Perbandingan MetroTV dan TV One

Perbandingan MetroTV dan TV One

Di mata masyarakat, MetroTV memang sudah dikenal sebagai salah satu stasiun televisi Indonesia nan lebih memfokuskan diri pada acara berita. Sejak pagi hingga kembali pagi, MetroTV seolah tidak pernah bosan buat memberikan berbagai informasi krusial kepada masyarakat.

Setiap warta nan disampaikan MetroTV niscaya menjadi bahasan hangat di masyarakat. Tidak tanggung-tanggung, MetroTV selalu mengupas kasus atau warta hingga ke akar-akarnya. Bahkan, MetroTV memberikan keleluasaan pada pemirsa buat memberikan komentar maupun tanggapan pada warta nan ditayangkan. Salah satunya, segmen “Suara Anda”.

Sejak pertama kali mengudara, tepatnya 25 November 2000, stasiun televisi nan berlokasi di Jakarta ini memang sudah menasbihkan diri sebagai stasiun TV berita. Dengan demikian, bisa dipastikan bahwa pemirsa tak akan menemukan acara gosip maupun sinetron dalam tayangan acara MetroTV.

Tidak bisa disangkal, masyarakat Indonesia memang cenderung memiliki karakter nan bahagia dibodohi melalui tayangan sinetron. Tidak heran jika stasiun televisi lain lebih mengutamakan tayangan sinetron dibanding berita. Namun, hal itu tak lantas membuat MetroTV ikut-ikutan. MetroTV lebih konsisten dengan konsep warta nan mereka untuk dibanding mengejar rating semata.

Boleh dibilang, MetroTV merupakan stasiun televisi partikelir nan memelopori tayangan spesifik berita, sebelum akhirnya diikuti oleh TV One. Bahkan, hingga kini MetroTV masih tetap menjunjung tinggi tayangan warta sebagai suguhan acara utama. Sebuah langkah nan sangat tepat buat menyadarkan masyarakat Indonesia agar mengetahui kasus konkret nan tengah terjadi di negerinya.



Profil MetroTV

MetroTV merupakan salah satu stasiun televisi partikelir Indonesia nan resmi mengudara pada 25 November 2000. MetroTV berlokasi di Jakarta serta merupakan stasiun televisi berkonsep warta nan pertama kali hadir di Indonesia. Sejak kemunculannya, MetroTV mengusung konsep nan sangat berbeda dengan stasiun televisi lain.

Konsep nan diusung MetroTV ialah memusatkan penayangan acara pada program-program berita. Disparitas mencolok lainnya, MetroTV mengudara selama 24 jam penuh setiap harinya sehingga memberi keleluasaan pada pemirsa buat menonton siaran MetroTV pada waktu nan tak terbatas.

Seiring perkembangannya, MetroTV pun mulai memasukkan beberapa unsur hiburan pada program acaranya. Namun, program hiburan nan diusung MetroTV bukan tayangan sinetron maupun acara-acara gosip. MetroTV lebih memilih program musik, talk show , serta lawak sentilan. Hal ini tentu memberikan penyegaran bagi para pencinta MetroTV buat menikmati program hiburan berkualitas.

Sebagai pelopor stasiun televisi berita, MetroTV pun hadir buat memelopori program warta lain. Di antaranya, menyiarkan program warta dalam bahasa Mandarin (Metro Xin Wen) serta menayangkan siaran internasional berbahasa Inggris (Indonesia Now) nan dapat ditonton di semua negara di dunia.

Dengan demikian, tak heran jika MetroTV dikenal sebagai stasiun televisi nan mempunyai newspersons paling banyak di Indonesia. Ya. Tentu saja sebab MetroTV memang merupakan stasiun televisi warta pertama di Indonesia nan selalu hadir dengan kupasan warta tajam dan aktual.



Kontroversi MetroTV

Sebagai sebuah stasiun televisi berkonsep berita, sudah niscaya banyak risiko nan harus ditanggung MetroTV terkait penayangan beritanya. Risiko paling besar sudah niscaya datang dari pihak terberitakan nan mungkin merasa tak setuju maupun tersinggung dengan pemberitaan MetroTV.

Akan tetapi, kontroversi nan pernah dituai MetroTV bukan berasal dari pihak terberitakan, melainkan dari pihak dalam MetroTV sendiri. MetroTV sempat mendapatkan kecaman publik gara-gara embargo berjilbab saat siaran pada salah satu penyiar warta seniornya, yaitu Sandrina Malakiano.

Sebenarnya, Sandrina sudah melakukan perjuangan nan cukup keras selama berbulan-bulan dengan melakukan diskusi bersama jajaran tinggi MetroTV. Sayangnya, pihak MetroTV tetap melarang Sandrina buat mengenakan jilbab saat siaran.

Pihak MetroTV pun menyatakan bahwa mereka hanya mengizinkan para presenter buat berjilbab saat siaran pada bulan Ramadhan serta hari besar Islam lain. Karena keinginannya tak dikabulkan pihak MetroTV, Sandrina Malakiano pun terpaksa keluar pada Mei 2006.



Perbandingan MetroTV dan TV One

Sebagai penikmat berita, Anda tentu sering membandingkan kedua stasiun televisi warta ini, yaitu MetroTV dan TV One. Dibanding TV One, MetroTV memang telah hadir lebih dahulu sebagai pelopor stasiun televisi warta di Indonesia. Namun, membahas perbandingan keduanya akan menjadi hal nan sangat menarik.

Hal primer nan mendasari perbandingan keduanya tiada lain sebab MetroTV dan TV One sama-sama mengusung konsep warta sebagai menu utama. Oleh karena itu, berikut ini merupakan perbandingan suguhan warta antara MetroTV dan TV One dari beberapa aspek.



1. Perbandingan MetroTV dan TV One – Ketajaman

Dalam hal ketajaman berita, patut diakui bahwa MetroTV memang jauh lebih tajam dibanding TV One. Alasannya tiada lain sebab MetroTV selalu menilai sebuah isu atau warta secara objektif. Sementara itu, TV One tak menilai sebuah isu dari sisi objektivitas dan lebih mengutamakan evaluasi subjektif.

Kecenderungan TV One tersebut boleh jadi dipengaruhi oleh intrik politik nan ada di belakangnya. Dengan demikian, tak heran jika TV One lebih memilih mempertajam suatu warta nan mampu mencederai pihak tertentu. Mengenai hal ini, tindakan nan diambil TV One boleh dibilang sangat tak profesional.



2. Perbandingan MetroTV dan TV One – Aktualisasi

Dari segi aktualisasi, MetroTV dan TV One boleh dikatakan memiliki bobot nan nyaris seimbang. Jika ada warta nan sangat penting, kedua stasiun televisi ini segera memberitakannya ke publik. Meskipun demikian, MetroTV memang lebih sering tampil duluan buat menyampaikan warta krusial melalui Breaking News .

Dalam hal aktualisasi, MetroTV memang masih unggul sekian ribu langkah dibanding TV One. Dalam hal ini, MetroTV tak tanggung-tanggung menghentikan acara lain demi memberikan informasi terbaru secara terus-menerus. Sementara itu, TV One lebih sering mengutamakan acara nan sudah ada.



3. Perbandingan MetroTV dan TV One – Tepercaya

Dalam kategori satu ini, tepercaya, TV One benar-benar kalah telak oleh MetroTV. Hal itu terjadi sebab TV One cenderung hiperbola dalam menyiarkan sebuah berita. Bahkan, tak sporadis mereka menambahkan informasi nan sebenarnya tak krusial nan akirnya mengurangi kadar ketepercayaan berita. Salah satu contohnya, reporter TV One menyiarkan warta dusta saat Gunung Merapi meletus.

Yang lebih parah ialah pernyataan palsu TV One ketika terjadi penyerbuan terhadap teroris di Temanggung. Saat itu, TV One menyiarkan warta secara langsung dan berkali-kali menegaskan bahwa Noordin M. Top sudah mati. Sementara itu, MetroTV hanya berani memberitakan bahwa nan wafat itu “diduga” ialah Noordin. Sahih saja, nan wafat memang bukan Noordin, melainkan Ibrohim nan merupakan salah satu kaki tangan Noordin.



4. Perbandingan MetroTV dan TV One – Originalitas

Dalam hal originalitas, lagi-lagi TV One harus menyerah pada MetroTV. Originalitas tentu sangat berkaitan erat dengan kreativitas. Sebagai stasiun televisi warta nan hadir lebih dahulu, MetroTV tentu hadir dengan berbagai konsep acara warta nan cenderung ditiru oleh TV One.

Hal itu bisa dibuktikan dengan kemiripan berbagai konsep acara TV One dengan acara-acara MetroTV. Bahkan, TV One lebih pantas disebut sebagai stasiun televisi warta anak MetroTV sebab acara-acaranya hampir sama. Dengan demikian, jelas sudah bahwa kreativitas orang-orang TV One dalam mencari format acara baru masih sangat kurang.



5. Perbandingan MetroTV dan TV One – Presenter atau Pembaca Berita

Dalam hal kualitas presenter atau pembaca berita, MetroTV sangat unggul dibandingkan TV One. MetroTV begitu paripurna dengan kehadiran banyak pembawa warta nan tampak cantik, rapi, gagah, serta berkharisma. Pembaca warta pria nan dimiliki MetroTV memiliki suara nan bulat, sedangkan TV One banyak nan bersuara cempreng.

Beberapa waktu lalu, TV One boleh berbangga dengan kehadiran Tina Talisa nan cantik dan kerap tampil seksi, meskipun akhirnya hengkang dari TV One. Namun, hanya itulah satu-satunya reporter TV One nan boleh dibilang berkualitas. Selebihnya, biasa-biasa saja.

Tingkat pengalaman dan kematangan reporter pun sangat tampak berbeda saat harus melakukan wawancara langsung di TKP. Reporter MetroTV sering tampak lebih siap, matang, dan berpengalaman. Sebaliknya, reporter TV One lebih sering terlihat benar-benar amatir dan sangat kaku ketika menyampaikan berita.



6. Perbandingan MetroTV dan TV One – Kualitas Gambar

Dalam hal pengambilan gambar, TV One masih kalah dibandingkan MetroTV. Ya, kualitas pengambilan gambar TV One memang tak terlalu bagus. Misalnya, dalam hal latar atau background di belakang pembaca berita. Terlebih, saat TV One menghadirkan gambar secara live nan sering terkesan buruk dan kaku.

Kadang, TV One menghadirkan gambar nan hiperbola cahaya hingga tampak terlalu terang. Sementara itu, MetroTV sering menghadirkan gambar nan lebih kalem dengan rona biru, pencahayaan nan cukup, serta angle nan tepat. Dengan demikian, kualitas gambar nan ditampilkan MetroTV sangat bagus dan jauh dari kesan kaku.

Itulah beberapa hal nan bisa diperbandingkan dari kedua stasiun televisi warta di Indonesia, yaitu TV One dan MetroTV.