Struktur Dari Tubuh Virus
Apakah Anda pernah mengetahui struktur dari tubuh virus ? Bila kita mendengar kata virus, maka kita akan menganggap virus sebagai penyebab atau pembawa penyakit. Beberapa penyakit selalu dikaitkan dengan virus seperti, sakit Flu (virus Influenza), penyakit Aids (virus HIV), dan virus flu burung pada hewan, atau virus mosaik tembakau/TMV pada tanaman.
Virus
Virus diketahui memiliki sifat parasit intraselular obligat yaitu patogen nan tak bisa bereproduksi di luar sel inang, sehingga memaksa inang membantu mereproduksi parasit. Karena sifat itulah maka virus hanya dapat ikut menumpang bereproduksi di dalam sel makluk hayati lain nan mempunyai perlengkapan selular produksi.
Virus di anggap sebagai mikroorganisme parasit, sebab kemampuan buat bereproduksi hanya dapat dilakukan dengan cara memanfaatkan sel makhluk hayati lain. Sebagai orang awam, kita tak tahu seperti apa rupa si peyebab penyakit ini.
Bahkan buat melihat virus secara detail, kita hanya dapat mempelajari struktur dari tubuh virus dengan menggunakan mikroskop elektron. Karena virus merupakan organisme subselular nan berukuran sangat kecil. Dibandingkan dengan bakteri, ukuran virus lebih kecil sehingga virus tak bisa disaring dengan menggunakan penyaring bakteri.
Sejarah Virus
Virologi ialah ilmu nan mempelajari tentang virus. Virus berarti racun dan istilah ini di ambil dari bahasa latin yaitu “virion”. Awal ditemukannya sebuah virus memiliki sejarah nan panjang, antara lain.
Tahun 1883, ilmuan Jerman, Adolf Mayer mencoba meneliti tanaman nan di semprot getah tanaman nan sakit. Akhirnya tanaman tersebut ikut sakit dan Mayer pun menyimpulkan bahwa itu penyakit menular nan disebabkan oleh bakteri nan sangat kecil, sebab tak bisa di lihat dengan mikroskop biasa dan tak ditemukannya mikroba di getah tanaman.
Tahun 1892, seorang ilmuan Rusia, Dimitri Ivanowsky berpendapat bahwa penyakit mosaik masih dapat ditemukan pada getah daun tembakau nan sudah melalui proses penyaringan bakteri. Berdasarkan penelitian tersebut, Ivanowsky mengambil dua konklusi tentang penyebab penyakit mosaik, yaitu adanya bakteri nan sangat kecil sehingga masih bisa lolos dari saringan bakteri, atau adanya toksin nan dihasilkan bakteri pada saat melewati proses penyaringan.
Tahun 1897, ilmuan Belanda, Martinus Beijerinck menemukan adanya patogen mosaik nan bereproduksi pada getah tembakau nan di saring. Patogen tersebut disimpulkan sebagai homogen cairan hayati pembawa penyakit.
Tahun 1898, Loeffler dan Frosch menemukan adanya bakteri nan sangat kecil nan lolos dari penyaringan bakteri sehingga menyebabkan penyakit pada mulut dan kaki sapi.
Tahun 1911, ditemukan virus onkogenik pertama nan dapat menyebabkan penyakit tumor. Virus tersebut dinamakan Rous Sarcoma Virus, sinkron dengan nama penemunya yaitu Peytoun Rous.
Tahun 1933, Dr. Richard E.Shope menemukan s hope papilloma virus atau cottontail rabbit papilloma virus (CRPV), yaitu homogen virus nan bisa menyebabkan kanker pada manusia.
Tahun 1935, ilmuan Amerika Serikat, Wendell Meredith Stanley sukses menemukan penyebab penyakit mosaik tersebut dengan mengkristalkan patogen nan kemudian di kenal dengan nama virus mosaik tembakau (TMV). Dengan begitu pendapat Stanley dan Beijerinck memiliki kesamaan.
Tahun 1939, ilmuan Jerman G.A Kausche, E.Pfankuch, dan H.Ruska buat pertama kalinya memvisualisasikan virus mosaik dengan menggunakan mikroskop elektron.
Tahun 1952, ditemukan bakteriofage, yaitu virus nan mempunyai inang bakteri nan mampu bereplikasi di dalam sel bakteri. Bakteriofage tersebut ditemukan Martha Chase dan Alfred Hershey.
Virus mempunyai enzim dan juga molekul-molekul nan jadi karakteristik organisme hidup. Namun, meskipun begitu, virus tidak dapat bertahan buat hayati di luar sel inangnya, serta kebanyakan proses metabolisme virus memerlukan inang juga perlengkapan genetikanya. Selain itu ciri-ciri virus lainnya bisa diketahui, sebagai berikut:
- Virus bersifat aseluler, artinya tak memiliki sel.
- Virus merupakan organisme subselular sebab berukuran sangat kecil, bahkan ukurannya lebih kecil dibandingkan bakteri. Diperkirakan virus berukuran kecil hanya berdiameter 20nm dan buat bisa melihat virus diperlukan mikroskop elektron.
- Genom virus pada hewan dan manusia berupa DNA, sedangkan genom virus tumbuhan berupa RNA.
- Virus mempunyai jumlah gen nan bervariasi, buat nan terkecil berjumlah empat dan nan terbesar dapat mencapai ratusan.
- Pada umumnya virus terlihat seperti kristal dan mempunyai variasi bentuk seperti silindris, kotak, bahkan oval.
- Perkembangbiakan virus selalu terjadi dengan menumpang pada pada sel makhluk lainnya, seperti sel di dalam tubuh manusia, binatang dan tumbuhan.
Struktur Dari Tubuh Virus
Biasamya tubuh virus terdiri atas kepala, kulit (selubung atau kapsid), isi tubuh, dan serabut ekor. Struktur dari tubuh virus bisa digambarkan seperti berikut :
Kepala
DNA merupakan isi dari kepala virus. Secara holistik bahan genetik virus diselubungi oleh protein nan menjadi lapisan pelindung atau disebut kapsid. Terbentuknya kapsid sebab banyaknya sub unit protein atau kapsomer.
Bentuk kapsid ini bervariasi dan juga berdasarkan pada tipe virusnya, seperti kapsid bulat (sferik), heliks, polihedral, bahkan ada nan lebih kompleks. Virus nan memiliki komposisi kompleks protein serta asam nukleat disebut nukleokapsid. Ada dua macam nukleokapsid, yaitu:
- Nukleokapsid polos, contoh virus mosaik tembakau (TMV), Adenovirus, dan virus kutil (warzer virus).
- Nukleokapsid nan diselubungi oleh membran pembungkus, contohnya virus influenza dan virus herpes.
Isi tubuh
Karena materi genetik virus di bungkus oleh protein, maka partikel virus ini di sebut juga virion nan memiliki fungsi sebagai alat transportasi gen. Pada umumnya Isi tubuh virus hanya terdiri salah satu asam nukleat saja yaitu DNA atau RNA. Di bawah ini ialah contoh isi tubuh RNA, antara lain:
- Tubuh Virus nan berisi RNA, biasanya menyerupai kubus, dan antara lain ialah virus polyomyelitis, virus radang mulut dan kuku, dan virus influenza.
- Mixovirus memiliki isi tubuh virus nan berisi RNA, protein, lipida, dan polisakarida.
- Virus cacar ialah virus nan tubuhnya berisi atas RNA, protein dan banyak lipida.
Ekor
Beberapa jenis virus mempunyai unsur tambahan, dan salah satunya ialah ekor. Ekor protein ini inheren pada kepala kapsid. Ekor nan berserabut ini digunakan buat menempel pada bakteri.
Penyakit Pada Manusia Dampak Virus
Virus di kenal juga sebagai endemi penyakit nan menimbulkan kekhawatiran manusia. Ada beberapa virus nan menimbulkan penyakit pada manusia antara lain:
- Pilek atau flu, penyakit ini ialah penyakit ringan pada manusia nan disebabkan oleh virus Influenza.
- Herpes disebabkan oleh virus simpleks
- Virus HIV penyebab AIDS
- Kanker leher rahim diduga oleh papilomavirus
- Salah satu virus nan dianggap paling berbahaya ialah filovirus nan berbentuk panjang seperti cacing dan besar dan di kenal juga sebagai virus ebola.
Pencegahan dan Pengobatan Dampak Virus
Setelah kita mengetahui struktur dari tubuh virus beserta cirinya, tentu kita sulit buat mencari dan membunuhnya, sebab loka tumbuh dan berkembangnya virus menumpang pada sel makhluk hidup. Sejauh ini cara nan sudah ditangani buat penyakit dampak endemi virus ialah vaksinasi .
Tujuan vaksinasi ini ialah buat merangsang kekebalan alami tubuh terhadap proses infeksi dan obat-obatan nan mengatasi gejala dampak infeksi virus. Selain itu buat pencegahan masuknya virus ke dalam tubuh kita, ialah dengan cara hayati sehat yaitu menjaga pola makan nan seimbang, berolah raga secara teratur dan tidak lupa menjaga kebersihan tubuh serta lingkungan.
Demikianlah beberapa informasi tentang struktur dari tubuh virus serta upaya pencegahan penyakit nan disebabkan virus. Semoga bermanfaat bagi Anda.