhan rumah tangga, tetapi juga buat kebutuhan industri nan besar.
- Limbah dari pengolahan biogas masih dapat dimanfaatkan lagi. Limbah padat dapat digunakan sebagai pakan ternak atau pupuk kompos, sedangkan limbah cair dapat dimanfaatkan buat pupuk cair.
Banyak sekali kegunaan nan dapat diambil dari enceng gondok ini. Kandungan enceng gondok ternyata dapat dimanfaatkan buat berbagai hal, mulai dari pupuk, kerajinan, hingga biogas. Habitatnya nan berupa air kotor justru memberikan kegunaan tak hanya buat lingkungannya, tetapi juga manusia nan mengerti cara mengolahnya.