Khotbah Sholat Idul Fitri

Khotbah Sholat Idul Fitri



Khotbah Sholat Jumat

Khotbah Jumat ialah bagian nan tidak terpisahkan dari rangkaian aplikasi ibadah sholat Jum'at berjama'ah dalam agama Islam. Khotbah ini bagian dari sholat sehingga jamaah nan mendengarkannya tak boleh berkata-kata atau melakukan hal nan akan membatalkan sholatnya. Keistimewaan inilah nan membuat khotbah sholat Jumat terkadang malah disalahgunakan buat menyampaikan sesuatu nan bersifat politis.

Tidak salah kalau sejak dari zaman penjajahan hingga zaman pemerintahan sekarang ini, para khotib nan menyampaikan khotbah sholat Jumat sering diawasi. Para khotib nan dengan sadar memberikan khotbah nan terlalu menjurus kepada ajakan buat memilih seseorang nan akan memimpin suatu daerah, akan diminati keterangan. Beberapa orang telah terkena kasus ini. Rhoma Irama ialah salah satu orang nan sempat dituduh melakukan provokasi dalam khotbah Jumatnya.

Ia menyampaikan bahwa memilih pemimpin itu haruslah nan beragama Islam. Pada saat ia menyampaikan khotbah tersebut, Jakarta sedang akan menyambut pemilihan generik daerah. Rhoma Irama tentunya membidik pasangan Jokowi-Ahok nan akhirnya terpilih menjadi gubernur dan wakil gubernur DKI Jakarta. Pada masa orde baru, malah lebih banyak lagi para khotib nan diawasi ketika menyampaikan khotbah Jumat. Bahkan terkadang bagi khotib nan akan menyampaikan khotbah Jumat di masjid tertentu, ia harus sudah menyerahkan salinan isi khotbahnya jauh-jauh hari.

Kalau ada hal-hal nan diperkirakan akan merusak ketentraman dan kedamaian bangsa dan negara, maka isinya diminta buat diubah. Inilah sisi nan membuat adanya pemberontakan. Rasa tertekan nan dialami oleh beberapa orang itu membuat suasana menjadi tak menyenangkan. Kini isi khotbah Jumat sering dikaitkan dengan apa nan sedang terjadi. Misalnya, maraknya korupsi, interaksi haram diluar pernikahan, riba, dan lain-lain.

Masalah perselingkuhan nan kian marak cukup sering disampaikan oleh khotib Jumat. Bagaimana tidak, maraknya perselingkuhan ini merupakan ciri-ciri kiamat. Zina telah dilakukan secara terang-terangan. Orang tak malu lagi bergumul terlalu dekat dengan nan bukan mahramnya. Apalagi para seniman nan bermain di film dengan sengaja dan atas nama skenario, mau saja melakukan adegan nan merusak dirinya. Hal ini sangat mengerikan. Orang sudah tak lagi takut dengan dosa. Bahkan mungkin mereka tak merasa berdosa.

Tidak diperkenankan bagi umat Muslim dalam aplikasi sholat Jum'at hanya menjalankan sholatnya saja tanpa didahului oleh khotbah nan disampaikan oleh Imam atau Khotib. Tidak absah sholat Jumat tanpa adanya khotbah. Imam ialah pemimpin sholat dalam sholat berjama'ah. Sedangkan Khotib ialah orang nan menyampaikan khotbah. Dalam aplikasi sholat Jum'at, Imam dapat sekaligus menjadi Khotib, atau Imam hanya memimpin sholat dan Khotib menyampaikan khotbah.



Rangkaian Acara Sholat dan Khotbah Jum'at

1. Pada saat waktu dluhur tiba, muadzdzin (orang nan mengumandangkan adzan) mengumandangkan adzan (seruan ajakan sholat). Sebagian umat Muslim ada nan mempraktekkan adzan dua kali, sebagian nan lain ada nan hanya satu kali. Disparitas ini bukanlah hal nan prinsip, sehingga umat Muslim biasa mengikuti nan mana saja.

2. Imam atau Khotib naik mimbar buat menyampaikan khotbah Jum'at bagian pertama. Jika adzan dilakukan dua kali, setelah adzan pertama dikumandangkan, peserta (jama'ah) berdiri buat menunaikan sholat sunnah qobliyyah (sholat sunnah sebelum sholat wajib sebanyak dua raka'at).

3. Setelah selesai, mu'adzdzin biasanya membacakan salah satu hadis Nabi SAW nan artinya, "Ketika kamu berbicara kepada temanmu pada hari Jum'at, padahal Imam sedang menyampaikan khotbah, maka sia-sialah ibadahmu." Hadis ini dibaca buat mengingatkan kepada semua peserta sholat agar mereka benar-benar menyimak apa nan akan disampaikan oleh Khotib.

4. Setelah itu, Imam atau Khotib naik mimbar dan menyampaikan salam, kemudian duduk di kursi. Kemudian, Mu'adzdzin mengumandangkan adzan kedua. setelah itu Imam atau khotib berdiri lagi buat menyampaikan khotbah bagian pertama.

5. Setelah Imam atau Khotib menyelesaikan khotbah bagian pertama, ia duduk sejenak. Pada saat Khotib duduk, seluruh peserta (jama'ah) sholat Jum'at sangat dianjurkan memanjatkan do'a. Pada sebagian umat Muslim, pada jarak ini, mua'adzdzin membacakan sholawat Nabi SAW dengan mengeraskan suara.

6. Imam atau Khotib berdiri lagi buat menyampaikan khotbah bagian kedua. Dalam khotbah kedua ini, khotib menutupnya dengan do'a nan diamini oleh para peserta.

7. Setelah khotib mengakhiri khotbahnya, mu'adzdzin berdiri buat mengumandangkan iqamah (ajakan buat berdiri dan segera menunaikan sholat).

8. Sholat Jum'at berjama'ah dilaksanakan sebanyak dua raka'at. Imam berdiri paling depan dan di belakangnya diikuti oleh makmum (jama'ah nan mengikuti sholat Imam). Semuanya menghadap kiblat atau ke arah Ka'bah di Mekah, Saudi Arabia.

9. Semua makmum harus merapatkan dan meluruskan barisan dan harus mengikuti Imam dengan sepenuhnya hingga sholat Jum'at berjama'ah selesai.

Rukun Khotbah Jum'at
Berikut ini ialah rukun (hal-hal nan harus dilakukan) dalam khotbah Jum'at.
1. Khotib memuji Allah SWT, misalnya dengan mengucapkan "Innal hamda lillah", pada kedua khotbah.
2. Khotib membaca sholawat Nabi SAW, misalnya dengan mengucapkan "Allahumma sholli 'alaa Muhammad", pada kedua khotbah.
3. Khotib berwasiat taqwa kepada Allah SWT, pada kedua khotbah.
4. Membaca ayat Al-Qur'an pada salah satu khotbah.
5. Berdo'a buat Mu'minin dan Mu'minat pada khotbah kedua.

Syarat Khotbah Jum'at
Khotbah Jum'at absah apabila syarat-syarat berikut ini dipenuhi:
1. Khotbah Jum'at dilakukan sebelum sholat Jum'at.
2. Khotib niat buat menyampaikan khotbah.
3. Sebagian ulama mensyaratkan Khotib berkhotbah dalam bahasa Arab. Sebagaian ulama memperbolehkan Khotib berkhotbah dalam bahasa selain Arab.
4. Khotbah dilakukan setelah masuk waktu dzuhur.
5. Khotib duduk sejenak diantara khotbah bagian satu dan khotbah bagian dua.
Demikanlah hal-hal nan berhubungan dengan Khotbah Jum'at. Wallahu a'lam bisshowab.



Khotbah Sholat Idul Fitri

Untuk khotbah sholat Idul Fitri, khotib biasanya akan membuat isi khotbah selain nan berkaitan dengan mengajak bertaqwa, bersabar, dan bersyukur juga menekankan kemenangan nan telah diraih setelah berpuasa selama satu bulan. Kesholehan sosial juga diingatkan sebab pada hakikatnya ibadah nan dijalankan selama Ramadhan itu banyak sekali nan berhubungan dengan manusia lainnya. Mulai dari pemberian zakat, infaq, sedekah hingga memperbanyak perbuatan baik lainnya.


Adanya budaya silaturahmi juga dibahas. Manusia memang harus pandai bersyukur agar tak terjebak ke dalam kegelisahan hati dan jiwa. Kalau tak pandai bersyukur, maka hayati ini akan terasa sangat gersang. Kegersangan inilah nan akan membuat masalah semakin menumpuk hingga akan semakin menyesakan dada. Banyak orang menjadi stres dan bingung harus bagaimana lagi menyikapi kesulitan hayati nan dihadapinya.

Dunia seolah menjadi sempit. Tidak heran kalau ada pemberitaan bahwa bahkan orang nan bergelar profesor pun dapat menjadi gila dan menggelandang. Cukup disesalkan bila hal ini dapat terjadi. Selain tentang khotbah, biasanya sebelum sholat Idul Fitri dilaksanakan, ada pengumuman jumlah zakat dan infaq dan penyalurannya.



Khobah Sholat Idul Adha

Isi khotbah sholat Idul Adha biasanya lebih ditekankan pada kemauan buat berkurban. Darah hewan nan dikurbankan itu merupakan simbol disembelihnya keegoisan diri manusia dan sifat kebinatangan manusia. Kisah tentang kesholehan dan interaksi orangtua dan anak juga disinggung dengan cara mengambil teladan dari Nabi Ibrahim dan Nabi Ismail. Biasanya aplikasi sholat Idul Adha ini lebih pagi dibandingkan dengan aplikasi sholat Idul Fitri.

Hal ini dilakukan sebab adanya aktivitas penyembelihan setelah sholat Idul Adha tersebut. Khotbah sholat Idul Adha ini juga diselingi dengan pengumuman berapa jumlah hewan kurban nan ada di lingkungan masjid. Untuk orang-orang di Pulau Sumatera, aplikasi sholat Idul Fitri dan Idul Adha biasanya banyak dilakukan di masjid. Selian masjidnya berukuran besar, lapangan masjid pun cukup lebar dan luas. Berbeda dengan aplikasi sholat Idul Fitri atau Idul Adha di daerah Pulau Jawa. Biasanya pelaksanaannya lebih di tanah lapang.