Produsen

Produsen

Meluangkan waktu dengan aktivitas aeromodelling menjadi alternatif mengasyikkan belakangan ini. Meski termasuk dalam hobi nan mahal, toh penggemarnya tetap saja bejibun, perkumpulannya pun tersebar di beberapa kota di tanah air.

Jika bingung harus memulai minat Anda, silakan mulai mencari informasi terlebih dahulu melalui serikat aeromodelling. Dapat di kota Anda atau mencari tahu informasinya lewat global maya. Dijamin, Anda akan dengan mudah menemukannya. FASI (Federasi Aero Sport Indonesia) merupakan serikat pencinta aeromodelling berskala nasional. Organisasi ini telah mengadakan sejumlah festival aeromodelling tahunan nan memperlombakan beberapa kelas, yaitu target shooter, touch and go, serta remote control combat/ kombatan.



Jenis Pesawat

Para pemula dalam global aeromodelling pertama-tama akan diberikan pembekalan berupa sejumlah bimbingan teknis mengoperasikan pesawat miniatur nan jenisnya ada bermacam-macam. Ada pesawat layang tanpa mesin, ada jenis pesawat latih, helikopter, hingga pesawat tempur.

Anda dapat memilih jenis mana nan disukai. Yang pasti, Anda harus menyiapkan kapital 3 juta rupiah buat membeli produk lokal dan 7 jutaan buat memiliki produk luar. Itu masih di luar biaya perawatan. Memang dana nan akan Anda keluarkan cukup banyak, tetapi itu semua akan terbayar dengan kepuasan bisa menerbangkan pesawat, meski tak berukuran raksasa.

Keahlian teknik Anda akan terasah sedemikian tajam jika bergelut dengan hobi unik ini. Tidak mudah tentunya mengendalikan benda kecil nan mampu terbang hingga mencapai kecepatan 120 km/jam agar tak sampai menabrak pesawat lain atau benda lain hingga merusakkan pesawat kesayangan Anda.

Kemungkinan nan akan terjadi setelah tabrakan ialah kerusakan parah hingga pesawat tak bisa dipergunakan lagi. Jika Anda memilih jenis helikopter, bukan kecepatan nan diunggulkan pada setiap kompetisi, melainkan ketepatan mendarat di titik nan ditentukan. Heli nan kerap diperlombakan ialah jenis 32, 46, dan 60 kubik.



Bahan Bakar

Bahan bakar nan digunakan buat menerbangkan pesawat aeromodel ialah methanol, nitro methanol, atau castrol oil. Jika diisi penuh, rata-rata pesawat bisa mengudara selama 15–20 menit.



Produsen

Produsen pesawat aeromodel ialah negara China, Jepang, dan Korea. Indonesia juga termasuk dalam produsen pesawat ini sejak minat aeromodel muncul pada1980-an.

Industri tersebut menurun drastis ketika masa krisis datang hingga tak banyak nan bertahan. Di sisi lain, munculnya kompetitor Cina nan menawarkan harga miring juga semakin membuat produsen lokal terpuruk.

Setelah masa krisis berlalu, produsen lokal mulai kembali bangkit dan siap buat bersaing. Kerangka produk impor dipelajari secara mendetail lalu dibuatlah produk dengan sedikit pembedaan di sana-sini.

Satu unit pesawat memerlukan waktu produksi selama 3 bulanan, mulai dari proses pemilihan kayu hingga siap mengudara. Kayu nan paling cocok buat diolah menjadi pesawat aeromodel ialah kayu balsa nan cukup mudah ditemukan di hutan kita. Dengan jenis serat halus dan bobot nan ringan, inilah alasan kayu balsa menjadi pilihan pembuatan pesawat seberat 8 kilo per unit tersebut.