Cara Lain Mengungkapkan Kata-kata Maaf

Cara Lain Mengungkapkan Kata-kata Maaf

Maaf, sebuah kata sederhana, namun sulit buat diungkapkan. Kita bisa dengan mudah mengucapkan kata-kata maaf dalam menanggapi hal-hal sepele. Seperti sengaja berdesak-desakan dengan orang asing di kereta bawah tanah, eh ternyata malah menginjak kakinya. Atau kasir nan salah memberikan uang kembalian.

Namun terkadang pada saat-saat penting, kita bisa menemukan diri kita hampir tersedak dalam kata-kata, dan tak mampu merangkai kata-kata maaf. Tapi, ketidakmampuan buat meminta maaf secara kritis bisa melukai interaksi baik dengan seseorang. Mulailah belajar buat sungguh-sungguh meminta maaf, dan merangkai kata kata maaf dengan baik.



Mengapa Orang Enggan Mengucapkan Kata-Kata Maaf?

Berikut ini beberapa alasan mengapa orang enggan mengucapkan kata-kata maaf.



1. Ego

Meminta maaf bisa sangat sulit bagi seorang pria sebab menyangkut pengakuan telah melakukan kesalahan. Sulit buat mengatakan bahwa kita kacau. Bahwa kita salah. Harga diri seolah dicabik-cabik jika mengatakan "maaf". Padahal, siapa bilang kata-kata maaf bisa menjatuhkan harga diri Anda? Untuk mempertahankan ke- cool -an Anda, bilang saja;

"Kali ini giliran aku nan kena hantam salah. Tidak seperti biasanya. Karena itulah, aku tulis minta maaf."

Nah lihat, dengan kata-kata maaf model itu, Anda dapat tetap gagah. Seolah Anda sporadis melakukan salah.



2. Perasaan Malu

Nah inilah. Biasanya, malu keluar pada saat kondisinya di tengah orang banyak. Anda dapat merasa bodoh dan lebih suka berpura-pura bahwa kesalahan Anda itu tak terjadi daripada merasa malu di depan publik. Anda keliru. Coba pertimbangkan kata-kata maaf nan dirangkai dengan humor ini. Anda bisa meminta maaf, sekaligus resolusi kepada orang nan Anda kecewakan.

"Lah, kok aku dapat salah sih? Jangan-jangan gara-gara gaji ngga naik-naik, mohon maaf ya hadirin."

"Maaf ya pak, bu, hehe. Maklum anak muda."

"Mohon maaf, barusan aku rada berbohong, Norma sambil ngemong anak, jadi ngomong ngga beraturan."



3. Kemarahan

Kalau Anda terlalu kalut, Anda dapat melukai orang lain. Dan kemarahan biasanya dijadikan alasan buat melukai orang lain nan tak punya salah. Jika kadang-kadang kemarahan itu begitu besar, akan terbayang di kepala Anda frame serba nekat. Serba sudah kepalang. Sehingga Anda dapat kelepasan dan kesetanan melakukan hal nan jelek pada orang terdekat Anda.

Kata-kata maaf nan biasanya dirangkai ialah penyesalan mendalam:

"Saya minta maaf sungguh-sungguh, aku khilaf, aku kesetanan."

"Itu bukan saya, itu orang lain, aku minta maaf sungguh-sungguh."

"Ini saya, aku minta maaf, pukul saya, hukum aku buat nan telah lalu."



Kapan Kata-kata Maaf Diungkapkan?

Segerakan meminta maaf. Bahkan. ketika itu tak sepenuhnya kesalahan Anda sendiri. Ada jenis manusia nan tak akan minta maaf kecuali ia merasa 100% bersalah buat sesuatu. Misalnya menyebut "Tapi, tapi, tapi, dan tapi, itu bukan salahku!" Tapi ialah senjatanya. Ketika meminta maaf pun, sandarannya ialah kata "tapi". Orang nan bergantung pada ungkapan melarikan diri, tak akan ke mana-mana. Dia akan berkutat dengan perasaan bersalahnya.

Sebaiknya, meminta maaflah sesegera mungkin setelah melakukan kesalahan atau melakukan pelanggaran. Semakin lama menunggu, lebih banyak kebencian akan terbangun di kedua sisi. Semakin sulit pula buat membuat langkah pertama dalam merangkai Kata-kata maaf. Dan situasi akan lebih canggung dan semakin menjadi liar.



Cara Lain Mengungkapkan Kata-kata Maaf

Karena momen meminta maaf ini begitu penting, menyangkut masa depan interaksi Anda dengan seseorang, maka harus dilakukan dengan hati-hati. Kalau Anda memiliki permasalahan terhadap kebiasan meminta maaf, ini bukan akhir. Banyak jalan lain nan dapat dipertimbangkan. Mau tahu bagaimana saja cara meminta maaf itu? Ini dia berbagai cara dalam mengungkapkan kata-kata maaf.



1. Tulis Jika Anda Tidak Bisa Mengatakannya

Kadang-kadang, bila merasa malu secara pribadi meminta maaf kepada seseorang, Anda dapat pakai cara lain. Pakai tulisan dahulu. Misalnya, texting lewat ponsel. Carilah ribuan kata kata maaf nan tersedia online. Kemudian, pilihlah nan tepat menggambarkan perasaan Anda.



2. Mewakilkan

Jika Anda merasa kurang percaya diri. Anda dapat menggunakan kata-kata nan seakan-akan mewakili seseorang (padahal Anda sendiri nan mewakili diri Anda sendiri). Misalkan Kata-kata maaf ini

"Kepada semuanya. Pria ini meminta maaf atas penampilannya, dia bilang dia tak akan mengulanginya lagi."



3. Jadilah Tulus

Ini ialah anggaran primer dalam permintaan maaf. Sebuah permintaan maaf nan tak jujur dalam beberapa hal, dapat mengakibatkan masalah menjadi lebih buruk. Orang dapat sakit hati dengan permintaan maaf nan tak diungkapkan dengan tulus.

Sebuah permintaan maaf tak tulus dapat jadi menggunakan kata-kata indah. Akan tetapi, jika Anda tak dapat memberikan nyawa pada kata-kata itu, orang lain bisa merasakan ketidaktulisan itu.

Jadi, jangan mengandalkan kata-kata maaf nan puitis saja. Tapi nan paling krusial ialah ketulusan di balik kata-kata tersebut.



4. Ambil Tanggungjawab Penuh

Jangan pernah membuat alasan saat Anda sedang meminta maaf. Ketulusan memang pentingl. Tapi, tanggung jawab pun sama pentingnya. Tanggung jawab ialah implementasi dari keseriusan Anda meminta maaf. Jangan menggunakan "Tapi-tapian." Seperti dalam kata-kata maaf

"Saya minta maaf nan terjadi, tapi ...."

Ingat, jangan sekali-sekali mengungkapkan kata-kata maaf seperti itu! Ambillah tanggung jawab penuh atas kesalahan Anda.



5. Ekspresikan

Ekspresikan pemahaman Anda tentang mengapa Anda salah dan akui kesalahan Anda. Tak seorang pun ingin mendengar Kata kata maaf dari seseorang nan jelas tak mau mengakui kesalahannya.



6. Ganti Rugi

Tawarkan buat membayar ganti kerugian. Ini ialah bagian krusial dari proses permintaan maaf. Anda dapat menawarkan dengan mencoba cara apapun nan Anda dapat buat menebus kelakuan jelek Anda. Ini memang skema ganti rugi, namun bukan nan asal-asalan. Ini ganti rugi dengan ketulusan. Situasi masih dapat diperbaiki, dan Anda dapat menjaminkannya. Misalkan kata-kata maaf seperti ini.

"Saya bersalah, aku siap ambil alih semua biaya kerusakan."



7. Menjamin Konduite nan Baik

Menjaminkan konduite nan lebih baik di masa depan. "Kau nan berjanji kau nan mengingkari", kata Muchsin Alatas pada sebuah lagu dangdut. Tapi hayati bukan ngedangdut. Anda boleh mengumbar janji-janji tak akan mengulang lagi jika Anda benar-benar menyesal atas kesalahan Anda. Anda pun bisa berjanji tak akan pernah membuat kesalahan nan sama lagi.

Pada kondisi penyesalan ini, biasanya akan ada perasaan 100% konfiden Anda tak akan mau melakukannya lagi. Dan jika Anda merasa benar-benar konfiden dalam hal itu, kemudian membuat semacam janji, berikan nan terbaik. Tepati janji tersebut. Berusahalah buat tak mengulanginya lagi.



8. Buktikan Penyesalan Anda dengan Tindakan

Tindakan bahkan dapat menggantikan lidah tanpa tulang. Orang nan kebanyakan omong juga bukan hal bagus. Ketika Anda bersalah, Anda langsung menutupinya dengan suatu tindakan simpatik. Tindakan nan sekiranya sepadan dengan apa nan Anda hilangkan pada orang lain. Anda memberi bukti. "Bilamana kata-kata maaf tak tertawarkan, segala buah tangan dapat terukuri". Begitulah sekiranya kata pepatah.



9. Melanjutkan Hidup

Setelah Anda telah memberikan permintaan maaf nan tulus ikhlas, Anda tak perlu mengobralnya banyak-banyak. Jangan berlebihan. Misalnya, berulang-ulang mengucapkan maaf, bahkan setiap berjumpa dengan orang tersebut. Orang dapat jengah dan ilfil bila Anda monoton meminta maaf. Jadi, jangan lebay dalam mengungkapkan kata-kata maaf.

Begitulah serba-serbi kata-kata maaf. Semoga bermanfaat!