Protista Jamur
Water moulds atau jamur air ialah jamur nan hayati dan berkembang biak pada air tawar sebagai saprofit atau parasit pada organisme air seperti plankton, ganggang, dan binatang air. Nama latinnya ialah oomycetes . Seringkali ia telah mengelabui orang dan sesamanya sebab bentuknya nan mirip dengan jamur. Padahal sesungguhnya ia bukanlah jamur.
Jamur biasanya tak tumbuh dalam lingkungan nan sangat lembab dan berair. Setelah diteliti ternyata oomycetes ini tak memiliki kandungan kitin pada dinding selnya. Melainkan selulosa nan ia punya, maka ia masuk ke dalam golongan protista yaitu makhluk hayati renik nan bukan dari jenis hewan, tumbuhan atau pun fungi.
Kelompok protista dianggap sebagai kelompok makhluk hayati nan merugikan sebab ia dapat menelan bakteri baik bakteri dursila maupun bakteri baik. Beberapa di antaranya bahkan merupakan bakteri patogen pada manusia, hewan dan tumbuhan seperti plasmodium falciparum nan menyebarkan penyakit malaria pada manusia dan phytopthora infestans nan menyebarkan hama pada tumbuhan kentang. Di antara kelompok-kelompok protista nan perlu dikenali jenisnya ialah sebagai berikut.
Algae atau Ganggang
Protista ini dapat menyerupai tumbuhan. Sel tubuhnya ada nan tunggal, ada pula nan bersel banyak dan memiliki kloroplas seperti tumbuhan pada umumnya. Macam-macam algae ialah sebagai berikut.
- Alga hijau, contohnya tumbuhan selada air, bahasa Latinnya ulva .
- Ganggang merah, contohnya alga nan tinggal di bahari bernama porphyra.
- Ganggang cokelat, contohnya macrocystis.
Protozoa
Protista ini sering sekali dianggap sebagai hewan, ia dikelompokkan sinkron dengan cara geraknya.
Macam-macam protozoa:
- Sporozoa, bergerak dengan menggunakan spora seperti toxoplasma.
- Flagellate, bergerak dengan rambut nan menyerupai cambuk seperti trichomonas.
- Cilliata, bergerak dengan rambut getar seperti paramecium.
- Amoeba, bergerak dengan kaki semu nan bisa dibentuk sebelum melakukan pergerakan.
Protista Jamur
Protista ini menyerupai jamur. Banyak ilmuan nan mengkaji kembali mereka nan dikelompokkan ke dalam golongan ini sebelum memasukkan mereka ke dalam kelompok fungi. Contohnya: jamur air, labyrinthulomycetes, dan jamur lender.
Adanya kelompok protista ini memunculkan cabang ilmu baru bernama protistologi. Ilmuwan-ilmuwan protistologi terus melakukan pengkajian tentang protista. Di setiap nan jelek niscaya ada kebaikannya. Begitu juga dari protista ini, niscaya ada nan dapat dimanfaatkan.
Seperti Rhodophyta atau alga merah nan kini sudah mulai dikembangkan sebagai bahan campuran kosmetik dan gracilaria lichenoides nan dibudidayakan sebagai penghasil gelatin buat bahan pembuatan agar-agar.