Dunia Matematika Dulu dan Sekarang
Matematika dianggap pelajaran paling sulit di sekolah. Siswa dianggap pintar jika mendapat nilai bagus di pelajaran matematika. Meskipun pendapat tersebut tak sepenuhnya benar, tapi itulah kenyataannya. Oleh sebab itu, banyak orang tua siswa nan ingin mengenalkan global belajar matematika buat putra-putrinya.
Belajar Matematika Sejak Dini
Selain pelajaran bahasa, pelajaran matematika ialah bidang studi nan penerapannya sangat lekat dalam kehidupan sehari-hari. Tidak perlu jauh-jauh, ketika anak ingin jajan pun, ia harus menghitung jumlah jajanan nan hendak ia beli, uang nan ia punya dan uang kembali jika ada. Global belajar matematika begitu akrab dalam keseharian buah hati. Orang tua dapat mengoptimalkan wahana tersebut buat melatih cara berhitung pada anak-anaknya.
Dunia Belajar Matematika buat Balita
Masa perkembangan otak pada balita ialah masa keemasan nan dapat dioptimalkan buat mencerdaskan buah hati kita. Otak akan berkembang paripurna jika dirangsang dan digunakan sehingga sel-sel antar syaraf otak berkembang dan saling menyambung. Semakin banyak sel-sel otak nan tersambung, maka akan semakin cerdas balita Anda.
Usia balita ialah usia tepat bagi orang tua mengenalkan global belajar matematika. Mulai dari hal sederhana seperti menghitung jari jemarinya, atau mainan nan ada dihadapannya. Meskipun balita belum mampu berbicara, minimal ia tahu dan merekam susunan sapta nan dilontarkan orang tuanya.
Dunia Matematika Dulu dan Sekarang
Dulu, sekitar tahun 90-an, siswa tercukupkan dengan materi kurikulum nan masih dianggap mudah. Sosialisasi angka diajarkan di kelas 1 SD. Konsep perkalian dengan menggunakan potongan lidi dikenalkan di kelas 3 SD. Di kelas 4 SD, setiap siswa harus maju ke depan buat menguji hapalan perkalian dari 1 x 1 sampai dengan 9 x 9 secara bertahap.
Tapi lihatlah kurikulum matematika sekarang, anak kelas 1 SD sudah diajarkan konsep perkalian. Di jenjang kelas 4 SD, siswa sudah dipertemukan dengan rumus-rumus matematika nan rumit, setara dengan SMP jaman dahulu.
Tidak heran jika orang tua kalang kabut melihat buah hatinya harus mengerjakan soal matematika nan rumit tersebut. Kursus berhitung cepat dianggap sebagai jalan keluar agar sang buah hati menikmati global belajar matematika dengan cara nan menyenangkan.
Perlukah Belajar Metode Berhitung Cepat?
Antusiasme para orang tua buat mencerdaskan buah hatinya disambut dengan menjamurnya berbagai kursus matematika. Global belajar matematika pun kian marak dengan metode berhitung cepat nan mampu membantu siswa menyelesaikan problematika nan berkaitan dengan hitungan.
Kursus berhitung cepat tak hanya mengajarkan cara berhitung dalam waktu singkat saja. Anak-anak pun akan terlatih buat berpikir sistematis, mengoptimalkan otak kanan dan kiri serta membantu meningkatkan rasa percaya diri dengan menghilangkan rasa fobia terhadap pelajaran matematika.
Jadi, jika putra putri Anda lemah dalam konsep berhitung, ada baiknya diikutsertakan dalam kursus berhitung cepat. Setidaknya, rasa percaya diri akan tumbuh jika ia mampu menyelesaikan soal matematika di sekolahnya dengan cepat dan tepat.
Ya, banyak jalan buat mengenalkan global belajar matematika kepada buah hati. Tinggal orang tua nan mengarahkan buah hatinya buat menempuh jalan terbaik agar bahagia dengan global belajar matematika.